Anda di halaman 1dari 5

Tugas Manajemen Talenta

Laporan Hasil Wawancara


Nama : Devi Erlina Marbun
NIM : 2002112113
Jurusan : Manajemen
Kelas : Manajemen I
Dosen Pengampuh : Dian Puspita Novrianti, S.E., M.Sc

Pendahuluan
A.Latar Belakang Wawancara
Mata kuliah manajemen talenta mengajarkan tentang bakat, minat, karir, serta perencanaan dan
pengembangan karir. Dari salah satu tugas UAS manajemen talenta diminta untuk
mewawancarai orang yang memiliki latar belakang profesi yang sama dengan minat karir yang
dimiliki mahasiswa. Saya memiliki minat karir sebagai pengusaha kuliner. Untuk memenuhi
tugas tersebut saya pun mencari orang yang sudah berpengalaman dalam bisnis dan memiliki
bisnis kuliner yang terbilang sukses. Berkat kenalan yang saya miliki, saya diperkenalkan
dengan Kak Mutiara sang pemiliki usaha Ayam Penyok Super Sambal untuk saya wawancarai.
Bisnis kuliner merupakan salah satu usaha yang tak akan pernah mati, karena makan adalah
salah satu kebutuhan primer manusia. Semua orang memerlukan makanan. Dalam mengelola
sebuah bisnis sudah dipastikan tidak mudah. Tidak semua orang paham dan mengerti
bagaimana untuk memulai sebuah usaha. Banyak orang yang memulai usaha kuliner namun
gagal di akhirnya. Untuk itu dipastikan sebelum memulai usaha atau bisnis kita harus
mempunyai strategi.
B.Tujuan Wawancara
Tujuan dari wawancara ini untuk:
- Memenuhi tugas UAS mata kuliah Manajemen Talenta.
- Mengetahui kiat-kiat menjadi pebisnis kuliner.
- Memperoleh informasi tentang bisnis kuliner.
C.Topik Wawancara
Topik dari wawancara ini adalah Perencanaan dan Pengembangan Karir serta bagaimana untuk
memulai bisnis kuliner dan cara bertahan hingga berkembang.
D.Waktu dan Tempat Wawancara
Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu/22 Juni 2022
Pukul : 10.00-10.30
Tempat : Di tempat masing-masing
Media : Online (Aplikasi Zoom)
Hasil Wawancara
A.Profil Usaha
Nama Usaha : Ayam Penyok Super Sambal
Tahun Berdiri : 2019
Nama Pemilik : Mutiara dan Suami
Umur : 28 tahun
Alamat Usaha : Jln. Mutiara Gg. Nenas No. 8, Padang Terubuk, Kec. Senapelan, Kota
Pekanbaru, Riau

B.Transkip Hasil Wawancara


1. Kapan kakak mulai merintis bisnis kuliner?
Jawaban : Tahun 2019.
2. Nama bisnis kakak kan Ayam Penyok Super Sambal. Menurut Devi ini namanya cukup unik.
Apa yang menjadi alasan kakak menamakan bisnis kakak Ayam Penyok Super Sambal?
Apakah ada sejarahnya dinamakan Ayam Penyok?
Jawaban : Ada sih. Termotivasi dari ayam di Jakarta, konsepnya dia sederhana terus duduk di
teras gitu, trus tempat jalannya itu sempit gitu jadi orang mau makan rame. Itu sih konsepnya
terinspirasi.
3. Apakah kakak mengelola bisnis ini sendiri? Apa ada partnernya?
Jawaban : Partner dengan suami.
4. Di awal membuka bisnis ini boleh tau kak, berapa modal pertama yang kakak tawarkan?
Jawaban : Dulu sih awalnya iseng-iseng open PO (pre order), kasih test food sama teman-
teman, jadi punya respon positif ya, lama-lama lama-lama suamiku mengajukan ke gofood,
grab, mendaftarkan merchant kita. Dah itu aja.
5. Mengapa kakak memilih bisnis ini dibandingkan bisnis lainnya?
Jawaban : Karena kita udah pernah jatuh bangun ya di bisnis yang lain gitu, kerja sama dengan
yang lain. Mungkin ini ya, titik kita untuk mengembangkan usaha ini mungkin ya. Soalnya kita
udah banyak merintis usaha jatuh bangun gitu.
6. Ada berapa macam menu yang kakak jual?
Jawaban : Menu kita banyak disini.
7. Apa menu favorit pelanggan kakak?
Jawaban : Sering cepat laku itu ayam geprek sama chicken katsu.
8. Di awal membuka bisnis ini, apakah ada kendala yang kakak alami?
Jawaban : Oh banyak. Namanya kan kehidupan ya, terus kalau kita mau proses berkembang
itu banyak kendala kita yang kita hadapi.
9. Apa yang menjadi kelebihan bisnis kakak ini?
Jawaban : Kelebihan dari bisnis kita ini melayani, seperti melayani customer, melayani gojek
dan grab. Dan itu kita harus tetap ramah, apapun komplainan customer itu harus kita dengarin
jangan kita lawan, jangan kita timpah.
10. Apakah kakak pernah menerima komplain dari pembeli kakak? Komplainnya terkait apa
kak?
Jawaban : Oh pernah, pernah. Ada itu namanya anak packing. Anak packing itu kendalanya
gini, kalau orderan sudah banyak mereka itu sempat lalai, ada yang lupa ngasih sambal, ada
yang tidak memberi ayam. Jadi, karena saking ramenya orderan, mereka agak ngebleng. Jadi
customer nelpon ke resto kan, bahwasanya mereka menerima menunya kurang.
11. Bagaimana cara kakak tetap memenangkan hati customer tersebut?
Jawaban : Jadi kita terima komplainnya, lalu kita beri lagi orderan baru dengan gratis.
12. Kita tahu di tahun 2020 hingga sekarang kita dilanda wabah virus corona, pada masa
pandemic ini apakah mempengaruhi jualan kakak?
Jawaban : Sebetulnya sih kalau menurutku ya, dari 2020 dilanda covid sampai sekarang, ada
sih naik turun ada, ya kan, namanya kan baru-baru covid gitu, jadi kita kayak down gitu karena
kan covid ini belum jelas kapan berakhirnya. Jadi, dari kita jalanin, hari-hari ini orang-orang
jadi kebiasaan mau gofood, mau grabfood, makanan apa-apa semuanya take away, mau apa-
apa semua makanannya online kan? Jadi, mereka agak takut untuk beli langsung, jadi melalui
driver, melalui online gitu, akhirnya lama-lama agak menaik. Itulah dengan seiring berjalannya
waktu, dari situlah merasakan naiknya.
13. Pernahkah kakak melakukan penaikan harga pada menu kakak? Apa yang menyebabkan
hal itu terjadi?
Jawaban : Pernah. Karena kan di Indonesia ini ya, di setiap ada momen, ada seperti momen
Imlek, momen Lebaran, atau momen Natal itu mau tidak mau harga bahan baku pasti naik.
Jadi, kita setahun sekali itu kita menaikkan harga. Naik harganya tidak terlalu jauh, gak mahal-
mahal amat lah. Paling naik seribu dua ribu. Karena kan gak untung lagi kan kalau kita gak
naikin harga.
14.Menurut kakak apakah sulit untuk menjalankan bisnis ini?
Jawaban : Awalnya ya saat proses mau berkembang, awalnya mental aku ya, kalau mental
suami sih udah biasa ya. Maksudnya itu, karena aku baru awal gitu ya, awal-awal merintis,
awalnya mentalku sempat down. Jadi, karena kita partner-an, suami ku memotivasi
bahwasanya ini berjalan dengan baik. Intinya gini, kalau kita happy, kalau kita tenang
semuanya berjalan dengan baik. Aku percaya itu sih. Banyak juga plus minusnya dari bisnis
ini.
15. Menurut kakak, apakah ada keterampilan khusus untuk menjalankan bisnis kuliner?
Jawaban : Perlu dong keterampilan itu. Keterampilan itu ibaratnya gini, kita ini udah berapa
kali membuka usaha ya. Jatuh bangun jatuh bangun. Jadi, kali ini kita gak mau buru-buru, harus
kita pondasikan dengan ilmu. Ilmu itu bukan harus oh kita pandai masak buka resto, oh bukan.
Kita itu harus ada ilmu kita, ilmu manajemen, sistemnya itu udah ada. Harus itu yang kita
lakukan. Jadi, suami ku ini pandainya manajemen, programmer, jadi dia yang
memanajemenkan semua sistem disini gitu. Aku ibaratnya tinggal mengapakan racikan resep
gitu. Karena aku basicnya dulu kerjanya di restoran. Pengalaman ya.
16. Selain menjalankan bisnis kuliner apakah kakak memiliki profesi lain selain sebagai
pebisnis?
Jawaban : Oh tidak. Kita fokus disini, seriusin di sini. Dulu sebelum aku merintis ini, suami ku
dulu buka usaha lain atau partner-an dengan temannya kan. Jadi, karena covid aku minta
suamiku supaya tidak usah kerja dari sana lagi. Jadi, kita sama-sama di sini aja dulu. Eh
ternyata, berbuah manis.
17. Terakhir kak, boleh diberi motivasi atau dukungan yang ingin kakak sampaikan kepada
calon pebisnis atau pebisnis lainnya yang sedang merintis usahanya!
Jawaban : Pokoknya dalam kendala apapun namanya kita kan operasional ya tentu ada
challenging atau tantangan. Pokoknya kita harus tetap tenang. Masalah apapun tetap tenang.
Semangatnya harus dibesarkan. Terus harus ada ilmu ya. Tetap happy, tetap semangat, harus
tetap tenang, karena kita kan kalau mau buka usaha itu harus tetap tenang ya. Dengan kondisi
apapun, kita mau ditantang apapun kita harus tetap tenang, semangat, harus merangkul, rangkul
tim baru kita bisa.
Penutup
Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa dalam memulai usaha
tidaklah mudah dilakukan, baik itu usaha kuliner maupun usaha lainnya. Di awal merintis
pastinya kita akan mengalami banyak kendala. Namun, pada akhirnya bagaimana kita mampu
menghadapi kendala itu dan menyelesaikannya. Memulai usaha harus mengalami jatuh
bangun. Dari kejadian jatuh bangun inilah didapatkan banyak pengalaman dan pelajaran.
Bagaimanapun keadaan dan tantangan yang dihadapi dalam merintis usaha kita haruslah tetap
tenang dan tetap menjaga semangat agar bisnis tetap berjalan dan terus berkembang. Dan
fungsi partner sangat lah penting, karena di saat kita merasa down ada teman yang akan
menyemangati dan menolong kita agar usaha itu akan terus berjalan.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai