Dari anamnesis dapat ditanyakan, ada atau tidaknya infeksi virus yang mengawali
2-4 minggu sebelum muncul gejala, menanyakan ada atau tidaknya retensi urin,
untuk anak biasanya nyeri 50% sehingga membuat anak menjadi rewel. Untuk
pemeriksaan fisik pada Guillain Barre Syndrome didapatkan antara lain
(Machfoed, 2011) :
e. Disautonomia (50%): tekanan darah yang labil, aritmia, ileus, retensi urin,
dapat terjadi quadriparesis yang berat hingga paralisis otot pernafasan.
f. Ataksia (23%).
Untuk pemeriksaan MRI, sebaiknya dilakukan pada hari ke-13 setelah timbulnya
gejala SGB. Pemeriksaan MRI dengan menggunakan kontras gadolinium
memberikan gambaran peningkatan penyerapan kontras di daerah lumbosakral
terutama di kauda equina. Sensitivitas pemeriksaan ini pada SGB adalah 83%
(Mardjono, 2014).
Untuk follow-up dan pemeriksaan spesifik dari pasien SGB yang dapat
dipertimbangkan (Mardjono, 2014) :
Kriteria diagnosis umum yang dipakai adalah kriteria dari National Institute of
Neurological and Communicative Disorder and Stroke (NINCDS) yaitu :
Hiporefleksi
II. Ciri-ciri yang secara kuat menyokong diagnosis SGB:
a. Ciri-ciri klinis:
Relatif simetris
Varian: