Modul Kep Mater BAB 3-4
Modul Kep Mater BAB 3-4
Jumlah halaman :
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1.1 Menguasai konsep asuhan keperawatan klien dalam rentang sehat – sakit
pada berbagai tingkat usia ; (CP.P.09)
1.2 Mampu memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan
kelompok baik sehat-sakit dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan
aspek bio, psiko, social kultural, dan spiritual yang menjamin keselamatan
klien sesuai standar asuhan keperawatan; (CP. KK.01)
1.3 Mampu mengelola asuhan keperawatan sesuai kewenangan klinis; (CP.
KK.02)
1.4 Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan menganalisis data serta
metode yang sesuai dan dipilih dari beragam metode yang sudah maupun
belum baku dan dengan menganalisis data (CP.KU.01)
1.5 Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur;
(CP.KU.02)
2. DISKRIPSI
Mata kuliah ini membahas konsep dasar keperawatan maternitas, konsep
asuhan keperawatan ibu hamil, intra natal, post natal, dan kesehatan
reproduksi. Kegiatan pembelajaran dirancang dengan ceramah, diskusi, dan
praktika diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa
menyelesaikan capaian pembelajaran.
3. WAKTU
Teori : 1 pertemuan 1 SKS @ 50 menit
Praktek : 1 pertemuan 1 SKS @ 170 menit
DAFTAR ISI
Hal
BAB I : KEPERAWATAN MATERNITAS
A. Konsep Dasar Keperawatan Maternitas
BAB II : KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
A. Adaptasi Fisik & Psikologi Pada Ibu Hamil
B. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil
BAB III: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN INTRA NATAL
A Adaptasi Fisik & Psikologi Intra Natal
B. Asuhan Keperawatan Intra Natal
BAB IV: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR
A. Adaptasi Fisik Pada Bayi Baru Lahir
B. Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir
BAB V: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM
A Adaptasi Fisik & Psikologi Pada Ibu Post Partum
B. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Bersalin Post Partum
BAB VI: KONSEP KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
A. Asuhan keperawatan Pada Ibu Pengguna Keluarga Berencana (KB)
B. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Gangguan Reproduksi
BAB VII: KEGAWATDARURATAN DI KEPERAWATAN MATERNITAS
A. Perdarahan Post Partum (Haemorogic Post Partum)
B. Asuhan Keperawatan Pada Ibu dengan Perdarahan Post Partum
PENDAHULUAN
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu memahami konsep asuhan keperawatan intra natal
2. BAHAN KAJIAN
1. Pengertian persalinan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan
3. Mekanisme persalinan
4. Manajemen nyeri persalinan
5. Adaptasi ibu dan janin selama persalinan kala I, II, III, IV dan Tanda-
tanda Persalinan
3. WAKTU
Teori :2 x 50 menit
4. PETUNJUK BELAJAR
1) Bacalah pendahuluan modul ini sehingga anda benar-benar memahami
isi, capaian pembelajaran dan bahan kajian dari materi ini
2) Apabila anda kesulitan memahami konsep yang harus dipahami dari
modul ini, cobalah diskusi dengan teman kelompok belajar atau kepada
orang yang anda angngap tahu!
3) Perbanyak referensi sebagai bahan bacaan anda agar mudah memahami
konsep asuhan keperawatan inta natal
PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
B. KONSEP PERSALINAN
1. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 1998 : 157).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
placenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Bagian Obgyn FKU Padjadjaran,
1983 : 221). Persalinan adalah proses dimana bayi, placenta dan selaput
ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
dengan penyulit (APN, 2004 : 2 – 2). Persalinan adalah proses membuka dan
menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan (Bobak; dkk, 2004 : 245).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir (Sarwono, 2000 : 100). Persalinan merupakan proses
membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan lahir
kemudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan disusul dengan pengeluaran
placenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau jalan lahir,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
3. Mekanisme persalinan
Mekanisme persalinan normal adalah rentetan gerakan pasif janin pada
saat persalinan berupa penyesuaian bagian terendah (kepala) janin terhadap
jalan lahir atau panggul pada saat melewati jalan lahir
a. Masuknya kepala janin pada PAP
Pada primigavida masuknya kepala janin dimulai pada akhir kehamilan.
Masuk periode inpartu dalam keadaan kepala engaged.(BDP). Pada
nulipara, masuknya kepala janin pada pintu atas panggul terjadi pada
awal persalinan. masuk periode inpartu dalam keadaan floating
(melayang di atas PAP).
Engagement atau kepala sudah cakap apabila diameter terbesar bagian
terendah janin telah melewati PAP.. Engagement kepala janin bergantian
pada situasi :
a) Sinklitismus jika sutura sagitalis sejajar diameter transversal PAP,
berada tepat antara simfisis pubis dan promontorium, tulang ubun-
ubun depan dan belakang sama rendah.
b) Asinklitismus jika sutura sagitalis dalam keadaan kebelakang
mendekati promontorium dan ke depan mendekati simfisis pubis.
g. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah simfisis
dan menjadi hypomochilion untuk melahirkan bahu belakang kemudian
bahu depan menyusul seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan
lahir.
4. Manajemen nyeri persalinan
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang
dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii memasuki dinding uterus,
awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang terdapat di dinding
uterus daerah tersebut.
Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalam keadaan normal
mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis servikalis (jalan laihir)
yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar.
Kala 1 awal (fase laten) : Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg,
lama 20-30 detik. Serviks terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus
meningkat.
Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir : Terjadi peningkatan rasa
nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg, frekuensi 2-4 kali / 10 menit,
lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap (+10cm).
Kala 2 : Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit. Refleks mengejan
terjadi juga akibat stimulasi dari tekanan bagian terbawah janin (pada
persalinan normal yaitu kepala) yang menekan anus dan rektum. Tambahan
tenaga meneran dari ibu, dengan kontraksi otot-otot dinding abdomen dan
diafragma, berusaha untuk mengeluarkan bayi.
Kala 3 : Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas
uterus menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun
dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif (manual
aid).
5. Adaptasi ibu dan janin selama persalinan kala I, II, III, IV dan Tanda-
tanda Persalinan
Kala 1 : Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (kala pembukaan)
Kala 2 : Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
Kala 3 : Pengeluaran plasenta (kala uri)
Kala 4 : Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi
Jika digunakan secara tepat dan konsisten, maka partograf akan membantu
penolong persalinan untuk :
a. Mencatat kemajuan persalinan.
b. Mencatat kondisi ibu dan janinnya.
c. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran.
d. Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini mengidentifikasi
adanya penyulit.
e. Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik yang
sesuai dan tepat waktu
3. Penggunaan Partograf
a. Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sebagai elemen
penting asuhan persalinan. Partograf harus digunakan, baik tanpa ataupun
adanya penyulit. Partograf akan membantu penolong persalinan dalam
memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan klinik baik persalinan
normal maupun yang disertai dengan pe¬nyulit.
b. Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (rumah, puskesmas,
klinik bidan swasta, rumah sakit, dll).
c. Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan
kepada ibu selama persalinan dan kelahiran (Spesialis Obgin, bidan, dokter
umum, residen dan mahasiswa kedokteran).
d. Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan para ibu dan bayinya
mendapatkan asuhan yang aman dan tepat waktu. Selain itu, juga
mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa
mereka (Prawirohardjo, 2002).
2) Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf di antara garis tebal angka
180 dan 100. Tetapi, penolong harus sudah waspada bila DJJ di bawah
3. Kemajuan Persalinan
Kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk pencatatan
kemajuan persalinan. Angka 0-10 yang tertera di tepi kolom paling kiri adalah
besarnya dilatasi serviks. Masing-masing angka mempunyai lajur dan kotak
tersendiri. Setiap angka/kotak menunjukkan besarnya pembukaan serviks.
Kotak yang satu dengan kotak yang lain pada lajur diatasnya, menunjukkan
penambahan dilatasi sebesar 1 cm. Skala angka 1-5 juga menunjukkan seberapa
jauh penurunan janin. Masing-masing kotak di bagian ini menya¬takan waktu
30 menit.
a. Pembukaan serviks
Dengan menggunakan metode yang dijelaskan di bagian Pemeriksaan Fisik
dalam bab ini, nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam (lebih sering
dilakukan jika ada tanda-¬tanda penyulit). Saat ibu berada dalam fase aktif
persalinan, catat pada partograf hasil te¬muan dari setiap pemeriksaan.
Tanda "X" harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya
pembukaan serviks. Beri tanda untuk temuan-temuan dari pemeriksaan
dalam yang dilakukan pertama kali selama fase aktif persalinan di garis
waspada. Hubungkan tanda "X" dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh
(tidak terputus).
harus dilakukan. Ibu harus tiba di tempat rujukan sebelum garis bertindak
terlampaui.
1. Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan.
(lebih sering jika dicurigai adanya penyulit). Beri tanda titik pada kolom
waktu yang ).sesuai (
2. Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif
persalinan (lebih sering jika dianggap akan adanya penyulit). Beri tanda
panah pada partograf pada kolom waktu yang sesuai.
3. Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika meningkat, atau
dianggap adanya infeksi) setiap 2 jam dan catat temperatur tubuh dalam
kotak yang sesuai.
2. Nilai dan catatkan asuhan yang diberikan pada ibu dalam masa nifas terutama
selama persalinan kala empat untuk memungkinkan penolong persalinan
mencegah terjadinya penyulit dan membuat keputusan klinik yang se¬suai.
3. Dokumentasi ini sangat penting untuk membuat keputusan klinik, terutama
pada pe¬mantauan kala IV (mencegah terjadinya perdarahan pascapersalinan).
Selain itu, catatan persalinan (yang sudah diisi dengan lengkap dan tepat) dapat
pula digunakan untuk menilai/memantau sejauh mana telah dilakukan
pelaksanaan asuhan persalinan yang dan bersih aman.
Cara pengisian:
Berbeda dengan halaman depan yang harus diisi pada akhir setiap pemeriksaan,
lembar belakang partograf ini diisi setelah seluruh proses persalinan selesai.
Adapun cara pengisian catatan persalinan pada lembar belakang partograf secara
lebih terinci disampai¬kan menurut unsur-unsurnya sebagai berikut.
1). Data dasar
Data dasar terdiri dari tanggal, nama bidan, tempat persalinan, alamat tempat
persalinan, catatan, alasan merujuk, tempat rujukan dan pendamping pada saat
merujuk. Isi data pada masing-masing tempat yang telah disediakan, atau
dengan cara memberi tanda pada kotak di samping jawaban yang sesuai.
2). Kala I
LATIHAN
RANGKUMAN
1. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
2. His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang
dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii memasuki dinding
uterus, awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang terdapat di
dinding uterus daerah tersebut.
3. Mekanisme persalinan Lahirnya bayi: kepala masuk pintu atas panggul
(sinklitismus/asinklitismus)→flexi maximal sampai pada dasar
panggul→putaran paksi dalam→gerakan deflexi→kepala lahir→putaran
paksi luar→lahir bahu depan→lahir bahu belakang→trokhanter
depan→trkhanter belakang→bayi lahir seluruhnya. bersihkan jalan
nafas→jepit tali pusat dg 2 cunam koker pd 5cm dan 10 cm→gunting di
antaranya→ikat yang kuat→beri antiseptik resusitasi dan bersihkan dan
mengisap lendir pd jalan nafas lepasnya plasenta: setelah bayi lahir msh ada
his yg sm kuat tp frekuensi berkurang→uterus mengecil→perlekatan
SOAL FORMATIF
Ibu Ami G1 P0 A0 hamil 38 minggu, masuk kamar bersalin jam 07.30, mengeluh
perut terasa mules-mules, nyeri menjalar ke bagian bawah dan paha. Sudah
mengeluarkan lendir bercampur darah dari alat genetalia sejak 8 jam yang lalu, perut
membesar dan tegang. Dilakukan pemeriksaan TD 110/70 mmHg, Nadi 84 x/mt, RR
20 x/mt, His timbul dalam 10 menit 2 kali, teratur, lama 35 detik. Hasil Pemeriksaan
abdominal, presentasi kepala, DJJ 130x/mt, hasil pemeriksaan dalam ketuban (+),
pembukaan 6 cm, bagian terendah kepala. Ibu bolak balik ke kamar mandi ingin
eliminasi, ibu mengatakan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi persalinan,
saya merasa khawatir menghadapi persalinan.
1. Yang tepat untuk sebutan Ibu Ami pada saat ini adalah :
A. Para
B. Garvida
C. In Partu
D. Primi gravida
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu memahami konsep asuhan keperawatan intra natal
2. BAHAN KAJIAN
Konsep asuhan keperawatan intra natal
a. Pengkajian
1) Anamnesis pada ibu intra natal
2) Pemeriksaan fisik pada ibu intra natal: Head to toe, tanda- tanda
perdarahan
3) Pemeriksaan penunjang pada ibu intra natal
b. Masalah keperawatan pada ibu natal: Kala I, II, III, dan IV
c. Rencana keperawatan pada ibu natal: Kala I, II, III, dan IV
d. Implementasi asuhan keperawatan pada ibu intra natal
e. Evaluasi asuhan keperawatan ibu intra natal
f. Dokumentasi asuhan keperawatan pada ibu intra natal
g. Prosedur pemeriksaan fisik pada intra natal
1) Pemeriksaan keadaan umum
2) Pemeriksaan his dan skala nyeri
3) Pemeriksaan denyut jantung (DJJ)
h. Prosedur pemeriksaan laboratorium dan diagnostic pada ibu intra
natal: persiapan specimen darah: Hb, Ht, Leuko dan persiapan pasien
untuk pemeriksaan CTG
i. Prosedur tindakan pada intra partum
1) Managemen nyeri
2) Pengawasan kala I (Pemeriksaan dalam pemantauan pembukaan)
3) Pengawasan kala II (Proses persalinan bayi)
4) Pengawasan kala III ( proses pengeluaran plasenta)
5) Pengawasan kala IV (proses pengawasan)
6) Pemantauan perdarahan
7) Pemberian oksitoxin
3. WAKTU
Teori :4 x 50 menit
4. PETUNJUK BELAJAR
1) Bacalah pendahuluan modul ini sehingga anda benar-benar
memahami isi, capaian pembelajaran dan bahan kajian dari materi ini
2) Apabila anda kesulitan memahami konsep yang harus dipahami dari
modul ini, cobalah diskusi dengan teman kelompok belajar atau
kepada orang yang anda angngap tahu!
3) Perbanyak referensi sebagai bahan bacaan anda agar mudah
memahami konsep asuhan keperawatan inta natal
PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
Asuhan Keperawatan pada ibu intranatal merupakan asuhan keperawatan
yang dilaksanakan bertujuan untuk memberikan keselamatan pada ibu dan janin.
Asuhan keperawatan pada ibu bersalin dibagi ke dalam empat kala. Asuhan
keperawatan meliputi pengkajian, perencanaan keperawatan, implementasi
keperawatan dan evaluasi keperawatan (Manurung, 2011).
Intervensi:
LATIHAN
1. Jelaskan faktor–faktor yang
mempengaruhi persalinan?
2. Jelaskan batasan kala I, II, III, dan IV?
3. Jelaskan salah satu diagnose
keperawatan yang mungkin muncul dan implementasi keperawatannya?
RANGKUMAN
SOAL FORMATIF
selama 50 detik. Klien juga mengeluh sudah ada keluar darah bercampur lendir
dari kemaluannya. Saat dilakukan periksa dalam oleh perawat, klien sudah
mengalami pembukaan 10 cm, serviks tipis dan mendatar. Berdasarkan
informasi tersebut, kondisi pasien tersebut berada pada….
A. Kala II
B. Kala III
C. Kala IV
D. Kala I fase aktif
4. Seorang ibu berusia 29 tahun, 5 menit yang lalu telah melahirkan bayinya.
Tiba–tiba darah banyak keluar, tali pusat menjulur panjang. Kondisi pasien
tersebut berada pada ….
A. Kala I
B. Kala II
C. Kala III
D. Kala IV
5. Seorang ibu berusia 29 tahun, 5 menit yang lalu telah melahirkan bayinya.
Tiba–tiba darah banyak keluar, tali pusat menjulur panjang. Manajemen aktif
kala III yang tepat dilakukan pada ibu agar perdarahan minimal adalah ….
A. lakukan Inisiasi Menyusu Dini
B. anjurkan ibu untuk tarik nafas dalam
C. ajarkan klien untuk mengedan saat terasa mulas
D. berikan oksitosin untuk meminimalkan perdarahan uterus
DAFTAR PUSTAKA
MODUL AJAR IV
T.A 2019
PENDAHULUAN
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu memahami konsep asuhan keperawatan bayi baru lahir
2. BAHAN KAJIAN
1. Pengertian Periode
neonatal/neonates/BBL
2. Adaptasi fisik pada bayi
baru lahir
a. System pernafasan
b. System kardiovaskuler
c. System kardiovaskuler
d. System termoregulasi
e. System neurologis
f. System hematologi
g. System gastrointestinal
h. System imunitas\
i. System urinary
j. System endokrin
3. WAKTU
Teori : 2 x 50 menit
4. PETUNJUK BELAJAR
1) Bacalah pendahuluan modul ini sehingga anda benar-benar memahami
isi, capaian pembelajaran dan bahan kajian dari materi ini
PEMBELAJARAN
A. ADAPTASI FISIK PADA BAYI BARU LAHIR
A. PENDAHULUAN
Secara umum, setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan memiliki kemampuan
untuk menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada bayi baru lahir. Sedangkan
secara khusus, setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat menjelaskan
tentang konsep dasar adaptasi fisik pada bayi baru lahir.
b. Sistem Kardiovaskuler
Menilai volume darah pada BBL sulit. Saat dilakukan klem
pada tali pusat terjadi peningkatan volume darah yang cepat sehingga
menekan vaskularisasi jantung dan paru. BBL dapat menjadi
hiperbilirubinemia selama minggu–minggu pertama kehidupannya
sebagai hasil dari pemecahan hemoglobin tambahan. Sirkulasi perifer
pada BBL agak lambat sehingga terjadi sianosis residual pada area
tangan, kaki, dan sirkumoral BBL. Frekuensi nadi cenderung tidak
stabil, dan mengikuti pola yang serupa dengan pernapasan. Frekuensi
nadi normal 120–160 x/ menit. Karakteristik kardiovaskuler pada
BBL 1) Jika BBL menangis, Heart Rate (HR) dapat mencapai 180
x/menit, namun jika BBL tidur maka HR turun menjadi 100 x/menit.
Perubahan sirkulasi menyebabkan darah mengalir ke paru–paru. 2)
c. Sistem Termoregulasi
Karakteristik BBL yang dapat menyebabkan hilangnya panas
antara lain kulit tipis, pembuluh darah yang dekat dengan permukaan,
sedikit lemak subkutan Untuk menjaga panas, bayi cukup bulan yang
sehat akan mempertahankan posisi fleksi. BBL dapat mengalami
kehilangan panas melalui cara: 1) Penguapan/evaporasi: terjadi ketika
permukaan yang basah terkena udara (selama mandi, Insensible Water
d. Sistem Neurologis
Bayi baru lahir memiliki banyak refleks primitif. Waktu saat
refleks bayi baru lahir ini muncul dan menghilang, menunjukkan
kematangan dan perkembangan sistem saraf yang baik. Refleks yang
paling sering ditemukan pada bayi baru lahir normal adalah rooting
/sucking, moro, startle, tonic neck, stepping, and palmar/plantar grasp.
Pada kepala bayi baru lahir bisa terdapat caput succedaneum dan caput
haematom.
e. Sistem Hematologi
Volume darah rata–rata pada BBL 80–85ml/Kg. Eritrosit/sel
darah merah (SDM) lebih banyak dan lebih banyak mengandung
hemoglobin dan hematokrit dibandingkan dengan dewasa, sedangkan
leukosit/sel darah putih (SDP) 9000– 30.000/mm3. BBL memiliki
risiko defisiensi pembekuan darah. Hal ini terjadi karena: 1) BBL
risiko defisit faktor pembekuan karena kurang vitamin K (berfungsi
sebagai aktivasi/pemicu faktor pembekuan secara umum (faktor II,
VII, IX, X). 2) Vitamin K disintesa di usus tapi makanan dan flora
usus normal membantu proses ini. 3) Untuk mengurangi risiko
perdarahan, vitamin K diberikan secara Intra Muskuler (IM).
e. Sistem Gastrointestinal
BBL harus mulai makan, mencerna, dan mengabsorpsi
makanan setelah lahir. Kapasitas lambung 6 ml/Kg saat lahir tapi
bertambah sekitar 90 ml pada hari pertama kehidupan. Udara masuk
ke saluran gastrointestinal setelah lahir dan bising usus terdengar pada
jam pertama. Enzim mengkatalis protein dan karbohidrat sederhana.
Enzim pankreatik lipase sedikit diproduksi, lemak susu dalam ASI
mudah dicerna dibanding dengan susu formula. BBL yang aterm
(matang usia kehamilannya) memiliki kadar glukosa stabil 50–
60mg/dl (jika dibawah 40mg/dl hipoglikemi) Apakah Anda pernah
LATIHAN
1. Sebutkan perubahan sistem apa saja yang terjadi pada bayi baru lahir?
2. Jelaskan perubahan sistem pernapasan pada bayi baru lahir?
3. Sebutkan refleks apa saja yang sering ditemukan pada bayi baru lahir?
RANGKUMAN
Periode neonatal adalah periode sejak bayi lahir sampai 28 hari pertama
kehidupan. Selama beberapa minggu, neonatus mengalami masa transisi dari
kehidupan intrauterine ke ekstrauterine dan menyesuaikan dengan lingkungan yang
baru. Bayi baru lahir mengalami berbagai adaptasi saat lahir, seperti pada sistem
pernapasan, kardiovaskuler, neurologis, pencernaan, hematologi dan lain-lain.
SOAL FORMATIF
1. Seorang bayi laki-laki lahir pada tanggal 01 Maret 2019, pukul 08.15 WIB
secara spontan. Bayi langsung menangis kuat, APGAR score 8/9. Bayi akan
dilakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Hal yang perlu diperhatikan
selama pemeriksaan adalah?
5. Seorang bayi perempuan lahir pada tanggal 03 Maret 2019, pukul 21.45 WIB
secara SC di rumah sakit. Hasil pemeriksaan diperoleh bahwa kulit bayi tipis,
jumlah lemak subkutan masih sedikit dan permukaan tubuh yang luas.
Apakah masalah keperawatan yang muncul pada bayi tersebut?
a. Gangguan pertukaran gas
b. Ketidakefektifan termoregulasi
c. Risiko tinggi infeksi
d. Risiko defisit volume cairan
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
6. Seorang bayi perempuan lahir pada tanggal 03 Maret 2019, pukul 21.45 WIB
secara SC di rumah sakit. Hasil pemeriksaan diperoleh bahwa kulit bayi tipis,
jumlah lemak subkutan masih sedikit dan permukaan tubuh yang luas.
Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
keperawatan yang muncul?
a. Monitor pernapasan bayi
b. Libatkan orang tua dalam perawatan bayi
c. Pantau intake output
d. Beri edukasi pada orangtua pentingnya mencuci tangan
e. Jaga BBL agar tetap kering, beri selimut dan topi
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2005). Buku ajar: Keperawatan maternitas. Alih
bahasa: Maria A. Wijayarini & Peter I Anugerah. Jakarta: EGC.
Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2013). Wong’s essential of pediatric nursing. (9th
ed). St.Louis: Elsevier Mosby.
MODUL AJAR IV
PENDAHULUAN
1. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu memahami konsep asuhan keperawatan bayi baru lahir
2. BAHAN KAJIAN
Konsep asuhan keperawatan bayi baru lahir
a. Pengkajian
1) Anamneses
2) Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir ( Head to Toe)
b. Masalah perawatan pada bayi baru lahir
c. Menyusun rencana keperawatan pada bayi baru lahir
d. Implementasi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir
e. Evaluasi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir
f. Dokumentasi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir
g. Prosedur pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
1) Pemeriksaan keadaan umum, suhu tubuh dan pemeriksaan head
to toe
2) Menilai APGAR Score
3) Menimbang BB, Mengukur PB, LK, LLA, LD dan lingkar
abdomen
3. WAKTU
Teori :4 x 50 menit
4. PETUNJUK BELAJAR
1) Bacalah pendahuluan modul ini sehingga anda benar-benar memahami
isi, capaian pembelajaran dan bahan kajian dari materi ini
2) Apabila anda kesulitan memahami konsep yang harus dipahami dari
modul ini, cobalah diskusi dengan teman kelompok belajar atau
kepada orang yang anda angngap tahu!
3) Perbanyak referensi sebagai bahan bacaan anda agar mudah
memahami konsep asuhan keperawatan bayi baru lahir
PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
Fokus asuhan keperawatan selama periode neonatal adalah untuk melindungi
dan mendukung neonatus saat ia mengalami banyak perubahan fisiologis dan
menyesuaikan dengan kehidupan ekstrauterin, yang dilakukan dengan:
1. Mempertahankan panas
tubuh.
2. Mempertahankan fungsi
pernafasan.
2. Penurunan risiko infeksi.
2. Membantu orang tua dalam memberikan nutrisi yang
tepat dan hidrasi.
3. Membantu orangtua dalam belajar untuk merawat bayi
mereka.
badan (PB) BBL? Untuk pemeriksaan fisik secara lengkap, Anda dapat
melihat panduan praktikum pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Baik kita bahas
tentang pengkajian BBL (Bobak, 2005) adalah sebagai berikut:
a) Maternal (ibu): usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan sosial dan
riwayat pekerjaan.
b) Obstetri: paritas ibu, kondisi kehamilan terakhir, usia gestasi, lama dan
karakteristik persalinan, kondisi ibu (perdarahan), keadaan bayi (fetal
distress), penggunaan analgetik saat bersalin, dan metode melahirkan
(pervaginam, section cesarean, vakum).
c) Pengkajian fisik bayi: perhatikan warna kulit bayi, kuku, lipatan pada
telapak kaki, palpasi dada, bunyi nafas, auskultasi denyut jantung, kaji
refleks primitif pada bayi (refleks rooting, sucking, swallowing, moro,
tonick neck, babinski). Kaji suhu bayi, tingkat aktivitas/tonus otot
pemberian makan, interaksi ibu dengan bayi. Kaji APGAR skor pada menit
pertama dan kelima.
2. Masalah perawatan pada bayi baru lahir
2) Risiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan penurunan
jumlah lemak subkutan dan/atau permukaan tubuh besar.
3) Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan dan / atau teknik
mencuci tangan yang kurang oleh petugas kesehatan dan orangtua.
4) Risiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan transisi dari janin ke
sirkulasi neonatal, dingin stres, dan / atau produksi lendir yang berlebihan.
5) Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan asupan oral terbatas.
6) Risiko defisit pengetahuan berhubungan dengan pertama kali menjadi
orangtua dan/atau sumber daya belajar yang terbatas.
3. Menyusun rencana keperawatan pada bayi baru lahir
Hasil yang diharapkan:
a. Suhu neonatus berada dalam batas normal, dan kulit berwarna merah muda
dan terasa hangat saat disentuh
b. Neonatus tidak menunjukkan tanda–tanda atau gejala dari suatu infeksi.
LATIHAN
1. Jelaskan bagaimana
mekanisme kehilangan panas pada bayi?
2. Jelaskan 1 contoh
diagnose keperawatan yang dapat muncul pada bayi/neonates?
3. Jelaskan intervensi
keperawatan dari diagnose keperawatan yang anda ambil pada soal no 2?
RANGKUMAN
SOAL FORMATIF
1. Seorang bayi
perempuan lahir pada tanggal 13 Oktober 2015, pukul 17.35 WIB. Bayi
langsung menangis kuat, APGAR score 8/9. Setelah dilakukan IMD, bayi
dilakukan penimbangan, pengukuran panjang badan, dan antropometri lainnya.
Bayi tersebut menangis karena popoknya basah dan tidak segera diganti karena
ibunya sedang mandi. Bayi tersebut dapat mengalami kehilangan panas karena
….
A. radiasi
B. konduksi
C. konveksi
D. evaporasi
2. Seorang bayi
perempuan lahir pada tanggal 13 Oktober 2015, pukul 17.35 WIB. Bayi
langsung menangis kuat, APGAR score 8/9. Setelah dilakukan IMD, bayi
dilakukan penimbangan badan. Perawat lupa melapisi timbangan badan dengan
alas kain yang hangat. Bayi tersebut dapat mengalami kehilangan panas karena
….
A. radiasi
B. konduksi
C. konveksi
D. evaporasi
3. Seorang bayi
perempuan lahir pada tanggal 13 Oktober 2015, pukul 17.35 WIB. Bayi
langsung menangis kuat, APGAR score 8/9. Setelah dilakukan IMD, bayi
dilakukan pemeriksaan fisik kemudian diletakkan di tempat tidur dekat dengan
jendela yang terbuka. Bayi tersebut dapat mengalami kehilangan panas karena
….
A. radiasi
B. konduksi
C. konveksi
D. evaporasi
2. Seorang bayi, lahir pada tanggal 17
Oktober 2015, pukul 5.30 WIB di ruang bersalin RS Sumber sehat. Bayi
tersebut menangis kuat, kemudian setelah disusui bayi diam. Rentang denyut
jantung normal bayi tersebut berkisar antar….
A. 30 – 60 x/ menit
B. 60 – 100 x/ menit
C. 80 – 120 x/ menit
D. 120 – 160 x/ menit
2. Seorang Bayi, lahir pada tanggal 17 Oktober 2015,
pukul 5.30 WIB di ruang bersalin RS Sumber sehat. Bayi tersebut menangis
kuat, kemudian setelah disusui bayi diam. Rentang respirasi rate (RR) normal
bayi tersebut berkisar antara ….
A. 16 – 20 x/ menit
B. 16 – 60 x/ menit
C. 30 – 60 x/ menit
D. 60 – 80 x/ menit
DAFTAR PUSTAKA