Anda di halaman 1dari 9

CASE BASE DISSCUSSION

LIMFADENITIS AKUT

Disusun oleh:
Masteria choirunnisa 6120018012

Pembimbing:
dr. Andi Roesbiantoro, Sp.THT-KL

Departemen / SMF Ilmu THT-KL


Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
RSI Jemursari Surabaya
2019
CASE BASE DISSCUSSION
LIMFADENITIS AKUT

Diajukan untuk memenuhi sebagian tugas kepaniteraan klinik dan melengkapi


salah satu syarat menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
di Bagian Ilmu THT-KL RS Islam Jemursari Surabaya

Disusun oleh:
Masteria Choirunnisa 6120018012

Pembimbing:
dr. Andi Roesbiantoro Sp.THT-KL

Departemen / SMF Ilmu THT-KL


Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
RSI Jemursari Surabaya
2019

ii
LEMBAR PENGESAHAN
Case Base Disscussion
LIMFADENITIS AKUT

Oleh :
Masteria Choirunnisa 6120018012

Case Base Disscussion ” LIMFADENITIS AKUT” ini telah diperiksa, disetujui,


dan diterima sebagai salah satu tugas dalam rangka menyelesaikan studi
kepanitraan klinik di Bagian Ilmu THT-KL RS Islam Jemursari Surabaya,
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

Surabaya, 17 Desember 2019


Mengesahkan,
Dokter Pembimbing

dr. Abdi Roesbiantoro, Sp.THT-KL

3
Laporan Kasus

LIMFADENITIS AKUT

Masteria Choirunnisa (6120018012)

Kasus

Identitas Pasien
Nama : Nn.P
Umur : 14 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Surabaya
No.MR : 1912090425
Tanggal pemeriksaan : 16 Desember 2019

Anamnesis
a. Keluhan utama :
Nyeri pada leher sebelah kiri

b. Riwayat penyakit sekarang:


Pasien datang ke Poli Spesialis THT RSI A. Yani Surabaya dengan
keluhan nyeri pada leher sebelah kiri sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri
dirasakan terus-terusan tidak berpengaruh pada saat aktifitas atau tidak.
Pasien mengaku awalnya terdapat benjolan kecil dibelakang telinga pasien
kemudian dirasakan semakin membesar benjolan muncul sejak 1 bulan
yang lalu. Pada saat ada benjolan pasien menghiraukannya. Setelah
terdapat keluhan nyeri kemudian diikuti rasa panas dibadan sehari
setelahnya <6hr yll>, panas dirasakan terus menerus tidak naik turun.
Pasien mengaku juga susah makan selama lehernya nyeri, terdapat keluhan

4
nyeri telan juga pada saat makan. Bapil disangkal, Gigi sakit berlubang
disangkal. Penurunan BB juga disangkal.

b. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa sebelumnya.

c. Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan diberi cuka apel oleh ibunya

d. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit keluarga yaang menderita penyakit seperti ini disangkal,
bapak batuk lama (belum periksa), riwayat asma (+), riwayat alergi (-)

e. Riwayat Alergi
Riwayat alergi makanan disangkal. Riwayat alergi debu atau udara dingin
tidak ada. Riwayat asma, alergi obat juga disangkal

f. Riwayat Pekerjaan
Pelajar

g. Riwayat Psikososial dan Lingkungan


Pasien merasa terganggu dalam melakukan aktifitas sehari harinya.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Tenang

 Tekanan Darah : Dalam batas normal


 Nadi : 80 x/menit kuat teratur
 Suhu : 38o C (per axiler)
 Pernapasan : 18 x/menit

5
Status Generalis
Kepala& Leher : normochepali, conjungtiva anemis (+/+), sklera
ikterik (-/-),
Terdapat masa diregio coli sinistra berjumlah satu
buah dengan konsistensi mobile, perabaan nyeri
+, panas+, ukuran 2x1 sentimeter, batas tegas,
fluktuasi-, hiperemis-
Telinga/Hidung/Tenggorok : status lokalis
Thoraks
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo :
Inspeksi : gerakan simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi: vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen :
Inspeksi : distensi (-)
Palpasi : soepel, organomegali (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ektremitas : edema (-/-), varises (-/-), akral hangat

Status Lokalis Telinga, Hidung dan Tenggorok

TELINGA
Radang (-), nyeri tekan tragus (-
Aurikula Radang (-), nyeri tekan tragus (-)
)
Retroaurikula Radang (-), nyeri tekan (-) Radang (-), nyeri tekan (-)

6
Meatus
akustikus Mukosa hiperemi (-) Mukosa hiperemi (-)
eksternus
Utuh, hiperemis (-), Otore,
Membran Utuh, hiperemis (-), reflex cahaya
reflex cahaya jam 5, warna
timpani jam 7, warna putih mengkilat
putih mengkilat

HIDUNG
Vestibulum Sekret (-), massa (-), hiperemis (-) Sekret (-), massa (-), hiperemis (-)
Konka Hipertrofi (-), hiperemis (-) Hipertrofi (-), hiperemis (-)
inferior
Meatus nasi Pus (-), polip (-) Pus (-), polip (-)
media
Kavum nasi Lapang Lapang
Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret Deviasi (-) Deviasi (-)
Septum Normal Normal

FARING
Arkus faring Simetris Simetris
T3, hiperemi (-), kripta (-),
T2, hiperemi (-), kripta (-),
Tonsil detritus (-), permukaan
detritus (-), permukaan rata
rata
Uvula Simetris, hiperemi (-), oedem (-)
Palatum mole Simetris, hiperemi (-)
Dinding faring Mukosa halus, hiperemi (-), refleks muntah (+/+)

Regio Fasialis:
Inspeksi : pembengkakan pipi (-), deformitas wajah (-)
Palpasi : nyeri tekan maksila dextra (-), nyeri tekan maksila sinistra (-)
Perkusi : nyeri ketok maksila dextra (-), nyeri tekan maksila sinistra (-)
Pemeriksaan Gigi : Lengkap , caries gigi (-)

7
Dokumentasi
Foto tumor :

Masa diregio coli sinistra berjumlah satu buah dengan konsistensi mobile,
perabaan nyeri +, panas+, ukuran 2x1 sentimeter, batas tegas, fluktuasi-,
hiperemis-
Problem List

 Nyeri pada leher sebelah kiri sejak 1 minggu yang lalu


 Nyeri dirasakan terus-terusan tidak berpengaruh pada saat aktifitas atau
tidak
 Awalnya terdapat benjolan kecil dibelakang telinga pasien kemudian
dirasakan semakin membesar benjolan muncul sejak 1 bulan yang lalu
 Panas dibadan sehari setelahnya (6hari yang lalu), panas dirasakan terus
menerus tidak naik turun
 Pasien mengaku juga susah makan selama lehernya nyeri
 Keluhan nyeri telan juga pada saat makan
 Pusing
 Anemis+/+
 Suhu : 38C
 Tonsil T3/T2
 Masa diregio coli sinistra berjumlah satu buah dengan konsistensi mobile,
perabaan nyeri +, panas+, ukuran 2x1 sentimeter, batas tegas, fluktuasi-,
hiperemis-

8
Diagnosis

Limfadenitis Akut

Tatalaksana

 Planning Diagnostik
o FNAB

 Planning Terapi

o Antibiotik : Ciprofloxacin 500mg 2x1


o Analgetik dan antipiretik : Paracetamol 500 mg 3x1
 Planning Monitoring

o Keluhan
o Benjolan
o Mengatasi faktor penyebab

 Planning Edukasi
o Menghindari faktor penyebab
o Jika ada infeksi pada gigi, segera dilakukan pengobatan
o Antibiotik dihabiskan, jika keluhan masih tetap segera kontrol
o Perlu dilakukan tindakan lanjutan apabila tidak membaik

Prognosis

Ad Vitam : Dubia ad bonam

Ad Fungsional : Dubia ad bonam

Ad Sanationam : Dubia

Anda mungkin juga menyukai