Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH INFLASI TERHADAP DAYA BELI MASYARAKAT

DISUSUN OLEH:
1. Inda Christie Satyaputra (16)
2. Irwan Dimas Anggara (17)
3. Vina Vita Lopa Lestari (36)
4. Wieyansyah Dwitama Putra (37)

KELAS 1-54
PROGRAM STUDI DIPLOMA I PAJAK
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw. yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan sehingga dapat menjadi bekal hidup kita baik di dunia maupun di
akhirat kelak.
Penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Inflasi terhadap Daya
Beli Masyarakat” ini merupakan pemenuhan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
yang diampu oleh Bapak Sukasdi. Karya tulis ini dapat terselesaikan tentulah karena
beberapa pihak yang telah membantu dalam penulisannya. Oleh karena itu, penulis
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
utamanya kepada:
1. Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan secara material maupun
spiritual.
2. Bapak Sukasdi, selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang telah
berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Teman-teman satu perjuangan Kelas 1-54 yang telah memberikan bantuan
secara langsung maupun tidak langsung.
Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain iringan doa yang
tulus dan ikhlas. Semoga amal baik mereka diterima dan mendapat balasan yang
lebih baik dari Allah swt. Selain itu, penulis akan dengan senang hati menerima saran
dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bintaro, 11 Desember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
1.4 Ruang Lingkup Pembahasan Masalah.......................................................1
1.5 Teori...........................................................................................................2
1.6 Sumber Data...............................................................................................3
1.7 Metode dan Teknik.....................................................................................3
1.8 Sistematika Penyajian.................................................................................3
BAB II INFLASI..........................................................................................................5
2.1 Pengertian Inflasi........................................................................................5
2.2 Teori Inflasi................................................................................................6
2.1 Jenis Inflasi.................................................................................................7
2.2 Dampak Inflasi terhadap Daya Beli Masyarakat........................................8
2.3 Cara Mengendalikan Inflasi.......................................................................9
BAB III PENUTUP....................................................................................................11
3.1 Simpulan...................................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Inflasi merupakan hal yang sangat krusial dalam perekonomian suatu negara
karena dapat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian suatu negara tersebut.
Inflasi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat
yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Untuk menghindari adanya inflasi ini diperlukan peran pemerintah dan bank
sentral dalam menjaga keseimbangan perekonomian. Oleh karena itu, sangat
diperlukan adanya informasi tentang inflasi agar tingkat pertumbuhannya tidak
membahayakan perekonomian negara.

2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut.
2.1.1 Apa pengertian dari inflasi?
2.1.2 Apa saja teori yang berkaitan dengan inflasi?
2.1.3 Apa saja jenis-jenis inflasi?
2.1.4 Apa dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat?
2.1.5 Bagaimana cara mengendalikan inflasi?

3 Tujuan
3.1.1 Memberikan gambaran tentang pengertian inflasi.
3.1.2 Memaparkan tentang teori yang berkaitan dengan inflasi.
3.1.3 Menyebutkan jenis-jenis inflasi.
3.1.4 Menjelaskan dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat.
3.1.5 Menjelaskan cara mengendalikan inflasi.

4 Ruang Lingkup Pembahasan Masalah


Masalah perekonomian merupakan masalah yang sangat penting dalam
pertumbuhan dan pembangunan suatu negara. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan-
kebijakan yang dapat meminimalisir adanya regresi dalam perekonomian tersebut.

1
2

Salah satu permasalahan dalam perekonomian adalah inflasi. Sebelum melangkah


lebih jauh, kita harus mengetahui pengertian dan penyebab dari inflasi agar tidak
salah dalam mengambil langkah penyelesaian dikarenakan perbedaan penyebab dari
inflasi dapat mempengaruhi perbedaan penyelesaian masalah dari inflasi itu sendiri.

5 Teori
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis berlandaskan pada berbagai teori,
diantaranya adalah:
1. Teori Kuantitas
Teori kuantitas menjelaskan bahwa pada prinsipnya inflasi itu akan terjadi
hanya disebabkan bertambahnya uang yang beredar, bukan karena faktor-faktor lain.
Berdasarkan teori kuantitas, terdapat dua faktor penyebab terjadinya inflasi yaitu
jumlah uang yang beredar dan perkiraan masyarakat bahwa harga-harga akan
naik. Banyaknya uang yang beredar di masyarakat akan meningkatkan inflasi dan
semakin besar jumlah uang yang beredar maka tingkat inflasinya pun semakin besar.
Oleh karena itu, pemerintah dituntut harus memperhitungkan atau memperkirakan
kemungkinan terjadinya inflasi apabila ingin menambahkan uang baru karena
pembuatan uang baru dengan jumlah terlalu banyak akan berdampak terhadap
ketidakstabilan perekonomian. Ketika masyarakat menganggap harga-harga akan
naik maka hal yang dilakukan masyarakat adalah membelanjakan uangnya dengan
barang sehingga permintaan akan meningkat. Dalam teori dijelaskan bahwa untuk
mengatasi inflasi yaitu dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat.
2. Teori Keynes
Menurut teori ini, inflasi terjadi karena masyarakat mempunyai permintaan
yang melebihi jumlah uang yang tersedia. Keynes memberikan pernyataannya bahwa
inflasi terjadi karena masyarakat menginginkan hidup yang melebihi batas
kemampuan ekonominya. Teori ini juga memfokuskan pada persaingan antar
masyarakat dengan penghasilan dapat memicu permintaan agregat yang lebih besar
daripada jumlah barang yang tersedia sehingga menimbulkan kenaikan barang.
3. Teori Strukturalis
Teori ini sering disebut juga dengan teori inflasi jangka panjang karena teori
tersebut mengamati sebab inflasi yang berasal dari struktur ekonomi, terkhusus bagi
penyedia bahan makan dan barang ekspor. Dalam teori ini dijelaskan bahwa
penambahan barang terlalu lambat sehingga tidak sebanding dengan pertumbuhan
kebutuhannya dan berakibat kenaikan harga bahan makan serta kelangkaan devisa
negara. Apabila sudah seperti itu maka akan terjadi kenaikan harga secara merata dan
3

terjadilah inflasi. Model inflasi seperti ini cukup serius cara mengatasinya, tidak
hanya dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, tetapi harus dengan
peningkatan produktivitas dan pembangunan sektor bahan pangan dan barang
ekspor.

6 Sumber Data
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan sumber data yang berasal
dari sumber tertulis, seperti dokumen atau arsip yang berasal dari internet.

7 Metode dan Teknik


Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode dan teknik observasi
yang dilakukan dengan cara mempelajari proses kerja, gejala-gejala, akibat, dan
dampak yang ditimbulkan dari inflasi.
BAB II

INFLASI

2.1 Pengertian Inflasi


Para ahli mempunyai definisi yang berbeda mengenai inflasi, antara lain:
1. P. Lahnerinflasi
Inflasi yaitu suatu keadaan terjadinya kelebihan dari suatu permintaan atas
barang-barang di dalam suatu perekonomian dengan cara menyeluruh.
2. Dwi Eko Waluyo
Inflasi adalah salah satu bentuk dari penyakit-penyakit ekonomi yang sering
terjadi dan dialami hampir di semua negara. Kecenderungan dari kenaikan suatu
harga-harga pada umumnya dan terjadi secara terus-menerus.
3. Marcus
Inflasi yaitu sebuah nilai pada saat tingkat dari suatu harga barang ataupun
jasa umumnya yang sedang mengalami kenaikan.
4. Mc. Eachern
Inflasi ialah suatu keadaan kenaikan secara terus-menerus di dalam rata-rata
tingkat suatu harga. Jika tingkat harga itu berfluktuasi, maksudnya dengan keadaan
pada bulan ini naik apabila pada bulan depannya lagi turun, bila pada saat setiap
kenaikan kerja itu bukanlah termasuk dalam suatu inflasi.
5. Nanga
Inflasi ialah suatu gejala ketika tingkat dari suatu harga pada umumnya
sedang mengalami kenaikan terus-menerus. Namun, jika kenaikan pada harga ini
terjadi dalam sekali masa saja itu tidak dapat dikatakan terjadi sebuah inflasi.
6. Nopirin
Inflasi ialah suatu proses dari suatu kenaikan harga pada umumnya dan akan
bergerak secara terus-menerus, misalnya pada barang-barang primer kebutuhan
sehari-hari.
7. Nordhaus dan Samuelson
Inflasi ialah suatu keadaan dari kenaikan harga pada umumnya.
Menurut pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa inflasi adalah
suatu keadaan saat terdapat kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara

4
5

umum dan berlangsung secara terus-menerus yang diakibatkan oleh


ketidakseimbangan arus barang dan uang dalam suatu perekonomian. Harga dalam
pengertian di atas adalah harga dari semua kebutuhan masyarakat, sedangkan terus-
menerus berarti semua kenaikan barang terjadi bukan hanya sekali, tetapi berulang-
ulang. Kenaikan harga suatu barang dan jasa dapat terjadi apabila permintaan banyak
tetapi berbanding terbalik dengan penawaran atau ketersediaan barang dan jasa di
pasar yang tetap atau bahkan menurun. Dengan demikian, istilah inflasi hanya
digunakan ketika kenaikan tingkat harga berlangsung secara terus menerus.

2.2 Teori Inflasi


Dalam ekonomi terdapat 3 macam jenis teori inflasi di antaranya:
1. Teori Kuantitas
Teori kuantitas menjelaskan bahwa pada prinsipnya inflasi itu akan terjadi
hanya disebabkan bertambahnya uang yang beredar, bukan karena faktor-faktor lain.
Berdasarkan teori kuantitas, terdapat dua faktor penyebab terjadinya inflasi, yaitu
jumlah uang yang beredar dan perkiraan masyarakat bahwa harga-harga akan
naik. Banyaknya uang yang beredar di masyarakat akan meningkatkan inflasi dan
semakin besar jumlah uang yang beredar maka tingkat inflasinya pun semakin besar.
Oleh karena itu, pemerintah dituntut harus memperhitungkan atau memperkirakan
kemungkinan terjadinya inflasi apabila ingin menambahkan uang baru karena
pembuatan uang baru dengan jumlah terlalu banyak akan berdampak terhadap
ketidakstabilan perekonomian. Ketika masyarakat menganggap harga-harga akan
naik maka hal yang dilakukan masyarakat adalah membelanjakan uangnya dengan
barang sehingga permintaan akan meningkat. Dalam teori dijelaskan bahwa untuk
mengatasi inflasi yaitu dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat.
2. Teori Keynes
Menurut teori ini, inflasi terjadi karena masyarakat mempunyai permintaan
yang melebihi jumlah uang yang tersedia. Keynes memberikan pernyataannya bahwa
inflasi terjadi karena masyarakat menginginkan hidup yang melebihi batas
kemampuan ekonominya. Teori ini juga memfokuskan pada persaingan antar
masyarakat dengan penghasilan dapat memicu permintaan agregat yang lebih besar
daripada jumlah barang yang tersedia sehingga menimbulkan kenaikan barang.
1. Teori Strukturalis
Teori ini sering disebut juga dengan teori inflasi jangka panjang karena teori
tersebut mengamati sebab inflasi yang berasal dari struktur ekonomi, terkhusus bagi
penyedia bahan makan dan barang ekspor. Dalam teori ini dijelaskan bahwa
penambahan barang terlalu lambat sehingga tidak sebanding dengan pertumbuhan
6

kebutuhannya dan berakibat kenaikan harga bahan makan serta kelangkaan devisa
negara. Apabila sudah seperti itu maka akan terjadi kenaikan harga secara merata dan
terjadilah inflasi. Model inflasi seperti ini cukup serius cara mengatasinya, tidak
hanya dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, tetapi harus dengan
peningkatan produktivitas dan pembangunan sektor bahan pangan dan barang
ekspor.

2.3 Jenis Inflasi


Jenis atau macam inflasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahan,
sumber, dan penyebabnya. 
1. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dapat dibedakan atas ringan,
sedang, berat, dan sangat berat. 
Inflasi ringan adalah inflasi yang masih belum terlalu mengganggu keadaan
ekonomi. Inflasi ini dapat dengan mudah dikendalikan. Harga-harga naik secara
umum, tetapi belum menimbulkan krisis di bidang ekonomi. Inflasi ringan berada di
bawah 10% per tahun. 
Inflasi sedang belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini
dapat menurunkan kesejahteraan orang-orang berpenghasilan tetap. Inflasi sedang
berkisar antara 10%--30% per tahun. 
Inflasi berat adalah inflasi yang sudah mengacaukan kondisi perekonomian.
Pada inflasi ini, biasanya orang cenderung menyimpan barang dan pada umumnya
orang mengurungkan niatnya untuk menabung karena bunga pada tabungan lebih
rendah daripada laju inflasi. Inflasi berat berkisar antara 30%--100% per tahun. 
Inflasi sangat berat (hyperinflation) adalah inflasi yang sudah mengacaukan
kondisi perekonomian dan susah dikendalikan walaupun dengan kebijakan moneter
dan kebijakan fiskal. Inflasi yang sangat berat berada pada 100% ke atas setiap
tahun. 
2. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya 
Berdasarkan sumbernya, inflasi dibedakan atas inflasi yang bersumber dari
luar negeri dan inflasi yang bersumber dari dalam negeri. 

 Inflasi yang bersumber dari luar negeri

Inflasi ini terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri. Pada perdagangan
bebas, banyak negara yang saling berhubungan dalam perdagangan. Jika suatu
negara mengimpor barang pada negara yang mengalami inflasi, maka otomatis
7

kenaikan harga tersebut akan memengaruhi harga-harga dalam negerinya sehingga


menimbulkan inflasi. Contoh, Indonesia banyak mengimpor barang-barang modal
dari negara lain. Jika di negara itu harga barang-barang modal naik, maka
kenaikannya itu akan turut berpengaruh di Indonesia sehingga menimbulkan inflasi. 

 Inflasi yang bersumber dari dalam negeri

Inflasi yang bersumber dari dalam negeri dapat terjadi karena pencetakan
uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit. Inflasi yang bersumber
dari dalam negeri juga dapat terjadi karena kegagalan panen. Kegagalan panen
menyebabkan penawaran pada suatu jenis barang berkurang, sedangkan permintaan
tetap sehingga harga-harga akan naik. 
3. Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan atas inflasi karena
kenaikan permintaan dan inflasi karena biaya produksi 

 Inflasi karena kenaikan permintaan

Kenaikan permintaan terkadang tidak dapat dipenuhi produsen. Oleh karena


itu, harga-harga cenderung naik. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi "Jika
permintaan naik sedangkan penawaran tetap, harga cenderung naik”. 

 Inflasi karena kenaikan biaya produksi

Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga penawaran barang naik


sehingga dapat menimbulkan inflasi. 

2.4 Dampak Inflasi terhadap Daya Beli Masyarakat


Dampak krisis moneter mengakibatkan perekonomian global menjadi
terganggu. Salah satunya adalah adanya pengaruh inflasi terhadap daya beli
masyarakat. Krisis perekonomian global telah menghantam hampir semua aspek
kehidupan. Tentu saja ini terjadi karena semua aspek kehidupan akan saling
berhubungan dengan aspek-aspek ekonomi. Apabila aspek ekonomi terganggu maka
semua aspek kehidupan juga akan terkena dampaknya.
Mungkin orang awam akan mengatakan bahwa semua memerlukan uang.
Begitulah gambaran mudahnya. Semua berjuang di segala bidang motivasi utamanya
pasti demi uang. Motif orang berpolitik dan berdagang pasti kembalinya ke soal
ekonomi. Ketika terjadi persoalan dalam bidang ekonomi maka semua akan
merasakannya. Seperti terjadinya inflasi maka semua akan terkena dampaknya.
Pengertian inflasi adalah meningkatnya jumlah uang yang beredar. Kondisi ini
8

menjadikan nilai uang merosot. Nilai uang cenderung menjadi rendah dan harga akan
cenderung naik secara kontinu.
Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat
menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa kondisi, inflasi dapat mendorong
parkembangan ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha memperluas
produksinya. Dengan demikian, akan tumbuh kesempatan kerja baru sekaligus
bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, kondisi inflasi akan menjadi bencana
bagi mereka yang berpenghasilan tetap. Ini akan sangat merugikan bagi mereka
karena uang yang diterima tetap, tetapi harga terus naik dan nilai uang yang diterima
juga cenderung turun. Beberapa tahun yang lalu dengan jumlah yang sama pada saat
ini pasti sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan, bahkan mungkin masih berlebih.
Akan tetapi, sekarang jumlah uang yang sama pasti tidak cukup lagi untuk
memenuhi kebutuhannya. Ini gambaran betapa nilai uang menjadi rendah. Kondisi
ini sangat berbeda dengan mereka para pengusaha yang pendapatannya akan selalu
mengikuti tren naiknya nilai mata uang.
Naiknya inflasi sangat memicu ketersediaan barang. Ini terjadi sebagai akibat
dari tersendatnya produksi barang dan distributornya. Produsen akan mengurangi
produksi demi mengurangi biaya produksi sehingga barang menjadi langka. Sesuai
hukum ekonomi, apabila terjadi kelangkaan barang maka yang terjadi adalah naiknya
harga barang. Harga akan semakin tidak terjangkau dengan nilai uang yang dimiliki
masyarakat.
Hal yang terjadi selanjutnya adalah daya beli masyarakat cenderung
melemah. Ini akan menjadikan perekonomian nasional terganggu. Lemahnya daya
beli akan semakin menghambat proses produksi. Efeknya pasti sampai pada
pengurangan tenaga kerja yang berdampak pengangguran. Pada kondisi ini
diperlukan kebijakan untuk menurunkan angka inflasi. Ini diperlukan agar pengaruh
inflasi terhadap daya beli masyarakat bernilai positif.

2.5 Cara Mengendalikan Inflasi


Tingkat inflasi yang terlalu tinggi dapat membahayakan perekonomian suatu
negara. Oleh karena itu, inflasi harus segera diatasi. Tindakan yang dapat diambil
untuk mengatasi inflasi dapat berupa kebijakan moneter, kebijakan fiskal, atau
kebijakan lainnya.
1. Kebijakan Moneter
a. Kebijakan penetapan persediaan kas: Bank sentral dapat mengambil
kebijakan untuk mengurangi uang yang beredar dengan jalan menetapkan kebijakan
untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas yang harus ada di bank-bank
9

umum. Kebijakan ini dapat mengurangi jumlah uang beredar sehingga inflasi dapat
ditekan. 
b. Kebijakan diskonto: Bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto
dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya agar masyarakat terdorong
untuk menabung sehingga diharapkan jumlah uang yang beredar dapat berkurang. 
c. Kebijakan operasi pasar terbuka: Bank sentral dapat mengurangi jumlah
uang yang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga, misalnya Surat Utang
Negara (SUN). Semakin banyak jumlah surat-surat berharga yang terjual, jumlah
uang beredar akan berkurang sehingga dapat mengurangi tingkat inflasi. 
2. Kebijakan Fiskal 
Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan itu dapat memengaruhi tingkat inflasi. Kebijakan
itu antara lain sebagai berikut. 
a. Menghemat pengeluaran pemerintah: Pemerintah dapat menekan inflasi
dengan cara mengurangi pengeluaran sehingga permintaan barang dan jasa
berkurang yang pada akhirnya dapat menurunkan harga. 
b. Menaikkan tarif pajak: Pemerintah dapat menaikkan tarif pajak. Naiknya
tarif pajak untuk rumah tangga dan perusahaan akan mengurangi tingkat konsumsi.
Pengurangan tingkat konsumsi dapat mengurangi permintaan barang dan jasa
sehingga harga dapat turun. 
3. Kebijakan Lain di Luar Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
Untuk memperbaiki dampak yang diakibatkan inflasi, pemerintah
menerapkan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Akan tetapi, selain kebijakan
moneter dan fiskal, pemerintah masih mempunyai cara lain. Cara-cara dalam
mengendalikan inflasi adalah sebagai berikut.
 Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar

Untuk menambah produksi, pemerintah dapat mengeluarkan produksi. Hal itu


dapat ditempuh, misalnya dengan memberi premi atau subsidi pada perusahaan yang
dapat memenuhi target tertentu. Selain itu, untuk menambah jumlah barang yang
beredar, pemerintah dapat melonggarkan keran impor, misalnya dengan menurunkan
bea masuk barang impor. 

 Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang

Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang ada sehingga


inflasi dapat dikendalikan. Akan tetapi, penetapan itu harus realistis. Kalau
penetapan itu tidak realistis, dapat berakibat terjadinya pasar gelap (black market). 
10
11
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Inflasi merupakan gejala yang wajar di dalam perekonomian, yaitu harga
barang mengalami kenaikan secara terus menerus. Akan tetapi, jika berkelanjutan
dapat berdampak negatif bagi perekonomian. Tingkat inflasi harus dibatasi sehingga
tidak memberikan pengaruh negatif, seperti turunnya daya beli masyarakat. Langkah-
langkah yang dapat dilakukan, antara lain, kebijakan pemerintah di bidang moneter,
fiskal, dan kebijakan lainnya. Pemerintah memiliki pengaruh besar dalam
menentukan tingkat inflasi di masyarakat. Jika tingkat inflasi terkendali, jumlah
pengangguran juga dapat berkurang.

3.2 Saran
Pemerintah harus lebih hati-hati dalam menentukan kebijakan yang tepat
dalam rangka pengendalian inflasi, yaitu melalui penetapan kebijakan fiskal,
kebijakan moneter, dan kebijakan lainnya. Penentuan kebijakan harus mempunyai
pemikiran jangka panjang, yaitu akibat yang akan ditimbulkan dari penetapan
kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga pada akhirnya inflasi dapat terkendali dan
tidak menimbulkan dampak negatif yang salah satunya adalah penurunan daya beli
masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. “Pengaruh Inflasi terhadap Daya Beli Masyarakat”. Diunduh dari
http://www.bimbingan.org/pengaruh-inflasi-terhadap-daya-beli-
masyarakat.htm 2/12/2017
Anonim. 2011. “Kumpulan Artikel Pengetahuan”. Diunduh dari
https://expressknowledges.wordpress.com/tag/inflasi/ 2/12/2017
Anonim. 2015. “Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Dampak Inflasi”. Artikelsiana.
Diunduh dari http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-inflasi-jenis-
dampak-penyebab.html 2/12/2017
Bitar. 2016. “13 Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli”. Guru Pendidikan. Diunduh
dari http://www.gurupendidikan.co.id/13-pengertian-inflasi-menurut-para-
ahli-terlengkap 2/12/2017
Lelembut. 2014. “Pengertian Inflasi, Teori, Jenis, Penyebab, Dampak, dan Cara
Mengatasinya”. Alihamdan. Diunduh dari https://alihamdan.id/inflasi/
2/12/2017

12

Anda mungkin juga menyukai