Anda di halaman 1dari 5

Nama Anggota Kelompok:

1. Hanifah Alya Chaerunisa (110110170004)


2. Fiorentino G Sumampouw (110110170066)
3. Daffa Yustia (110110170166)
4. Muhammad Faqih Fatur R (110110170232)
5. Theresia Yosefa Uli Marbun (110110170340)
Mata Kuliah : Perbandingan Hukum Pidana
Tanggal / Hari : Senin, 16 Maret 2020
SOAL:

Analisis Pendapat Ahli Tentang Pembagian Keluarga Hukum Di Dunia

Sebelum menganalisis lebih jauh terkait pendapat ahli mengenai keluarga hukum di
Dunia, kami akan mendefinisikan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan keluarga hukum.
Keluarga hukum secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok besar sistem
hukum dapat dimasikkan di dalamnya.
Istilah keluarga sistem hukum (Parent legal system) biasa dipergunakan oleh para ahli
perbandingan hukum (legal comparative) untuk menyebutkan suatu tatanan organisasional
yang paling penting (organizational linchpin) dalam rangka penganalisaan sistem-sistem
hukum berbagai negara di dunia. Keluarga hukum ini merupakan eponymous models yakni
certain laws which can be considered typical and representative of a family which groups a
number of law. Dengan demikian, istilah keluarga sistem hukum dapat disamakan dengan
sistem-sistem hukum utama (major legal system) atau bahkan cukup ditulis sebagai keluarga
hukum (legal family, familie juridique)1
Keluarga hukum oleh Rene David dinamakan sebagai keluarga hukum atau formelle
de droit. Dalam Keluarga hukum ini akan dikelompokan sistem hukum yang sama dan akan
dikelompokan menjadi satu keluarga hukum (legal familier). Dalam hal ini kriteria untuk
menentukan keluarga hukum adalah sebagai berikut:2
a. Golongan Bahasa yang sama;
b. Golongan Kebudayaan yang sama;
c. Golongan Kebangsaan yang sama;

1
Yesmil Anwar dan Adang, Pembaruan Hukum Pidana Reformasi Hukum Pidana, Grasindo, Jakarta, 2008
hlm.86
2
Diah Pawersti Maharani, Sitem Hukum dan Keluarga Hukum, dilansir dari website
https://materikuliahfhunibraw.files.wordpress.com/2013/09/sistem-hukum-dan-keluarga-hukum-diah-p-
maharani.pdf pada 14 Maret 2020
d. Prinsip Falsafah;
e. Politik;
f. Ekonomi;
g. Gaya atau style sistem hukum;
h. Historis;
i. Cara Berpikir;
j. Karakteristik Lembaga Hukum;
k. Sumber-Sumber Hukum;
l. Faktor Ideologi;
m. Pendekatan ‘Typical Solution’ suatu negara.
Dalam hal ini, hasil dari penentian keluarga hukum ini akan digunakan oleh comparist yang
bertugas unutk menemukan persamaan dan perbedaan pada objek perbandingan hukum
untuk diklasifikasikan antar negara yang memiliki sisten hukum yang sama. Salah satu contoh
jenis klasifikasi yang telah dilakukan oleh Rene David adalah sebagai berikut:
a. Keluarga Hukum Romano Germania
b. Keluarga Hukum Sosialis
c. Keluarga Hukum Common Law
d. Keluarga Hukum Agama dan Tradisional
Disini dapat dilihat bahwa Rene David telah mengklasifikasikan negara-negara yang
menganut sistem hukum Romano Germania atau yang sering juga disebut sebagai Hukum
sipil, yakni sistem hukum yang berkembang di dataran eropa. Kemudian sistem hukum
sosialis, sistem hukum common law dan sistem hukum agama dan tradisional. Dari klasifikasi
keluarga hukum ini dapat dilihat ciri dan ruang lingkupnya serta sejarah perkembangnya
sehingga pengklasifikasian dapat terlihat secara jelas.
No. Keluarga Hukum Ciri dan Ruang Lingkup Sejarah
Perkembangan
1. Romawia –  Adanya Unsur Keadilan Sejak abad 12
Germania  Hukum Privat didasarkan pada
Corpus Juris dari kaisar
Justinianus, prinsip-
prinsip romawi yg
disesuaikan dgn masy,
waktu dan tempat
2. Common Law  Hukum Inggris dan Hukum Hukum common law
Nasional Lainnya dan Romawi germania
 Menyelesaikan saling mendekat, saling
Persengketaan antar Individu mempengaruhi.
3. Sosialis  dianut oleh negara-negara Berasal dari hukum Uni
sosialis Soviet yg
 Kolektivitas mutlak dikembangkan
 Alat produksi di tangan negara semenjak tergulingnya
 Ilmu hukum perdata minim kekaisaran

4. Agama  Mengatur hubungan Antar Di beberapa negara yg


manusia berdasarkan agama mempunyai sistem
 Hubungan Manusia dengan hukum tertentu, untuk
Tuhan hukum-hukum tertentu
diserahkan pada
hukum agama.

David dan Brierly mengungkapkan bahwa penyusunan keluarga hukum dalam kelompok
hukum yang berbeda-beda mempertimbangkan unsur-unsur pokok dari hukum-hukum yang
berlaku di dunia dan tidak didasarkan atas persamaan atau perbedaan dari hukum-hukum
tersebut. Unsur-unsur pokok tersebut adalah karakteristik hukum. Rene David dan John E.C.
Brierly mengelompokkan keluarga sistem hukum menjadi enam sistem hukum, yaitu:

1. The RomanoGermanic Famil (Eropa Kontinental termasuk Belanda)


2. The Common Law Family (di negaranegara Barat berbahasa Inggris)
3. The family of socialist law (di negara-negara Sosialis)
4. Muslim Law (di negara-negara yang menerapkan Syariat Islam sebagian ataupun
total)
5. Sistem Hukum Timur Jauh (Cina dan Jepang)
6. Sietem hukum Afrika dan Malagsy3. Kriteria pengelompokan sistem hukum dalam
bentuk klasifikasi keluarga hukum yang digunakan oleh Rene David dan Brierly adalah
kesamaan yg bersifat teknis, kesamaan dalam tujuan sosial yang hendak dicapai oleh
sistem hukum dan kedudukan hukum itu sendiri dalam tertib sosial. 4

Esmein adalah pakar hukum yang mengawali melakukan pembagian atau


pengklasifikasian sistem hukum dunia dari negara-negara yang berbeda-beda, yang mana

3
Romli Atmasasmita, Perbandingan Hukum Pidana,Mandar Maju, Bandung, 2000, hlm.32
4
Ridwan Rani dan Ida Keumala Jeumpa, Buku Ajar Perbandingan Hukum Pidana, FH Unsyiah, Banda Aceh,2004
hlm.18.
masing-masing merupakan sebuah sistem hukum asli mereka kedalam sejumlah kecil
keluarga-keluarga hukum: romanistic, germanic, anglo saxon, slav dan islam.
Pengelompokan oleh Esmein dipandang sangat sempurna pada masanya, oleh karena ia pun
membuat rumusan mengenai prinsip-prinsip pengelompokan ke dalam keluarga-keluarga
hukum tersebut, berdasarkan: hukum yang diundangkan (enacted) atau yang berasal dari
kebiasaan (customary). Kemudian Esmein pun berpendapat bahwa jika studi tentang
comparative law menjadi wacana ilmiah, maka kita harus memulai studi dengan sebuah
penelitian mengenai sumber-sumber sejarah, struktur umum, dan karakteristik-karakteristik
khusus dari tiap-tiap sistem hukum tersebut.5

Levy-Ullmann mengklasifikasikan sistem hukum dunia kedalam keluarga hukum


kontinental, keluarga hukum negara-negara berbahasa Inggris, dan keluarga hukum Islam.
Pembedaan (distinction) tersebut dibuat dengan sangat jelas, yakni pembedaan kedalam
sumber-sumber hukum yang saat ini dikenal sebagai sistem hukum eropa kontinental dan
anglo amerika (anglo saxon).6

Sauser-Hall (1913) menggunakan ras sebagai faktor yang mendasari pembagiannya,


dengan alasan bahwa hanya di dalam sebuah ras kita bisa melihat terjadinya evolusi
perkembangan hukum. Dalam hal ini ia membedakan hukum ke dalam keluarga-keluarga
hukum: indo european, semitic dan mongolian, serta membagi keluarga indo european ke
dalam sub kelompok hindu, iranian, celtic, greco-roman, germanic, anglo saxon dan lithuania-
slav.

Martinez-Paz (1934) mengadopsi metoda pengklasifikasian berdasarkan keturunan


(genetic method). Menurutnya, sebegitu jauhnya perkembangan dari setiap sistem hukum,
tetap saja dipengaruhi oleh ius gentium, hukum romawi, hukum pidana (canon law) atau
dipengaruhi pula oleh beberapa pemikiran-pemikiran demokrasi mutakhir. Berdasarkan hal ini
ia berhasil mempersatukan kelompok: romano, canonico, democratico, serta ia membagi pula
ke dalam sistem hukum amerika latin, switzerland dan russia.

5
George Winterton, “Comparative Law Teaching” dalam the American Journal of Comparative Law, Vol. 23,
No. 1. (Winter, 1975), hal. 69-118.
6
Rheinstein, International Ensyclopedia of comparative law, dalam Peter De Cruz, Op.Cit. h. 157.
DAFTAR PUSTAKA

Diah Pawersti Maharani, Sitem Hukum dan Keluarga Hukum, dilansir dari website
https://materikuliahfhunibraw.files.wordpress.com/2013/09/sistem-hukum-dan-keluarga-
hukum-diah-p-maharani.pdf pada 14 Maret 2020

George Winterton, “Comparative Law Teaching” dalam the American Journal of


Comparative Law, Vol. 23, No. 1. (Winter, 1975).

Rheinstein, International Ensyclopedia of comparative law, dalam Peter De Cruz,


Op.Cit.

Ridwan Rani dan Ida Keumala Jeumpa, Buku Ajar Perbandingan Hukum Pidana, FH
Unsyiah, Banda Aceh,2004.

Romli Atmasasmita, Perbandingan Hukum Pidana,Mandar Maju, Bandung, 2000.

Yesmil Anwar dan Adang, Pembaruan Hukum Pidana Reformasi Hukum Pidana,
Grasindo, Jakarta, 2008.

Anda mungkin juga menyukai