Anda di halaman 1dari 10

KELAS WRITER

Januari 2020
E-MAGAZINE

BATCH #1
BANJIR DI INDONESIA
APA SEBABNYA?
Kumpulan artikel
Alumni kelas writer
Batch 1
Januari 2020
Ditulis oleh:
Achmad Sidarta

Workshop Penanggulangan Bencana

Menjelang siang taksi yang kutumpangi menuju kantor Badan Penanggulangan Bencana, tempat workshop dimana saya
membawakan materi. Menurut jadwal tepat jam 11 siang sampai dengan jadwal makan siang. Saat-saat seperti ini
konsentrasi dominan terganggu.

Sampai di kantor aku dijemput Panpel workshop dan diantar ke ruangan pimpinan. Kami bersalaman dia berkata:
"Pak masih ingat saya ?" Agaknya lupa-lupa ingat jawabku !
Saya Ramli, " pernah kita satu team di posko penangan pengungsi asal Ambon di Bau-bau"

Buset ... Kenapa aku lupa kalau Ramli. Soalnya kamu sekarang berubah total mulai dari body, kulit mulus dan muka nggak
jerawatan seperti dulu ha-ha-ha, kami tertawa lepas sampai ada bawahannya merasa heran.

Ramli sendiri yang mengantar dan sekaligus memperkenalkan diriku kepada peserta workshop. Sebelumnya ia telah
menjelaskan siapa saja peserta yang direkrut berasal dari lokasi rawan bencana.

Giliran ku membenarkan apa yang diucapkan Pak Ramli tadi sekaligus mengatakan saat dulu Pak Ramli masih dikatakan
jelek sekarang udah ganteng.

Oke ... Aku minta maaf Pak Ramli bila nggak berkenan atas guyonan saya sambil melihat para peserta yang dominan laki-
laki. Tak peduli sebagian peserta merasa jenuh. Lanjut menjelaskan pengertian dan jenis-jenis bencana alam.

Siapa diantara bapak ibu yang mengetahui dimana saja telah terjadi banjir tahun 2020
Setelah diizinkan moderator aku berteriak:
" Di Indonesia atau luar negeri pak ?"
Hellooo ... Sambil tepuk tangan saya berkata: " bagaimana kalau sekarang kita
Iya ... Coba sebutkan !
bermain dulu !" Untuk menghilangkan rasa jenuh dan mengantuk.
Jakarta, Aceh, Surabaya, dan Bandung.
Silahkan bapak ibu berdiri melakukan gerakan bebas selama dua menit.
Siapa lagi !
Silahkan duduk dan bapak ibu menyebutkan bilangan ganjil dua buah berturut-turut,
" Saya Pak "
bila yang salah menyebutkan kita berikan hukuman, gimana menurut kalian ?
Iya, silahkan jawab !
Menyanyi pak !
" Di desa saya Pak, hujan dua hari berturut-turut udah banjir !"
Oke, tadi ada yang teriak terserah bapak!
" Siapa namanya pak ?"
Maka sebaiknya hukuman nya adalah berdiri di depan sambil teriak... Pak Tagana
" Saya Badrun pak !
rumahku kebanjiran sambil bergoyang!

Kalau betul saya usulkan nanti di desa bapak jadi lokasi simulasi penanggulangan bencana, gimana
Oke ... Mulai dari sisi kiri, ternyata ada bapak yang menyebutkan angka delapan maka
Pak Ramli?
dikenakan hukuman dengan gaya hasnya. Baru tiga orang yang salah menyebutkan
Pak Ramli: "betul disitu saja lokasinya !"
ruangan ramai bukan hanya peserta lagi yang menyaksikan dan ramai sekali.
Gimana bapak dan ibu setuju, nggak ?
Setuju ...!
Oke ... Permainan saya hentikan kita mulai lagi materi tentang penanganan bencana
Akhirnya penyajian materi usai dengan ditutup oleh moderator.
dan sebab terjadinya bencana.
Materi diakhiri dengan sesi tanya jawab:
Usai melaksanakan shalat jamaah lohor kita makan bersama peserta sambil bersenda gurau dan
Bapak ibu bila ada yang tau sebab terjadinya bencana banjir angkat tangan
bertanya apa yang dilakukan saat simulasi.
"Saya Pak!"
Aku jawab: " tunggu tanggal mainnya"
Iya silahkan Pak Hadi jawab !
Tapi panitia memberi tahu kalian bermain drama seolah-olah ada banjir.
" disebabkan gundulnya hutan"
Betul sekali, siapa lagi?
Tiba saatnya peserta udah hadir semua kecuali peserta tuan rumah. Setelah peralatan diangkut di
" Saya Pak !"
truk, kita peserta dan panitia naik bus pariwisata, tiba di lokasi kita di sambut oleh Pak camat Dan
Silahkan jawab Pak Samsul !
kepala desa, sambil menikmati segarnya air kelapa muda.
" Hujan terus menerus"
Iya betul sekali
Sebagai acara awal kita meninjau lokasi banjir di desa itu. Setelah itu dilakukan penyiapan alat
Ibu di belakang sana?
termasuk pembuatan rakit, bahkan ada masyarakat yang membawa batang pisang dan batang
" Sama seperti jawaban Pak Hadi pak!
pinang.
Huuu ... Kalau begitu sama semua.
Acara simulasi disepakati setelah selesai shalat jamaah lohor, masyarakat pada pulang diharapkan
Siapa lagi yang jawaban berbeda
kehadirannya saat simulasi banjir.
" Saya Pak "
Silahkan jawab, siapa namanya?
Setelah banyak masyarakat yang hadir acara drama terjadinya banjir, banyak masyarakat memilih
" Saya Hayat, Pak !"
jadi korban dan peserta jadi Tim penyelamat.
Disebabkan kerasnya air hujan yang turun!, Maksudnya curah hujan !

Akhirnya selesai sudah acara simulasi diselingi canda ria masyarakat Dan peserta dan acara ditutup
oleh Pak Ramli sekaligus minta izin untuk pulang.

Malam itu, tubuh segar kembali setelah menikmati secangkir susu Dan pisang nggoreng.
Saya dan Pak Ramli terlibat ngobrol yang diahiri larut malam.
Keesokan harinya Pak Ramli sendiri yang mengantar aku dipelabuhan sambil mengatakan : akan
mengundang kembali saat workshop berikutnya !
Review Peristiwa Banjir
Diawal Tahun 2020 dan Solusinya
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan faktor utama banjir di Jakarta bukan

Awal tahun 2020 bencana banjir melanda Daerak Kusus Ibukota (DKI) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi karena banjir kiriman dari Bogor yang berada di hulu. Penyebab banjir utama disebabkan oleh

dan sejumlah di daerah lain Pulau Jawa. Awal tahun baru 2020 sebagian besar wilayah Jabodetabek dikepung curah hujan ekstrem di Jakarta. Peneliti Pusat Penelitian Limnologi LIPI, M. Fakhrudin menjelaskan

banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Selasa (31/12/2019). Berdasarkan laporan peringatan hujan memang menjadi faktor utama banjir di hilir. Sementara aliran sungai di hulu meningkatkan

besaran dan lamanya banjir.


dini prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya, wilayah
"Hujan ekstrem di hilir merupakan faktor utama terjadinya banjir di Jakarta," kata Fakhrudin dalam
Jabodetabek memang diperkirakan turun hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi pada pengujung tahun
jumpa pers di Gedung LIPI, Jakarta Selasa (7/1/2020).
hingga awal tahun.
Fakhrudin mengatakan selama periode waktu 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020, curah
"Selamat tahun baru dan selamat datang banjir," demikian judul keterangan pers tertulis dari Kepala Pusat Data
hujan kategori ekstrim (>150 mm/hari) telah dominan terjadi di wilayah DKI Jakarta yang belum
Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdatin dan Humas BNPB), Agus pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 1990-an.
Wibowo, Rabu (1/1/2020). Di sisi lain, sebaran curah hujan di daerah penyangga seperti wilayah Bogor dan Depok didominasi

Setidaknya ada 67 korban meninggal yang telah dilaporkan dan dikonfirmasi, karena tanah longsor, hipotermia, dengan kategori hujan lebat. Fakhrudin menjelaskan perubahan ahli fungsi lahan yang

tenggelam, dan tersengat listrik. Beberapa wilayah akan dimatikan listriknya, karena alasan keamanan oleh berlangsung cepat menyebabkan kemampuan daya resap sistem Daerah Aliran Sungai di

perusahaan listrik milik negara (PLN). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah warga Jabodetabek terhadap air hujan menjadi menurun.

"Hal ini menyebabkan proporsi jumlah air hujan yang dikonversi langsung menjadi aliran
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) meninggal terdampak banjir hingga Senin
permukaan atau direct run-off akan cenderung terus meningkat," katanya.
(6/1/2020) mencapai angka 67 orang.
Fakhrudin lebih lanjut menyarankan agar pemerintah bisa memperbaiki sistem peringatan dini agar
Hujan dengan intensitas tinggi yang turun pada 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 menyebabkan sebagian
tidak hanya berdasarkan tinggi muka air (water level) pada sungai-sungai di hulu. Menurutnya
wilayah Jabodetabek mengalami banjir. Genangan air bervariasi dari 20 cm hingga 3 meter. Di Kabupaten Lebak,
sistem peringatan dini juga harus dikombinasikan dengan curah hujan.
Provinsi Banten, hujan lebat itu memicu banjir bandang akibat debit air Sungai Ciherang meluap. Pusat Data tinggi muka air dengan curah hujan juga bisa dijadikan referensi pemerintah untuk
Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB memberikan informasi terkait titik-titik genangan air yang masih ada di menyiapkan sistem drainase air hujan lokal. Data-data tersebut juga harus bisa diakses

beberapa kawasan Jabodetabek. masyarakat sebagai peringatan dini.

Tercatat, genangan air di Kabupaten Bekasi dengan tinggi air 20-30 cm, Kota Bekasi dengan tinggi air 20-60 cm, Sistem drainase perlu disesuaikan dengan besaran hujan ekstrem pada awal tahun 2020 atau

Kabupaten Bogor dengan tinggi air 20-30 cm dan Jakarta Barat dengan tinggi air 20-150 cm. Jumlah pengungsi dampak perubahan iklim ke depan dan diintegrasikan dengan sungai-sungai utama. Fakhrudin

juga menyarankan agar pemerintah meningkatkan jumlah dan distribusi alat pemantauan real time.
terdampak banjir semakin bertambah menjadi 36.419 jiwa.

Titik pengungsian tersebar di sejumlah kota seperti Kabupaten Bekasi 3 titik, Kota Bekasi 75 titik, Kabupaten Bogor
"Tinjauan itu harus yang akurat. Sering melakukan kajian kurang akurat. Kadang-kadang masalah
27 titik, Kota Tangerang Selatan 1 titik, Jakarta Timur 1 titik, Jakarta Barat 5 titik, Jakarta Selatan 1 titik, Jakarta
datanya, datanya kurang. Kita harus menambah banyak data, data curah hujan, data muka air,"
Utara 1 titik, Kabupaten Lebak 8 titik dan Kota Depok 6 titik.
jelasnya
Kepala BNPB Doni Monardo mengimbau kepada jajaran petugas serta masyarakat untuk selalu mawas diri dan Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan menyatakan di Twittwe bahwa pemerintah akan membantu
selalu siaga. semua orang yang terkena dampak banjir. Anies juga mengatakan kepada para wartawan bahwa ia

"Pemerintah Daerah dan BPBD harus aktif dalam menginformasikan peringatan dini cuaca terkini dari BMKG akan mendorong proyek infrastruktur berskala besar baru, termasuk bendungan dan pintu air untuk

kepada masyarakat untuk meningkatkan kewasapdaan dan kesiapsiagaan, " kata Doni kepada awak media mencegah banjir lagi.

Anies juga telah menyatakan secara terbuka bahwa "Saya ingin semua pejabat di pemerintahan Jakarta

memastikan bahwa semua gedung pemerintah dan sekolah siap untuk digunakan sebagai tempat

penampungan evakuasi. Mempersiapkan dapur umum, pos kesehatan, obat-obatan, tikar tidur, toilet umum

dan dasar lainnya kebutuhan untuk pengungsi pada saat banjir".

Presiden Indonesia, Joko Widodo men-tweet bahwa ia akan membangun kembali semua infrastruktur publik

dengan langkah-langkah anti banjir. Sedangkan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengungkapkan ada dua

penyebab banjir merendam Bekasi. Penyebab pertama adalah curah hujan tinggi. Akibatnya, kali atau sungai

yang menampung aliran air, meluap hingga menggenangi permukiman. Kondisi ini merata ada di setiap Komunitas Kopi Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar diskusi untuk mencari solusi dari permasalahan banjir yang

kecamatan. "Kedua karena luapan Kali Bekasi setelah debitnya meningkat lantaran kiriman dari Bogor terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Dalam diskusi tersebut beberapa pakar lulusan

melalui Kali Cikeas dan Cileungsi," kata Rahmat, Minggu (5/01/2020) Beberapa permukiman di Kota Bekasi ITB dengan berbagai latar belakang pendidikan menawarkan beberapa solusi.

Ahli Hidrodinamika ITB Muslim Muin menawarkan solusi Gerakan Lumbung Air (Gela). Menurutnya, Gela merupakan
terendam banjir, di antaranya Rawalumbu, Bekasi Timur, Bekasi Barat. Genangan semakin tinggi karena
solusi yang murah dan tidak membutuhkan biaya banyak. “Gela itu, tangkap, resapkan, gunakan dan sisanya baru
hujan tak kunjung berhenti hingga siang hari.
dibuang,” ujar Muslim di Novotel, Jakarta Pusat, Rabu (8/01/2020)
Sedangkan luapan air dari Kali Bekasi terjadi mulai pagi hari, lokasi yang terendam lebih dulu di kawasan
Seperti diketahui, awal tahun ini beberapa wilayah terkena banjir. Hal tersebut disebabkan oleh curah hujan pada 1
Teluk Pucung, Bekasi Utara. Puncaknya kiriman air datang pada siang hari sekira pukul 12.00 WIB. Air
Januari 2020 mencatat rekor tertinggi dan mengakibatkan beberapa wilayah Jabodetabek terendam banjir.
meluap ke permukiman di bantaran Kali Bekasi. Banjir baru surut pada Kamis 2 Januari 2020 siang, bahkan
Menurut Muslim, Gela merupakan soft engineering yang menjadi keharusan, dan karena lahan yang terbatas,
ada yang sampai Jumat dini hari. normalisasi sungai itu tidak bisa dilakukan. “Seberapa normal yang dibilang normal itu?” kata Muslim.

Menurut data dari BNPB terkait banjir di Kota Bekasi, ada 93 titik banjir, 104 rumah terendam, 366.274 jiwa Untuk hujan yang terjadi beberapa hari lalu, Muslim melanjutkan, itu 1.000 tahunan. “Jika ingin normal 1.000 tahunan ya

terdampak banjir dan 9 korban meninggal dunia. Namun Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, banjir di diatur salurannya 1.000 tahunan yang gede-gede. Atau kita coba tangkap airnya, kita pangkas intensitasnya, jadi kecil

Kota Bogor tahun 2020 ini tidak separah tahun 2019 berkat adanya program naturalisasi Kali Ciliwung, Bogor. debitnya, murahkan, dari pada bikin pompa untuk 1.000 tahunan, bikin saluran 1.000 tahunan,” lanjutnya.

Sementara ahli Meteorologi ITB Armi Susandi dalam diskusi tersebut menawarkan tiga solusi untuk mengatasi banjir
"Ada program naturalisasi Ciliwung, Bogor, tahun ini alhamdulillah banjirnya tidak seperti tahun kemarin.
tersebut. Pertama adalah kesiapsiagaan banjir, baik jangka panjang maupun jangka pendek. “Ini bidang saya, karena ini
Makanya, kemarin saya tidak diundang ke Istana mungkin begitu. Dibanding kemarin agak berkurang,
penting, kita bisa menentukan mau jangka panjang atau pendek, untuk sistem peringatan dini kita,” tutur Armi.
mungkin karena program naturalisasi Ciliwung kita," ujar Bima seusai menemui Menko Polhukam Mahfud MD
Armi berujar, perlu adanya riset mengenai cara membuat sistem informasi yang baik, sehingga jika ada potensi hujan
di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020). Bima enggan
maka pompa dipastikan berfungsi dan gorong-gorong harus bersih. Menurut Armi, peristiwa banjir awal tahun ini memiliki
berkomentar saat disinggung perihal program naturalisasi DKI Jakarta yang belum berjalan. Menurutnya, hal
indikasi bahwa pompa saat banjir tidak berfungsi.
tersebut merupakan ranah Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Saya tidak mau komentar dapur “Pasti ada sesuatu, bisa karena lambat mengoperasikannya, karena jika terlambat itu tidak bisa berfungsi, akan mati, jadi

orang. Itu sudah kebijakan Pak Anies. Kami akan fokus saja bagaimana membuat Ciliwung ini volume air di harus pas waktunya,” kata Armi.

Jakartanya berkurang. Jadi ada gerakan untuk membersihkan sampah, ada gerakan untuk membangun rasa Kemudian solusi kedua yang ditawarkan adalah konsep naturalisasi dan normalisasi sungai. “Menurut saya, konsep ini

peresapan penanaman dan lain-lain," ungkap Bima. bagus dua-duanya, hanya butuh lahan untuk naturalisasi, karena teorinya perlu lahan kiri kanan sungai, nah mungkinkan

kita menggusur penduduk?” ujar Armi.


Sebagai Wali Kota daerah hulu sungai dan daerah resapan air bagi Jakarta, Bima membenarkan pernyataan
Namun, Armi melanjutkan, hal tersebut berat untuk di hilir Jakarta, tapi di hulu sangat mungkin sekali. Jadi konsep
Gubernur DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa daerah hulu menentukan banjir di Jakarta. "Jadi kita juga
tersebut berbenturan dengan masyarakat dan tidak disukai banyak pihak, ditambah dengan jenis tanahnya adalah tanah
kerjakan itu (program naturalisasi Kali Ciliwung) dan kita sepakat dengan Pak Gubernur bahwa di hulu juga
lempung seperti tanah liat, sehingga potensi penyerapannya menjadi rendah.
sangat menentukan," tutur Bima. Dirinya menjelaskan, semakin banyak kawasan Bogor meresap air hujan,
Sementara normalisasi menjadi peluang lain. Di Padang, Armi mencontohkan, normalisasi dilakukan, tapi bukan di hilir,
maka air yang akan mengalir ke Jakarta akan semakin berkurang. Bima menuturkan, untuk mengatasi hal
melainkan di hulu.
tersebut, pihaknya telah menyepakati usulan pembangunan kolam retensi yang dibantu oleh Pemprov DKI “Nah lokasinya di mana untuk normalisasi dan naturalisasi? Di hulu naturalisasi, di hilir normalisasi. Kalau tidak kita akan

Jakarta. "Bogor sudah menyepakati ada usulan untuk membangun kolam retensi yang dibantu oleh Pemprov berdebat terus, ini akan butuh waktu dan lahan. Di Korea betul sudah melakukan naturalisasi tapi prosesnya normalisasi

DKI Jakarta. Jadi tinggal eksekusi saja. Selain APBD, kami juga alokasikan untuk kolam retensi" kata Bima. dulu, perbaiki lingkungannya, baru terakhir naturalisasi,” tutur Armi.
Solusi ketiga adalah Teknologi Modifikasi Cuaca. Menurutnya, upaya BNPB melakukan TMC itu tidak Kemudian solusi kedua yang ditawarkan adalah konsep naturalisasi dan normalisasi sungai. “Menurut saya,

efektif saat ini, efektifnya tanggal 31 Januari 2020. “Tapi tidak apa-apa, yang pentingkan upaya. Ini konsep ini bagus dua-duanya, hanya butuh lahan untuk naturalisasi, karena teorinya perlu lahan kiri kanan

penting, setidaknya 1-10 Februari bisa kita siapkan dengan baik, kapan sebaiknya TMC dibuka,” lanjut sungai, nah mungkinkan kita menggusur penduduk?” ujar Armi.

Armi. Namun, Armi melanjutkan, hal tersebut berat untuk di hilir Jakarta, tapi di hulu sangat mungkin sekali. Jadi konsep

Sedangkan Ahli Perencanaan Kota dan Wilayah ITB Jehansyah Siregar membenarkan kata tersebut berbenturan dengan masyarakat dan tidak disukai banyak pihak, ditambah dengan jenis tanahnya

budayawan Ridwan Saidi yang mengatakan bukan airnya yang masuk ke perumahan, tapi adalah tanah lempung seperti tanah liat, sehingga potensi penyerapannya menjadi rendah.

perumahannya lah yang masuk daerah air. “Itu yang terjadi, jadi Jakarta itu memang daerah air,” Sementara normalisasi menjadi peluang lain. Di Padang, Armi mencontohkan, normalisasi dilakukan, tapi bukan

katanya. di hilir, melainkan di hulu.

Dari sisi permukiman, Jehan menyatakan, normalisasi dengan betonisasi hanya sedikit mengambil “Nah lokasinya di mana untuk normalisasi dan naturalisasi? Di hulu naturalisasi, di hilir normalisasi. Kalau tidak

lahan sempadan sungai yang sudah diduduki warga. Sedangkan naturalisasi benar-benar kita akan berdebat terus, ini akan butuh waktu dan lahan. Di Korea betul sudah melakukan naturalisasi tapi

mengembalikan penampang sungai baik palung maupun kedua sempadannya ke ukuran alami semula. prosesnya normalisasi dulu, perbaiki lingkungannya, baru terakhir naturalisasi,” tutur Armi.

“Jadi kan sudah ada Undang-Undang Sumber Daya Air itu lebarnya kan kanan kiri itu 50 meter. Kalau di Solusi ketiga adalah Teknologi Modifikasi Cuaca. Menurutnya, upaya BNPB melakukan TMC itu tidak efektif saat

luar kota itu 200 meter. Undang-undang juga mengatakan bahwa DAS (Daerah Aliran Sungai) itu harus ini, efektifnya tanggal 31 Januari 2020. “Tapi tidak apa-apa, yang pentingkan upaya. Ini penting, setidaknya 1-10

menyediakan sempadan sungai dan palung sungai,” tutur Jehan. Februari bisa kita siapkan dengan baik, kapan sebaiknya TMC dibuka,” lanjut Armi.

Normalisasi juga harus diiringi dengan penggantian lahan dan relokasi penduduk yang seperlunya saja, Sedangkan Ahli Perencanaan Kota dan Wilayah ITB Jehansyah Siregar membenarkan kata budayawan Ridwan

yaitu sebanyak satu jalur deret bangunan yang paling pinggir sungai. Sedangkan naturalisasi menuntut Saidi yang mengatakan bukan airnya yang masuk ke perumahan, tapi perumahannya lah yang masuk daerah air.

adanya penataan pemukiman yang lebih luas dan komprehensif. “Itu yang terjadi, jadi Jakarta itu memang daerah air,” katanya.

Isu tersebut sudah mulai masuk bidangnya di perumahan dan permukiman. Namun, penanganannya Dari sisi permukiman, Jehan menyatakan, normalisasi dengan betonisasi hanya sedikit mengambil lahan

tidak bisa hanya sebatas mengganti rugi lahan sebagai tambahan uang proyek, karena dampaknya sempadan sungai yang sudah diduduki warga. Sedangkan naturalisasi benar-benar mengembalikan

akan menyakitkan bagi masyarakat, diganti rugi, pergi, lalu miskin lagi. “Naturalisasi itu lebih penampang sungai baik palung maupun kedua sempadannya ke ukuran alami semula.

berkelanjutan karena lebih pro people dan pro environment, inilah yang harus kita lakukan,” tambah “Jadi kan sudah ada Undang-Undang Sumber Daya Air itu lebarnya kan kanan kiri itu 50 meter. Kalau di luar kota

Jehan. itu 200 meter. Undang-undang juga mengatakan bahwa DAS (Daerah Aliran Sungai) itu harus menyediakan

Sehingga, menurut Jehan, yang juga seorang arsitek, kritik naturalisasi tidak realistis mengingat terlalu sempadan sungai dan palung sungai,” tutur Jehan.

banyak permukiman warga yang harus dipindahkan ini harus dijawab. Pertama, kata dia, dengan Normalisasi juga harus diiringi dengan penggantian lahan dan relokasi penduduk yang seperlunya saja, yaitu

naturalisasi palung sempadan sungai bisa dikembalikan hingga lebar total 200 meter yang sesuai sebanyak satu jalur deret bangunan yang paling pinggir sungai. Sedangkan naturalisasi menuntut adanya

dengan UU Sumber Daya Air. penataan pemukiman yang lebih luas dan komprehensif.

“Masyarakat yang terdampak diberi program perumahan permukiman yang efektif dan komprehensif, Isu tersebut sudah mulai masuk bidangnya di perumahan dan permukiman. Namun, penanganannya tidak bisa

sehingga meningkatkan kesejahteraan dan bukan hanya dana ganti rugi sebagaimana proyek hanya sebatas mengganti rugi lahan sebagai tambahan uang proyek, karena dampaknya akan menyakitkan bagi

pengairan biasa,” tutur Jehan. “Kemudian menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota secara masyarakat, diganti rugi, pergi, lalu miskin lagi. “Naturalisasi itu lebih berkelanjutan karena lebih pro people dan

signifikan. Ini poin saya, kalau 13 sungai di Jakarta dinaturalisasikan kanan kiri 50 meter, bisa pro environment, inilah yang harus kita lakukan,” tambah Jehan.

meningkatkan RTH.” Sehingga, menurut Jehan, yang juga seorang arsitek, kritik naturalisasi tidak realistis mengingat terlalu banyak

Sementara ahli Meteorologi ITB Armi Susandi dalam diskusi tersebut menawarkan tiga solusi untuk permukiman warga yang harus dipindahkan ini harus dijawab. Pertama, kata dia, dengan naturalisasi palung

mengatasi banjir tersebut. Pertama adalah kesiapsiagaan banjir, baik jangka panjang maupun jangka sempadan sungai bisa dikembalikan hingga lebar total 200 meter yang sesuai dengan UU Sumber Daya Air.

pendek. “Ini bidang saya, karena ini penting, kita bisa menentukan mau jangka panjang atau pendek, “Masyarakat yang terdampak diberi program perumahan permukiman yang efektif dan komprehensif, sehingga

untuk sistem peringatan dini kita,” tutur Armi. meningkatkan kesejahteraan dan bukan hanya dana ganti rugi sebagaimana proyek pengairan biasa,” tutur

Armi berujar, perlu adanya riset mengenai cara membuat sistem informasi yang baik, sehingga jika ada Jehan. “Kemudian menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota secara signifikan. Ini poin saya, kalau

potensi hujan maka pompa dipastikan berfungsi dan gorong-gorong harus bersih. Menurut Armi, 13 sungai di Jakarta dinaturalisasikan kanan kiri 50 meter, bisa meningkatkan RTH.”

peristiwa banjir awal tahun ini memiliki indikasi bahwa pompa saat banjir tidak berfungsi. (Aris Yulianto)

“Pasti ada sesuatu, bisa karena lambat mengoperasikannya, karena jika terlambat itu tidak bisa

berfungsi, akan mati, jadi harus pas waktunya,” kata Armi.

"Beberapa Wilayah
Di Indonesia Lumpuh Akibat
Banjir Dan Mengalami Kerugian"

Tulisan Oleh:
Erni

Awal tahun 2020 ini merupakan awal yang buruk bagi sejarah bencana di Indonesia. Sebab Selama periode Januari-Februari 2020 hampir sejuta orang di berbagai wilayah Indonesia

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 455 bencana telah mengungsi akibat bencana. Hal ini dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana

terjadi sejak awal tahun hingga pertengahan Februari 2020. (BNPB).Saat BNPB merilis laporannya, bencana banjir melanda Kabupaten Musi Rawas,

Sumatera Selatan, Senin siang (10/2/2020) sehingga data korbannya terpisah.

Berdasarkan data BNPB, 455 bencana itu terdiri atas bencana banjir sebanyak 171 kejadian,

puting beliung (155 kejadian), tanah longsor (98 kejadian) dan gelombang pasang. Menurut laporan BNPB, banjir di Musi Rawas merendam 2.744 rumah dan berdampak pada 2.744

keluarga.

Sebaliknya jika memasuki musim kemarau maka akan terjadi kekeringan, kebakaran hutan

dan sebagainya, tentunya negara Indonesia harus memikirkan strategi dan antisipasi untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas telah berkoordinasi

penanggulangan bencana yang terjadi di Indonesia. dengan dinas terkait lainnya. BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan

pemantauan kondisi di lapangan. Dinas kesehatan mendirikan pos komando (posko) di desa

Sementara saat ini rakyatpun mengeluhkan susahnya mendapat pekerjaan yang tetap, kerja terdampak untuk mengomando penanganan darurat.

sebagai pegawai honorer selama bertahun-tahun dan harga bahan pokok yang semakin

naik, ditambah lagi dengan bencana alam yang melanda Indonesia dari awal tahun ini. Hingga saat ini banyak jalan umum dan daerah yang lumpuh karena bencana. Diharapkan

Dengan bencana yang terjadi di beberapa wilayah membuat wajah Indonesia semakin penanggulangan segera dan tepat guna dari pemerintah Indonesia.

berduka. Kesedihan rakyat yang masih belum habis.


Kolam Raksasa Membawa Korban

M emasuki hari pertama tahun baru 2020, Jakarta dan daerah Sejabodetabek lainnya Menurut Ahli Geospasial, Bintang Rahmat Wananda, curah hujan yang tercatat di Halim melebihi

dikejutkan dengan limpasan air yang meluap. Malang menimpa warga Jakarta dan warga rekor curah hujan harian kala ulang 1.000 tahun. Ada beberapa faktor penyebab banjir Jabotabek 2020:

sekitar Jabodetabek sehingga mereka harus menyambut tahun baru dengan perasaan yang Pertama, minimnya resapan air di selatan Jakarta atau bagian hulu. Daerah hulu merupakan tempat

sangat menyedihkan. Semua berawal dari kurangnya kepedulian dan lambatnya kerja efektif untuk menyerap air permukaan yang diakibatkan curah hujan yang tinggi. Hal ini lantaran muka air

pemerintah dalam mengatasi banjir. Banjir tahun ini adalah banjir paling parah dari seluruh tanah masih sekitar ratusan meter dari permukaan sehingga penyerapan bias maksimal.

peristiwa banjir yang sering terjadi di daerah Jabodetabek. Setelah saya menyaksikan tayangan Kedua adalah drainase yang buruk di hilir. Secara geografis, Jakarta berada di bidang datar akan sulit

di televisi, Jakarta dan sekitarnya bak “Kolam Raksasa”yang sudah tergenang banjir sekitar 1-3 jika hanya bergantung pada sistem kanal yang mengandalkan gravitasi.

meter. Banyak korban berjatuhan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa dan banyak Di sisi lain, Jakarta hampir tidak ada ruang terbuka biru (RTB) atau tempat parkir air sebelum

warga mengalami kerugian materil yang tidak sedikit serta rasa sedih yang dialami oleh warga dialirkan kelaut. Setelah di periksa banyak sampah yang dibiarkan saja di selokan maupun gorong-

karena kehilangan keluarga yang mereka cintai. Warga hanya berdiam diri di dalam rumah gorong. Kurangnya rasa kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan sekitar agar tidak terjadi

menunggu bantuan datang untuk membantu mereka keluar dari keadaan saat ini yaitu terjebak banjir. Dan juga masih ada orang yang membuang sampah sembarangan seperti membuang sampah

dalam rumah yang tidak bisa melakukan apa-apa karena banjir. Tidak banyak ang bisa mereka bekas makanannya saat berada di dalam mobil. Banjir awal tahun ini, membuat masyarakat

lakukan saat itu, apalagi saat malam tidak ada penerangan karena listrik dipadamkan. berkomentar kalau kinerja pemerintahan dibawah pimpinan Anies Baswedan gagal. Dikarenakan

Tidak hanya masyarakat biasa yang mengalami bencana “Kolam Raksasa” tersebut. seluruh daerah Jabodetabek tergenang banjir seperti Kolam Raksasa. Banyak masyarakat mengatakan.

Beberapa artis juga mengalami kejadian tersebut seperti Evi Masamba, Yuni Shara, Rian

D’Masiv, Sinyorita Esperanza, Nicky Tirta, Tina Toon dan artis lainnya. Dari keterangan yang

di dapat dari investigasi, ada barang-barang mereka yang hilang terbawa arus, seperti mobil,

kursi, sepatu dan lainnya. Tetapi ada juga yang memanfaatkan peristiwa tersebut untuk

mengabadikan foto mereka saat banjir, seperti salah satu artis yang memposting fotonya
Oleh:
sedang berjalan memakai sepatu boot saat menyusuri jalan di dalam sekitar rumahnya.
Eva Margaretha
Mereka mengatakan kalau banjir tersebut datang tak terduga di saat waktunya istirahat.

Mereka tampak tidak mampu menutupi kesedihannya saat air menerobos dan merendam

sejumlah ruangan di rumahnya setinggi 20-30 cm. Ini menjadi kendala bagi mereka untuk

beraktivitas di luar rumah.

Namun, di bagian wilayah selatan, banjir telah merusak rumah warga, namun tidak kedapatan korban jiwa.

Banjir di Jepara Dengan sigap, pemerintah kabupaten Jepara, mengirimkan bantuan untuk meringankan beban korban.

Air laut pun menjadi, pasang. Ombak bergulung menuju pantai. Nelayan, tidak dapat melaut. Sementara
keesokan harinya sampah menggunung dibibir pantai. Ada sekelompok anggota mahasiswa yang
terketuk, untuk membersihkan sampah di pantai. Mereka pun, menggunakan kesempatan ini untuk
membantu penduduk dipinggir pantai juga mengadakan riset tentang sampah organik, non organik dan
sampah daur ulang.

Pada awal bulan Februari, banjir kembali datang. Yang kali ini, banjir telah merenggut korban jiwa.

Ada kepercayaan bagi keluarga kami, bahwa hujan merupakan rejeki. Pun, bagi para petani dan Seorang warga dibagian Utara Jepara, ditemukan sudah tidak bernyawa ditimbunan puing yang terbawa

orang - orang yang mengandalkan air sebagai penunjang utama usahanya. Pada tahun ini, musim arus hujan. Semoga Khusnul khatimah, dan bagi keluarga yang ditinggal kan diberi kekuatan.

hujan tiba dengan sedikit diluar kebiasaan nya, yaitu bulan Oktober. hampir di penghujung bulan
Namun ada kejanggalan, yang saya rasakan di Jepara. Terutama fasilitas air bersih nya. Kebanyakan
Desember, hujan turun membasahi bumi. Ada satu hal yang aku rindukan disaat hujan pertama. Aroma
kami adalah pelanggan dari PDAM Jepara. Dengan debit air yang melimpah ruah, dua sungai besar di
tanah basah. Iya, aromanya sangat unik, segar.
Jepara pun tidak kekurangan air. Intinya, air datang dari langit juga tersimpan dalam tanah. Namun, setiap
hari khusus daerah Jepara Kota sebagian keluarga mengeluhkan kelangkaan air pada jaringan PDAM.
Turun nya hujan, juga mampu menyingkirkan debu. Kebetulan di kota tempat tinggal ku, selama
Setiap pagi, mulai jam 6.30, aliran air mulai berhenti. Kemudian mengalir kembali sekitar jam 10 siang.
beberapa bulan belakangan sedang diadakan proyek penggalian saluran air ditepi jalan raya. Tanah
Pada sore hari sekitar jam 17.00, air pun tidak mengalir.
dibagian bawah trotoar dikeruk, kemudian digali agar lebih dalam dan lebar. Lalu diplester, agar air kotor
sisa buangan tidak merembes kedalam tanah. Namun, pengerjaanya memakan waktu Lalu kemanakah air yang melimpah ruah itu? Apakah disedot naga Geni didalam tanah yang kehausan?
sangat lama, kalau menurutku pribadi. Sehingga, tanah galian pinggir jalan yang terpapar sinar matahari, Entahlah, saya juga bingung.
yang seolah terabaikan itu berangsur-angsur hilang tersapu angin. Debu bertebaran, membuat mata perih.
Kami berharap pemerintah setempat dan pejabat yang berwenang untuk dapat menanggulangi krisis air
bersih, khususnya bagi pelanggan PDAM Kabupaten Jepara.
Namun, Alhamdulillah akhirnya hujan pun tiba. Pengerjaan galian tanah untuk saluran pembuangan
air, kulihat agak dipercepat. Yang biasanya dikerjakan hanya pada malam hari, kini, saat aku berangkat
kerja aku melihat proyek penggalian sedang dikerjakan. Membuat jalan ditutup satu arah, dan kendaraan
lewat bergantian dalam satu jalur.

Pada bulan Januari air hujan turun cukup intens. Pada saat perayaan Imlek pun, hujan turun.
Membuat rencana ku untuk pergi ke kolam renang saat libur Imlek, menjadi batal. Jika diteruskan, pasti
nantinya aku jatuh sakit. Hhmm next time, maybe....

Oleh:
Ada beberapa daerah, yang terendam banjir dimalam Imlek. Di Jepara Kota sendiri, sempat dilanda
banjir. Khususnya daerah alun-alun kota, pendopo Kabupaten, sepanjang jalan China Town, juga pasar Kristin Novika
tradisional, bahkan air juga menggenangi beberapa toko swalayan terkenal di kota Jepara.

Air juga masuk kerumah kediaman Bapak Plt Bupati Jepara. Sementara rumah kami, yang kebetulan
berada agak jauh dari pesisir pantai, aman dari banjir.
2020
Banjir Tahun 2020 di Indonesia Kisah Banjir Di Awal Tahun
Oleh: Khairul Umah

Hari ini 31 Desember 2019, seluruh warga dunia termasuk Indonesia merayakan hari terakhir di penghujung tahun. Hampir

semua orang mengadakan acara yang spesial dengan kumunitasnya masing- masing. Ada yang sekedar berkumpul

bersama handai taulannya,ada yang mengadakan acara dengan teman- teman.Semua seolah tak mau melewatkan hari

terakhir tahun ini menuju tahun baru 2020 walaupun sepanjang hari itu hujan mengguyur sebagian permukaan bumi di

Indonesia.

Kebahagiaan seluruh rakyat Indonesia berganti dengan duka yang mendalam, karena dampak dari hujan

tersebut membuat sebagian wilayah di tanah air ini terendam banjir. (BMKG) Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika

menyebutkan banjir Jakarta karena curah hujan ekstrem, yang meyebabkan banyak wilayah di Indonesia merasakan

dampaknya.

Beberapa daerah yang terkena bencana banjir menurut (BNPB) adalah Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor,

Bandung barat, Lebak Banten, Sikka NTT, dan beberapa wilayah lain. Tingkat keparahan berbeda- beda tiap wilayahnya,

ada yang setinggi dengkul orang dewasa, bahkan ada yang hampir seluruh rumahnya terendam termasuk sampai ke

lantai 2.

Awal tahun 2020 ini dipenuhi dengan potret duka yang mendalam yang disiarkan hampir di seluruh stasiun

televisi di Indonesia. Sepanjang hari hampir tak berhenti menyiarkan pemandangan air menggenangi rumah- rumah

warga. Karena deras arus air yang melewati rumah warga bahkan beberapa mobilpun terseret beberapa ratus meter dari

tempat asalnya di parkir. Hampir semua warga mengungsi ke tempat- tempat pengungsian atau di tempat yang aman tidak

terkena banjir.

Pemandangan yang memilukan itu tidak hanya terlihat pada manusia saja, ada juga terlihat dari binatang

peliharaan yang berusaha menyelamatkan diri sendiri, karena ditinggal oleh pemiliknya yang tak sempat memikirkan

mereka karena terlalu sibuk dan berkonsentrasi menyelamatkan dirinya dan keluarga.

Banjir kali ini dirasa merata hampir di seluruh kalangan, dari mulai rakyat biasa, selebritis bahkan para pejabat

pemerintahan. Banjir kali ini tidak hanya menggenangi pemukiman warga yang terkenal langganan banjir tiap tahunnya.

Akan tetapi banyak juga diantaranya terkena banjir kali ini walau tahun- tahun sebelumnya tidak pernah terkena banjir.

