Anda di halaman 1dari 45

TUMOR GINEKOLOGI

DEFINISI

 Tumor: pertumbuhan abnormal dari suatu


sel/ jaringan

ganas jinak
Secara umum perbedaan klinis:

JINAK GANAS

• Pertumbuhannya lambat • Pertumbuhannya cepat


• Tidak ada metastase • Metastase (+)
• Berbatas tegas • Batas tidak tegas
• Ascites (-) • Ascites (+)
• Perlekatan jarang • Perlekatan sering
Penyebab tumor Diagnosis

Belum diketahui Klinis


Iritasi Penunjang
Infeksi •Lab ( tumor marker)
•Radiologi ( USG, foto)
Herediter
•PA : pemeriksaan
jaringan, smear, biopsi

penatalaksanann
Tergantung diagnosis
Secara umum, terdiri dari:
•Pembedahan (pengangkatan
jaringan tumor)
•Radiasi
•Sitostatika
TUMOR JINAK GINEKOLOGI
I. Vulva

Tumor Kistik
a. Kista Inklusi (Kista Epidermis) :
Terjadi akibat perlukaan terutama akibat episiotomi

b. Kista Sisa Jaringan Embrio :


 Kista Gartner : pada dinding lateral – antero lateral vagina sampai
dekat uretra dan klitoris
 Kista / hidrokele saluran nuck berasal dari sisa prosessus vaginalis
 yang terletak dalam saluran inguinal
c. Kista Kelenjar :
 Kista Bartholini : terjadi akibat radang
 Kista sebasea : pada labium mayora berasal dari
kelenjar sebasea kulit
 Hidradenoma : asal kelenjar keringat akibat
sumbatan kelenjar keringat
 Kista parauretra (skene) : saluran tertutup akibat
infeksi
 Kista endometriosis : dapat tumbuh pada
vulva atau vagina
TUMOR SOLID

a. Tumor Epitel :
 Kondiloma Akuminata
Disebabkan oleh virus HPV type 6 dan 11.
Makroskospis seperti jengger ayam Tumbuh
pada vulva, sekitar anus, sampai vagina dan
serviks

 Karunkula Uretra Neoplasma:


Polip merah muda bertangkai pada dorsal muara
Kondiloma Akuminata
uretra.
Gangguan : nyeri waktu berjalan dan duduk,
dispareunia, disuria, perdarahan, pembengkakan
II.Tumor Jinak Vagina

a. Kistik : Sama sifatnya dengan tumor kistik pada


vulva
b. Tumor solid :
 Granuloma : jaringan granulasi yang berbatas –
batas, sering berbentuk polip
 Tumor miksoid vagina : konsistensi lunak berisi
jaringan miksomatosa
 Adenosis vagina : terletak dekat serviks uteri,
disebabkan pemberian dietilstilbestrol atau
estrogen sintetik lainnya. Dapat jadi adeno
carcinoma
III. Tumor Jinak Uterus

Ektoserviks :
Kista sisa jaringan embrional pada dinding
samping ektoserviks
Kista endometriosis : letaknya superfisial
Kista naboti : kista retensi kel
endoserviks
Papilloma : seperti kondiloma
akuminata Nabotian Cyst
Hemangioma : terletak superfisial dapat
menyebabkan
perdarahan

Endoserviks :
Polip : suatu adenoma / adenofibroma, dari
selaput lendir endoserviks

Polip Endo serviks


Endometrium :
 Polip endometrium : bisa berasal dari Adenoma, Adenofibroma, mioma
submukosa
 Adenoma – adenofibroma : dari epitel endometrium
 Mioma submukosum : mioma tumbuh bertangkai keluar dari uterus
(myoma geburt)
 Polip plasenta : berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus
maupun abortus

Miometrium :
Neoplasma jinak berasal dari otot
uterus dan jaringan ikat.
Istilah lain : fibromioma, leiomioma,
fibroid.

* Patologi anatomi :
― Mioma submukosum : dibawah
endometrium
―Mioma intramural : didinding
uterus
― Mioma subserosum : keluar dari
dinding uterus.
IV.Tumor Jinak Ovarium

Non Neoplastik

1. Akibat Radang Kistik :


2. Tumor Lain Kista Ovarii Simpleks
Kista Folikel Kistadenoma Ovarii Serosum
Kista Korpus Luteum Kistadenoma Ovarii
Kista Lutein Musinosum
Kista Inklusi Germinal Kista Endometrioid
Kista Endometrium Kista Dermoid
Kista Stein - Leventhal 2. Solid :
• Fibroma, Leiomioma,
Fibroadenoma, Papiloma,
Angioma, Limfangioma
• Tumor Brenner
• Tumor Sisa Adrenal
 Akibat Pertumbuhan :
 Pembengkakan di perut
 Menekan alat sekitarnya :
Akibat komplikasi :
 Obstipasi, gangguan Perdarahan kedalam kista
miksi, Putaran tangkai
 edema tangkai, rasa Infeksi pada tumor
sesak,
Robekan dinding kista
 tidak ada nafsu makan
Perubahan kearah
 Akibat aktivitas endokrin : keganasan
 Mengubah pola haid

Klinik Tumor Ovarium :

Sebagian besar gejala dan tanda


akibat :
Pertumbuhan
Aktivitas endokrin
Komplikasi dari tumor – tumor tersebut
TUMOR GANAS ALAT GENITAL
1. Vulva

 Karsinoma vulva :
 80-85% pada wanita pasca menopause
 Jarang ditemukan pada umur < 45 tahun
 Pada golongan ekonomi sosial rendah dengan
hygiene seksual yang kurang

Karsinoma Vulva
 Gambaran Klinik :
Adanya benjolan
Ulkus
Lesi yang berdarah

Penanganan :
 Stadium 0 : vukvektomi luas
 Stadium 1 dan 2 : vulvektomi radikal
 Stadium 3 dan 4 : radiotherapy dan
kemotherapi
Melanoma Vulva

 Melanoma Vulva :
 Benjolan yang berwarna hitam kebiruan
 Menyebar secara limfogen dan hematogen

 Adenokarsinoma :
- Umumnya berasal dari kelenjar Bartholini
 Basalioma
—daerah yang bermulut
— nodul kecil yang menjalari ulkus di tengahnya
— hampir tidak pernah menyebar ke kelenjar limfe
 Penyakit Paget
 Lesi intraepitelial vulva

 Karsinoma verukosa :
 Berbentuk papil
 Penyebaran sangat cepat ( hematogen )
Tumor Ganas Sekunder Pada Vulva

 Dari serviks, vagina, uterus


 Paling sering adalah METASTASIS
khoriokarsinoma
 Warna khas biru kehitaman
Tumor Ganas Vagina

 Jarang
 Bisa akibat pemberian hormon Dietylstilbestrol =
DES, anaknya menderita clear cell carcinoma

Photograph of a cervix in a patient with


in utero DES exposure
Karsinoma Vagina
 99% adalah squamous cell karsinoma
 Sisanya : adenocarcinoma, rhabdomiosarcoma

Gambaran klinik :
 Adanya fluor albus
 Ulkus
 Pertumbuhan tumor eksotipik seperti bunga kol
Serviks Uteri

Karsinoma Serviks Uteri


 Epidemiologi :
 Tumor ganas ginekologi tingkat pertama di
Indonesia
 Umur terbanyak : 45 – 50 tahun
 Periode latent fase perinvasif jadi invasif :
10 tahun
 Etiologi :
 Secara epidemiologi : virus HPV tipe 16,18
 Faktor Resiko :
 Lebih tinggi pada wanita yang kawin terutama
hubungan seksual pertama usia < 16tahun
 Insiden meningkat sesuai paritas
 Jarak persalinan terlalu dekat
 Gol sosial ekonomi rendah ( higiene seksual rendah )
 Aktivitas seksual berganti pasangan : promiskuitas
 Jarang ditemui pada wanita yang suaminya disunat
 Adanya kebiasaan merokok
 Gambaran Klinik :
 Keputihan ( fluor albus ), dan busuk
 Perdarahan (post coital bleeding) = perdarahan
kontak ( 75-80% )
 Anemia akibat perdarahan
 Nyeri : infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf
 Akibat metastase jauh : gejala terhadap organ
yang kena.
 Diagnosa
Biopsi terarah (targeted biopsy) atau di bantu
dengan olesan yodium, asam asetat 5%

 Penanganan :
 Stadium 0 & I a ( Karsinoma Insitu )
- Konisasi , Histerektomi total
 Stadium Ib, II a :
- Histerektomi radikal dengan limphadenektomi
pelvik, pasca bedah dilanjutkan dengan
penyinaran
 Stadium IIb,III,IV :
 Tindakan bedah tidak dibenarkan
 Terapi primer : Radiotherapi
Karsinoma Serviks dalam
Kehamilan
 Pada stadium 0 : kehamilan ditunggu sampai
aterm
 Stadium I,II, dst :
 Trimester I dan Awal Trimester II : Histerektomi
radikal,limphadenektomi pelvik dengan janin in-
utero
 Trimester II lanjut : ditunggu sampai viable,
kemudian SC,diteruskan dengan histerektomi
radikal + Limphadenopati pelvik.
 Trimester III : SC  histerektomi radikal +
limphadenektomi pelvik
 Pengamatan lanjut :
 Setiap 3bulan dalam 2 tahun pertama
 Setiap 6 bulan sampai 5 tahun
 Setiap 1 tahun dst
 Perabaan kelenjar inguinal, supraklavikula, perabaan
abdomen, abdomino vaginal, abdomino rektal,
sitologi puncak vagina, rontgen thorax (setiap 6
bulan), rektoskopi, sistoskopi, renogram, IVP, CT Scan
pinggul,limfografi sesuai indikasi.
 Prognosis :
 Faktor penentu : umur penderita, keadaan umum,
tingkat klinik, ciri-ciri histologik, kemampuan tim
untuk penanganan, sarana pengobatan yang ada.
SARKOMA SERVIKS
 Jarang ditemukan
 Sarkoma botrioides
 Biasanya pada bayi dan anak-anak
 Bentuk polipoid seperti buah anggur
 Penyebaran cepat  hematogen
 Progosis buruk

