‘’TUMOR GINEKOLOGI’’
Keluhan Utama:
P3A0H3 Benjolan dari jalan lahir
Riwayat Ginekologi
• Riwayat penyakit kandungan disangkal
• Riwayat penyakit menular seksual disangkal
Pemeriksaan Fisik Umum
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran :
Compos mentis
- Tanda Tanda Vital:
Mata : KA (-/-), SI (-/-)
◦ TD : 120/80
- Thorax
mmHg
Cor : dbn
◦ Nadi : 80
Pulmo : dbn
x/menit, lemah
- Abdomen
◦ RR : 20
I : tampak datar
x/menit
P : supel, Nyeri tekan (-),
◦ Suhu : 36,8 ºC
massa tumor (-)
P : timpani
- Berat Badan : 43 kg
- Tinggi Badan :149 cm
- BMI : 19,3
(normal)
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan inspekulo:
• Vulva dan vagina : fluksus (-), flour (+), benjolan (-)
• Porsio : permukaan licin, tampak massa bulat tunggal
yang keluar dari OUE berwarna merah terang,
diameter 2x2cm
• Ostium uteri eksternum : fluxus (-), flour (+)
Pemeriksaan Dalam:
Fluksus (-), flour (+), teraba massa di OUE,
Usulan
Initial asesment pemrksaan
P3A0H3 45 tahun dengan • Pemeriksaan
Lab:
Polip Serviks
Hematologi
rutin
Rencana tindakan :
Pro-ekstirpasi dan kuretase
(dikirim ke PA)
Pemeriksaan Laboratorium (12 Desember
2019)
Etiologi
Infeksi
Inflamasi kronik
Respon abnormal pada peningkatan estrogen
Kongesti pada pembuluh darah di canalis cervicalis
jaringan mempunyai sifat tumbuh yang berlebihan.
Diagnosa
Anamnesis
◦ Tanpa gejala diketahui saat
pemeriksaan ginekologi penyakit
lain.
◦ Leukorea yang berulang
dengan atau tanpa terapi
◦ Terasa tidak nyaman dalam
Pemeriksaan Ginekologi
vagina
◦ Abnormal pendarahan vagina
Inspekulo
- menstruasi banyak dan Polip terlihat melalui canalis
berulang cervicalis sebagai pertumbuhan
- pasca coitus yang tumpul, kemerahan dan
- setelah douching. mudah berdarah.
- setelah menopause,
VT
Teraba massa lunak, padat,
berdarah bila disentuh
Pada kasus ini adanya polip tanpa gejala,
diketahui pada saat pemeriksaan ginekologi
yang lain leukorea
TEMUAN
• HSG gagal dilakukan oleh karena kateter sulit
diinsersi.
Anamnesa • keputihan 1 tahun terakhir, banyak, gatal
R/ diobati tak sembuh
• Nyeri dan pendarahan (flek) saat coitus.
Pemeriksaan inspekulo:
• Vulva dan vagina : flour (+),
Pemeriksaan • Porsio : tampak massa bulat tunggal yang
Ginekologis keluar dari OUE berwarna merah terang,
diameter 2x2cm
• Ostium uteri eksternum : flour (+)
Pemeriksaan Dalam:
flour (+), teraba massa di OUE
2. Bagaimana penatalaksanaan
polip serviks pada kasus ini,
dan apakah tatalaksana pada
kasus ini sudah tepat?
Penatalaksanaan polip serviks
Penatalaksanaan polip serviks
Setelah kuretase:
Antibiotik profilaksis: amoxicillin
Analgesik: asam mefenamat
Suplemen zat besi: Sulfas ferrous dikombinasikan vitamin C (membantu penyerapan zat besi)
Utorotenika: metergin (mencegah perdarahan)
Excisional polypectomy
Pada kasus ini:
ganas jinak
Secara umum perbedaan klinis:
JINAK GANAS
penatalaksanann
Tergantung diagnosis
Secara umum, terdiri dari:
•Pembedahan (pengangkatan
jaringan tumor)
•Radiasi
•Sitostatika
TUMOR JINAK GINEKOLOGI
I. Vulva
Tumor Kistik
a. Kista Inklusi (Kista Epidermis) :
Terjadi akibat perlukaan terutama akibat episiotomi
hidroadenoma
TUMOR SOLID
a. Tumor Epitel :
Kondiloma Akuminata
Disebabkan oleh virus HPV type 6 dan 11.
Makroskospis seperti jengger ayam Tumbuh
pada vulva, sekitar anus, sampai vagina dan
serviks
Kondiloma Akuminata
II.Tumor Jinak Vagina
Tumor Kistik
Kista Gartner
Kista endometriosis
Kista Solid
Granuloma
Tumor Miksoid Vagina
Adenosis Vagina
Ektoserviks :
Kista sisa jaringan embrional pada dinding
samping ektoserviks
Kista endometriosis : letaknya superfisial
Nabotian Cyst
Kista naboti : kista retensi kel
endoserviks
Papilloma : seperti kondiloma
akuminata
Hemangioma : terletak superfisial dapat
menyebabkan
perdarahan
Endoserviks :
Polip : suatu adenoma / adenofibroma, dari
selaput lendir endoserviks
Miometrium :
Neoplasma jinak berasal dari otot
uterus dan jaringan ikat.
Istilah lain : fibromioma, leiomioma,
fibroid.
* Patologi anatomi :
― Mioma submukosum : dibawah
endometrium
―Mioma intramural : didinding
uterus
― Mioma subserosum : keluar dari
dinding uterus.
IV.Tumor Jinak Ovarium
Non Neoplastik
Karsinoma vulva :
80-85% pada wanita pasca menopause
Jarang ditemukan pada umur < 45 tahun
Pada golongan ekonomi sosial rendah dengan
hygiene seksual yang kurang
Karsinoma Vulva
Gambaran Klinik :
Adanya benjolan
Ulkus
Lesi yang berdarah
Penanganan :
Stadium 0 : vukvektomi luas
Stadium 1 dan 2 : vulvektomi radikal
Stadium 3 dan 4 : radiotherapy dan
kemotherapi
Melanoma Vulva :
Benjolan yang berwarna hitam kebiruan Melanoma Vulva
Menyebar secara limfogen dan hematogen
Adenokarsinoma :
- Umumnya berasal dari kelenjar Bartholini
Jarang
Bisa akibat pemberian hormon Dietylstilbestrol =
DES,
Gambaran klinik :
Adanya fluor albus
Ulkus
Pertumbuhan tumor eksotipik seperti bunga kol
Serviks Uteri
Penanganan :
Stadium 0 & I a ( Karsinoma Insitu )
- Konisasi , Histerektomi total
Stadium Ib, II a :
- Histerektomi radikal dengan limphadenektomi
pelvik, pasca bedah dilanjutkan dengan
penyinaran
Stadium IIb,III,IV :
Tindakan bedah tidak dibenarkan
Terapi primer : Radiotherapi
Karsinoma Serviks dalam
Kehamilan
Pada stadium 0 : kehamilan ditunggu sampai
aterm
Stadium I,II, dst :
Trimester I dan Awal Trimester II : Histerektomi
radikal,limphadenektomi pelvik dengan janin in-
utero
Trimester II lanjut : ditunggu sampai viable,
kemudian SC,diteruskan dengan histerektomi
radikal + Limphadenopati pelvik.
Trimester III : SC histerektomi radikal +
limphadenektomi pelvik
Pengamatan lanjut :
Setiap 3bulan dalam 2 tahun pertama
Setiap 6 bulan sampai 5 tahun
Setiap 1 tahun dst
Perabaan kelenjar inguinal, supraklavikula, perabaan
abdomen, abdomino vaginal, abdomino rektal,
sitologi puncak vagina, rontgen thorax (setiap 6
bulan), rektoskopi, sistoskopi, renogram, IVP, CT Scan
pinggul,limfografi sesuai indikasi.
Prognosis :
Faktor penentu : umur penderita, keadaan umum,
tingkat klinik, ciri-ciri histologik, kemampuan tim
untuk penanganan, sarana pengobatan yang ada.