Beberapa selebritis yang terkena banjir kali ini adalah aktor legendaris Om Roy Marten di daerah Kalimalang

Bekasi dan penyanyi lagu- lagu lawas Yuni shara di kawasan Ragunan Jakarta Selatan. Om roy marten menuturkan kisah Banjir Tahun 2020 di Indonesia
banjir yang melanda rumahnya yag tidak hanya merendam seluruh isi rumah di lantai 1, akan tetapi beberapa mobilnyapn

terendam termasuk beberapa mobil kerabatnya yang sedang menginap merayakan malam pergantian tahun kali ini di

kediamannya. Om Roy Marten berkisah bahwa menjelang dini hari om roy naik ke lantai 2 rumahnya untuk beristirahat
Oleh:
dalam keadaan rumahnya masih aman dari genangan air. Akan tetapi tak berapa lama kemudian menjelang subuh dengan Miftachudin
cepat air sudah masuk menutupi lebih dari 1 meter di lantai 1 rumahnya. Hal yang menarik yang disampaikan oleh Om

Roy marten mengenai banjir yang terjadi di rumahnya adalah beliau menikmati saja musibah yang terjadi kali ini, beliau Awal dekade ini Indonesia diawali dengan basah. Hujan terus mengguyur wilayah Jabodetabek
bertutur “Satu hal, jangan hitung yang hilang tapi syukuri yang didapat. Ya kalau dari 365 hari hidup damai sejahtera, sejak Selasa sore dengan intensitas lebat. Langit malam pergantian tahun yang biasanya semarak, kali ini
sehari kebanjiran ya fairlah saya kira,befikir positif saja begitu.” Ucap Om Roy. Sungguh komentar yang sangat bijaksana, minim kembang api. Hujan memang sempat berhenti jelang tengah malam. Namun, beberapa menit
walaupun banyak kalangan yang terkadang menyalahkan pemerintah dan sebagainya dalam menghadapi bencana alam setelah pergantian tahun, hujan kembali turun dan terus mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya
yang terjadi. hingga keesokan hari. Sekitar pukul 8 pagi, saya melihat unggahan di media sosial beberapa kawan yang
menginformasikan bahwa tempat tinggalnya mulai tergenang banjir. Lokasi mereka beragam. Sebelum ini,
Artis penyanyi Yuni shara pun terlihat menikmati musibah banjir yang terjadi di rumahnya. Terlihat dengan
setidaknya ada lima banjir besar dalam sejarah DKI Jakarta, yakni pada 2002, 2007, 2013 dan 2014. Jika
postingan video mengenai sudut- sudut rumah mewahnya yang terendam banjir dengan tampilannya yang tetap modis
melihat dari dampak yang ditimbulkan seperti korban meninggal dunia, sebaran titik banjir hingga jumlah
memakai celana pendek dan sepatu boots.
pengungsi, maka dapat disebut tahun 2007 menjadi banjir terparah.
Lain halnya dengan mantan penyanyi cilik Tina Toon yang kini menjadi anggota DPRD DKI Jakarta ikut
Puncak musim hujan yang diperikarakan BMKG akan berlangsung dari bulan Januari sampai Maret
mengomentari banjir yang melanda rumah neneknya kali ini. Tina toon mengatakan akan mengangkat musibah yang
sudah menelan korban jiwa, merusak fasilitas, memutus akses dan memaksa korban lainnya untuk
terjadi kali menjadi pembahasan di komisinya. Karena Tina Toon berpendapat musibah kali ini bukanlah hanya diakibatkan
mengungsi, akibat banjir dan longsor yang terjadi di musim penghujan ini.
bencana alam semata, hal ini terjadi juga dikarenakan kelalaian pemerintah setempat dalam mengelola unsur- unsur yang

terkait sehubungan dengan penanganan akibat curah hujan yang lebat yang akan selalu terjadi. Mereka yang bertahan hidup dan mengungsi, kondisinya pun tidak begitu baik. Kebanyakan dari
mereka mengungsi hanya membawa pakaian yang ada pada tubuh mereka karena banjir yang datang
Demikianlah sedikit informasi yang terjadi di awal tahun ini mengenai musibah banjir yang melanda
tiba-tiba membuat mereka sulit untuk menyelamatkan harta benda. Tidak hanya itu sabahat, di beberapa
sebagian wilayah di Indonesia dengan beberapa tanggapan dari yang terkena musibah. Ada yang menghadapinya dengan
titik posko pengungsian pun masih sulit mendapatkan pasokan makanan karena terputusnya akses jalan
cara menikmati akan tetapi ada pula yang akan berusaha mengupayakan membicarakannnya di pemerintahan untuk
diakibatkan bencana longsor yang terjadi.
dicarikan solusinya.

Mengetahui kondisi para pengungsi yang kehilangan keluarga, rumah dan harta benda bahkan
sampai pakaian mereka, hijab Alur Cerita bersama Natasha Rizky mengajak sahabat semua untuk
membantu para korban terdampak bencana banjir dan longsor.

Kebutuhan yang mereka butuhkan saat ini adalah bahan pangan, pakaian layak, kebutuhan ibu dan
bayi, pelayanan kesehatan dan juga selimut.

Oleh:
Lista Uli Tamba
Banjir
Pergantian tahun 2019 ke 2020 tentunya membuat semua orang berharap agar mendapat lebih banyak
berkat pada tahun yang baru ini. Berbagai resolusi dan perencanaan pun telah disusun oleh semua orang
agar tahun 2020 menjadi tahun yang penuh berkat. Namun, siapa sangka bahwa diawal tahun 2020 ini, yang
bahkan baru menginjak bulan kedua (Februari), Indonesia dilanda aneka peristiwa yang cukup
menggemparkan dan merugikan masyarakatnya.

oh Banjir
Pada bulan Januari, Indonesia khususnya Jakarta dilanda oleh banjir besar yang membuat
sebagian besar Jabodetabek tergenang hingga 1 lantai rumah. Peristiwa banjir di Jakarta sebenarnya sudah
menjadi agenda tahunan di Indonesia. Jika pada beberapa tahun sebelumnya banjir yang datang hanya
selutut, di tahun ini sudah mencapai 1 lantai rumah. Bahkan terlalu derasnya aliran banjir membuat

Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Penduduk masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal ini disebabkan iklim di Indonesia sangat
bersahabat. Hampir tidak ada tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis Aneka kendaraan dari roda dua hingga empat pun hanyut terbawa oleh banjir yang besar itu. Belum

dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di lagi berbagai peralatan dan perabotan rumah yang juga ikut terhanyut oleh banjir membuat kerugian material

Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam. yang cukup besar oleh masyarakat yang menjadi korban banjir ini.

Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu Akibat yang ditimbulkan setelah banjir pun cukup banyak, mulai dari sampah yang berserakan di

sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan. Contoh peristiwa alam yang jalan hingga di dalam rumah, hilangnya berbagai perabotan rumah, hingga pameran motor dan mobil bekas

membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor. Salah satu korban banjir memenuhi showroom atau tempat yang menjual kendaraan. Apalagi, harga yang ditawarkan

peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di Indonesia adalah banjir. pun terbilang cukup murah karena sparepart yang perlu diganti cukup banyak akibat rendaman air banjir yang
terbilang kotor.

Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai sebuah bencana. Bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan Bencana banjir yang terjadi di Indonesia selama ini tidak semata-mata disebabkan oleh alam,

masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Dengan demikian, maka seluruh lapisan

sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan masyarakat yang ada di Indonesia serta pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana banjir

dampak psikologis. Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa wilayah di tidak semakin parah, dan pada akhirnya Indonesia bebas dari banjir.

Indonesia. Sejumlah daerah di Sumbar pada akhir tahun lalu mengalami bencana alam banjir dan longsor
seperti di Agam, Solok Selatan, Limapuluh Kota, Kabupaten Solok, Pasaman Barat hingga Dharmasraya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menetapkan status siaga darurat bencana
banjir, banjir bandang dan tanah longsor dari 20 Desember 2019 hingga 28 Februari 2020. "Status tersebut
ditetapkan melalui keputusan gubernur Sumbar dengan dasar perkiraan cuaca dari BMKG, Surat Kepala
BNPB dan telah melalui rapat bersama kabupaten dan kota," ujar Kalaksa BPBD Sumbar Erman Rahman, Oleh:
Rabu, 25 Desember 2019.
Siska Arianti
Pada pergantian tahun 2019 dengan tahun 2020 hujan kembali mengguyur Sumatera Barat,
khususnya kota Bukittinggi. malam pergantian tahun kali ini terlihat sepi. Pemko Bukittingi dalam 3 tahun
terakhir telah melarang perayaan tahun baru di pelataran jam gadang.sore hari sebelum bergantian
tahun akses jalan menuju jam gadang sudah di tutup, hanya boleh di lewati oleh pejalan kaki.

BANJIR DI SURABAYA Oleh:


Slamet
makanya motor saya sekarang tidak bisa menyala," ujarnya.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya Edy Christijanto, banjir yang
datang cepat surut di Darmo Park 1.
Hujan deras yang mengguyur kota Surabaya hari Rabu tanggal 15 Januari 2020 ketika di malam hari
yang lalu, sempat mengakibatkan banjir di beberapa wilayah bagian. Tiap wilayah memiliki ketinggian "Sudah surut. Di sini saja yang banjir, karena memang intensitas curah hujan cukup tinggi hari ini,
genangan yang berbeda-beda, mulai satu meter sampai paling rendah sepuluh centimeter. bahkan sampai saat ini masih gerimis," ujarnya di lokasi.

Hampir seluruh wilayah Surabaya mengalami genangan meski hanya dua jam. Namun yang paling Edi mengemukakan, banjir tersebut diduga terjadi karena petugas penjaga telat membuka pintu air yang
parah terjadi di kawasan ruko Darmo Park II dan jalan Mayjen Sungkono. Di sana, air menggenang setinggi menuju Selatan Surabaya. Akibatnya, banjir terjadi di kawasan Jalan Mayjen Sungkono.
kira-kira satu meteran, merendam puluhan kendaraan bermotor.

Selain keterlambatan petugas penjaga pintu air, banyaknya sampah yang ada di area tersebut juga
Ibu Walikota Surabaya yang bernama Tri Rismaharini belum memberikan keterangan terkait kondisi menjadi penyebab banjir. Lantaran itu, ia akan menghubungi pihak pengelola Darmo Park 1 untuk
Surabaya saat itu. Ketika para wartawan menemui seusai peluncuran Electronic Traffic Law Enforcement menyingkirkan sampah tersebut. "Kami juga akan menghubungi pengelola, agar melakukan kerja bakti. Tadi
atau e-Tilang di Polda Jatim, ibu Risma tidak banyak bicara. saya lihat masih ada sampah plastik sampai kayu-kayu di area ini," katanya

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya Muhammad Fikser ditemui di lokasi Hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Surabaya pada Rabu (15/1/2020) sore sekitar pukul
yang sama menjelaskan, adanya banjir di beberapa wilayah hanya karena topografi atau bentuk permukaan 16.00 WIB. Akibatnya, sejumlah lokasi di Kota Pahlawan itu terendam banjir cukup dalam.
tanah yang lebih cekung.

Edi Kasor (25) salah seorang pekerja di Ciputra Word Surabaya mengatakan, akibat banjir yang
Diakuinya, kawasan Ruko Darmo Park II dan Jalan Mayjen Sungkono memang jadi langganan banjir melanda, motor miliknya terendam air dan hanya terlihat stang dan bagian spionnya saja.
setiap hujan turun dengan intensitas tinggi. Sebab, topografi kawasan di sana berbentuk cekungan sehingga
menjadi tempat penampungan air di kala hujan turun deras dan lama. "Saya masih kepikiran motor saya yang tenggelam. Nanti kalau servis habis berapa, karena sudah pasti
air masuk ke mesin," kata warga setempat.
Struktur tanah di situ memang cekung. Di situlah permasalahan yang coba diselesaikan namun belum
menemukan solusi. Warga Kabupaten Trenggalek yang sudah merantau di Surabaya beberapa tahun ini mengharapkan,
kota tempatnya mencari rezeki itu jangan sampai banjir separah ini.
Di kawasan Mayjen Sungkono, lanjut Fikser, sudah dipasang box culvert atau gorong-gorong besar
sehingga genangan air tersalurkan dan cepat surut. Namun di kawasan Ruko Darmo Park II belum karena "Saya baru kali ini mengalami kebanjiran. Jadi saya harap ya jangan terjadi lagi banjirnya," katanya.
masih dikomunikasikan dengan pengembang pemilik areal. "Cuma, yang di situ (kawasan Ruko Darmo Park
II dan Mayjen Sungkono), kita belum bisa pasang box culvert besar karena memang kita masih komunikasi Sementara menurut Dinas Kebakaran Kota Surabaya yang turut terjun menanggapi kondisi dararat ini
dengan pengembang pemilik areal," bebernya. mencatat ada 32 titik jalan tergenang air. Genangan air tertinggi berada di Jalan Simo Hilir Raya Utara dengan
ketinggian sekitar 80 sentimeter. Untuk genangan terbanyak air di jalanan adalah setinggi 10 cm. Menurut
Diberitakan sebelumnya, Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Kota Surabaya data, genangan air mulai naik sekitar pujul 16.00 WIB dan berangsur surut dan air banjir bersih sekitar pukul
menyebabkan banjir di beberapa tempat. Bahkan di halaman parkir tempat karaoke di dalam Darmo Park 1, 20.00 WIB.
Jalan Mayjen Sungkono ketinggian air mencapai satu meter.

"Tak ada catatan dan laporan korban jiwa. Banjir cukup cepat surutnya yakni sekitar tiga jam sudah surut
Dari pantauan Suara.com di lokasi, beberapa kendaraan roda dua yang terparkir tenggelam. Salah total," ujar Kepala Bidang Operasional Damkar Kota Surabaya, Bambang Vistadi.
satu pemilik kendaraan yang motornya terendam banjir, Rudi Herlambang (26) membenarkan peristiwa yang
terjadi pada Rabu (15/1/2020) malam. "Iya, tadi banjir di area parkiran.
Mengawali tahun 2020, beberapa daerah di Indonesia dilanda banjir. Milyaran atau mungkin triliunan

rupiah kerugian yang ditimbulkan oleh bencana ini. Belum lagi korban jiwa meninggal dan ribuan jiwa yang harus

mengungsi meninggalkan tempat tinggal mereka. Pada hari pergantian tahun 2019 ke tahun 2020 ini setidaknya ada 7

(tujuh) kabupaten/kota yang terdampak banjir yaitu Bekasi, Tangerang, Jakarta, Bandung Barat, Bogor, Lebak

Provinsi Banten, dan Sikka Provinsi NTT. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, banjir di

wilayah Jakarta dan sekitarnya terjadi akibat curah hujan yang ekstrem.

Namun demikian, curah hujan bukanlah satu-satunya faktor penyebab banjir. Para penggiat lingkungan

berpendapat, faktor manusia lah penyebab utama banjir di Indonesia. Budaya masyarakat yang kurang peduli

lingkungan disebut-sebut sebagai pemicu utama banjir yang melanda berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini bisa

dipahami karena sebesar apa pun usaha pemerintah mencegah banjir, tanpa dukungan seluruh warga masyarakat,

program berharga triliunan rupiah pun tidak akan membawa dampak yang signifikan.

Banjir di perkotaan misalnya, adalah contoh nyata bagaimana program pencegahan banjir yang

dilakukan pemerintah harus berakhir nyaris tanpa guna karena kekurangpedulian warganya. Pemerintah melakukan

normalisasi sungai tetapi ada saja masyarakat yang membangun rumah di bantaran sungai dan membuang sampah

ke sungai. Pemerintah mengeruk waduk sebagai penampung air, tetapi tak kurang banyak juga warga masyarakat

yang mendangkalkannya dengan berton-ton tumpukan sampah plastik setiap harinya.

Lain di kota, lain pula di daerah. Pemerintah menggerakkan reboisasi, sedangkan banyak

perusahaan melakukan pembakaran hutan untuk dijadikan perkebunan. Pemerintah menetapkan kawasan tertentu

sebagai daerah tangkapan air, tapi tidak sedikit pengusaha yang membangun vila mewah dan penginapan. Alhasil,

rencana pencegahan banjir yang disusun oleh para pakar lingkungan, pakar tata kota, dan banyak pakar lainnya

dengan menelan biaya yang luar biasa, akhirnya hampir tanpa guna oleh karena budaya sebagian warga masyarakat

yang kurang peduli kelestarian alam demi kemaslahatan bersama.

2020 : INDONESIA
Akhirnya, tanpa bermaksud menyalahkan salah satu pihak, penulis mencoba menarik benang merah dari

permasalahan banjir yang selalu menghantui banyak daerah di Indonesia sampai tahun 2020 ini. Pertama, banjir

terjadi karena air hujan yang tidak tertampung oleh “jalan air” dan tidak terserap kembali ke dalam bumi. Hal ini

DARURAT BANJIR?
terjadi akibat perubahan muka bumi oleh kegiatan manusia. Kedua, pencegahan banjir semestinya menjadi

tanggung jawab bersama : pemerintah dan masyarakat. Ketiga, sembari melakukan pencegahan banjir melalui

banyak proyek fisik, tidak kalah pentingnya adalah perbaikan mental masyarakat agar lebih peduli lingkungan.

Keempat, diperlukan respon cepat dan tepat dari semua pihak saat banjir terjadi sehingga kerugian dan akibat

buruk yang ditimbulkan oleh banjir dapat diminimalisir. melakukan kerja bakti. Tadi saya lihat masih ada sampah

Oleh : Sudarmanto
plastik sampai kayu-kayu di area ini," katanya.

Banjir yang melanda beberapa daerah sangat berakibat terhadap aktifitas yang dilakukan manusia sehari-

hari. Padahal aktifitas yang harus dilakukan tersebut mencakup berbagai bidang dan berbagai kegiatan, mulai dari

aktifitas kantor, Pendidikan, perdagangan, transportasi dan kegiatan-kegiatan lainnnya. Manusia membutuhkan

aktifitas tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Dalam hal ini yang paling banyak kita

lihat dan rasakan adalah aktifitas di dunia pendidikan.

Diwilayah perkotaan khususnya di ibukota Jakarta kita menyaksikan terjadinya banjir yang begitu parah,

sehingga banyak sekolah-sekolah yang diliburkan karena gedung-gedung sekolah terendam oleh banjir.

Akibatnya aktifitas dunia pendidikan menjadi lumpuh. Bukan saja di daerah Jakarta, didaerah-daerah lain juga kita

saksikan hal yang sama. Gedung-gedung sekolah yang terkena banjir tersebut, mulai dari sekolah Taman kanak-

kanak, Sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan berbagai

Banjir Mengakibatkan perguruan Tinggipun tak luput dari banjir.

Tahun Pelajaran Semester 2 ini dimulai pada bulan Januari, bertepatan dengan tingginya curah hujan di

Terganggunya Aktifitas di Dunia wilayah Indonesia, hal ini berlangsung setiap hari, terutama pada jam-jam sekolah dimulai. Mulai dari pagi hari,

siang bahkan malam. Sebenarnya bangunan-bangunan sekolah yang didirikan oleh pemerintah sudah memiliki

Pendidikan sanitasi dan biopori yang memadai untuk mengatur penyerapan air kedalam tanah, akan tetapi karena tinggi dan

lamanya curah hujan sehingga air tidak terserap lagi oleh tanah mengakibatkan genangan air dan akhirnya

terjadilah banjir. Sekolah-sekolah yang terkena banjir terpaksa mengamankan segala macam bentuk dokumen

serta buku-buku pelajaran yang masih bisa diselamatkan bahkan ada buku-buku yang sudah basah dan hanyut

Oleh: Ananda Yenita Busra terbawa air, hal ini sangat merugikan pihak sekolah. Bahkan adanya gedung sekolah yang terletak tidak jauh dari

aliran sungaipun terdapak banjir dengan meluapnya air sungai.

Pada dasarnya jam efektif disekolah sudah disusun sedemikian rupa untuk satu semester pelajaran. Akan
Indonesia terletak di garis Katulistiwa atau Ekuator. Akibatnya Indonesia beriklim tropis. Oleh sebab itu
tetapi sekolah yang terkena banjir tidak bisa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah
Indonesia memiliki musim kemarau dan musim penghujan.Menurut badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika
ditetapkan. Karena siswa-siswa sering diliburkan karena sekolah mereka terkena banjir. Bahkan tempat tinggal
(BMKG) mengatakan bahwa musim hujan di wilayah Indonesia pada tahun 2020 datangnya agak terlambat dari
merekapun terkena banjir.
yang di prediksi.Hal ini disebabkan oleh fenomena El Nino pada tahun 2019, meski intensitasnya lemah. Akibat El

Nino tahun 2020 ini diperkirakan puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari dan bulan Februari, puncak Kalau kita amati banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh banjir ini, terutama didunia

curah hujan tersebut meliputi seluruh wilayah di Indonesia. Biasanya, menurut perkiraan musim hujan di pendidikan.Pemerintah sebagai pihak penyelenggara pendidikan sebaiknya harus cepat tanggap dalam masalah

Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya terjadi pada bulan Agustus atau September. Akibat dari El Nino tersebut ini. Kemudian sebagai Pendidik seharusnya kita memiliki alternatif-alternatif lain untuk mengejar ketinggalan

tahun 2019 musim kemarau terjadi agak panjang dari yang biasanya sehingga musim hujanpun datangnya dalam bidang proses belajar mengajar. Semoga musibah banjir yang terjadi di tahun ini dijadikan sebagai tolak

terlambat. Hal ini mengakibatkan Intensitas hujan memang kita rasakan begitu deras dan lama. ukur untuk penyelenggaraan proses pendidikan di tahun-tahun mendatang. Bagi generasi muda yang yang masih

berkecimpung di dunia sekolah hendaknya bisa membagi waktu dan mempergunakan kesempatan belajar dimana
Dengan tingginya Intensitas curah hujan diberbagai wilayah di Indonesia mengakibatkan terjadinya banjir di
saja dan kapan saja, dan janganlah banjir dijadikan sebagai penghalang bagi generasi muda untuk menuntut Ilmu.
beberapa daerah. Hal tersebut bisa kita saksikan dimedia- media televisi atau dimedia-media sosial, dengan

banyaknya berita dan postingan-postingan keadaan banjir diberbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya didaerah-

daerah perkotaan bahkan daerah-daerah yang biasanya tidak terkenan banjirpun kini sudah terkena dampak

banjir.
1.BANJIR DI SUNGAI.

“Apa itu BANJIR? Bagaimana terjadinya?" Banjir di sungai yang dimaksud adalah banjir yang terjadi hanya di sungai dan tidak berdampak kemana-mana,

artinya tidak ada tanggul yang jebol atau kerusakan-kerusakan disekitar atau disepanjang sungai dimana air itu mengalir.

Oleh: Yudi Prasetyo Banjir yang demikian ini biasanya terjadi sesaat setelah terjadinya hujan dengan intensitas sedang di daerah hulu sungai.

Yang mengakibatkan debit air di sungai itu meningkat sampai pada kapasitas sungai itu tidak terlampaui. Tapi hanya akan

berdampak pada permukaan air di sungai itu lebih tinggi dari biasanya dan dampak lainnya akan terjadi pada aliran arus

air yang lebih cepat dan lebih kuat. Arus banjir seperti ini biasa nya akan terlihat dengan jelas, karena selain
"BANJIR" permukaannya lebih tinggi dan arusnya lebih kuat juga biasanya airnya akan terlihat lebih keruh. Ini akibat air hujan yang

mengalir sampai di sungai itu selalu akan membawa gerusan permukaan tanah dan apapun yang bisa terbawa seperti
Konotasi kata banjir memang agak extrim dan menakutkan, kecuali yang namanya banjir hadiah. Disini saya akan
sampah maupun ranting-ranting kering yang berserakan di area sekitar sungai tersebut. Arus banjir seperti ini kadang ada
mengajak pembaca semuanya untuk mencoba membayangkan atau menggambarkan didalam angan-angan. Tentang
yang terlihat tetap tenang namun ada pula yang terlihat seperti "menggila" ganas dengan mengeluarkan suara yang
sebuah wilayah atau suatu tempat paska diiterjang banjir, yang tadinya asri, tenang, indah dan damai, sekarang sudah
mengerikan seolah-olah ingin menerjang dan menelan apapun yang ada didepannya. Ini bisa terjadi karena dasar sungai
porak poranda dan tidak nyaman lagi dipandang mata.
yang tidak rata atau karena terdapat bebatuan besar. Bisa juga karena keadaan sungai yang lebih curam atau karena

Nah dari hal demikian itu bisa kita simpulkan betapa dahsyatnya terjangan banjir itu. Segalanya bisa luluh- lantak adanya penyempitan.

terkoyak terkena hempasan air yang sesuai sifatnya maunya dari atas lari ketempat yang lebih rendah. Kalau cuma

sedikit, satu ember dua ember jelas tidak akan ada dampak atau efeknya, tapi coba kita bayangkan jika air laut itu tumpah

di daratan lalu lari kemana-mana secara bersamaan menerjang segalanya dengan ganas dan liar. Itulah "banjir" yang 2. BANJIR DI AREA PERTANIAN.
akan saya paparkan didalam naskah tulisan saya ini. Berikut apa upaya nyata penanggulangannya yang harus dilakukan
Yang dimaksud banjir diarea pertanian adalah arus air yang melanda daerah pertanian / persawahan, dengan
oleh manusia untuk melindungi diri dan harta miliknya agar tidak menjadi korban sia-sia akibat adanya banjir.
arus kuat maupun lemah lalu menggenang di area tersebut . Banjir seperti ini sangat berpotensi merusak tanaman
Dalam naskah ini saya akan memilah menjadi tiga bab, yaitu: maupun struktur tanah yang dilaluinya. Namun banyak juga yang tidak sampai merusak tanaman secara signifikan, hanya

kerusakan- kerusakan kecil yang diakibatkan oleh suasana atau kondisi tanah yang berobah menjadi becek berlapis
I. BAB BANJIR DAN TERJADINYA.
lumpur dan sampah. Semua itu tergantung besar kecilnya arus air yang melanda daerah itu.

II. BAB PENANGGULANGAN BANJIR.


Banjir diarea pertanian ini, biasanya terjadi disebabkan oleh banjir di sungai yang karena debit airnya melebihi

III. BAB APA YANG SUDAH DILAKUKAN kapasitas daya tampung sungai tersebut. Ini bisa karena hujan terlalu lebat atau terlalu lama sampai beberapa hari.

Hingga air banjir di sungai tersebut meluap sampai di area persawahan atau area di sekitar luapan tersebut .

Banjir diarea pertanian ini bisa juga terjadi karena adanya tanggul yang jebol, sehingga air mengalir diarea
I. BANJIR DAN TERJADINYA.
pertanian atau lainnya. Meskipun sebenarnya air sungai tidak muluap, tapi karena tanggul yang kurang kokoh atau sudah

Banjir menurut pengertian dan pemahaman saya, sesuai pengamatan yang saya lakukan dengan menonton berita banjir rapuh, bisa jebol karena tidak mampu menahan derasnya tendangan banjir itu. Apalagi banjir yang melebihi kapasitas lalu

di televisi atau di Video youtube, ada 5 (lima)jenis banjir. meluap dibagikan tertentu dan menggerus badan tanggulnya, niscaya dapat mengakibatkan jebolnya sebuah tanggul. Dan

banjir akan sulit dijinakkan apalagi dihentikan sebelum banjir surut.


1 . Banjir di sungai.
Banjir seperti ini bisa juga terjadi bersamaan melanda pemukiman warga. Semua tergantung topografi daerah
2. Banjir di area pertanian.
tersebut. Antara sungai, area persawahan dan perkampungan. Daerah- daerah yang terkena banjir tentu daerah yang

3. Banjir di jalan raya dan pemukiman. lebih tendah dari sumber banjir tersebut. Yang terdekat akan lebih parah dampak yang ditimbulkannya, semakin jauh

semakin kecil dampaknya, karena arus air terbagi menyebar kemana-mana sesuai sifat air, akan mengalir ketempat yg
4. Banjir bandang.
lebih rendah, sehingga semakin sedikit dan melemah. Yang tidak bisa mendapatkan jalan, air akan berhenti lalu

5. Banjir kiriman. menggenang hingga beberapa waktu bahkan beberapa hari tergantung kepekatan struktur tanah untuk dapat menampung

air genangan sebagai resapan.

3. BANJIR DI JALAN RAYA DAN PEMUKIMAN. II. BAB PENANGGULANGAN BANJIR.

Yang dimaksud dengan Banjir di jalan raya dan pemukiman, adalah banjir yang terjadi di jalan raya dan pemukiman Sesungguh nya yang namanya banjir, apa bila sudah berlangsung itu sangat sulit ditanggulangi, bahkan boleh

bersamaan atau salah satunya. Banjir ini biasanya terjadi di musim hujan dengan intensitas tinggi yang dapat dikata tidak bisa ditanggulangi. Yang bisa dilakukan manusia dalam menghadapi banjir itu. Hanya sebisa mungkin

mengakibatkan sungai didekat pemukiman meluap dan menggenangi pemukiman maupun jalan-jalan disekitar menghindari. Atau mengantisipasi agar tidak keterjang banjir. Andaipun keterjang banjir, harus berusaha meminimalisir

pemukiman yang terkena dampak luapan air sungai tersebut, dengan deras arus lemah, sedang maupun kuat. Derasnya dampak yang ditimbulkannya.

arus ini sangat tergantung keberadaan tinggi rendahnya suatu pemukiman dibanding keberadaan sungai, juga bisa
III. APA YANG SUDAH DILAKUKAN.
tergantung pada lebat dan tidaknya hujan.

Yang saya maksud dengan pertanyaan ini adalah upaya nyata apa yang sudah dilakukan oleh manusia untuk
Banjir inipun bisa terjadi karena sistim drainase yang kurang memenuhi syarat atau karena saluran yang tersumbat
menanggulangi banjir.
oleh sampah maupun lainnya. Apabila hujan terjadi disebuah perkotaan, tentu saja termasuk diarea perumahan,

sedangkan kondisi drainase seperti tersebut di atas, maka air hujan yang jatuh dipermukaan jalan, pekarangan maupun Sesungguhnya sudah banyak sekali upaya manusia dalam menanggulangi banjir yang tiap tahun terjadi.
diatas rumah, tidak bisa mengalir dengan sempurna, alhasil air akan menggenangi permukaan jalan dan pekarangan Secara pribadi, maupun komunitas bahkan pemerintah daerah pun sangat bertanggung jawab terhadap masyalah banjir
tersebut. Dan apabila hujannya sangat lebat dengan waktu yang lama, maka genangan itu akan semakin tinggi bahkan ini. Seperti pembuatan waduk, situ dan sejenisnya. Semua itu salah satu fungsinya adalah mengurangi terjadinya banjir .
bisa meluap ke daerah mana yang paling rendah.
Selokanisasi di daerah pemukiman juga dimaksudkan untuk menanggulangi terjadinya banjir .

Kiranya dengan upaya nyata yang sudah dilakukan manusia untuk menanggulangi terjadinya banjir ini, benar- benar
4. BANJIR BANDANG. bisa berhasil sesuai tujuan yaitu menyelamatkan jiwa manusia dan harta benda dari terjangan banjir.

Yang dimaksud dengan banjir bandang adalah banjir yang karena sesuatu hal, membandang artinya menyasar

secara besar-besaran, lalu salah jalan, tidak melewati sungai atau yang semestinya dilewati Misal melewati

perkampungan atau persawahan/perkebunan. Biasanya banjir bandang ini terjadi karena jebolnya sebuah tanggul

penahan air seperti waduk dan lainnya. Tanggul itu jebol secara tiba-tiba dalam ukuran sangat panjang dan bersamaan,

sehingga air seperti ditumpahkan seketika secara besar-besaran.

Bisa juga terjadi karena air hujan yang tertahan pada sebuah cekungan dilereng bukit dan menggenang seperti

waduk hingga suatu saat pada sebagian sisinya tidak kuat menahan gaya beban air tersebut, hingga mengakibatkan sisi

tersebut jebol. Dan banjir bandang itupun tidak terelakkan, menerjang dengan ganas beringas, apa saja yang dilaluinya

pasti akan mengalami kerusakan

Jika genangan air itu telah habis, maka selesailah sudah banjir bandang itu. Pada dasarnya banjir bandang itu hanya

berlangsung sementara .

5. BANJIR KIRIMAN.

Pada dasarnya semua banjir memiliki definisi yg sama. Yaitu masyalah air yang mengalir, meluap dan menerjang

tidak seperti biasanya. Dan kadang juga tidak pada tempat biasanya .

Banjir kiriman pun sama. Yang membedakan hanya karena daerah yang kebanjiran itu, tidak sedang hujan. Tetapi

yang hujan di daerah hulu sungai tersebut. Sehingga air mengalir menjadi apa yang disebut banjir menuju hilir yang

cuacanya sedang tidak hujan.


Itulah sekelumit kisah nyataku yang baru pertama kali merasakan banjir seumur hidupku. Daerahku tepatnya di Kecamatan

Imogiri, Bantul, DIY tidak pernah diterjang banjir sebelumnya. Bagi masyarakat bantaran kali dimana pun, tentu banjir bukan

lagi menjadi hal yang baru. Dari tahun ketahun, banjir selalu menggenanggi rumah mereka. Bahkan, mereka telah bersiap

untuk mengevakuasi barang- barang berharga di daerah yang aman banjir ketika musim hujan datang. Tapi akhir – akhir ini

ada beberapa daerah yang sama sekali tidak pernah terkena banjir, namun malah terkena banjir. Lalu salah siapa??

Dari pengalaman yang kulalui, banjir di daerahku disebabkan oleh curah hujan yang tinggi yang mengguyur daerah Dlingo

yang merupakan daerah perbukitan dan daerahku sendiri, Imogiri. Hujan yang berlangsung selama 2 hari tanpa henti

membuat tanah tidak mampu menyerap air, atau biasa kita sebut tanah jenuh. Sungai pun tak mampu lagi menahan air dalam

jumlah besar yang datang secara bersamaan.Lalu bagaimana dengan Jakarta dan daerah lain, apakah sama penyebabnya?

salah gubernurnya???Salah masyarakat, atau salah sampah???hehe.

Menurut saya, banjir bisa disebabkan beberapa hal, yaitu

1. Curah hujan yang tinggi selama beberapa hari

2. Curah hujan yang tinggi di daerah lain yang letaknya di atas daerah kita

3. Kurangnya daerah resapan banjir akibat ditebangnya pepohonan

4. Saluran air yang terhalang benda, bisa sampah maupun yang lain.

Dari keempat hal diatas, dua hal disebabkan oleh alam (Tuhan) dan yang lainnya disebabkan oleh manusia. Namun yang lebih

penting lagi jangan saling menyalahkan, baiknya saling instrospeksi diri, apakah masing – masing peran sudah menjalankan

tanggung jawabnya terhadap lingkungan, baik itu masyarakat yang terdiri dari individu – individu maupun pemerintah. Yang

Banjir Tahun 2020 di Indonesia masyarakat, apa sudah buang sampah di tempatnya, apa sudah menjaga sungainya, apa sudah menanam lagi pohon yang

Oleh: Yulia Dia Cendekia


sudah ditebang. Lalu bagi pemerintah, apa sudah memperbaiki kelayakan sungainya, apa sudah merapikan bangunan yang

melanggar zona batas bangunan dekat sungai, apa sudah memastikan peraturan tentang buang sampah dilaksanakan
“Bluuuuuuk” (bunyi yang keras). Aku dan suami saling berpandangan ketika mendengar suara itu. Kami saling bertanya dengan baik.
kira – kira apa yang jatuh, kok sampe keras dan aneh begitu suaranya. Apalagi beberapa menit yang lalu tiba – tiba lampu mati.
Nah bagi yang sudah terlanjur kebanjiran, ya nggak usah marah – marah, namanya juga musibah. Pemerintah juga harus
Suami memutuskan untuk melihat keadaan di luar rumah. Saat menuju pintu, suami heran kenapa ada air yang merembes ke
cekatan untuk membantu dari mulai evakuasi sampai membersihkan rumah pasca banjir. Udah ah gitu aja...saya pantunin
dalam rumah. Ketika ia membuka pintu, tiba – tiba air masuk dan arusnya sangat kuat. “ Banjiiiir” kata suami. Aku yang semula
dulu dech!
dalam posisi berbaring lalu berdiri kaku. Seakan tak percaya apa yang terjadi, aku melihat barang – barang mengambang dan

terbawa arus ke arah belakang rumah tanpa melakukan apapun. Suami yang kebingungan menyelamatkan laptopku yang Katak hijau masuk ke air

sudah basah kuyuh bahkan tak mampu membuatku terbangun dari keterpakuanku pada keadaan yang terjadi. Hingga betisku
Terbawa arus hingga jauh
tergenang air baru aku sadar bahwa keadaanku ini nyata bukan mimpi. Mencoba menyelamatkan beberapa elektronik yang

masih bisa diselamatkan dan beberapa surat berharga ku taruh di atas lemari. Sambil “mbrebes mili” ku kemasi baju – baju Semua kacau karna banjir

yang belum terendam air dan ku dekap laptop ku yang basah kuyup.
Eeeh malah saling menuduh

Akhirnya kami pun mengungsi mencari tempat yang tidak tergenang air, padahal saat itu hujan deras dan mati listrik,

magrib – magrib pula. Untungnya satu motor kami bisa menyala dan mampu digunakan untuk menembus banjir keluar dari

desa. Gembira bisa keluar desa,eh ternyata keadaannya sebaliknya. Jalan menuju ke daerah lain terputus, karena sungai

meluap sampai setinggi tubuh manusia. Akhirnya kami dan beberapa masyarakat memutuskan untuk “ngeyop” agar badan

tidak terlalu kedinginan.tuk dapat menanggulangi krisis air bersih, khususnya bagi pelanggan PDAM Kabupaten Jepara.

Oleh: Zulkifli

Tahun 2020 ini diawali dengan beraneka ragam bencana. Salah satunya banjir yang melanda negeri di tengah
khatulistiwa ini. Walaupun sebenarnya bencana banjir bukan hanya terjadi di awal tahun ini saja. sebelumnya beberapa
daerah di negeri ini juga sering disapa banjir. Hanya saja banjir di awal tahun ini punya berjuta makna baik bagi mereka yang
terdampak langsung, maupun bagi mereka yang hanya menyaksikan bencana itu lewat berbagai media elektronik maupun
cetak.

Mereka yang mengalaminya secara langsung, memandang banjir sebagai musibah, ujian atau bahkan sebuah azab.
Sementara itu bagi yang tidak terdampak langsung bisa mengambil hikmah atau pelajaran di balik peristiwa banjir itu.

Di antara makna dari banjir itu adalah :

Pertama, Banjir itu adalah suatu musibah yang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Mulai dari faktor alam,
sampai faktor manusianya yang tidak lagi bersahabat dengan alam. Daerah yang awalnya adalah aliran sungai, sekarang
disulap menjadi pemukiman padat. Alhasil, ketika air itu ingin lewat di tempat dia biasa mengalir dan terhalang oleh berbagai
bangunan tersebut, maka dia pun mengamuk sejadi-jadinya dengan menghanyutkan dan merendam apa saja yang bisa
diraihnya. Belum lagi daerah yang dulunya adalah rawa-rawa kemudian ditimbun sedemikian rupa kemudian dibangun
beraneka bangunan di atasnya. Sehingga ketika musim hujan datang, maka air akan mencari-cari jalannya sendiri sebelum
akhirnya bisa kembali ke dalam tanah atau bermuara ke lautan lepas.

Kedua, banjir mengingatkan dan menyadarkan kita betapa harta benda menjadi tak berguna dan tak bisa menolong
kita. Lihatlah betapa banyaknya mobil-mobil mewah yang hanyut begitu saja beriringan dengan sampah kaleng-kaleng dan
plastik lainnya. Rumah-rumah dan gedung bertingkat pun tak berdaya melawan derasnya arus banjir. Semua itu karena kita
terlalu sibuk mengurus harta benda kita, sementara kita lupa bahwa kita hidup di alam yang tidak hanya kita sendiri sebagai
penghuninya. Di sana ada makhluk-makhluk lain yang juga butuh tempat termasuk air tentunya.

Ketiga, ada sekelompok orang yang kemudian menggunakan banjir untuk mencela dan menyumpah-serapahi
pemimpin yang kebetulan tidak disukainya. Padahal sikap mencari kambing hitam dalam menghadapi sebuah musibah
bukanlah jalan terbaik untuk menghadapi musibah tersebut. Hal ini jelas nampak terbalik ketika bencana banjir yang lebih
kurang sama parahnya terjadi di era kepemimpinan yang mereka dukung sebelumnya. Mareka sepertinya mau menerima
banjir sebagai sebuah bencana yang bisa terjadi kapan dan dimana saja tanpa melihat siapapun pemimpinnya. Inilah yang
dikatakan pepatah : “bak menangguk di air keruh”. Bukannya berperan aktif dalam mengatasi dampak banjir tersebut, malah
mencari panggung di atas lautan banjir.

Keempat, salah satu penyebab banjir adalah karena adanya undangan. Walaupun terkadang banjir juga bisa datang
walaupun tidak diundang. Hal-hal yang mengundang banjir misalnya perilaku sebagian orang yang seenaknya membuang
sampah di sembarang tempat termasuk ke sungai, selokan atau semisalnya. Di samping itu, pesatnya laju pembangunan juga
ikut andil mengundang banjir. karena ingin membangun sebuah kawasan, maka pepohannya ditebang, daerah resapan air
dikeringkan dan ditimbun, daerah rawa pun tak luput dari pembangunan. Hampir sebagaian besar tanah sudah ditutupi
dengan beton dan juga aspal. Daerah persawahan ditanami gedung-gedung bertingkat.

Itulah empat diantara sekian banyaknya makna dari berbagai peristiwa banjir yang melanda negeri kita. Semoga
kita bisa menjadikan banjir itu sebagai sebuah nasehat, terutama bagi para pengambil kebijakan publik di negeri ini.
Marilah kita berdo’a semoga bencana ini tidak terus terjadi dan menimpa kita maupun saudara-saudara kita lain.

Anda mungkin juga menyukai