TENTANG
Disusun oleh :
Disetujui oleh :
Ditetapkan oleh :
dr.Hj.Zulfa, MARS
Direktur
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah
diberikan kepada penyusun, sehingga tersusunnya Buku Pedoman Pelayanan Bedah
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi ini dapat selesai disusun.
Buku Pedoman Pelayanan Bedah ini merupakan pedoman kerja bagi semua pihak yang
terkait dengan Unit Kamar Operasi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi dalam tata
cara pelaksanaan pelayanan di kamar operasi.
Dalam Pedoman Pelayanan Bedah ini diuraikan tentang latar belakang, ruang lingkup dan
tatalaksana pelayanan bedah di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Pelayanan Bedah
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.
Penyusun
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................... ii
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI........................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................................................ v
DAFTAR ISI........................................................................................................................ vi
BAB I DEFINISI DAN BATASAN OPERASIONAL................................................................... 1
A. Definisi............................................................................................................... 1
B. Batasan Operasional.......................................................................................... 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN......................................................................................... 4
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia..................................................................... 4
B. Distribusi Ketenagaan....................................................................................... 5
C. Pengaturan Dinas............................................................................................. 6
BAB III STANDAR FASILITAS............................................................................................... 7
A. Denah Ruangan................................................................................................ 7
B. Standar Fasilitas................................................................................................ 10
BAB IV KEMAMPUAN PELAYANAN.................................................................................... 16
A. Bedah................................................................................................................ 16
B. Jenis Pembedahan............................................................................................. 16
C. Sifat Operasi...................................................................................................... 17
BAB V KEBIJAKAN.............................................................................................................. 18
BAB VI TATALAKSANA....................................................................................................... 19
A. Persiapan Lingkungan Kamar Bedah................................................................. 19
B. Syarat-Syarat Bekerja di Kamar Bedah............................................................. 20
C. Lalu Lintas di Lingkungan Kamar Bedah............................................................ 21
D. Tatalaksana Pembedahan pada Penderita dengan HIV dan Hepatitis B/ C....... 22
E. Tatalaksana di Ruang Sadar Pulih..................................................................... 23
BAB VII LOGISTIK............................................................................................................... 24
A. Program Kebutuhan Logistik............................................................................. 25
BAB I
DEFINISI DAN BATASAN OPERASIONAL
A. Definisi
Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap
kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi
dengan tangan. Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter
untuk mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembunyikan hanya dengan
obat-obatan sederhana (Potter, 2006).
Unit Kamar Operasi adalah salah satu unit yang ada di Rumah Sakit Ibnu Sina
Bukittinggi yang keberadaannya dibawah Pelayanan Medis dan Bidang Penunjang
Medis. Sebagai salah satu unit yang memberikan pelayanan pembedahan,
selayaknya memiliki sebuah pedoman yang dapat memandu atau sebagai acuan
dalam seluruh kegiatan pelayanan yang semestinya dilakukan/ dijalankan di kamar
bedah yang memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan
kesehatan kerja untuk mencegah terjadinya bahaya yang dihadapi tim bedah dan
pasien yang menjalanai operasi.
B. Batasan Operasional
STANDAR KETENAGAAN
1. Kualifikasi tenaga di Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Bukittinggi.
2. Kualifikasi Tenaga Perawat Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Bukittinggi
B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan bedah perlu menyediakan sumber daya manusia yang kompeten,
cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan teknologi
sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar
tersebut diatas, maka perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan
mendayagunakan sumber-sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan bedah di
Unit Kamar Operasi, maka dibutuhkan tenaga dokter, perawat yang mempunyai
pengalaman, keterampilan danpengetahuan yang sesuai.
2. Tenaga Perawat
Kepala ruangan kamar operasi : Ns. Dewi Raflis, S.Kep
Perawat pelaksana : Melfanelita, A.Md.Kep
Namirawati, A.Md.Kep
Yenni Fitri Yanti, AMK
Ainil Hasni, AMK
Nurma Yenni, AMK
Sri Rezeki, AMK
Meri Susanti , A.Md.Kep
Elvira Nofita, A.Md. Kep
Reni armi, A.Md.Kep
Hendra Fitri, A.Md. Kep
Afdal, A.Md.Kep
Rahma Deni, A.Md.Kep
Almufajri, A.Md.Kep
Ardiko Mayendra, A.Md.Kep
C. Pengaturan Dinas
Pengaturan jaga atau jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi perawat
untuk melaksanakan tugas pelayanan di Unit Kamar Operasi sehingga semua
kegiatan pelayanan bedah dapat terkoordinir dengan baik. Pengaturan dinas dibuat 4
shift dalam 24 jam yaitu:
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
W
C PINTU KELUAR
RR KB
DEP
O
OBA
OK 1 T KB
OK 3
KORIDOR
OK 2
R. DOKTER R. GANTI
PRIA
OK 4
R.
