Anda di halaman 1dari 3

1. Untuk jenis usahanya apakah usaha makanan saja?

Jawab :

Iya makanan saja

2. Bapak mendirikan usaha ini sejak tahun berapa?

Jawab:

Usaha ini dijalankan sejak tahun 50-an , usaha ini berjalan turun temurun dan saya merupakan
generasi ketiga untuk usaha ini. Jadi yang menciptakan usaha ini adalah kakek saya. Dahulu nama
usaha ini hanya “Kue Balok” saja. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu orang yang berjualan kue
balok menjadi semakin banyak, sehingga agar usaha ini tidak tertukar, dan istilahnya punya hak
paten sendiri, maka sejak generasi ke-3 saya merubah namanya menjadi “Kue Balok Kang Didin”

3. Berapa jumlah karyawan bapak saat ini?

Jawab:

20 orang

4. Omzet penjualan pertahun?

Jawab:

Karena disini kami menggunakan sistem manual, tidak menggunakan sistem managemen tertentu,
yang penting saya menjual dengan harga sekian kalua ada untung ya alhamdulillah bisa bayar untuk
karyawan, jadi tidak terhitung untuk per tahunnya berapa, tapi dapat kita rata – ratakan omzetnya
300 perbulan.

5. Apakah sejak kecil bapak sudah bercita-cita untuk meneruskan usaha ini?

Jawab:

Dari awal banyak kerjaan lain, tapi akhirnya kembali lagi ke sini. Karena sekarang juga udah tua, jadi
sekarang fokus aja disini, dulu sih serabutan.

6. Ketika bapak mengganti nama usaha bapak menjadi Kue Balok Kang Didin, apa perbedaan
yang bapak ciptakan?

Jawab:

Kalau dulu cari bahan-bahan bagus susah, tapi kalau sekarang lebih mudah. Selain itu bapak coba
menambahkan topping pada kue baloknya. Itu semua demi kepuasan pelanggan.

7. Mengapa bapak memilih fokus pada usaha ini?

Jawab:

Satu karena bapak ingin lebih maju. Kedua karena tanggung jawab bapak meneruskan usaha
keluarga ini.
8. Apa saja usaha yang pernah bapak jalani?

Jawab:

Sebelumnya bapak kerja di orang, jadi supir mobil juga pernah, memasok bahan ke pabrik, ya segala
macam pernah. Cuman ya begitu, tidak fokus. Memang dari kecil bapak sudah punya usaha kue,
cuman ya jenuh. Coba usaha yang lain, tapi kadang jenuh juga. Nah apa yang dicari semua pasti
sama ya uang. Makannya kalau usaha tidak boleh jenuh, harus ingat tanggung jawab.

9. Kenapa usahanya diturunkan ke bapak?

Jawab:

Itu kembali lagi ke niat perorang. Dalam satu keluarga ada yang berniat untuk meneruskan usaha
atau tertarik ke yang lain.

10. Bapak kan pernah bekerja di tempat lain, mengapa bapak memilih untuk kembali fokus
untuk usaha kue balok lagi dari pada meneruskan untuk bekerja disana?

Jawab :

Yang namanya bekerja di tempat lain dibatasi keuntungannya, digaji oleh seseorang ya begitu-
begitu saja, jadi bapak ingin berkembang. Cita-cita saya ingin membuka lapangan pekerjaaan dan
sternyata alhamdulillah tercapai cita-citanya. Tapi bukan disini saja, dahulu saya juga pernah
membuka usaha yang lain tapi tidak berjalan lancar, jadi dari usaha kue balok saya coba usaha lain
lalu kembali lagi ke usaha kue balok.

11. Apakah bapak pernah mengalami beberapa kegagalan?

Jawab :

Banyak, karena dahulu saya tidak fokus menjalani usahanya, jadi ketika usahanya sedang mundur
saya berhenti, padahal dibalik terjadi kemunduran pasti bisa terjadi kemajuan lagi.

12. Apakah dahulu usaha lain yang bapak jalankan selain usaha kue balok ini bergerak di bidang
kuliner atau yang lain?

Jawab :

Di bidang kuliner, supplier barang ke pabrik – pabrik. Disaat usaha kita sedang mundur ada suatu
perasaan seperti frustasi, nah pada kondisi tersebut seharusnya kita lanjutkan lagi usahanya dan
mencoba untuk mencari jalan supaya kita bisa bangkit dari kerugian. Tetapi biasanya orang akan
langsung menyerah kalau usahanya mengalami kemunduran. Nah, setelah usaha lain itu berhenti,
saya kembali lagi untuk membuka usaha kue balok kembali dan melakukan inovasi terhadap produk.
Ya tapi untuk melakukan inovasi itu sendiri tidak cepat dan tidak mudah, perjalanannya turun dulu
tidak langsung naik. Tapi dalam fase turun itu kita harus bertanggungjawab , kalau ingin maju itu kita
harus bagaimana. Jadi saya melakukan inovasi terhadap topping dan rasa agar bisa diminati dan
dapat membuat konsumen merasa puas.

13. Nasihat apa yang perlu orang sadari untuk menghadapi kegagalan?

Jawab: kita harus menghitung waktu ketika sudah 1 tahun atau 6 bulan kita balik lagi tapi kalau
kegagalan 1 atau 2 3 bulan lanjut sajaterus dicoba nanti kita intropeksi kalo dalam bisinis
makanannya apa kekurangannya kalo di kuliner kita harus meningkatkan rasa dan pelayanan
jangan pernah merasa dagangan kita sudah laku harus berinovasi karena bahan makin banyak
sekarang makin bagus juga kualitasnya karena sudah beda zaman. Kalau zaman dulu kue balok
begitu saja keras karena keterbatasan

Anda mungkin juga menyukai