DEFINISI
ganas jinak
Secara umum perbedaan klinis:
JINAK GANAS
penatalaksanann
Tergantung diagnosis
Secara umum, terdiri dari:
•Pembedahan (pengangkatan
jaringan tumor)
•Radiasi
•Sitostatika
TUMOR JINAK GINEKOLOGI
I. Vulva
Tumor Kistik
a. Kista Inklusi (Kista Epidermis) :
Terjadi akibat perlukaan terutama akibat episiotomi
a. Tumor Epitel :
Kondiloma Akuminata
Disebabkan oleh virus HPV type 6 dan 11.
Makroskospis seperti jengger ayam Tumbuh
pada vulva, sekitar anus, sampai vagina dan
serviks
Ektoserviks :
Kista sisa jaringan embrional pada dinding
samping ektoserviks
Kista endometriosis : letaknya superfisial
Kista naboti : kista retensi kel
endoserviks
Papilloma : seperti kondiloma
akuminata Nabotian Cyst
Hemangioma : terletak superfisial dapat
menyebabkan
perdarahan
Endoserviks :
Polip : suatu adenoma / adenofibroma, dari
selaput lendir endoserviks
Miometrium :
Neoplasma jinak berasal dari otot
uterus dan jaringan ikat.
Istilah lain : fibromioma, leiomioma,
fibroid.
* Patologi anatomi :
― Mioma submukosum : dibawah
endometrium
―Mioma intramural : didinding
uterus
― Mioma subserosum : keluar dari
dinding uterus.
IV.Tumor Jinak Ovarium
Non Neoplastik
Karsinoma vulva :
80-85% pada wanita pasca menopause
Jarang ditemukan pada umur < 45 tahun
Pada golongan ekonomi sosial rendah dengan
hygiene seksual yang kurang
Karsinoma Vulva
Gambaran Klinik :
Adanya benjolan
Ulkus
Lesi yang berdarah
Penanganan :
Stadium 0 : vukvektomi luas
Stadium 1 dan 2 : vulvektomi radikal
Stadium 3 dan 4 : radiotherapy dan
kemotherapi
Melanoma Vulva
Melanoma Vulva :
Benjolan yang berwarna hitam kebiruan
Menyebar secara limfogen dan hematogen
Adenokarsinoma :
- Umumnya berasal dari kelenjar Bartholini
Basalioma
—daerah yang bermulut
— nodul kecil yang menjalari ulkus di tengahnya
— hampir tidak pernah menyebar ke kelenjar limfe
Penyakit Paget
Lesi intraepitelial vulva
Karsinoma verukosa :
Berbentuk papil
Penyebaran sangat cepat ( hematogen )
Tumor Ganas Sekunder Pada Vulva
Jarang
Bisa akibat pemberian hormon Dietylstilbestrol =
DES, anaknya menderita clear cell carcinoma
Gambaran klinik :
Adanya fluor albus
Ulkus
Pertumbuhan tumor eksotipik seperti bunga kol
Serviks Uteri
Penanganan :
Stadium 0 & I a ( Karsinoma Insitu )
- Konisasi , Histerektomi total
Stadium Ib, II a :
- Histerektomi radikal dengan limphadenektomi
pelvik, pasca bedah dilanjutkan dengan
penyinaran
Stadium IIb,III,IV :
Tindakan bedah tidak dibenarkan
Terapi primer : Radiotherapi
Karsinoma Serviks dalam
Kehamilan
Pada stadium 0 : kehamilan ditunggu sampai
aterm
Stadium I,II, dst :
Trimester I dan Awal Trimester II : Histerektomi
radikal,limphadenektomi pelvik dengan janin in-
utero
Trimester II lanjut : ditunggu sampai viable,
kemudian SC,diteruskan dengan histerektomi
radikal + Limphadenopati pelvik.
Trimester III : SC histerektomi radikal +
limphadenektomi pelvik
Pengamatan lanjut :
Setiap 3bulan dalam 2 tahun pertama
Setiap 6 bulan sampai 5 tahun
Setiap 1 tahun dst
Perabaan kelenjar inguinal, supraklavikula, perabaan
abdomen, abdomino vaginal, abdomino rektal,
sitologi puncak vagina, rontgen thorax (setiap 6
bulan), rektoskopi, sistoskopi, renogram, IVP, CT Scan
pinggul,limfografi sesuai indikasi.
Prognosis :
Faktor penentu : umur penderita, keadaan umum,
tingkat klinik, ciri-ciri histologik, kemampuan tim
untuk penanganan, sarana pengobatan yang ada.
SARKOMA SERVIKS
Jarang ditemukan
Sarkoma botrioides
Biasanya pada bayi dan anak-anak
Bentuk polipoid seperti buah anggur
Penyebaran cepat hematogen
Progosis buruk
Sarkoma botrioides
CORPUS UTERUS
Patologi
90% adenokarsinoma
10% karsinoma epidermoid,
adenoabentoma, sarkoma, karsino sarkoma
ADENOKARSINOMA
3 derajat histologik :
G1 diferensiasi sel masih baik
G2 sudah terdapat bagian yang solid/ pada
G3 sebagian besar sel padat/ solid, atau
undifferensiasi
Penyebaran
Cenderung lambat, kecuali pada G3
Menyebar kepermukaan uterus, endoservik
Penyebaran bersifat limfogen
Gambaran Klinik Dan Diagnosis
Stadium awal : pemeriksaan ginekologi negatif
Biasanya tersembunyi
Proses lanjut : gejala penekanan, perdarahan
abnormal
Cara diagnosa :
Kuret terutama kuret terarah dengan histeroskopi
Aspirasi endometrium
USG transvaginal
Penanganan
Prinsip umum total abdominal, histerektomi,
salfingooforektomi bilateral, pembilasan cairan
peritoneum, pengangkatan kelenjar limfe perlvik
Leiomiosarkoma
Endometrial Sarkoma
Karsinoma Sarkoma
Prognosa jelek
Penanganan : TAH + BSO dilanjutkan dengan
radioterapi / kemoterapi
Khorio Karsinoma
Etiologi :
Kehamilan Dengan Interval Pendek
Malnutrisi (Defisiensi Vit A Berat)
Defisiensi Protein
Gejala Klinik
Perdarahan pervaginam dan PA : sel
khariokarsinoma
Kadar beta HCG yang sangat tinggi
Pengobatan
Khemoterapy (MTX)
Jika beta HCG terus tinggi : histerektomi
TUMOR GANAS OVARIUM
Epidemiologi
25% dari semua keganasan alat reproduksi
Rata-arata kasus baru 157.100.000 populasi
wanita setiap tahun
Patologi
Kumpulan tumor dengan histogenesis beraneka
ragam (ektoderm, entoderm, mesoderm)
60% pada usia perimenopause, 30% masa
reproduksi, 10% pada wanita muda
Klasifikasi
1. Tumor epitel serosa, musinosa, endometrioid,
clear cell, brenner, campuran, undifferentiated.
2. Sex cord granulosa sel tumor, theca sel tumor,
androblastoma, gynandroblastoma
3. Tumor sel lipid
4. Tumor germ sel disgerminoma, tumor sinus
endodermal, karsinoma embrional, poli embrioma,
khorio karsinoma, teratoma immatur, struma ovarii
Penyebaran :
T.G.O menyebar secara limfogen kekelenjar para
aorta, mediastinal, supraclavicula paru, hati dan
otak
Gejala :
Gejala desakan : infiltrasi ke jaringan sekitar
Gejala penyebaran : implantasi peritoneum
ascites
Gejala hormonal : defeminisasi, maskulinisasi
(hiper estrogen)
Diagnosa :
Masa di pelvik
USG, CT SCAN
Tumor marker
Penanganan :
Terapi utama : pembedahan TAH + BSO +
limphadenektomi pelvik, sitologi ascites, biopsi
peritonium
Kemudian diikuti kemoterapi