Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH :

DOSEN PENGAMPUH :
Nama : Kholiqul Amri
NIM : 2161101124

PT DEWI MATAHARI merupakan perusahaan manufacture memproduksinya alat-alat berat


berdasarkan pesanan (job Order), sedang menghadapi masalah sumber daya manusia yang ada
didalam proses produksi selama 2 (dua) Tahun terakhir ini yaitu hasil produksi menurun baik dari
segi kuantitas dan kualitasnya, serta mengakibatkan kinerja perusahaan menurun khususnya
tingkat volume penjualan tidak mencapai target yang ditetapkan. Peluang pasar masih
memungkinkan bila untuk menghadapi persaingan. Permasalahan yang muncul adalah banyaknya
hasil produksi dikembalikan oleh pemesan karena tidak sesuai dengan kualitas yang dipesan oleh
mereka, Manajer HRD ikut bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan yang terjadi yaitu
adanya penurunan motivasi dan kinerjanya, berkaitan dengan hal tersebut maka perlu melakukan
koordinasi dengan pimpinan produksi pabrik dalam kenyataannya, banyak barang yang cacat
terkirim ke konsumen, lolos dari bagian total quality control/ SOP (Standar operating procedure)
telah dibuat dengan jelas agar dapat dilaksanakan dalam proses produksi. Kepala bagian
pengendalian kualitas baru memperoleh promosi yang semula supervisor dibidang lain tetapi
masih dari bidang produksi (promosi Intern). Selain itu ditemukan banyak worker di area produksi
merupakan hasil rekrutmen baru dan tidak disiplin, kerjanya lamban antara lain mudah mengeluh
karena pekerjaan makin sulit pelaksanaanya. Pengawasan supervisor tidak konsisten lemah sekali
karena tidak memiliki kewibawaan dalam pola kepemimpinannya, hasil koordinasi HRD Manager
dengan pimpinan Produksi diputuskan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan
didalamproses produksi agar masalah yang terjadi segera terselesaikan dan tidak berlarut-larut
bahkan jika diperlukan melakukan perubahan struktur organisasi dibidang produksi melalui
pengembangan skill karyawan yang bersangkutan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Pertanyaan :
1. Dari Konsep Competenncy base training tindakan apa saja yang harus dilakukan oleh
pimpinan yang bersangkutan melalui koordinasi dengan pimpinan di Departemen Sumber
Daya Manusia, Jelaskan dan berikan contohnya!
2. Dari Aspek kompetensi Sumber Daya Manusia, apa yang harus dibenahi, jelaskan dan
berikan contohnya ?
3. Masalah jalur karir dalam kasus tersebut dikatakan sesuai dan benar yang telah dialami
oleh kepala bagian pengendalian kualitas, jelaskan dan berikan contohnya?
4. Dalam kasus tersebut perlukah para manajer mulai memikirkan adanya assesment center
dalam berbagai aktivitas operasional perusahaan, jelaskan dan berikan contohnya !
Jawaban :

1. Dalam konsep competency-based training, tindakan yang harus dilakukan oleh pimpinan
dan koordinasi dengan pimpinan di Departemen Sumber Daya Manusia antara lain:
1) Identifikasi kompetensi yang diperlukan: Pimpinan dan HRD dapat melakukan
identifikasi terhadap kompetensi yang diperlukan oleh karyawan pada bidang
produksi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Misalnya, kompetensi dalam
melakukan pengawasan dan pengendalian kualitas produksi, kompetensi dalam
mengoperasikan mesin-mesin produksi, atau kompetensi dalam mengikuti prosedur
operasional standar (SOP).
2) Pengembangan program pelatihan: Berdasarkan hasil identifikasi kompetensi,
pimpinan dan HRD dapat merancang program pelatihan yang sesuai untuk
meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang produksi. Contohnya, program
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengawasan kualitas produk, atau
pelatihan untuk memperbaiki efisiensi produksi.
3) Pelaksanaan pelatihan: Setelah program pelatihan dirancang, pimpinan dan HRD
dapat melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Pelatihan
dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti pelatihan on-the-job, pelatihan off-
the-job, pelatihan online, atau kombinasi dari beberapa metode.
4) Evaluasi hasil pelatihan: Setelah pelatihan selesai dilaksanakan, pimpinan dan HRD
dapat melakukan evaluasi terhadap hasil pelatihan. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana karyawan telah meningkatkan kompetensinya dan seberapa
efektif program pelatihan yang telah dilaksanakan.
Contoh penerapan konsep competency-based training dalam perusahaan PT Dewi
Matahari adalah dengan merancang program pelatihan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pengawasan kualitas produk dan efisiensi produksi. Program
pelatihan ini dapat dilakukan melalui pelatihan on-the-job di mana karyawan akan dilatih
langsung oleh supervisor atau senior staff yang berpengalaman. Selain itu, perusahaan
juga dapat memanfaatkan teknologi digital untuk melaksanakan pelatihan online yang
dapat diakses oleh karyawan di mana saja dan kapan saja. Setelah pelatihan selesai
dilaksanakan, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap hasil pelatihan untuk
mengetahui sejauh mana karyawan telah meningkatkan kompetensinya dan seberapa
efektif program pelatihan yang telah dilaksanakan.

2. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh PT Dewi Matahari, beberapa aspek kompetensi
Sumber Daya Manusia yang perlu dibenahi adalah sebagai berikut:
1) Keterampilan teknis dan pengetahuan produk: Karyawan di area produksi perlu
memiliki keterampilan teknis yang memadai dalam memproduksi alat-alat berat.
Mereka juga harus memahami produk yang diproduksi dan spesifikasinya. Hal ini akan
membantu mereka memproduksi produk yang sesuai dengan kualitas yang diinginkan
oleh pelanggan.
Contoh tindakan yang bisa dilakukan adalah memberikan pelatihan teknis dan
pengenalan produk secara berkala kepada karyawan di area produksi. Pelatihan ini
dapat meliputi pengenalan teknologi baru, penggunaan alat-alat baru, dan pemahaman
tentang spesifikasi produk yang dihasilkan.
2) Keterampilan interpersonal: Karyawan di area produksi perlu memiliki keterampilan
interpersonal yang baik untuk dapat bekerja sama dengan tim dan atasan. Hal ini akan
membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.
Contoh tindakan yang bisa dilakukan adalah memberikan pelatihan keterampilan
interpersonal seperti komunikasi yang efektif, kerjasama tim, dan negosiasi. Selain itu,
manajer HRD juga perlu mengimplementasikan sistem reward dan recognition yang
dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan.
3) Keterampilan manajerial: Supervisor di area produksi perlu memiliki keterampilan
manajerial yang baik untuk dapat memimpin dan mengawasi karyawan dengan efektif.
Hal ini akan membantu meningkatkan kinerja karyawan dan mengurangi jumlah
produk cacat.
Contoh tindakan yang bisa dilakukan adalah memberikan pelatihan manajerial seperti
kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan pengelolaan waktu. Selain itu, manajer
HRD juga dapat memberikan dukungan dan pembinaan kepada supervisor dalam
mengatasi masalah yang dihadapi di area produksi.
4) Keterampilan pengendalian kualitas: Karyawan di area produksi perlu memiliki
keterampilan pengendalian kualitas yang baik untuk dapat memastikan bahwa produk
yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Hal ini akan membantu
mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Contoh tindakan yang bisa dilakukan adalah memberikan pelatihan pengendalian
kualitas seperti penggunaan alat ukur, teknik pengujian, dan pengenalan standar
kualitas. Selain itu, manajer HRD juga perlu memastikan bahwa sistem total quality
control/ SOP (Standar operating procedure) yang telah dibuat dengan jelas
dilaksanakan secara konsisten oleh karyawan di area produksi.

3. Dalam kasus tersebut, kepala bagian pengendalian kualitas baru awalnya menjabat sebagai
supervisor di bidang produksi sebelum dipromosikan menjadi kepala bagian pengendalian
kualitas. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam jalur karir di perusahaan PT DEWI
MATAHARI.
Contohnya, mungkin terjadi kesulitan dalam menentukan jalur karir yang jelas dan
sistematis di perusahaan. Karyawan tidak mengetahui dengan jelas posisi-posisi yang
dapat dicapai dan persyaratan untuk mencapai posisi tersebut. Selain itu, tidak adanya jalur
karir yang jelas dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpuasan di kalangan karyawan
yang berpotensi menurunkan motivasi dan kinerja mereka.
Perusahaan perlu mengevaluasi dan memperbaiki sistem jalur karir, yang dapat melibatkan
pengembangan rencana karir yang jelas, penyediaan pelatihan dan pengembangan
keterampilan, serta pengakuan dan penghargaan atas prestasi karyawan yang mencapai
tujuan karir mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan motivasi dan kinerja
karyawan, serta menjaga talenta di perusahaan.

4. Dalam kasus tersebut, assessment center dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi
masalah sumber daya manusia yang ada di dalam proses produksi. Assessment center
adalah suatu teknik penilaian yang sistematis dan terstruktur untuk mengukur kemampuan,
keterampilan, perilaku, dan karakteristik individu dalam lingkungan simulasi yang dapat
meniru situasi kerja sebenarnya. Dengan menggunakan assessment center, perusahaan
dapat mengevaluasi kinerja karyawan dan mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan dari
masing-masing karyawan.
Contoh penerapan assessment center dalam aktivitas operasional perusahaan adalah
sebagai berikut:
1) Seleksi Karyawan: PT Dewi Matahari dapat menggunakan assessment center sebagai
salah satu alat penilaian dalam seleksi karyawan baru. Dalam hal ini, perusahaan dapat
menguji kemampuan calon karyawan dalam melakukan tugas-tugas operasional yang
diperlukan. Selain itu, perusahaan dapat menilai apakah karyawan memiliki
karakteristik yang sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan.
2) Pelatihan dan Pengembangan: Assessment center juga dapat digunakan dalam
pelatihan dan pengembangan karyawan. Dalam hal ini, perusahaan dapat
mengidentifikasi karyawan yang membutuhkan pelatihan tambahan dan menentukan
jenis pelatihan yang paling sesuai untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan
mereka.
3) Evaluasi Kinerja: Assessment center dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja
karyawan dan memberikan umpan balik yang berguna. Dalam hal ini, perusahaan
dapat menilai keterampilan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas-
tugas operasional dan memberikan umpan balik yang berguna untuk membantu
karyawan meningkatkan kinerja mereka.
Dengan mempergunakan assessment center dalam aktivitas operasional perusahaan, PT
Dewi Matahari dapat menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah sumber
daya manusia yang ada di dalam proses produksi. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas
karyawan, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi jumlah barang cacat yang
terkirim ke konsumen.

Anda mungkin juga menyukai