GANTI
CSSD PINTU MASUK PI
WANIT
PASIEN
Kamar Bedah di bagi beberapa area terdiri dari : NT A
UP
1. Area Bebas (Unrestricted Area) W
ET
C
U
G
AS
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi 8
1. Area Bebas
Bedah Umum : OK I, OK II
Bedah Digestif : OK I, OK II
Bedah Kebidanan : OK I, OK II
Bedah THT : OK I, OK II
Bedah Onkologi : OK I, OK II
Bedah Orthopedi : OK I, OK II
Bedah Minor : OK IV
B. Standar Fasilitas
1. Ruang pulih
Ruangan post-operasi menampung 4 tempat tidur yang dilengkapi 2 manometer
O2 sentral dan 2 manometer tabung, 1 suction s, 2 monitor pasien.
2. Ruang cuci tangan
Ruang cuci tangan mempunyai 1 scrub station dengan 2 keran otomatis dan kran
air manual dengan tuas panjang, dilengkapi dengan 3 dispenser sabun anti septik
Gambar :
4. Kamar operasi II
Peralatan medis kamar operasi sudah berkalibrasi.
6. Instrumen bedah
Tabel 3.1 Alat yang Tersedia di Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Bukittinggi
Jumla
No Nama Alat Keterangan
h
BAB IV
KEMAMPUAN PELAYANAN
A. Bedah
Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap
kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui
operasi dengan tangan. Hal ini memiliki sinonim yang sama dengan kata
“Chirurgia” (dibaca; KI-RUR-JIA). Dalam bahasa Yunani “Cheir” artinya tangan;
dan “ergon” artinya kerja. Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan
B. Jenis Pembedahan
1. Bedah Minor
2. Bedah Mayor
Bedah mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih sulit untuk
dilakukan daripada pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan
risiko terhadap nyawa pasien, dan memerlukan bantuan asisten, seperti:
bedah caesar, mammektomi, bedah torak, bedah otak.
3. Bedah Antiseptik
4. Bedah konservatif
5. Bedah Radikal
6. Pembedahan Rekonstruktif
7. Bedah Plastik
C. Sifat Operasi
1. Bedah Elektif
2. Bedah Emergensi
BAB V
KEBIJAKAN
TATALAKSANA
1. Tujuan
a. Tidak pernah terputusnya supply.
b. Tidak ada kehilangan barang.
c. Kehilangan segera diketahui <48 jam.
2. Sasaran
a. Permintaan obat dan saran order yang ada di program komputer bisa
B. Logistik Farmasi
BAB VIII
KESELAMATAN PASIEN
Sasaran Keselamatan Pasien pada Pelayanan Bedah di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Bukittinggi:
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Ketepatan identifikasi pasien adalah ketepatan penentuan identitas pasien sejak awal
pasien masuk sampai pasien keluar terhadap semua pelayanan yang diterima oleh
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1) menyatakan bahwa upaya
kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Rumah sakit
adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti disebut diatas, berarti wajib
menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja di tim pendidikan pasien dan
Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat digolongkan
pada tiga kelompok, yaitu:
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dapat terjadi bila:
BAB X
PENGENDALIAN MUTU
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan
ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria, serta standar yang akan digunakan
untuk mutu pelayanan. Indikator mutu pada pelayanan bedah Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Bukittinggi mengacu pada pedoman indikator mutu Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Bukittinggi, yaitu:
Kriteria eksklusi :-
Numerator :Jumlah ketidaktepatan identifikasi pasien.
Denominator :Jumlah pasien yang menggunakan gelang identitas.
Standar :0 %
Denominator :-
Standar :0
Kriteria eksklusi :-
BAB XI
PENUTUP
Dengan dikeluarkannya Pedoman Pelayanan Bedah ini maka setiap petugas rumah sakit
yeng terkait agar senantiasa memperhatikan dan menjalankan bedah sebaik-baiknya.
Senantiasa mematuhi prosedur dan mengembangkan pelayanan berbasis keselamatan
dan kepuasan pasien.