Anda di halaman 1dari 15

SUSU KEDELAI SEBAGAI ATERNATIF PENGGANTI

SUSU SAPI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : GALUNG ADRIEL DP. TUMANGGOR
NO.URUT : 11
KELAS : XII MIA-1
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-
Nya karya tulis ilmiah yang berjudul ”Susu Kedelai sebagai Alternatif Pengganti Susu Sapi”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya ilmiah remaja ini disusun untuk memenuhi nilai akhir Ujian Akhir Sekolah mata
pelajaran Biologi. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis mendapat banyak
bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. A. Sembiring, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah membimbing dan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah ini.
2. Seluruh pihak yang telah mendukung penyusunan karya tulis ilmiah ini sehingga
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis
berharap semoga gagasan pada karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi dunia kesehatan
dan pendidikan pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
 
Pematangsiantar, 26 Februari 2020

Galung Tumanggor

i
2. Daftar isi

Kata pengantar…………………………………………………………...........
Daftar isi………………………………………………………………………

Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………..
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………
1.3. Tujuan Penelitian…………………………………………………………..
1.4. Manfaat Penelitian…………………………………………………………

Bab II: Kajian Pustaka


2.1. Kedelai…………………………………………………………………….
2.2. Susu Kedelai………………………………………………………………
2.3. Kandungan dan manfaat susu kedelai……………………………………..
2.4. Susu Sapi…………………………………………………………………..
2.5. Efek samping susu sapi…………………………………………………....

Bab III: Metodologi


3.1. Metode Penelitian…………………………………………………………
3.2. Latar Penelitian……………………………………………………………
3.3. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………...
3.4. Teknik Analisis Data……………………………………………………...

Bab IV: Pembahasan


4.1. Pembuatan Susu Kedelai………………………………………………….
4.2. Uji Panelis Susu Kedelai…………………………………………………..

Bab V: Penutup
5.1. Kesimpulan………………………………………………………………..
5.2. Saran………………………………………………………………………

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu
tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah
dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan
ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok,
sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan
sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia
adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di
luar Asia setelah 1910.
Kacang kedelai dikenal sebagai salah satu makanan yang memiliki tingkat protein
nabati sangat tinggi. Tidak hanya itu, kacang kedelai terutama yang sudah diolah menjadi
susu kedelai ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah, bahkan memikili kandungan
yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan susu sapi biasa. Susu kedelai juga berfungsi
sebagai pembentuk kandungan tulang baru, memperkuat tulang, mengatur fungsi otot,
meredarkan darah dengan normal, mengontrol asam lemak di usus.
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia
betina. Susu biasanya dikonsusmsi oleh masyarakat berupa susu sapi biasa. Susu banyak
memiliki kandungan gizi yang tinggi berupa protein dan vitamin. Dan dapat meningkatkan
kalsium dalam tubuh. Namun, dapat juga menyebabkan penyakit, di ataranya: Gatal-gatal di
kulit, saluran cerna, serta saluran napas, gangguan pada saluran cerna, karena saluran cerna
merupakan organ yang pertama kali kontak dengan makanan tersebut, sehingga biasanya jika
orang selesai minum susu sapi selang beberapa saat akan muntah-muntah dan diare. Diare
adalah penyakit yang disebabkan bakteri yang terkandung dalam suatu makanan atau
minuman. Penyakit ini sangat berbahaya jika dibiarkan akan menyebabkan rusak organ
pencernaan karena dan dapat meyebabkan kematian. Pencegahan pada penyakit ini adalah
meminum obat diare dan menghindarkan makanan atau minuman yang menambah parahnya
penyakit ini. Misalnya meminum susu sapi yang selektif. Karena jika susu sapi yang
terkontaminasi.
Berdasarkan latar belakang di atas akan perlu adanya alternatif pengganti susu sapi
.sebagai penggantinya adalah susu kedelai. Susu kedelai memiliki kandungan gizi yang tidak
kalah dengan susu sapi. Sehingga susu kedelai dapat dijadikan alternatif susu sapi. Dalam
penelitian ini “Susu Kedelai menjadi alternatif Pengganti Susu Sapi.”

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, dalam penyusunan karya ilmiah ini
sebagai berikut:
1.    Bagaimana cara pembuatan susu kedelai?
2.    Bagaimana respon masyarakat (responden) terhadap minuman susu kedelai ditinjau dari
aroma, rasa, dan warna?
3.    Bagaimana nilai ekonomis dari susu kedelai?

1.3  Tujuan Penelitian

i
Dari rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini
yaitu:
1.    Untuk mengetahui cara pembuatan minuman susu kedelai.
2.    Untuk mengetahui respon masyarakat (responden) terhadap minuman susu kedelai jika
ditinjau dari aroma, rasa, dan warna.
3.    Untuk mengetahui nilai ekonomis dari minuman susu kedelai.

1.4  Manfaat Penelitian
Dari penulisan karya ilmiah ini, dapat diambil beberapa manfaat yaitu :
1.    Bagi Peneliti
Dengan penulisan karya ilmiah ini dapat mengetahui manfaat lain kedelai sehingga dapat
memenuhi gizi dengan alternatif pengganti susu sapi.
2.    Bagi Sekolah
Sekolah dapat memberikan informasi pada sisiwanya tentang pemanfaatan kedelai sebagai
pengganti susu sapi.
3.    Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menyajikan sendiri variasi susu dari bahan baru yang memiliki kandungan
yang tidak kalah dengan susu sapi.
4.    Bagi Pemerintah
Pemerintah dapat menyajikan suatu alternatif baru yang dapat menambah variasi pangan
sesuai dengan peraturan sebagai upaya menciptakan produk inovatif yang dapat diberikan
kepada khalayak ramai.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kedelai
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu
tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah
dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan
ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok,
sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan
sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia
adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di
luar Asia setelah 1910.
Kedelai merupakan tanaman dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem
perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan
menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai,
khususnya kedelai putih dari daerah subtropik[1], juga merupakan tanaman
hari pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa
siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah
tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga. Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit
biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji. Warna
kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat
pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar
atau bulat agak pipih. Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang
cukup.
Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul di atas tanah. Warna
hipokotil[2], yaitu bagian batang kecambah dibawah kepiing, ungu atau hijau yang
berhubungan dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang
yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan sebagai sayuran
(tauge). Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250
polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses
pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman.
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun
tunggal.             Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu
dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai
tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau.
Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas[3] atau bunga akan muncul
pada ketiak tangkai daun majemuk[4]. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari
daun yang menempel di bagian bawah batang.

2.2  Susu Kedelai


            Kacang kedelai dikenal sebagai salah satu makanan yang memiliki tingkat protein
nabati sangat tinggi. Manfaat susu kedelai untuk kesehatan sangat penting. Tidak hanya itu,
kacang kedelai terutama yang sudah diolah menjadi susu kedelai ternyata memiliki
kandungan gizi yang tidak kalah, bahkan memiliki kandungan yang jauh lebih baik bila
dibandingkan dengan susu sapi biasa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa pakar
gizi, susu kedelai sangat dianjurkan untuk dijadikan sebagai pengganti susu formula untuk
bayi di atas 4 bulan karena terbukti lebih aman dari bakteri jahat yang bisa menimbulkan
gangguan kesehatan pada bayi. Dalam tubuh terdapat kolesterol[5] jahat yang menuai
pengapuran pembuluh darah. Maka, HDL atau kolesterol baik dalam susu kedelai mampu
mencegah pengapuran tersebut dengan melawan kolesterol jahat. Susu kedelai juga berfungsi
sebagai pembentuk kandungan tulang baru, memperkuat tulang, mengatur fungsi otot,
meredarkan darah dengan normal, dan mengontrol asam lemak di usus.
 Penelitian pada manusia menunjukkan bahwa polisakarida[6] yang terkandung dalam
kedelai mampu menekan kadar glukosa dan trigliserida postpandrial, serta menurunkan rasio
insulin-glukosa postpandrial (setelah makan). Hal ini membuktikan bahwa kandungan
polisakarida pada kedelai mampu mengendalikan kadar gula darah yang berlebih dalam
tubuh. Diabetes mellitus muncul akibat dari kurang berfungsinya atau terganggunya fungsi
insulin, sehingga kadar gula darah meningkat sampai jauh melebihi batas normal. Asupan
susu kedelai dapat membantu mengendalikan kadar gula darah yang melebihi batas normal
tersebut, sehingga sangat membantu mengendalikan gejala penyakit gula ini.

2.3  Kandungan dan manfaat susu kedelai


1)      Kandungan
Kedelai selain sumber serat termasuk sumber protein nabati dan lesitin juga sumber vitamin
A, B kompleks, vitamin E,, fosfor, magnesium,kalsium, dan zat besi.

i
2)      Manfaat
a)      Kanker
Di masyarakat Jepang yang suka mengonsumsi kedelai, insiden kanker jarang terjadi.
Ternyata, kedelai mengandung fitoestrogen, zat yang mirip hormon estrogen, dan juga
isoflavon yang antioksidan. Jenis kanker yang dapat dicegah antara lain payudara, saluran
telur, indung telur dan prostat.
b)      Osteoporosis
Fitoestrogennya mampu mencegah osteoporosis. Belum lagi ekstra kalsium dalam tahu yang
dibuat dari kalsium klorida, proteinnya juga ikut mengurangi pengeluara kalsium melalui
urin.
c)      Anemia
Tempe yang mengalami fermentasi meningkatkan aktivitas vitamin B12 yang berperan dalam
pembentukan sel-sel darah merah.
d)      Diabetes Mellitus
Nilai serat, vitamin B kompleks, serta kandungan asam aminonya membuat tempe sumber
protein sempurna bagi penderita diabetes mellitus.
e)      Jantung Koroner :
Zat-zat dalam tempe yang mampu membantu menurunkan lemak darah adalah protein,
PUFA, serat, niasin, vitamin E, karetenoid, isoflavon, dan kalsium. Mengonsumsi tempe
dalam jumlah tertentu secara teratur, dapat menurunkan kolesterol total dan LDL.
f)       Anti aging
 Sifatnya yang antioksidan, bila dikonsumsi dalam jumlah cukup dan teratur dapat membantu
mencegah penuaan dini.

2.4 Susu Sapi


            Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat
mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk
seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk
konsumsi manusia. Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril[7].
Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun
syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat
jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
            Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila
sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang
baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik
didih, dan tingkat keasaman. Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak
dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning
keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-
butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten[8] yang
larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil,
warna biru akan muncul.
 
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan
gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila
terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam
tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu
umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas. Berat jenis air
susu adalah 1,028 kg/L Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu
diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu
ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas[9] susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2
cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu. Titik beku susu di
Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik
beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan
air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda. Susu segar
mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat basa. Secara
alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti
terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri.

Jenis produk susu


Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat
dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced
fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu
skim (skim milk). Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu
dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral).
Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif[10].Susu kurang lemak banyak
dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai
dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 2%. Untuk
konsumen yang menginginkan konsumsi lemak lebih sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah
lemak. Kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali
(0,1%), namun residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%. Karena
vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada proses penghilangan lemak, pada
susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umumnya ditambahkan kedua vitamin
tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah
menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan menggunakan
pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya. Selain penghilangan air,
dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan penambahan vitamin D serta
standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama
15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat
dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan
lemak. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susu)

2.5 Efek Samping Susu Sapi


konsumsi susu memiliki berbagai efek negatif terhadap konsumen, terutama bagi
pemilik kulit gelap. Kebanyakan, susu yang dijual dipasaran tidak diproduksi dengan cara
yang sama seperti susu yang diperoleh secara alami dari peternakan. Sapi penghasil susu saat
ini adalah sapi yang jarang makan, sakit, atau bunting di mana hormonnya sedang tidak
bagus. Hormon ini kemudian masuk ke dalam susu dan memberi efek buruk bagi peminum
susu. Demikian seperti dikutip dari Carefair. Progesteron[11] yang terdapat dalam susu sapi
betina bunting terurai menjadi androgen. Androgen adalah hormon steroid yang

i
mengendalikan sifat maskulin dan karakteristik setiap hewan bertulang belakang. Androgen
yang paling sering dibahas adalah testosteron.
Beberapa dokter berpikir bahwa perkembangan jerawat yang dialami remaja dapat
dikaitkan dengan konsumsi susu yang memiliki kandungan ekstraandrogen. Ketika anak laki-
laki memasuki masa puber, misalnya, hormon testosteron[12] bertambah akibat
mengonsumsi beberapa gelas susu setiap hari. Kebiasaan ini yang menyebabkan kulit
mengalami permasalahan cukup serius.Selain itu, banyak orang alergi susu, dan manifestasi
reaksi ini terlihat pada kulit, seperti dermatitis atopik pada bayi. Dermatitis atopik merupakan
peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal. Sementara orang
dewasa mengalami lactose intolerant, yakni reaksi alergi susu yang dapat berwujud jerawat.
            Apa yang Anda konsumsi tentunya akan memengaruhi seluruh tubuh, dan kulit
merupakan organ terbesar. Jika Anda harus minum susu, cobalah mengonsumsi susu sapi
yang diberi makan produk alami dan yang diizinkan untuk berkeliaran bebas. Sapi yang
dikurung dalam kandang terbatas kerap mengalami stres. Beberapa dokter berasumsi, hormon
stres yang dilepaskan sapi ikut berpindah ke dalam susu dan dapat memicu hormon stres
peminum susu.

[1] daerah yang terletak di antara daerah tropik yang  beriklim panas dan beriklim sedang
[2] batang yang terletak di bawah daun lembaga
[3] bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah atau
media.
[4] tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daun, pada satu tangkai.
[5] metabolit yang mengandung lemak sterol(bahasa Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran
sel dan disirkulasikan dalam plasma darah
[6] polimer dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik
[7] pemusnahan atau eliminasi semua mikroorganisme, termasuk spora bakteri, yang sangat resisten
[8] salah satu zat anti oksidan yang terdapat pada. buah-buahan ,antara lain terdapat pada Wortel , Kentang dan
buah
[9] pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan.
[10] pilihan, boleh memilih salah satu bidang ilmu yang sesuai dengan bakat atau yang disukai
[11] hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan
embriogenesis.
[12] hormon steroid dari kelompok androgen.

BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan
dan menggunakan model-model matematis, teori teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam.” Oleh sebab itu, dalam melakukan penelitian kuantitatif perlu adanya hubungan
antara pengamatan secara empiris dengan cara riset ke lapangan atau observasi dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. “Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental
antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan
kuantitatif. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek
dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk
membedakannya dengan penelitian kualitatif. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk
meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam
ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif banyak
dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial,
dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara
untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan
dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab
atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan
mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih
percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini.
Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat
diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah
disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk
menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai
hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran
sampel yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa
jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang sama)
dan plus / minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk
menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.
Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk
memilih metode dan teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam responden
survei, survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang diberikan oleh
pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode pilihan pada survei atau
penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak tercakup dalam cakupan ini.
3.2 Latar Penelitian
                    Latar pada penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA B di SMAN 1 Pamekasan. Untuk
meningkatkan pengetahuan tentang alternatif pengganti susu sapi yaitu susu
kedelai. Diperlukan siswa-siswa yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai kandungan
gizi yang terdapat pada susu kedelai, sehingga siswa-siswi dapat mengkonsumsi susu kedelai,
dan sebagai alternatif susu sapi. Oleh karena itu, peneliti mengambil latar di kelas XI IPA
B di SMAN 1 Pamekasan untuk mengetahui pemahaman setiap individu (siswa-siswi)
terhadap kandungan gizi yang terdapat pada susu kedelai. Dan dari hasil penelitian ini akan
diketahui pemahaman setiap siswa tentang manfaat dari susu kedelai. Yang dapat menjadi
alternatif pengganti susu sapi dan bagi siswa-siswi alergi terhadap susu sapi ini adalah solusi
tepat untuk mengganti kandungan gizi susu sapi karena kadungan gizi yang terdapat pada
susu kedelai. Banyaknya manfaat susu kedelai belum diketahui siwa-siswi sehingga peneliti
akan memberikan pemahaman tentang susu kedelai. Susu kedelai merupakan olahan dari
kedelai yang sangat mudah membuatnya. Dengan bahan yang melimpah, peneliti akan
menggunakan bahan ini menjadi berbeda. Salah satunya adalah susu kedelai. Untuk
meningkatkan pertumbuhan, melancarakan peredaran darah, dan mengrangi kadar gula di
dalam tubuh.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

i
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan
panca indera mata sebagai alat Bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti telinga,
penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu panca
indera lainnya. Hal ini digunakan sebagai metode untuk menghimpun data sehingga dapat
diamati oleh peneliti” (Bungin, 2001: 142).

2. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Angket digunakan sebagai metode pengumpulan data untuk individu. Slameto (1999: 128)
menyatakan bahwa angket merupakan suatu daftar pertanyaan- pertanyaan tertulis yang harus
dijawab siswa yang menjadi sasaran dari angket tersebut. Tujuan digunakan angket dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pacaran terhadap prestasi siswa di
pamekasan.

