Anda di halaman 1dari 4

Nama : Faras Syadad

NPM : 1806137324

Kelas : PJ dan SIG A

Rangkuman Spatial Referencing

Spatial referencing adalah suatu konstruk (construct) secara fisik atau secara
geometri serta alat yang dibutuhkan untuk mendeskripsikan geometri dan
pergerakan objek dekat permukaan atau di atas permukaan Bumi. Konstruk
(construct) dan alat ini dijadikan suatu penanda di dalam legenda yang akan
dipublikasikan menjadi peta. Misalnya, pengguna Sistem Informasi Geografi
(SIG) mungkin akan menemukan unsur berikut pada suatu peta topografi
konvensional berskala besar: Nama datum vertikal lokal (contoh: Tide-gauge
Amsterdam), nama datum horizontal lokal (contoh: Potsdam Datum), nama
referensi ellipsoid dan titik fundamental (contoh: Bessel Ellipsoid dan
Rauenberg), tipe koordinat yang berasosiasi dengan garis grid pada peta (contoh:
koordinat geografis, koordinat bidang), proyeksi peta (contoh: Proyeksi Universal
Transverse Mercator), skala peta (contoh: 1:25000), dan parameter transformasi
dari datum global menjadi datum horizontal lokal

a. Sistem dan Frames dari Spatial Reference

Geometri dan pergerakan objek dalam ruang 3D Euclidean dideskripsikan


pada sistem koordinat referensi. Sistem koordinat referensi adalah sistem
koordinat yang memiliki asal yang jelas terdefinisi dan berorientasi pada ketiga
sumbu koordinat orthogonal. Sistem koordinat tersebut disebut juga sebagai
Spatial Reference System (SRS). SRS direalisasikan dengan Spatial Reference
Frame (SRF). SRF divisualisasikan sebagai katalog dari koordinat yang spesifik,
titik objek yang dapat diidentifikasi yang secara implisit mewujudkan sumbu
koordinat dari SRS. SRF dapat diakses oleh pengguna sedangkan SRS tidak bisa
diaskes oleh pengguna.

Beberapa SRS digunakan dalam cabang ilmu kebumian. Yang paling penting
dalam komunitas SIG adalah International Terrestrial References System (ITRS).
ITRS berawal di pusat massa Bumi. Sumbu X mengarah ke kutub utara Bumi
searah dengan garis bujur dan sumbu Z orthogonal terhadap sumbu X. Sedangkan
sumbu Y melengkapi sisi kanan dari sistem koordinat referensi tersebut. ITRS
direalisasikan melalui International Terrestrial References Frame (ITRF). ITRF
adalah katalog dari estimasi koordinat (dan kecepatan) pada masa tertentu dari
beberepa titik (atau stasiun) yang dapat teridentifikasi secara spesifik.
Gambar 1. ITRS (a) dan ITRF (b) (Sumber: Martin Trump)

b. Permukaan dan Datum Spatial Reference

Dalam sejarah, manusia telah berusaha secara intuitif untuk menggambarkan


lingkungan di Bumi yang merupakan 3 dimensi menjadi 2 dimensi. Maka dari itu,
kita memerlukan permukaan referensi melengkung 2 dimensi yang sederhana
dimana topografi bumi 2 dimensi yang kompleks dapat diproyeksikan untuk
referensi dan perhitungan horizontal 2 dimensi yang lebih mudah.

1. Datum Geoid dan Vertikal

Untuk menggambarkan ketinggian, dibutuhkan permukaan imajiner


dengan tinggi nol. Permukaan ini harus memiliki arti fisik, seperti permukaan
yang paling mendekati semua samudera di Bumi. Permukaan ini disebut
sebagai geoid. Terdapat beberapa realisasi dari permukaan laut rata-rata lokal
yang disebut sebagai datum vertikal lokal. Datum vertikal lokal ini sejajar
dengan geoid tetapi memiliki offset hingga beberapa meter. Datum vertikal
lokal ini diimplementasikan melalui network levelling yang terdiri dari tolak
ukur yang tingginya diatas permukaan laut rata-rata telah ditentukan melalui
geodetic levelling.

2. Datum Elipsoid dan Horizontal

Bentuk matematika yang cukup sederhana dan paling mendekati perkiraan


permukaan laut rata-rata lokal adalah permukaan oblate ellipsoid. Kemudian
permukaan ellipsoid tersebut diposisikan dan diorientasikan sehubungan
dengan permukaan laut rata-rata lokal yang disebut sebagai datum horizontal
lokal. Datum ini diimplementasikan melalui triangulation levelling yang
terdiri dari titik-titik membentuk elemen mesh segitiga.

3. Datum Lokal dan Global

Datum horizontal lokal adalah realisasi dari ellipsoid GRS80. Cara kerjanya
adalah dengan menggunakan datum horizontal global di seluruh dunia untuk
alasan kompatibilitas global. Hal yang sama akan segera berlaku untuk geoid
juga. Peluncuran misi satelit juga membuat geoid global akan menjadi akurat.
Gambar 2. Datum Spatial Reference (Sumber: Ordnance Survey of Great Britain)

c. Transformasi Datum

Para organisasi pemetaan mengembangkan alat yang bisa mengubah objek


spasial dari datum yang lama menjadi datum yang baru. Proses ini disebut
sebagai transformasi datum dengan alatnya yang bernama datum
transformation parameters.

Pada dasarnya, proses ini


merupakan transformasi
antara 2 referensi spasial
orthogonal kartesian
dengan beberapa alat
dasar dari teori
penyesuaian. Dalam
bentuk 3 dimensi,
transformasi dinyatakan
dengan 7 parameter yaitu tiga rotasi sudut (rotation angles), tiga pergeseran
asal (origin shifts) dan satu faktor skala (scale factor). Inputnya adalah titik
koordinat di Datum A sama dengan titik koordinat Datum B. Outputnya
adalah estimasi dari parameter transformasi dan pengukuran estimasi
kesalahan (error) yang terjadi selama transformasi.

d. Proyeksi Peta

Proyeksi peta adalah transformasi dari permukaan bumi yang melengkung


menjadi peta yang datar. Secara umum, proyeksi peta diklasifikasikan menjadi 3,
yaitu Cylindrical, Conical dan Azimuthal.
Gambar 3. Klasifikasi Proyeksi Peta

Anda mungkin juga menyukai