SARKOMA SERVIKS
Jarang ditemukan
Sarkoma botrioides
Biasanya pada bayi dan anak-anak
Bentuk polipoid seperti buah anggur
Penyebaran cepat hematogen
Progosis buruk
Sarkoma botrioides
CORPUS UTERUS
Patologi
90% adenokarsinoma
10% karsinoma epidermoid,
adenoabentoma, sarkoma, karsino sarkoma
ADENOKARSINOMA
3 derajat histologik :
G1 diferensiasi sel masih baik
G2 sudah terdapat bagian yang solid/ pada
G3 sebagian besar sel padat/ solid, atau
undifferensiasi
Penyebaran
Cenderung lambat, kecuali pada G3
Menyebar kepermukaan uterus, endoservik
Penyebaran bersifat limfogen
Gambaran Klinik Dan Diagnosis
Stadium awal : pemeriksaan ginekologi negatif
Biasanya tersembunyi
Proses lanjut : gejala penekanan, perdarahan
abnormal
Cara diagnosa :
Kuret terutama kuret terarah dengan histeroskopi
Aspirasi endometrium
USG transvaginal
Penanganan
Prinsip umum total abdominal, histerektomi,
salfingooforektomi bilateral, pembilasan cairan
peritoneum, pengangkatan kelenjar limfe perlvik
Leiomiosarkoma
Endometrial Sarkoma
Karsinoma Sarkoma
Prognosa jelek
Penanganan : TAH + BSO dilanjutkan dengan
radioterapi / kemoterapi
TUMOR GANAS OVARIUM
Epidemiologi
25% dari semua keganasan alat reproduksi
Rata-arata kasus baru 157.100.000 populasi
wanita setiap tahun
Patologi
Kumpulan tumor dengan histogenesis beraneka
ragam (ektoderm, entoderm, mesoderm)
60% pada usia perimenopause, 30% masa
reproduksi, 10% pada wanita muda
Klasifikasi
1. Tumor epitel serosa, musinosa, endometrioid,
clear cell, brenner, campuran, undifferentiated.
2. Sex cord granulosa sel tumor, theca sel tumor,
androblastoma, gynandroblastoma
3. Tumor sel lipid
4. Tumor germ sel disgerminoma, tumor sinus
endodermal, karsinoma embrional, poli embrioma,
khorio karsinoma, teratoma immatur, struma ovarii
Penyebaran :
T.G.O menyebar secara limfogen kekelenjar para
aorta, mediastinal, supraclavicula paru, hati dan
otak
Gejala :
Gejala desakan : infiltrasi ke jaringan sekitar
Gejala penyebaran : implantasi peritoneum
ascites
Gejala hormonal : defeminisasi, maskulinisasi
(hiper estrogen)
Diagnosa :
Masa di pelvik
USG, CT SCAN
Tumor marker
Penanganan :
Terapi utama : pembedahan TAH + BSO +
limphadenektomi pelvik, sitologi ascites, biopsi
peritonium
Kemudian diikuti kemoterapi
ringkasan yang biasanya
keluar ukmmpd
hal bartholin gartner nabothi polip myoma
serviks geburt
T4 vagian dinding cerviks cerviks cerviks
distal/vulva vagina bertangkai bertangkai
PA kuboidal kolunar kolumnar otot polos
kolunar atau ditutupi dan
squmaosa epitel squmosa
disertai mukus squmaosa
dan infalamsi disertai
retensi
mukos
ca cerviks
(iva dan papssmear)
intermezzo
Seorang perempuan berusia 45 tahun, sudah menikah dan memiliki 1 orang anak,
datang ke rumah sakit dengan keluhan terdapat benjolan di perut bagian bawah sejak
4 bulan yang lalu. Keluhan disertai menstruasi tidak teratur, darah banyak, dan terasa
nyeri. Dari pemeriksaan ginekologik didapatkan uterus berukuran sebesar kehamilan
8 minggu, konsistensi padat kenyal, dan berbatas tegas. Dari hasil pemeriksaan
patologi anatomi didapatkan gambaran whorl like pattern. Apakah diagnosis kasus
diatas:
A. Adenomiosis
B. Mioma uteri
C. Kistoma ovarium
D. Kista dermoid
E. Mola hidatidosa
seorang wanita usia 34 tahun datang ke poli dengan kleuhan sering keluar
cairan putih yang kadang disertai darah sejak 2 bulan yanglalu .keluhan ini
terutama dikeluhkan jikansedang berhubungan,.pada pemeriksaan dengan
inspekulo ditemukan massa bertangkai di nportio serviks .dilakukan
ekstirpasi dan di PA hasilnya tampak jaringan diliputi berlapis gepeng dan
kolumnar .diagnosa yang paling mungkin adalah?
a.kista bartholin
b. kista nabothi
c. polip serviks
d. myoma geburt
e. karsinoma serviks