Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vindi Safitri

Nim : 1805095004

Kelas : BK-A/2018

Mata kuliah : Teori-Teori Konseling

TEORI DAN PRAKTIK KONSELING TRANSACTIONAL ANALYSIS

Pandangan TA terhadap hakikat manusiapendekatan ini berpendapat bahwa: manusia


memiliki pilihan-pilihan dan tidak dibelenggu oleh masa lampaunya (Manusia selalu berubah
dan bebas untuk menentukan pilihanya). Manusia dapat berubah asalkan ia mau.Manusia bisa
belajar mempercayai dirinya dirinya sendiri , berpikir dan memutuskan untuk dirinya sendiri,
Manusia sanggup untuk tampil di luar pola-pola kebisaaan baru. Manusia bertingkah laku
dipengaruhi oleh tuntutan orang lain , serta Manusia dilahirkan dengan kebebasan. [ CITATION
Cor13 \l 1033 ]

Menurut Berne status ego, memiliki berbagai bentuk kondisi ego, atau disebutnya dengan
ego state. Status ego manusia itu ada tiga macam yaitu : a). Orang tua (Parent = Exteropsyche),
merupakan suatu kumpulan perasaan, sikap, polapola tingkah laku yang berasal dari sikap orang
tua, b). Dewasa (Adult = Neopsyche) dilihat dari tingkah laku yang bertanggung jawab, tindakan
yang rasional dan mandiri, dan c). Anak-anak (Child = Archaeopsyche) adalah keaslian dari
bagian hidup kita dan yang paling alami. [ CITATION Cor13 \l 1033 ]

Energi psikhis dan cathexis, pada analisis transaksional adalah teori kepribadian yang
dinamis dalam arti bahwa ia menggunakan konsep energi psikis dan kateksis atau distribusi
energi. Cathexis berarti pemusatan energi psikis terhadap sesuatu objek tertentu. Pada saat
tertentu, ego state yang paling kuat terkateksi akan memiliki kekuatan eksekutif. Berne menulis
tentang aliran kateksis yang menyebabkan berbagai perubahan dalam ego state. Ia menganggap
bahwa cara paling nyaman untuk mengakui adanya diferensiasi ego state adalah dengan melihat
setiap keadaan memiliki batas yang memisahkannya dari ego state lainnya. [ CITATION Bal14 \l
1033 ].
Time structuring ialah urutan waktu dalam pemanfaatan waktu selama 24 jam sehari dalam
mengantisipasi/menerima stimulus dengan pola WIRPAGIN yaitu: 1) With drawl, yaitu
memutuskan hubungan/menarik diri (mengisolasi diri), 2) Ritual, yaitu sekedar basa basi dalam
memberikan respon terhadap rangsangan dari orang lain, 3) Pastimes, yaitu melalukan
pembicaraan untuk sekedar mengisi waktu,4) Activities, yaitu melakukan suatu kegiatan yang
sudah bertujuan, 5) Games, yaitu bermain bersama orang lain atas dasar aturan tertentu, dan 6)
Intimacy, yaitu berhubungan amat akrab dengan orang lain.

Ada tiga tipe transaksi yaitu; 1) Komplementer yaitu bila stimulus yang diberikan mendapat
respon yang diharapkan, 2) Menyilang yaitu bila respon terhadap stimulus tidak seperti yang
diharapakan, dan 3) Terselubung terjadi campuran beberapa sikap di antara komunikator dengan
komunikan sehingga salah satu sikap menyembunyikan sikap yang lainnya.

Adapun beberapa pendekatan-pendekatan transaksional analisis menurut Gantina Komalasari


(dalam Khotimatuzzahrah, 2018) yaitu: 1) stroke merupakan bentuk dari pengakuan dan sumber
rangsangan, 2) injungsi dan pengambilan keputusan awal, adalah pesan yang disampaikan
kepada anak oleh “parent sinternal child out”dari kondisi kesakitan orang tua seperti kecemasan,
kemarahan, frustasi dan ketidak bahagian, 3) membuat keputusan ulang (redecisions), dimana
ndividu yang telah membuat keputusan awal tentang arah hidupnya, maka individu tersebut
dapat membuat keputusan yang baru yang lebih sesuai, 4) games yaitu membuat hubungan
antara permainan mereka bermain sebagai anak-anak dan orang-orang yang bermain sekarang,
tujuannya untuk menawarkan kesempatan klien untuk menurunkan permainan tertentu demi
menjawab dengan jujur, 5) posisi hidup (life position), berisi keyakinan tentang dirinya dan
orang sekitanya yang dipertahankan seumur hidup, dan 6) naskah hidup (life script), dibentuk
sejak awal kehidupan kita, individu belajar untuk bertahan hidup secara psikologis atau
fisiologis.

Tujuan dasar dari Analisis Transaksional adalah membantu klien dalam membuat keputusan-
keputusan baru yang menyangkut tingkah lakunya sekarang dan arah hidupnya. Sasarannya
adalah menndorong klien agar menyadari bahwa kebebasan dirinya dalam memilih telah dibatasi
oleh keputusan-keputusan dini mengenai posisi hidupnya dan oleh pilihan terhadap cara-cara
hidup yang mandul dan determistik.
Fungsi dan peran konselor, menurut Gerald Corey (2013:168-169), terdapat beberapa fungsi,
yaitu: 1) konselor membantu klien untuk menemukan kondisi-kondisi masa lampau yang
merugikan yang klien, 2) konselor membantu klien memperoleh kesadaran yang lebih realistis,
3) konselor memiliki kedudukan yang sama dengan konseli, 4) konselor membantu agar klien
memperoleh kebutuhan yang diperlukan bagi perubahan diri klien, serta 5) konselor mendorong
klien agar lebih mempercayai ego dewasanya sendiri.

Hubungan konselor dan konseli, yaitu: 1) keduanya memiliki pemahaman yang sama tentang
situasi yang dihadapi, 2) klien memiliki hak - hak yang sama dan penuh dalam konseling, 3)
seorang klien harus menemukan “seorang manusia yang berminat memajukan pengetahuan
pasien tentang dirinya sendiri dalam seketika sehingga secepat mungkin, pasien itu bisa menjadi
analis bagi dirinya sendiri”.

Teknik – teknik konseling analisis transaksional menggunakan teknik – teknik pendekatan


Gestalt, yaitu: 1) Analisis struktural, para konseli akan belajar bagaimana mengenali ketiga
perwakilan egonya, 2) Analisis transaksional, adalah penjabaran dari yang dilakukan orang -
orang terhadap satu sama lain, 3) Permainan peran biasanya digunakan dalam konseling
kelompok dimana melibatkan orang lain, 4)Kursi Kosong (Empty Chair) Teknik ini merupakan
teknik yang menggunakan dua kursi untuk membantu konseli mengatasi konflik masa lalu, dan
5) Analisa skenario, yaitu didasarkan pada serangkaian keputusan dan adaptasi sangat mirip
dengan pementsan sandiwara.[ CITATION Cor13 \l 1033 ]

Menurut [ CITATION Cor13 \l 1033 ] Kontribusi dari adanya Pendekatan Transiksional Analisis ini
adalah : sangat berguna dan para konselor dapat dengan mudah menggunakannya, menantang
konseli untuk lebih sadar akan keputusan awal mereka, integrasi antara konsep dan praktek
analisis transaksional dengan konsep tertentu dari terapi gestalt amat berguna karena konselor
bebas menggunakan prosedur dari pendekatan ini, serta memberikan sumbangan pada konseling
multicultural.

Keterbatasan dan kritik terhadap transiksional analisis, yaitu 1) banyak terminology atau
istilah yang digunakan dalam analisis transaksional sangat membingungkan, 2) penekanan
struktur analisis transaksional merupakan aspek yang meresahkan, 3) prosedurnya dipandang
dari perspektif behavioral, tidak dapat diuji keilmiahannya, serta 4) konseli bisa mengenali
semua benda tetapi mungkin tidak merasakan dan menghayati aspek diri mereka sendiri.

Sumber Referensi:

Balgies, S., & Ananda, M. (2014). Psikologi Konseling. Digilib UIN Sunan Ampel Surabaya.

Corey, G. (2013). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. (E. Koswara, Trans.) Bandung:
Refika Aditama.

Khotimatuzzahrah. (2018). Penerapan Analisis Transaksionak dalam Mengubah Perilaku Anak


Bermasalah. E-Teheses UIN Mataram, 10-16.

Anda mungkin juga menyukai