3.4 Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan peneliti didalam penelitian ini berdasarkan dari metode
penelitian, yaitu analisa kuantitatif. Analisis data yang digunakan peneliti didalam penelitian
ini berdasarkan dari metode penelitian, yaitu analisa kuantitatif, yaitu pendekatan sains untuk
dipergunakan dalam pengambilan keputusan atau pengolahan data dengan kaidah-kaidah
matematik terhadap data angka atau numeric. “Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan
dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan
syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen
tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta
generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif
memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-
tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan
digunakan.  Pendekatan kuantitatif  lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya. pendekatan
kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme,
positivisme, behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang
bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata. Pendekatan kuantitatif bertujuan
untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan
deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. pendekatan kuantitatif digunakan
maka teknik yang dipakai akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan
kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam mencari data, biasanya peneliti
menggunakan kuesioner tertulis atau dibacakan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan
jenis data yang diperlukan apakah itu data primer atau sekunder. Analisa dalam penelitian
kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai
pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik, seperti korelasi, uji t,
analisa varian dan covarian, analisa faktor, regresi linear dan lain-lain.. Seluruh data yang
diperoleh akan dianalisis melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Hasil seluruh catatan selama observasi atau pengamatan secara langsung ditranskripkan secara
detail.
2.   Hasil rekaman dari wawancara juga akan ditranskripkan secara detail.
3. Kemudian hasil tersebut diinterpretasikan bagaimana hambatan komunikasi antarbudaya yang
terjadi antara suami tionghoa dan istri Jawa.
4.  Setelah seluruh data yang didapat dianalisis dan juga diinterpretasikan, maka langkah
selanjutnya akan ditarik kesimpulan.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan susu kedelai


                  Cara mengolah susu kedelai menggunakan alat dan bahan, antara lain :
Alat           :               
1.      Panci
2.       Penggiling batu
3.       Kain Saring atau kain blacu
4.      Tungku atau kompor
Bahan       :
1.      Kedelai                                                                        1 kg
2.      Air panas                                                                     8 liter                          
3.      Air untuk perendaman                                                 3 liter
4.      Gula pasir                                                                    100-200 gr
5.      Panili                                                                           2 gr
6.      Coklat                                                                          15 gr
7.      Garam                                                                          15 gr

CARA PEMBUATAN
1) Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian cuci;
2) Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, lalu rendam
    dalam air bersih selama kira-kira 12 jam;
3) Cuci sampai kulit arinya terkelupas. Hancurkan dengan penggiling dari batu;
4) Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran
    sampai rata;
5) Saring campuran dengan kain saring, sehingga diperoleh larutan susu
    kedelai;
6) Tambakan gula pasir, panili, coklat, dan garam ke dalam larutan susu, aduk sampai rata
dan panaskan hingga mendidih.
   
Dari setiap langkah pada bagan diatas dapat dijelaskan tujuan dan manfaat dari langkah-
langkah yang akan dilakukan.
a)      Pencucian kedelai
Pembasuhan dilakukann untuk menghilangkan kotoran dan menjaga kesterilan bahan
b)      Perebusan kedelai
Perebusan dilakukan untuk menghilangkan bakteri dan memudahkan pengupasan kulit
kedelai

i
c)      Perendaman kedelai
Perendaman dilakukan untuk membantu proses pengelupasan kulit kedelai yang keras dan
juga untuk menjaga suhu
d)      Pencucian dan Pengupasan kedelai
Dilakukan untuk membersihkan kembali kedelai yang setelah dilakukan perendaman dan
pengupasan dilakukan untuk membantu proses  berikutnya.
e)      Penggilingan Kedelai
Dilakukan untuk menghaluskan kedelai dan membantu untuk proses  selanjutnya.
f)       Penambahan  air panas
Dilakukan untuk membantuk proses pencampuran kedelai dan pengadukan dilakukan untuk
meratakan adonan kedelai yang telah halus.
g)      Penambahan bahan yang lain.
Yaitu percampuran bahan yang lain untuk membuat susu kedelai yang diinginkan
Misalnya : gula pasir, panili, coklat, dan garam.
h)      Pemanasan
Dilakukan untuk tahap terakhir membuat sus kedelai, yaitu pemansan seluruh adonan susu
kedelai, dan susu kedelai siap disajikan, dan siap dikonsumsi.

4.2 Uji Panelis Susu Kedelai


              Untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang minuman susu berbahan dasar
kedelai ini maka diadakan uji panelis untuk membandingkan susu sapi dan susu kedelai.
Jumlah responden dalam uji panelis ini adalah 32 orang yaitu siswa-siswi kelas XI IPA B di
SMAN 1 Pamekasan. kriteria dalam penelaian ini meliputi rasa, warna, dan aroma.
      Hasil uji panelis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Susu Sapi Susu Kedelai
Rata-rata Per 32 Rata-rata per 32
Kriteria Responden Kriteria Responden

Aroma 4,25 Aroma 4,56

Warna 4,375 Warna 4,65

Rasa 4 Rasa 4,125


     
               Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dari 32 responden rata-rata
menyukai susu kedelai dari pada susu sapi. Hal ini dapat dilihat dari segala criteria yang ada,
susu kedelai mendekati enak dengan skor mendekati 5 yang diolah dengan komposisi yang
tepat.
                Selain itu susu kedelai lebih perlu sedikit gula daripada susu sapi untuk menjadi
manis. sehingga, minuman susu kedelai dapat diterima sebagai susu yang bergizi tinggi dan
memiliki kelebihan daripada susu sapi. Susu kedelai dapat diterima juga karena manfaat dan
kandungan pada kedelai. Susu kedelai juga bermanfaat dapat menambah hormon insulin yang
dapat mengurangi kadar gula di dalam tubuh. Susu kedelai merupakan minuman yang paket
yang lengkap karena meliputi rasa, warna dan aroma.

Perbandingan komposisi susu kedelai dan susu sapi tiap 100 gram
KOMPONEN SUSU KEDELAI SUSU SAPI
Kalori (Kkal) 41 61
Protein (g) 3,5 3,2
Kalsium (mg) 50 143
Karbohidrat (g) 5 4,3
Lemak (g) 2,5 3,5
Fosfor (g) 45 60
Besi (g) 0,7 1,7
Vitamin A (SI) 200 130
Vitamin B1 (tiamin)(mg) 0,08 0,03
Vitamin C (mg) 2 1
Air (g) 87 88,33
                                                                                          Sumber : Direktorat gizi, Depkes RI

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
      Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan dari percobaan yag telah dialakukan , yaiut :
1)      Kedelai yang sudah dikupas dan dikukus, kemudian digilimg hingga halus , dapat diolah
menjadi susu kedelai.
2)      Kedelai yang diolah menjadi susu kedelai banyak diminati atau enak menurut responden.
3)      Kedelai memiliki nilaki ekonomis yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan prospek
usaha bagi masyarakat dalam rangka penambahan pendapat. Dan dapat dijadikan home
industri karena bahan yang sangat mudah didapat dan mudah diolah sehingga bisnis susu
kedelai menjadi ladang bisnis yang menjajikan
5.2 Saran
      Dengan adanya karya ilmiah ini diharapkan masyarakat Indonesia menjadi orang yang
lebih inovatif dan mampu berkaraya dengan  mengolah barang yang tidak mempunyai nilai
ekonomis menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis. misalnya kedelai yang tadinya
kurang dilirik oleh masyarakat dapat dijadikan susu  kedelai yang sangat bermanfaat bagi
tubuh, antara lain, mengatasi diabetes mellitus, osteoporosis,dll. Dengan hal tersebut
pemerintah dapat mengurangi jumlah pengangguran dengan mensosialisasikan cara
pembuatan susu kedelai dengan bahan dasar kedelai sehingga para pengangguran memiliki
pekerjaan yang layak dan dapat membuka lapangan usaha baru. Semoga pembuatan susu
kedelai dengan bahan dasar kedelai ini terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh masyarakat
ataupun pemerintah sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Pemanfaatan kedelai belum banyak diketahui oleh sebagian masyarakat sehingga ini menjadi
ladang bisnis baru buat masyarakat.

i
DAFTAR PUSTAKA

http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/10/alergi-susu-sapi-pada-anak.html
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=102817:hati-
hati-minum-susu-pun-miliki-dampak-buruk&catid=28&Itemid=48
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=102817:hati-
hati-minum-susu-pun-miliki-dampak-buruk&catid=28&Itemid=48
http://id.wikipedia.org/wiki/Susu
http://www.ronywijaya.web.id/2011/05/manfaat-susu-kedelai.html
https://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:4bodwqal8b4j:www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/piwp/sus
u_kedelai.pdf+susu+kedelai&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=adgeesimryl53r6fcsrv6hscioly2xz
cvf99vhqkdwmsdqvzeedbzuzcofcfvjteko6ebcc7r-
qb6dlx_fakymdubcljo_aogujns_zglqw9npl1empqymoop71wjjowtxocohjngbib&sig=ahietbrb
7pxxrmaelf_z3piyoztpa_

Anda mungkin juga menyukai