Anda di halaman 1dari 10

AKTIVITAS SALURAN CERNA

Gastrointestinal Activity
Oktavia Nisa ,Syifa Ulia ,Melda Yunita Sari3),Hardiyanti Purnama4),Yoseca Aulia5) ,Firman
1*) 2)

Syukri6)

1)
NIM.1710421005, Kelompok II A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
2)
NIM.1710421025, Kelompok II A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
3)
NIM.1710422027, Kelompok II A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
4)
NIM.1710422037, Kelompok II A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
5)
NIM.1710423025, Kelompok II A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
6)
NIM.1710423028, Kelompok II A, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA UNAND
*)Koresponden: oktavianisa.70@gmail.com

ABSTRAK
An experiment about Gastrointestinal Activity was held on October 25th, 2019 at the Laboratory of
Teaching II, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas
University, Padang. Aim of this practicum are to observe the processes that occur in the digestion duct
with gastric emptying technique and measuring the digestion food rate by emptying of gastic. The
method is practice at laboratory by emptying Mus musculus’s gastric with various treatment. The
treatment are fasting, fasting-refeeding 15 minute, fasting-refeeding 45 minute and not fasting. The
result of the practice is after refeeding 15 minutes and 45 minutes weight of Intestinum of Mus
musculus increase.At the sime time the weight of Mus muc musculus’s body also increasing after
refeeding. The conclusion of this practice is the rate of gastric emptying is seen based on the amount
of food that enters the ventriculus against the time taken in emptying.
Keywords: Emptying, Fasting, Gastric, Mus musculus, Refeeding
PENDAHULUAN
Sistem organ yang menerima makanan diserap dan digunakan oleh jaringan-
disebut sistem pencernaan, mencernanya jaringan tubuh merupakan proses
menjadi energi dan nutrien, serta pencernaan. Sistem pencernaan makanan
mengeluarkan sisa proses tersebut. Pada terdiri alat-alat pencernaan yang
dasarnya sistem pencernaan makanan berhubungan membentu saluran
dalam tubuh manusia terjadi disepanjang pencernaan. Saluran pencernaan adalah
saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 saluran yang kontinyu berupa tabung yang
bagian, yaitu proses penghancuran dikelilingi otot. Saluran pencernaan
makanan yang terjadi dalam mulut hingga mencerna makanan, memecahnya menjadi
lambung. Selanjutnya adalah proses bagian yang lebih kecil dan menyerap
penyerapan sari - sari makanan yang bagian tersebut menuju pembuluh darah.
terjadi di dalam usus. Kemudian proses Saluran pencernaan meliputi: mulut,
pengeluaran sisa - sisa makanan melalui kerongkongan (esofagus), lambung
anus. Proses pencernaan pada manusia (gaster), usus halus (intestinum tenue),
dibedakan menjadi 2 yaitu: pencernaan usus besar (kolon) dan anus. Pada sistem
mekanik dan pencernaan kimiawi. Alat pencernaan makanan direduksi secara
pencernaan pada manusia terdiri dar fisis, reduksi yang lebih lanjut
mulut, kerongkongan, lambung, berlangsung secara kimia, menyerap hasil
hati, kelenjar , pankreas, usus halus, usus pencernaan, bahan buangan yang tidak
besar, anus  (Handayana, 2015). dapat dicerna ditahan dan dibuang keluar
Proses penguraian bahan makanan tubuh (Waluyo, 2016).
kedalam zat-zat makanan agar dapat
Saluran pencernaan makanan secara Faktor-faktor yang mempengaruhi
umum terdiri atas bagian-bagian sebagai laju pengosongan antara lain yaitu pompa
berikut : mulut (faring atau tekak), pilorus dan gelombang peristaltik, volume
esofagus (kerongkongan) , ventrikulus, makanan, hormon gastrin, refleks
usus halus , kolon (usus besar) dan anus enterogastrik, umpan balik hormonal dari
(Setiadi, 2007). Di seluruh saluran duodenum – peranan lemak, kontraksi
pencernan, sekresi memiliki dua fungsi pyloric sphincter, dan keenceran chyme
utama pertama, enzim-enzim pencernaan (Alarcon,2005).
disekresi pada hampir semua bagian dari Selain itu pengosongan lambung
mulut sampai ujung distal ileum. Kedua juga dipengaruhi oleh pemotongan nervus
kelenjar mucus, yang terdapat dari mulut vagus dapat memperlambat pengosongan
sampai anus menghasilkan mucus intan lambung, vagotomi menyebabkan atoni
melumasi dan melindungi semua bagian dan peregangan lambung yang relatif
saluran pencernaan sebagian besar secret hebat.Keadaan emosi, kegembiraan dapat
pencernaan hanya di bentuk akibat respon mempercepat pengosongan lambung dan
adanya makanan dalam saluran sebaliknya ketakutan dapat
pencernaan dan jumlah yang di sekresi memperlambat pengosongan lambung
pada setiap sekmen saluran ini hampir (Irianto, 2004).
sesuai seperti jumlah yang dibutuhkan Adapun tujuan pada praktikum ini
untuk pencernaan dengan baik (Guyton yaitu mengamati kerja saluran pencernaan
1987). dengan teknik gastric emptying (laju
Sistem pencernaan mencit (Mus pengosongan lambung.
musculus) terdiri atas saluran pencernaan
atau kelenjar-kelenjar yang berhubungan METODE PRAKTIKUM
fungsinya untuk igesti dan digesti
Waktu dan Tempat
makanan, absorbsi sari makanan,
eliminasi sisa makanan. Langkah dari Praktikum aktivitas jantung dan aliran
proses pencernaan makanan yaitu, darah dilakukan pada Jumat, 25 Oktober
pencernaan dimulut dan dirongga mulut 2019 di Laboratorium Teaching II,
makanan digiling dan dibasahi oleh saliva, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
disalurkan melalui faring dan esofagus, dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
pencernaan dilambung dan diusus halus, Andalas, Padang.
didalam usus diubah menjadi asam-asam
amino monosakarida serta nsur-unsur Alat dan Bahan
lainya. Absorbsi  air dalam usus besar
Adapun alat yang digunakan pada
akibatnya, isi yang tidak dicerna menjadi
praktikum ini adalah timbangan, gunting
feses. Feses dikeluarkan dari dalam tubuh
bedah, jarum pentul, bak bedah, killing
melalui kloaka. Setelah itu berakhir
bottle, masker dan sarung tangan. Bahan
dianus (Suntoro,1990).
yang digunakan adalah empat ekor mus
Laju pengosongan lambung dapat
musculus dewasa.
didefinisikan sebagai laju dari sejumlah
Cara Kerja
pakan yang bergerak melwati saluran
Disediakan 4 ekor mencit jantan dengan
pencernaan per-satuan waktu tertentu,
umur seragam dan dipelihara dalam (A,
yang dinyatakan sebagai g/jam atau
B, C) selama 12 jam sejak sehari sebelum
mg/menit (Yuwono, 2001).
praktikum dilaksanakan. Sedangkan 1
ekor mencit (D) tetap diberi makan tanpa Ditimbang dan difoto masing-masing
puasa. Pada hari praktikum, ditimbang lambung dan usus lalu dicatat pada buku
terlebih dahulu berat badan keempat kerja. Kemudian dibanding, data berat
mencit tersebut dan dicatat sebagai ventrikulus, intestinum untuk semua jenis
berat awal. Selanjutnya, mencit A dan B perlakuan. Kemudian dihitung nilai
diberi makan (refeeding) dimana mencit indeks isi lambung pada masing-masing
A dibiarkan makan 15 menit dan mencit mencit dengan rumus:
B 45 menit, lalu makanan diangkat segera ISC (%) = SCW / WB x 100%
dari kandang. Ditimbang kembali bobot
masing-masing mencit tersebut dan Keterangan:
dicatat sebagai berat setelah diberi makan ISC = Indeks Isi Lambung
(refeeding). Selanjutnya hewan dimatikan SCW = Berat Isi Lambung
dengan dislokasi vertebrae cervicalis dan WB = Berat Badan
isolasi bagian lambung dan ususnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan nilai rata-rata laju pengosongan
lambung Mus musculus pada masing-masing perlakuan. Data yang didapatkan disajikan
dalam tebel berikut :
Table 1. Rata-rata Laju Pengosongan Lambung pada Mus musculus
Berat Badan Berat Saluran Pencernaan
No. Perlakuan
Awal Refeeding Ventriculus Intestinum

1. Tanpa Perlakuan Puasa (Adli 28,3 - 0,63 2,73


bitum)

2. Fasting-Fasting 30,17 - 0,44 2,46

3. Fasting-Refeeding (15”) 30,28 30,16 0,59 2,37

4. Fasting-Refeeding (45”) 29,43 29,39 0,63 2,80

1.00%
0.90%
0.80%
0.70%
0.60%
0.50%
Rata-Rata ISC (%)

0.40%
0.30%
0.20%
0.10%
0.00%

Ad Libitum Fasting Refeeding 15'' Refeeding 45''


Perlakuan
Gambar 1. Rata-rata Index Stomatch Content pada masing-masing perlakuan
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dan sudah siap di absorpsi yang akan
diketahui rata-rata laju pengosongan diambil sari-sari makananya guna
lambung pada Mus musculus. Data yang pemanfaatan sistem kerja yang lain dan
diperoleh berupa berat badan dan berat sebagian digunakan untuk pertumbuhan.
saluran pencernaan Mus musculus. Berat Pengosongan lambung terjadi bila
badan tertinggi yaitu 30,28 gram pada adanya faktor berikut ini yaitu Impuls
perlakuan fasting-refeeding 15’’. syaraf yang menyebabkan terjadinya
Sedangkan berat badan terendah yaitu distensi lambung (penggelembungan),
28,30 gram pada perlakuan ad libitium Diproduksinya hormon gastrin pada saat
(tanpa puasa). Namun, setelah dilakukan makanan berada dalam lambung. Saat
refeeding, berat badan tertinggi yaitu makanan berada dalam lambung, setelah
30,17 gram pada perlakuan fasting- mencapai kapasitas maksimum maka akan
refeeding 15’’. Sedangkan berat badan terjadi distensi lambung oleh impuls saraf
terendah yaitu 29,39 gram pada perlakuan (nervus vagus). Disaat bersamaan,
fasting- refeeding 45’’ kehadiran makanan terutama yang
Adapun berat ventriculus tertinggi mengandung protein merangsang
yaitu 0,63 gram pada perlakuan fasting- diproduksinya hormone gastrin. Dengan
refeeding 15’’ dan berat ventriculus dikeluarkannya hormone gastrin akan
terendah yaitu 0,44 pada perlakuan merangsang esophageal sphincter bawah
fasting-fasting. Sedangkan berat untuk berkontraksi, motilitas lambung
intestinum tertinggi yaitu 2,79 gram pada meningkat, dan pyloric sphincter
perlakuan fating-refeeding 45’’ dan berelaksasi. Efek dari serangkaian
terendah yaitu 2,37 pada perlakuan aktivitas tersebut adalah pengosongan
fasting-refeeding 15’’. Berat saluran lambung (Yuwono, 2001).
pencernaan tertinggi pada perlakuan Lambung mengosongkan semua
fasting-refeeding 45’’ dikarenakan mencit isinya menuju ke duodenum dalam 2-6
yang pada awalnya puasa, setelah diberi jam setelah makanan tersebut dicerna di
makan selama 45 menit, ia akan dalam lambung. Makanan yang banyak
mengonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat menghabiskan
dalam waktu yang cepat. Sehingga, berat waktu yang paling sedikit di dalam
saluran pencernaannya meningkat lambung atau dengan kata lain lebih cepat
dikarenakan banyaknya makanan yang dikosongkan menuju duodenum. Makanan
terdapat pada saluran pencernaannya. yang mengandung protein lebih lambat,
Sedangkan berat saluran pencernaan dan pengosongan yang paling lambat
terendah pada perlakuan fasting-fasting terjadi setelah kita memakan makanan
dikarenakan mencit tidak mengonsumsi yang mengandung lemak dalam jumlah
makanan apapun selama 12 jam, sehingga besar (Setiadi, 2007).
hanya sedikit makanan yang terdapat Berdasarkan gambar 1, dapat
pada saluran yang menyebabkan berat diketahui nilai ISC mencit pada masing-
saluran pencernaan rendah masing perlakuan. Nilai rata-rata indeks
Menurut Green (2002), makanan isi lambung tertinggi yaitu 0,95% pada
yang tersimpan dalam lambung semakin perlakuan fasting-refeeding 45’’.
lama semakin berkurang yang berakibat Sedangkan nilai rata-rata indeks isi
bobot lambung akan lebih ringan hal ini lambung terendah yaitu 0,70% pada
dikarenakan makanan yang masuk dan perlakuan fasting-fasting.
berada didalam lambung sudah dicerna Tingginya nilai ISC pada
perlakuan fasting-refeeding 45’’ lambung. Sedangkan kedua faktor tadi
disebabkan karena mencit terus dipengaruhi oleh jenis pakan, faktor
mengonsumsi makanan setelah lingkungan seperti suhu, pH, tingkat
dipuasakan selama 12 jam, sehingga nilai kekeruhan, tingkat DO dan lain-lain, dan
indeks isi lambungnya juga cenderung juga tingkat stress yang sebelumnya
terus meningkat. Hal ini berbeda dengan dipuasakan selama 24 jam.
mencit pada perlakuan fasting-fasting
yang mana nilai indeks isi lambungnya KESIMPULAN
cenderung rendah. Hal ini disebabkan Berdasarkan praktikum yang telah
karena selama puasa mencit tidak dilaksanakan maka didapt kesimpulan
mengonsumsi makanan sedikit pun, sebagai berikut :
sehingga tidak ada makanan yang 1. Berat ventriculus tertinggi yaitu 0,63
terdapat pada lambungnya dan nilai gram pada perlakuan fasting-
indeks isi lambungnya pun menjadi refeeding 15’’ dan berat ventriculus
rendah. Adapun nilai ISC pada perlakuan terendah yaitu 0,44 pada perlakuan
fasting-fasting.
ad libitium yaitu 0,87%. Tingginya nilai
2. Berat intestinum tertinggi yaitu 2,79
ISC pada perlakuan ad libitium ini gram pada perlakuan fasting refeeding
dikarenakan mencit terus-menerus 45’’ dan terendah yaitu 2,37 pada
mengonsumsi makanan, sehingga saluran perlakuan fasting- refeeding 15’’.
pencernaannya banyak terisi oleh 3. Nilai rata-rata indeks isi lambung
makanan. Sedangkan nilai ISC pada tertinggi yaitu 0,95% pada perlakuan
perlakuan fasting-refeeding 15’’ yaitu fasting-refeeding 45’’. Sedangkan
nilai rata-rata indeks isi lambung
0,81%. Mencit yang pada awalnya
terendah yaitu 0,70% pada perlakuan
dipuasakan akan memiliki nilai ISC yang fasting-fasting.
rendah, namun pada saat mencit diberi 4. Faktor yang mempengaruhi terjadinya
makan selama 15 menit seteah penambahan atau pengurangan berat
dipuasakan 12 jam, mencit cenderung saluran pencernaan dapat berupa
mengonsumsi makanan yang banyak puasa, lamanya waktu makan,
dalam waktu yang cepat, sehingga nilai mengeluarkan urine ataupun feses.
ISC menjadi meningkat. Hal ini juga
.
dikarenakan nilai indeks isi lambung
DAFTAR PUSTAKA
berbanding lurus dengan berat badan
serta berat isi lambung. Semakin tinggi Alarcon,F.J. et al. 2005. Studies on
berat badan dan berat isi lambung, maka digestive enzymeisn fish:
semakin tinggi nilai indeks isi lambung. Characterization and practical
Hal ini sesuai dengan pendapat applications. Journal Vol 2(5):
Nilla (2009) tingginya nilai ISC ini 113-121.
dipengaruhi oleh tingginya nilai volume Green, J.H.2002. Pengantar Fisiologi
materi lambung. Faktor-faktor yang Tubuh Manusia,  Bina Rupa
mempengaruhi nilai ISC secara langsung Aksara. Jakarta.
adalah volume materi lambung serta Guyton, M. D. 1987. Fisiologi Manusia
volume maksimal lambung. Volume dan Mekanisme Penyakit
material lambung yaitu jumlah isi Terjemahan Petrus
material yang berada pada lambung pada Andrianto.EGC. Jakarta.
waktu tertentu. Sedangkan volume total Handaya, W. B. T., & Yohanna, M.
lambung yaitu jumlah kapasitas total (2015). 15. Alat Bantu Ajar
Sistem Pencernaan dan Sistem
Pernafasan pada Manusia
Berbasis Web. Jurnal
Informatika, 7(2).
Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi
Tubuh Manusia untuk Paramedis.
Yrama Widya: Bandung
Nilla, D.A. 2009. Buku Ajar Fisiologi
Hewan. Universitas Andalas.
Padang.
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi
Manusia. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Suntoro, Susilo, Handari. 1990. Struktur
Hewan. Universitas Gajah Mada
Press. Yogyakarta.
Waluyo, Joko. 2016. Penuntun Praktikum
Anatomi Fisiologi Manusia.
Universitas Jember. Jember .
Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I.
Fakultas Biologi Unsoed,
Purwokerto
LAMPIRAN

Tabel 1. Pengamatan berat badan, lambung, dan usus mencit


BeratBadan (g) BeratSaluranCerna (g)
Perlakuan Kelompok wal Akhir Ventriculus Intestinum
1 29 - 0,91 3,41
2 30,85 - 0,51 2,34
Kontrol 3 27,22 - 0,87 2,56
(Tanpadipuasakan) 4 28,51 - 0,53 3
5 25,9 - 0,28 2,33
Jumlah 141,48 3,1 13,64
Rata-Rata 28,296 0,62 2,728
SD 1,67110263 0,237655212 0,4186359
SE 0,74733982 0,106282642 0,1872197
1 29,11 - 0,37 2,18
2 30,38 - 0,8 2,63
Dipuasakan (Fasting) 3 33,45 - 0,38 3,28
4 24,6 - 0,32 2,14
5 33,33 - 0,33 2,07
Jumlah 150,87 2,2 12,3
Rata-Rata 30,174 0,44 2,46
SD 3,25381376 0,181438695 0,4547967
SE 1,45514975 0,081141851 0,2033912
Fasting -> Refeeding 1 25,75 27,31 0,52 2,28
(15 menit) 2 32,43 29,28 0,62 1,82
3 26,69 27,39 0,6 2,86
4 33,39 33,59 0,68 2,6
5 33,14 33,21 0,53 2,27
Jumlah 151,4 150,78 2,95 11,83
Rata-Rata 30,28 30,156 0,59 2,366
SD 3,34314822 2,7436151 0,059329588 0,3502913
SE 1,49510133 1,226982 0,026532998 0,156655
Fasting -> Refeeding 1 29,52 28,31 0,46 2,29
(45 menit) 2 29,97 31,83 0,68 2,99
3 29,81 29,9 0,61 3,09
4 28,35 27,5 0,89 3,49
5 29,5 29,39 0,52 2,1
Jumlah 147,15 146,93 3,16 13,96
Rata-Rata 29,43 29,386 0,632 2,792
SD 0,56840127 1,4800081 0,149318452 0,5188603
SE 0,25419677 0,6618797 0,066777242 0,2320414

Tabel 2. Data nilai ISC mencit


Perlakuan
Saluran Cerna Fasting – Refeeding 15’’
Ad libitum Fasting Fasting - Refeeding
45’’
Kelompok 1 2.13% 0.38% 0.84% 0.52%
Kelompok 2 0.64% 1.41% 0.63% 0.62%
Kelompok 3 0.45% 1.50% 1.02% 0.63%
Kelompok 4 0.87% 0.12% 0.74% 2%
Kelompok 5 0.27% 0.09% 0.84% 0.98%
Jumlah ISC 4.36% 3.50% 4.07% 4.75%
Rata-Rata ISC 0.87% 0.70% 0.81% 0.95%
Max 2.13% 1.50% 1.02% 2.00%
Min 0.27% 0.09% 0.63% 0.52%
SD 0.0066 0.0063 0.0013 0.0055
SE 0.295% 0.280% 0.058% 0.245%
Keterangan: ISC = Index Stomatch Content/indeks isi lambung
SD = Standar Deviasi
SE = Standar Error
F-F = Fasting-Fasting
F-R15’’ = Fasting-Refeeding 15 menit
F-R45’’ = Fasting-Refeeding 45 menit

Anda mungkin juga menyukai