Anda di halaman 1dari 2

Fertilisasi

Ovulasi

Terdapat sekitar 15-20 sel telur matang di dalam ovarium Anda. Telur yang paling matang
kemudian akan dikeluarkan dan masuk ke dalam tuba falopi. Tuba falopi itu kemudian akan
membawa telur ke rahim. Agar terjadi kehamilan, salah satu sel telur dan sperma harus bertemu
di dalam tuba falopi.

Sel telur Anda dapat bertahan setidaknya 24 jam setelah dikeluarkan, sedangkan sperma dapat
bertahan di dalam vagina hingga 7 hari.

Proses pelepasan ovum yang matang oleh ovarium yang nantinya akan di transport menuju tuba
falopi karena ada gerakan menyapu dari fimbrae dan dibantu oleh gerakan silia dan mucosa

Lalu ovum akan menuju bagian ampula dari tuba falopi dimana merupakan tempat terjadinya
fertilisasi.

Fertilisasi

Fertilisasi merupakan proses bertemunya sperma dan ovum yang terjadi di ampula tuba
falopi,daerah ini merupakan daerah terluas dari tuba falopi dan dekat dengan ovarium yang akan
menghasilkan zigot. Pada fertilisasi terjadi penggabungan kromosom yang menyebabkan zigot
memiliki kromosom yg diploid

Sperma yang masuk ke organ reproduksi wanita tidak bisa langsung membuahi ovum,namu haus
melewati beberapa tahapan :

Kapasitasi : adalah periode pengondisian di dalam saluran reproduksi wanita yang berlangsung
sekitar 7 jam pada manusia. Sebagian besar pengondisian selama kapasitasi terjadi di dalam tuba
uterina dan melibatkan interaksi epitel antara sperma dan permukaan mukosa tuba. Selama
periode ini, suatu selubung glikoprotein dan protein plasma semen disingkirkan dari membran
plasma yang melapisi bagian akrosom spermatozoa. Hanya sperma yang terkapasitasi yang dapat
menembus sel-sel korona

Korona radiate : merupakan bagian terluar ovum yang mengandung hialuronid. Dimana sprema
yang sudah terkapasitasi akan menembus korona radiate dengan enzim hialurodinase yang
melarutkan hialuronid pada korona radiate

Reaksi akrosom : setelah kapasitasi sperma mengalami reaksi akrosom,terjadi setelah sperma dekat
dengan oosit. Sperma yang telah terkapasitasi akan terpengaruh oleh zat zat dari korona
radiate,sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan korona
radiate

  Zona pelusida : Pelepasan enzim akrosom (akrosin) memungkinkan sperma menembus zona
sehingga berkontak dengan membran plasma oosit (Gambar 3.5). Permeabilitas zona pelusida
berubah ketika kepala sperma berkontak dengan permukaan oosit. Kontak ini menyebabkan
pelepasan enzim lisosom dari granula korteks yang melapisi membran plasma oosit. Pada
gilirannya, enzim-enzim ini mengubah sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk mencegah
penetrasi sperma dan menginaktifkan tempattempat reseptor spesifik-spesies untuk spermatozoa
di permukaan zona. Spermatozoa lainnya telah ditemukan terbenam di dalam zona pelusida,
namun hanya satu yang tampaknya dapat menembus oosit.

Penyatuan membrane oosit dengan sperma :

Perlekatan awal sperma pada oosit diperantarai sebagian oleh interaksi integrin di oosit dan ligannya,
disintegrin, di sperma. Sesudah perlekatan, membran plasma sperma dan sel telur menyatu (Gambar
3.5). Oleh karena membran plasma yang menutupi tudung kepala akrosom menghilang selama reaksi
akrosom, penyatuan sebenarnya terjadi antara membran oosit dan membran yang menutupi bagian
posterior kepala sperma. Setelah penyatuan ini akan dituntaskan meiosis 2 yang akan membentk
pronukleus laki dan perempuan dan bergabung menjadi zigot

Cleavage

Proses pembelahan sel yang berlangsung secara cepat untuk meningkatkan jumlah sel di dalam zigot
terjadi di tuba falopi sampai uterus terjadi 30 jam setelah fertilisasi dan masih diselubungi zona pelusida
sampai pada saat morula pada blastokista zona pelusida menghilang.

Morula merupakan tahapam ketika terdapat 12-32 sel hasil pembelahan mitosis yang terjadi 3 hari
setelah fertilisasi

Blastokista ditandai dengan adanya ruang yaitu blastocystic cavity yang terdiri dair inner mass cell yang
berkembang menjadi embrio yang disebut embrioblast dan outer mass cell yang berkembang menjadi
plasenta yang disebut trofoblast

Implantasi

Setelah ovulasi lapisan endometrium berubah menjadi lapisan sekretori untuk persiapan menerima
embrio

Trofoblast akan mengikis dinding endometrium dibantu enzim proteolytic . trofoblast akan
berdiferensiasi menjadi 2 lapisan yaitu cytotroblast yaitu bagian dalam dan syncytiotropoblast di luar.
Embrioblast akan berdiferensiasi menjadi bilaminal germ layer

Anda mungkin juga menyukai