0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
463 tayangan3 halaman
1. Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lain melalui cara damai atau paksa, seperti pengaruh budaya Barat yang memengaruhi banyak negara lain.
2. Kebudayaan mempengaruhi lingkungan tempatnya berkembang, seperti pengaruh faktor alam, sosial budaya, dan persepsi manusia terhadap lingkungan.
3. Dokumen ini membahas perbedaan antara difusi dan
1. Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lain melalui cara damai atau paksa, seperti pengaruh budaya Barat yang memengaruhi banyak negara lain.
2. Kebudayaan mempengaruhi lingkungan tempatnya berkembang, seperti pengaruh faktor alam, sosial budaya, dan persepsi manusia terhadap lingkungan.
3. Dokumen ini membahas perbedaan antara difusi dan
1. Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lain melalui cara damai atau paksa, seperti pengaruh budaya Barat yang memengaruhi banyak negara lain.
2. Kebudayaan mempengaruhi lingkungan tempatnya berkembang, seperti pengaruh faktor alam, sosial budaya, dan persepsi manusia terhadap lingkungan.
3. Dokumen ini membahas perbedaan antara difusi dan
Penetrasi kebudayaan berarti masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke dalam kebudayaan lain. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penetrasi budaya dapat terjadi melalui dua cara yaitu penetrasi damai dan penetrasi paksa. Dapat dikatakan juga bahwa penetrasi budaya adalah penggabungan budaya dan bahasa lain ke dalam budaya dan bahasa yang dimiliki masyarakat. Dalam studi ini, contohnya berfokus pada budaya Barat yang menembus budaya negara-negara lainnya. Budaya Barat telah memengaruhi budaya lain di seluruh dunia. Ini karena orang menyamakan Westernisasi (adopsi adat Barat) dengan Modernisasi (adopsi pengembangan ilmiah). Westernisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana masyarakat mengadopsi budaya barat dalam hal perdagangan, permesinan, urusan kebudayaan politik, keuangan, hukum, standar hidup, makanan, bahasa, kepercayaan atau moral.
2. Pengaruh kebudayaan yang terjadi di lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang berbeda. Dapat diresapi bahwa suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya. Usaha untuk menjelaskan perilaku manusia sebagai perilaku budaya dalam kaidah dengan lingkungannya, terlebih lagi perspektif lintas budaya akan mengandungbanyak variable yang salingberhubungandalamkeseluruhansistemterbuka. Pendekatan yang salingberhubungandenganpsikologilingkunganadalahpendekatansistem yang melihatrangkaiansistemikantarabeberapasubsistem yang adadalammelihatkenyataanlingkungan total yang melingkupisatuanbudaya yang ada. Beberapavariabel yang berhubungandenganmasalahkebudayaandanlingkungansebagaiberikut: 1) Physical Environment:Menunjukpadalingkungan natural, sepertitemperatur, curahhujan, iklim, wilayahgeografis, flora, dan fauna. Lingkunganalamadalahlingkungan yang terbentuksecaraalamiahtanpacampurtanganmanusia. Lingkunganalammencakupsemuabendahidupdantakhidup yang terjadisecaraalamiah di bumi.Manusiahidup di tergantungpadakemampuanberadaptasiterhadaplingkungannya. Dalamsuatulingkungan, terdiribeberapafaktoralamiahdimanamanusiadapathidup. Manusiahidupdekatdengansumbermakanannyamisalnyadekatdenganlaut. Makamanusiadapatbertahanhidupdenganmemakanmakananlautsepertiikan ,cumi, udangmaupunlainnya. Denganlingkungan yang tidakmendukungsepertigurunpasir, makatidakadamanusia yang menempatibahkanmakhlukhidupsepertitumbuhanmaupunbinatang pun bahkansulituntukbisabertahanhidup.Contoh laindalamkondisi yang minim oksigendandinginsekalipunpenduduk Tibet mampubertahanhidup di lingkungan yang cukupekstrembagimanusia. Tidakbisadipungkiribahwatubuhmanusiamemangbisaberadaptasidenganlingkunganse kitarnyawalaupuncukupsulit. 2) Cultural Social Environment :meliputiaspekaspekkebudayaanbeserta proses sosialisasisepertinorma-norma. Adatistiadatdannilai-nilai. Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaandanadatistiadatmerupakanbagiandarikebudayaan. Kebudayaanmerupakansalahsatuunsurpenting yang dimilikiolehsuatumasyarakat. Melaluikebudayaanitu, dapatterlihatcirikhassetiapsuku. Manusia yang dalamhaliniadalahterdiridari orang-orang secara individual maupunkelompokdanterbentukmenjadisebuahmasyarakatmempunyaihubungan yang sangateratdenganlingkungansekitar. Lingkungansosialbudayaterdiridaripolainteraksiantarabudaya,teknologidanorganis asisosial, termasuk di dalamnyajumlahpendudukdanperilakunya yang terdapatdalamlingkungan sosial tertentu. Lingkungansosialbudayaterbentukmengikutikeberadaanmanusia di mukabumi. Berbagaimasalahsosialsesungguhnyatelahterwujudjikamasyarakat yang bersangkutanberadadalamsuatu proses perubahansosialdankebudayaan yang cepat, yang khususnyaadalahdisebabkanolehperubahantekhnologi. Contohnyaadalahtelefongenggamatauhp. Tidakhanyamudamudinamun orang tua yang sudahmemahamiadatistiadatbahkannormaterkadangbisamemudarkarenakebutuhanaka ntelefongenggam (bukawassapataubukafacebook) sehinggamelupakankomunikasidenganmanusiadisekitarnyamisalnyaanaknyaataubahk ansaudaranya. Masyarakatumumdanmasyarakat Indonesia padakhususnya, hendaknyamenyikapiperubahanapapun yang terjadisecaraselektif. Masyarakat Indonesia harusmampumempertimbangkankekurangandankelebihansetiapperubahansosialdanbu daya. Perubahantersebutharusdiantisipasidenganperilaku-perilaku yang positif. 3) Environmental orientation and representation mengacupadapersepsidankepercayaankognitif yang berbeda- bedapadasetiapmasyarakatmengenailingkungan. Pengertiankepercayaankognitifmeliputikegiatan mental yang sadarsepertiberfikir, mengetahuimemahami, dankegiatankonsepsi mental seperti: sikapkepercayaan, danpengharapan yang kemudianmerupakanfaktor yang menentukan di dalamperilaku. Bagianterbesar cultural studies terpusatpadapertanyaantentangrepresentasi, yaitubagaimanaduniadikonstruksidandirepresentasikansecarasosialkepadadanolehkita. ContohnyaDalambahasa Indonesia sehari-hari kata ‘disiplin’ seringdihubungkandengantindakanatauperilaku yang mencerminkanketaatanataukepatuhanseseorangterhadapketeraturan, misalnyabekerjatepatwaktu, bekerjasesuaidenganprosedur, danbekerjadengansemangatdankonsistensitinggi. Negara memilih 20 Mei sebagaiHariKebangkitanNasional. Hariituadalahcikalbakallahirnyatekaduntukmembangunnegara. Untukmemberikandayadorong yangkuatkepadaseluruhmasyarakatataubangsa, makamulaitanggal 20 Mei 1995 PemerintahmemancangkanGerakanDisiplinNasional. Saatpencanangangerakanitupemerintahmengajakmasyarakatuntukmelakukantinda kanberupasikapdanperilakusehari – haridalambentuksikap yang berbudaya, yaituseperti :mematuhi rambu-rambulalulintas , membuangsampahpadatempatnya, antri, mematuhi jam kerjadan lain sebagainya. Suatuajakan yang sangatsederhana, tidakmuluk-mulukdanmudahdilaksanakanolehsiapasaja, kapansajadandimanasaja.Namunpadakenyataannya, manusiatermasuksulitmempraktikandisiplindalamkehidupansehari – haridikarenakanolehpraktikataurealita yang adajarangada yang mencontohkanbudayadisiplin. Maka, manusiamenjadirendahtingkatkualitasnyaterhadapbudayadisiplinitusendiri. 4) Environmental Behavior and Process Meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial. 5) Out Carries Product Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas, kota beserta usaha-usaha manusia dalam memodifikasi lingkungan fisik seperti budaya pertanian dan iklim. 3. Perbedaan antara difusi kebudayaan dan asimilasi kebudayaan disertai contoh