Anda di halaman 1dari 4

Radioterapi adalah suatu tindakan pengobatan terapi radiasi pada penyakit tumor ganas (kanker)

menggunakan radiasi pengion, seperti sinar-x, sinar gamma ataupun elektron berenergi tinggi. Pesawat
pemercepat elektron (Linear Accelerator = Linac) telah digunakan untuk terapi berbagai jenis tumor.
Pesawat linac tersebut dirancang untuk menghasilkan berkas foton dan elektron. Berkas foton
digunakan untuk menyinari tumor yang berada dalam jaringan tubuh misalnya kanker payudara, Ca
cervix dan Ca nasofaring, sedangkan berkas elektron digunakan untuk terapi kanker pada daerah
permukaan tubuh (superficial tumours).

Akselerator Linear (Linear Accelerator/Linac), merupakan salah satu perangkat utama dalam radioterapi
yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi untuk mempercepat partikel
bermuatan seperti elektron energi tinggi melalui tabung linear. Tabung tersebut dapat menghasilkan
variasi energi melalui pemandu gelombang pemercepat (accelerating waveguide) pada kondisi hampa
udara. Tabung tersebut merupakan tabung penghantar yang terdiri dari susunan sel-sel berupa rongga-
rongga yang terbuat dari tembaga. Ke dalamnya disalurkan gelombang mikro (microwave) yang
dibangkitkan oleh magnetron. Pada pesawat Linac tertentu selain magnetron masih diperlukan klystron.
Variasi energi tinggi sinar elektron yang dihasilkan selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk mengobati
tumor dengan kedalaman yang berbedabeda. Selain itu laju dosis (dose rate) nominal yang dihasilkan
Linac bernilai hingga 400 Monitor Unit (MU) per menit atau lebih.

Linac (linear accelerator) merupakan pesawat pemercepat elektron yang menghasilkan berkas foton dan
elektron. Berkas foton dan elektron yang dihasilkan oleh linac digunakan dalam bidang radioterapi untuk
menyinari tumor atau kanker yang berada pada jaringan tubuh. Penggunaan linac yang tidak
menggunakan sumber radioaktif dirasa lebih aman dari sudut pandang radiologi. Namun, linac yang
digunakan pada energi tinggi ( ≥ 10 MV) akan menghasilkan neutron sebagai produk sampingan[1,2].
Neutron tersebut merupakan hasil reaksi fotonuklir melalui proses fotodisintegrasi yang disebut
fotoneutron. Jika neutron mengenai tubuh manusia, maka akan berinteraksi dengan inti atom penyusun
tubuh mengalami moderasi dan hamburan yang menimbulkan fluks neutron energi termal dan rendah
keluar dari permukaan tubuh[3]. Faktor bobot radiasi neutron yang besar (WR: 5-20) dapat
menyebabkan kontribusi dosisnya pada saat penyinaran terapi tidak dapat diabaikan begitu saja.
Prinsip kerja linac yaitu mempercepat elektron sehingga energi kinetiknya bertambah dari 4 MeV
menjadi 25 MeV. Di dalam linac elektron dipercepat mengikuti lintasan yang lurus pada struktur khusus
yang dinamakan Accelerating waveguide. Saat ini Linac dilengkapi dengan beberapa pilihan berkas
radiasi, yaitu berkas elektron dan foton. Sistem kontrolpada foton maupun elekron yang dihasilkan oleh
Linac menggunakan sistem kontrol dengan komputer, sistem pemindai tubuh dengan menggunakan
Electronic Portal Imaging Device (EPID), pengaturan dosis radiasi dengan menggunkan Multi Leaf
Collimator (MLC) dan pengaturan dosis sepenuhnya menggunakan modulasi intensitas. Teknologi
Treatment Planning System (TPS) pada linac menggunakan kalkulasi 3D dengan sistem MLC yang dapat
menghasilkan bentuk yang presisi pada treatment radiasi volume target. TPS atau sistem perencanaan
radiasi merupakan semua proses untuk penentuan desain geometri sudut, energi radiasi, jumlah
lapangan radiasi, imobilitas dan dosimetri pasien yang akan diberikan pada treatment radiasi.

Linear Accelerator (LINAC) adalah salah satu pesawat teleterapi yang dirancang untuk mempercepat
pergerakan elektron secara linier sehingga dapat menghasilkan berkas foton dan elektron (Khan, 2005).
Berkas foton biasanya memiliki energi 6 MV dan 10 MV, sedangkan berkas elektron memiliki energi (4,
6, 9, 12, 15 dan 18) MeV. Berkas foton digunakan untuk menyinari kanker yang berada di dalam jaringan
tubuh misalnya kanker payudara, kanker servix dan kanker nasofaring, sedangkan berkas elektron
biasanya digunakan untuk menyinari kasus kanker kulit

https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/37/092/37092470.pdf

https://pdfs.semanticscholar.org/36c8/4c87a9d89621421471e6c8865546d7178802.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/161050-ID-penentuan-dosis-fotoneutron-pada-pasien.pdf

http://portal.fmipa.itb.ac.id/skf2016/kfz/files/skf_2016_hendra_setiawan_fe0c9dcb2b37c742bb46826a
ccc69580.pdf

http://fst.unair.ac.id/terapi-kanker-melalui-linac/
sbr : http://scholar.unand.ac.id/35322/5/Tugas%20Ilmiah%20utuh.pdf

Elektron berenergi tinggi tersebut bisa digunakan untuk mengobati kanker pada kedalaman 14 yang
dangkal, atau elektron tersebut dikenakan pada target sehingga menghasilkan foton untuk mengobati
kanker dengan kedalaman yang cukup jauh.

Elektron merupakan sumber awal radiasi yang dikenakan ke pasien. Elektron pada pesawat terapi LINAC
bersumber dari electron gun. Kemudian elektron tersebut dipercepat oleh gelombang mikro yang
disuplai dari magnetron menjadi elektron berenergi tinggi. Proses mempercepat elektron dilakukan di
dalam sebuah tabung yang disebut accelarator waveguide. Selanjutnya elektron yang telah dipercepat
oleh gelombang mikro akan dilewatkan ke magnet pembelok. Magnet pembelok akan membelokkan
berkas elektron sebesar 90°, agar berkas elektron dapat diarahkan sesuai dengan keperluan radiasi
(Nurman dan Bambang, 2007). Pada magnet pembelok elektron dengan energi yang sedikit lebih tinggi
atau lebih rendah dari yang dikehendaki, akan dibelokkan sedemikian rupa sehingga energi dan
lintasannya dapat sesuai kembali dengan yang dikehendaki. Elektron dengan penyimpangan energi yang
lebih besar akan dihilangkan oleh sebuah filter celah mekanis. Dengan demikian, dapat dihasilkan
pemfokusan yang sangat baik dari berkas elektron serta energi yang monokromatis (Podgorsak, 2003).
Gambar LINAC secara medik dapat dilihat pada Gambar 2.5. Setelah mengalami pembelokan, berkas
elektron berenergi tinggi yang keluar dari magnet pembelok akan dipakai untuk terapi foton dapat
dilihat pada Gambar 2.6 (a) dan terapi elektron dapat dilihat pada Gambar 2.6 (b).
Terapi Fpoton

Bila yang dikehendaki berkas foton, maka berkas elektron berenergi tinggi tersebut dilewatkan pada
target. Pengereman oleh target pada elektron yang dipercepat gelombang mikro menghasilkan sinar-X
Bremsstrahlung. Sinar-X Bremsstrahlung adalah foton dengan spektrum energi yang kontinu. Penciptaan
foton mempunyai intensitas yang tinggi pada arah sumbu target. Maksimum energi foton akan sama
dengan energi elektron datang yang ditembakkan ke target. Foton tesebut akan diteruskan melewati
primary collimator menuju bagian carrousel. Bagian carrousel akan mengeluarkan alat filter pemerata
(flattening filter). Filter pemerata yang terbuat dari baja anti karat bertujuan mencapai kerataan
(flatness) yang diperlukan. Kemudian foton hasil pemerata diteruskan ke ion chamber untuk
membentuk dosis foton dalam jumlah Monitor Unit (MU). Lalu diteruskan ke secondary collimator untuk
lebih mendapatkan foton dalam MU yang lebih flat. Hasil akhir terapi foton akan keluar dari bagian pada
LINAC yang disebut gantry, yang berotasi sekitar pasien. Pasien berbaring di meja perawatan yang dapat
bergerak. Untuk menjamin ketepatan posisi pasien digunakan bantuan laser vertikal dan horizontal yang
dipasang di dinding ruangan perawatan. Radiasi bisa disampaikan pada kanker dengan berbagai sudut
dari rotasi gantry (sampai 360°) dan perpindahan meja perawatan yang bertujuan memaksimalkan
pencapaian target.

Terapi Elektron LINAC

Berbeda dengan terapi foton, pada terapi elektron hasil ekstrak berkas elektron yang telah dipercepat
oleh gelombang mikro langsung diteruskan ke primary collimator tanpa ditembakkan pada target.
Kemudian dari primary collimator berkas elektron diteruskan bagian carrousel, saat melewati bagian
carrousel yang dikeluarkan adalah alat scattering foil. Tujuannya agar ekstrak berkas elektron dapat
terhamburkan. Lalu ekstrak berkas elektron akan dilanjutkan lagi menuju ke secondary collimator.
Tujuannya agar mendapatkan ekstrak berkas elektron yang lebih rata dan meminimalkan luas lapangan
berkas elektron. Terapi elektron LINAC dilengkapi dengan electron applicator, yang digunakan untuk
membantu berkas elektron hasil secondary collimator jatuh pada field size yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai