Anda di halaman 1dari 2

Pengertian SOP

SOP (Standard Operating Procedure) adalah suatu dokumen berisi prosedur kerja
yang harus dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
tertentu dengan tujuan agar memperoleh hasil kerja paling efektif.

Penggunaan istilah SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam bidang bisnis terutama
yang bergerak dalam sektor industri mungkin sudah tidak asing lagi. Standar Operasional
Prosedur juga merupakan pedoman atau acuan dalam bekerja sesuai dengan fungsi dan alat
penilaian kinerja pegawai serta sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang
berlaku di perusahaan.

Kerangka penyusun SOP biasanya terdiri dari tujuan, sasaran atau ruang lingkup, tolak
ukur, prosedur atau proses kerja, formulir atau berkas, dan tahapan prosesnya. Dari berbagai
macam SOP Yang terdapat di departemen SDM, berikut ini salah satu contoh SOP Pelatihan
Karyawan Baru, yaitu:

1. Tujuan

Karyawan dapat memenuhi standard kualifikasi karyawan yang sesuai dengan kriteria
perusahaan dan mampu meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang
dengan kemampuan kerja yang dimilikinya

2. Ruang Lingkup

Prosedur ini mengatur tentang tahapan pelaksanaan pelatihan yang akan dilakukan

3. Tolak Ukur

Untuk mendapatkan karyawan yang mampu memahami tugas-tugasnya sesuai dengan


deskripsi pekerjaannya.

4. Prosedur

a. Menentukan standard kualifikasi karyawan di setiap tingkatan kerja

b. Masing-masing departeman yang berada di perusahaan tersebut menilai


kemampuan yang dimiliki oleh tiap karyawan di dalam departemannya dan hasil
penilaian tersebut diberikan kepada departemen SDM, dimana kegiatan ini merupakan
kegiatan rutin yang dilakukan tiap akhir taun

c. Melakukan perbandingan antara kompetensi yang dimiliki karyawan dengan


standard kompetensi yang berlaku di perusahaan

d. Departemen SDM bersama wakil dari tiap-tiap departemen akan melakukan


penilaian kemungkinan adanya pengembangan kompetensi SDM untuk
meminimalisir adanya gap atau jarak yang mungkin ada antara kompetensi karyawan
dengan standard kompetensi yang ada.
e. Menentukan jenis pelatihan karyawan yang bisa dilakukan dengan memilih materi
yang didasarkan kepada standard kompetensi yang harus dipenuhi oleh karyawan

f. Program pelatihan diutamakan pada materi yang dianggap sangat dibutuhkan oleh
perusahaan

g. Pelatihan karyawan yang akan dilaksanakan harus disetujui oleh semua pihak
terkait, apabila kegiatan pelatihan tersebut tidak disetujui maka pelatihan karyawan
tersebut bisa ditunda terlebih dahulu atau dilakukan pembatalan.

h. Membuat jadwal pelatihan selama satu tahun

i. Waktu pelaksanaan pelatihan karyawan harus sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh perusahaan

j. Meminta karyawan untuk memberikan penilaian terhadap pelatihan yang telah


diikuti

k. Dilakukan evaluasi mengenai efektif atau tidaknya pelatihan karyawan yang telah
dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai