Anda di halaman 1dari 2

Nama : Irmania Yunita

Nim : 18024
Kelas : 2A
Mata Ajar : Maternitas

1. Sebutkan tujuan dari pemeriksaan Leopold I, Leopold II, Leopold III, Leopold IV.
JAWAB :
 Leopold I = untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang berada
dalam fundus uteri.
 Leopold II = untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus.
 Leopold III = untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian bawah.
 Leopold IV = untuk menentukan presentasi dan “engagement”.

2. Jelaskan cara pemeriksaan Leopold I – Leopold IV.


JAWAB :
Pemeriksaan Leopold I
 Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap kearah kepala pasien. Kedua
tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti bentuk uterus. Lakukan
palpasi secara lembut untuk menentukan bentuk, ukuran konsistensi dan gerakan
janin.
 Tentukan bagian janin mana yang terletak di fundus.
Pemeriksaan Leopold II
 Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap kepala pasien. Kedua telapak
tangan diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan tekanan yang lembut tetapi
cukup dalam untuk meraba dari kedua sisi. Secara perlahan geser jari-jari dari satu sisi
ke sisi lain untuk menentukan pada sisi mana terletak pada sisi mana terletak
punggung, lengan dan kaki.
Pemeriksaan Leopold III
 Dengan lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan hati-hati bagian bawah abdomen
pasien tepat diatas simfisis pubis. Coba untuk menilai bagian janin apa yang berada
disana. Bandingkan dengan hasil pemeriksaan Leopold.
Pemeriksaa Leopold IV
 Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu. Kedua lutut ibu masih pada posisi fleksi.
Letakkan kedua telapak tangan pada bagian bawah abdomen dan coba untuk menekan
kearah pintu atas panggul.
 Leopold IV pada dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold III, menilai bagian
janin terbawah yang berada didalam panggul dan menilai seberapa jauh bagian
tersebut masuk melalui pintu atas panggul.
Ada 3 keadaan:
 konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil.
 Sejajar jika bagian yang masuk baru sebagian.
 Divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke daerah
pelvic.
 Jika memungkinkan dalam palpasi diperkirakan juga taksiran berat janin (meskipun
kemungkinan kesalahan juga masih cukup besar). Pada kehamilan aterm, perkiraan berat
janin ( TBJJ ) dapat menggunakan rumus cara Johnson-Tossec yaitu :

BB = ( mD – (13/12/11)) x 155 gram

mD = tinggi fundus (cm)


- 13 bila kepala belum melewati PAP
- 12 Bila kepala masih berada di atas spina iskiadika
- 11 bila kepala masih berada di bawah spina iskiadika
Pemeriksaan DJJ / BJF :
Setelah punggung janin dpt ditetapkan, diikuti dg px DJJ :
 kaki ibu hamil diluruskan
 punctum maksimum DJJ ditetapkan disekitar scapula
 DJJ dihitung → normal : 120 – 140 x/mnt

3. Carilah dan Pelajari video di youtube tentang pemeriksaan ANC.

Anda mungkin juga menyukai