Anda di halaman 1dari 1

Nama : Amelia Silvera

Kelas : X MIPA 3
No. Absen : 5

Legenda Danau Maninjau


Dahulu kala, di sebuah perkampungan di Kaki Gunung Tinjau, Sumatra Barat, hiduplah dua
orang yang saling mencintai. Kedua orang tersebut bernama Siti Rasani dan Giran. Mereka
ingin segera menikah, namun salah satu kakak dari Siti vang bernama Kukuban tidak
menyetujuinya.
la tidak menyetujuinya karena dendam dengan Giran yang pernah mengalahkannya pada
saat pertandingan silat dan menyebabkan kerusakan. Siti sudah berulang kali membujuk
kakaknya untuk memberikan restu, tetapi kakaknya tetap bersikukuh menentang cinta
mereka.
Pada suatu hari, Giran dan Siti sedang pergi ke hutan untuk mencari obat untuk kakaknya.
Dalam perjalanan pulang, rok yang dikenakan Siti tersangkut kayu yang berduri hingga
sobek. Salah satu warga yang melihat situasi tersebut menuduh mereka melakukan hal yang
memalukan dan melanggar etika adat.
Oleh karena itu, Giran dan Siti digiring warga untuk diadili. Sidang adat memutuskan bahwa
mereka bersalah dan sebagai hukumannya harus dibuang ke Kawah Gunung Tinjau agar
tidak membawa malapetaka bagi penduduk
Giran berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun tidak ada satu pun warga
yang memercayainya. Di puncak Gunung Tinjau, sebelum mereka dibuang ke kawah, Giri
berdoa kepada Allah. Dalam doa tersebut ia meminta Tuhan meletuskan gunung sebagai
tanda bahwa mereka tidak bersalah.
Tak lama setelah kedua pasangan tersebut dibuang, terjadilah letusan dahsyat di Gunung
Tinjau. Hal itu menyebabkan gempa hebat dan menghancurkan seluruh penduduk
setempat, letusan yang menyebabkan kawahnya semakin membesar hingga menyerupai
danau. Danau tersebut hingga kini disebut dengan nama Danau Maninjau

Anda mungkin juga menyukai