- Civil Law
- Common Law
- Hukum Adat
- Hukum Islam
1
Sistem
Kamus The New Penguin English Dictionary (2001) :
1. Detailed procedures, methods and routines to carry out an activity, problem solve or
perform a duty.
4 (empat) rumpun atau kelompok besar yang disebut Tradisi Hukum (legal traditions) :
1. Tradisi Hukum Barat atau Western Legal Traditions, yang dapat dibedakan menjadi tradisi Civil
law dan Common law.
2. Tradisi Hukum Agama (Religious law), terutama Hukum Yahudi, Hukum Kanonik (untuk umat
Kristen Katolik), dan Hukum Islam.
3. Tradisi Hukum Adat atau (Customary Law atau Indigenous Law), misalnya Hukum Adat
negara2 di Asia Timur seperti Tiongkok dan Jepang, serta negara di Afrika.
4. Tradisi Hukum Sosialis (Socialist Law) yang lazim berlaku di negara-negara yang menganut
ideologi sosialis komunis.
Tradisi/Sistem Hukum Sosialis
- dinilai sudah tidak terlalu relevan lagi sejak bubarnya negara kesatuan Uni Soviet
menjadi negara-negara merdeka yang tidak lagi sepenuhnya menganut ideologi
sosialis komunis. Namun demikian, di dunia ini masih ada beberapa negara yang
menganut paham ini sehingga tradisi hukum ini masih dianggap eksis.
- yang masih diterapkan secara ketat adalah Hukum Islam, dan mungkin pula
Hukum Hindu serta Hukum Yahudi di sebagian kecil wilayah di dunia ini.
- tradisi hukum ini sedikit banyak masih eksis di berbagai negara di Asia Timur,
Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika, termasuk juga tentunya Indonesia.
Dari ke empat kelompok besar tradisi hukum -> ada 2 (dua) yang benar-benar paling
banyak diberlakukan di berbagai negara sejak dari abad 11 – 12 Masehi hingga saat
ini : Civil Law dan Common Law.
Civil Law & Common Law
Civil Law Common Law
- dikembangkan dan
dirumuskan oleh para
akademisi hukum di
universitas-universitas untuk
kemudian dikompilasi,
dikodifikasi dan disahkan oleh
perangkat legislatifnya
menjadi undang-undang.
Tradisi Hukum Socialist Law
- Tradisi hukum Socialist Law menunjukkan sejarah
perkembangan sistem hukum yang dipengaruhi kuat oleh
ideologi Marxisme-Leninisme.
- Pada awalnya, tradisi hukum di negara-negara yang dahulu
tergabung dalam negara Uni Soviet adalah tradisi Civil Law,
namun dalam perkembangannya setelah terjadinya Revolusi
Bolsevik tahun 1917 yang memunculkan pemerintahan
berideologi Komunisme-Leninisme tradisi Civil Law tersebut
‘diubah’ secara revolusioner atau disesuaikan dengan ideologi
komunisme itu.
- Tradisi hukum ‘baru’ hasil olahan dari Civil Law inilah yang
kemudian oleh para ahli hukum sosialis di era Perang Dingin
dahulu diperkenalkan sebagai sistem atau tradisi hukum
tersendiri yang revolusioner dan sangat berbeda dari sistem
hukum ‘barat’ yang borjuis dengan ideologi liberalisme-
kapitalisme.
2. Metode Hukum : Civil Law & Common Law
Di abad ke 20 terutama sejak berakhirnya Perang Dunia II -> tradisi Civil Law dan Common Law
memandang hukum tertulis dan tidak tertulis sebagai sumber hukum saling melengkapi. Meskipun
dalam tradisi Civil Law per-UU merupakan sumber hukum yang paling utama, tidak berarti bahwa
dalam tradisi ini keputusan hakim tidak mempunyai nilai atau fungsi sebagai sumber hukum.
Sebaliknya, dalam tradisi Common Law yang memprioritaskan keputusan hakim (case law) sebagai
sumber hukumnya tidak berarti mereka tidak mengakui UU sebagai sumber hukum. Baik keputusan
hakim maupun UU (hukum tertulis) keduanya diakui sebagai sumber hukum, hanya penekanan
prioritasnya yang berbeda. Pada sistem Civil Law, undang-undang menjadi yang terpenting dan
dominan, sedangkan pada sistem Common Law hal sebaliknya.
Tradisi Hukum Socialist Law
- Tradisi Socialist Law hukum semata-mata dipandang hanya
sebagai alat politik penguasa untuk menjalankan ‘development
plan’ atau Rencana Pembangunan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah sesuai dengan ideologi Marxisme-Leninisme.
- Berlawanan dengan pemikiran tentang hukum dalam tradisi Civil
Law maupun Common Law, hukum menurut tradisi Socialist
Law semata-mata dipandang sebagai hasil ciptaan negara dan
oleh karenanya harus tunduk pada negara/ penguasa, bukan
negara yang harus tunduk pada hukum.
- Konsep ini membuat negara dengan tradisi Hukum Sosialis tidak
mengenal konsep Supremasi Hukum (Rule of Law) yang menjadi
pilar utama dari demokrasi dalam bernegara sebagaimana
dikenal luas di negara-negara barat yang menganut Civil Law
maupun Common Law.
4. Ideologi : Civil Law & Common Law
- Jauh sebelum Portugis & serikat dagang VOC Belanda datang, masyarakat
Indonesia sudah memiliki hukum asli setempat yang disebut Hukum Adat.