Judul Jurnal : Planning Coastal Areas and Waterfronts for Adaptation to Climate Change in
Developing Countries
Penilaian terhadap dua kerentanan ini nantinya akan melahirkan analisa terhadap
kerentanan dalam pemetaan penggunaan lahan, memetakan perubahan penggunaan lahan dan
kegiatan yang berperan dalam kerentanan terhadap perubahan iklim dan melemahkan rencana
pembangunan, misalnya urbanisme yang cepat di tepi laut meningkatkan kerentanan terhadap
kenaikan permukaan laut dan erosi pantai juga menyebabkan kemunduran layanan dan
meningkatkan tekanan pada infrastruktur dan sumber daya alam, pemetaan perubahan
penggunaan lahan akan membahas bagaimana perubahan penggunaan lahan mempercepat
perubahan iklim atau membatasi tujuan pembangunan untuk mengatasi hal-hal negatif dalam
proses adaptasi penggunaan lahan. Memetakan kerentanan melalui data (peta dan foto udara) dan
alat-alat (Sistem Informasi Geografis GIS, Penginderaan Jauh, dan Sistem Pemosisian Global
GPS) sangat penting untuk penilaian yang efektif dan andal, beberapa data kunci yang
diperlukan termasuk peta historis, peta penggunaan lahan, pasang surut data dan informasi
biofisik di samping itu, data tentang elemen iklim, laju resesi garis pantai, dan informasi geodesi
juga diperlukan untuk memetakan potensi genangan dari kenaikan permukaan laut dan
gelombang badai di bawah skenario perubahan iklim saat ini dan masa depan pada tahun 2050
dan 2100 untuk menentukan daerah yang bisa menjadi tidak stabil di bawah skenario kerentanan
tersebut.