Sarkoma botrioides
CORPUS UTERUS

 Berasal dari endometrium dan miometrium


 Insiden makin meningkat, sebab usia wanita makin
meningkat
 Tumor ganas  negara industri

GOLONGAN RESIKO TINGGI


 Diabetes melitus
 Hipertensi
 Obesitas (BMI > 30 kg/m2)
 Menderita perdarahan uterus abnormal
 Wanita infertil atau subfertil akibat
hiperesterogenisme (siklus anovulator)
 Wanita yang menderita tumor ovarium yang
menghasilkan estrogen (tumor sel granulosa)
 Wanita dengan usia perimenopausal 50-60 th

Tumor Sel Granulosa


Tingkat Pre Kanker
 Hiperplasia adenomatosa
 Hiperplasia endometrium yang atopik

Patologi
 90%  adenokarsinoma
 10%  karsinoma epidermoid,
adenoabentoma, sarkoma, karsino sarkoma
ADENOKARSINOMA
3 derajat histologik :
 G1  diferensiasi sel masih baik
 G2  sudah terdapat bagian yang solid/ pada
 G3  sebagian besar sel padat/ solid, atau
undifferensiasi
Penyebaran
 Cenderung lambat, kecuali pada G3
 Menyebar kepermukaan uterus, endoservik
 Penyebaran bersifat limfogen
Gambaran Klinik Dan Diagnosis
 Stadium awal : pemeriksaan ginekologi negatif
 Biasanya tersembunyi
 Proses lanjut : gejala penekanan, perdarahan
abnormal
 Cara diagnosa :
 Kuret terutama kuret terarah dengan histeroskopi
 Aspirasi endometrium
 USG transvaginal
Penanganan
 Prinsip umum  total abdominal, histerektomi,
salfingooforektomi bilateral, pembilasan cairan
peritoneum, pengangkatan kelenjar limfe perlvik

 Sesudah pembedahan dilanjutkan dengan


radioterapi/ khemoterapi

 Terapi paliatif  dengan hormonal, progesteron


dosis tinggi, provera tablet 100 mg, 2-4x/ hari
SARKOMA UTERUS

 Leiomiosarkoma
 Endometrial Sarkoma
 Karsinoma Sarkoma
 Prognosa jelek
 Penanganan : TAH + BSO dilanjutkan dengan
radioterapi / kemoterapi
Khorio Karsinoma

 Termasuk dalam neoplasia trofoblas ganas


(NTG)
 50% didahului oleh mola hidatidosa, 25% oleh
abortus 22% sesudah kehamilan biasa, 2%
sesudah kehamilan ektopik

Etiologi :
 Kehamilan Dengan Interval Pendek
 Malnutrisi (Defisiensi Vit A Berat)
 Defisiensi Protein
Gejala Klinik
 Perdarahan pervaginam dan PA : sel
khariokarsinoma
 Kadar beta HCG yang sangat tinggi

Pengobatan
 Khemoterapy (MTX)
 Jika beta HCG terus tinggi : histerektomi
TUMOR GANAS OVARIUM

Epidemiologi
 25% dari semua keganasan alat reproduksi
 Rata-arata kasus baru 157.100.000 populasi
wanita setiap tahun

Patologi
 Kumpulan tumor dengan histogenesis beraneka
ragam (ektoderm, entoderm, mesoderm)
 60% pada usia perimenopause, 30% masa
reproduksi, 10% pada wanita muda
Klasifikasi
1. Tumor epitel  serosa, musinosa, endometrioid,
clear cell, brenner, campuran, undifferentiated.
2. Sex cord  granulosa sel tumor, theca sel tumor,
androblastoma, gynandroblastoma
3. Tumor sel lipid
4. Tumor germ sel  disgerminoma, tumor sinus
endodermal, karsinoma embrional, poli embrioma,
khorio karsinoma, teratoma immatur, struma ovarii
Penyebaran :
 T.G.O  menyebar secara limfogen kekelenjar para
aorta, mediastinal, supraclavicula  paru, hati dan
otak
Gejala :
 Gejala desakan : infiltrasi ke jaringan sekitar
 Gejala penyebaran : implantasi peritoneum 
ascites
 Gejala hormonal : defeminisasi, maskulinisasi
(hiper estrogen)
Diagnosa :
 Masa di pelvik
 USG, CT SCAN
 Tumor marker

Penanganan :
 Terapi utama : pembedahan TAH + BSO +
limphadenektomi pelvik, sitologi ascites, biopsi
peritonium
 Kemudian diikuti kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai