Kep
Presentation title
Lanjutan….
Kala IV
Dimulainya setelah
lahirnya plasenta
dan berakhir 2 jam
setelahnya .
Mekanisme Persalianan Normal
Fisiologi Persalianan
Normal
Persalinan normal ditandai oleh adanya aktifitas
miometrium yang paling lama dan besar kemudian
melemah kearah serviks, dimana fundus mengalami
perubahan organ yang lunak selama kehamilan
menjadi berkontraksi sehingga dapat mendorong
janin keluar melalui jalan lahir (Cunningham, 2014).
Presentation title
Mekanisme Persalianan Normal
Presentation title
Fisilogis dan Mekanisme Persalianan Normal
Adapun gerakan – gerakan dalam mekanisme persalinan adalah sebagai berikut :
1. Engagement : janin berada setinggi spina iskiadika ibu.
2. Desent : gerakan janin ke bawah.
3. Fleksi : gerakan kepala janin yang menduduki ke depan sehingga dagunya merapat pada
dada.
4. Rotasi interna : gerakan rotasi kepala yang memudahkan pelintasan kepala melewati spina
iskiadika atau setelah melewati Hodge III (setinggi spina) atau setelah didasar panggul.
5. Ekstensi : gerakan ekstensi merupakan gerakan dimana oksiput berhimpi langsung pada
margo inferior simpisis pubis.
6. Rotasi eksterna : kepala janin melakukan gerakan rotasi dari posisi anteropos terior
kembali ke posisi diagonal atau melintang.
7. Ekspulsi : kelahiran bagian tubuh janin lainnya (Anita Lockhart, 2014:52).
Presentation title
Adaptasi Bio, Psiko, Sosio, Spiritual
pada Fase Intranatal
Adaptasi Fisiologis
Presentation title
Lanjutannn
Presentation title
lanjutannn
Presentation title
Adaptasi Psikologis
Presentation title
Bimbingan dan Persiapan Mental Yang
Diperlukan pada Saat Bersalin
• Mengatasi perasaan takut yang dirasakan oleh ibu,
• Berusaha menentramkan perasaan yang mencemaskan dengan beberapa penjelasan yang
bijaksana
• Memberi gambaran yang jelas dan sistematis tentang jalannya persalinan,
• Ibu harus sering ditemani,
• Mengerti perasaan ibu,
• Menarik perhatian ibu,
• Membantu pasien memperjelas serta mengurangi beban perasaan dan pikiran selama proses
persalinan,
• Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien,
• Membantu memengaruhi orang lain , lingkungan fisik dan diri sendiri
• Menunjukkan sikap dewasa dan bertanggung jawab
Presentation title
Jenis-Jenis Persalinan
Annual revenue growth
Jenis Persalinan Berdasarkan Teknik
1. Persalinan spontan yaitu persalinan dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir
2. Persalinan buatan yaitu persalinan dengan tenaga dari luar contoh
persalinana dengan ekstraksi forceps, ekstraksi vakum dan sectio
sesaria
3. Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang.
contoh persalianan dengan induksi
Jenis Persalinan Berdasarkan Umur Kehamilan
Presentation title
Fisiologis Persalinan
HIS dan tenaga lain dalam persalinan
“
His adalah kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim
bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik adalah
”
kontraksi simetris, fundus dominan, terkoordinasi dan relaksasi
(Sondakh, 2013)
His Berdasarkan Fisiologisnya
1. His Pembukaan
Yaitu his yang menimbulkan pembukaan dari serviks sampai terjadi
pembukaan lengkap 10 cm.
Sifat spesifik dari kontraksi otot rahim kala pertama adalah:
a) Intervalnya makin lama makin pendek.
b) Kekuatannya makin besar dan kala kelahiran diikuti dengan refleks
mengejan.
c) Diikuti dengan retraksi, artinya panjang otot rahim yang telah
berkontraksi tidak akan kembali ke bentuk semula.
Presentation title
Lanjutan…
Presentation title
Masalah yang mungkin muncul saat persalinan dan Penatalaksanaanya Distosia, Partus Tak Maju, Prolaps Tali pusat, Ruptur Uterus dan
Persalinan Post Matur
Presentation title
Distorsia Bahu
Presentation title
DEFINISI
1. Kehamilan Posterm.
2. Paritas wanita hamil dengan diabetes melitus.
3. Wanita – wanita yang habitus indolen.
4. Anak – anak yang berikutnya selalu lebih besar dari anak terdahulu.
5. Orang tua yang besar
6. Eritroblastosis
FAKTOR-FATOR TERJADINYA DISTOSIA BAHU
1. Maternal
• Kelainan anatomi panggul
• Diabetes Gestational
• Kehamilan postmatur
• Riwayat distosia bahu
• Tubuh ibu pendek
Lanjutan...
2. Fetal
Dugaan Macrosomia
3. Masalah Persalinan
Assited vaginal delivery (forceps atau vacum)
“Protracted active phase” pada kala I persalinan.
“Protracted” pada kala II persalinan
PENANGANAN
1. Pada kesukaran melahirkan bahu dan janin hidup
dilakukan episiotomi yang cukup lebar dan janin
diusahakan lahir atau bahu diperkecil dengan
melakukan kleidotomi unilateral atau bilateral.
2. dalam posisi ibu berbaring terlentang, mintalah ia
untuk meneuk kedua tungainya dan mendekatkan
lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya. Mintalah
bantuan dua orang asisten untuk menekan fleksi
kedua lututnya ibu ke arah dada.
3. Dengan memakai sarung tangan yang telah
didisinfektankan tingkat tinggi. Lakukan tarikan
yang kuat dan terus menerus ke arah bawah pada
kepala janin untuk menggerakan bahu depan
dibawah symphisis pubis. Catatan : hindari tarikan
yang berlebihan pada epala yang dapat
mengakibatkan trauma pada pleksus brakhralis.
Mintalah seseorang asisten untuk melaukan tekanan
secara srimultan kearah bawah pada daerah supra
pubis untuk membantu persalinan bahu.
Catatan :jangan lakukan tekanan fundus. Hal ini
dapat mempengaruhi bahu lebih lanjut dan dapat
mengaibatkan ruptura uteri.
4. Jika bayi masih belum dapat dilahirkan :
Pakailah sarung tangan yang telah didisinfektan
tinggi, masukan tangan kedalam vagina.
Lakukan penekanan pada bahu yang terletak
didepan dengan arah sternum bayi untuk memutar
bahu dan mengecilkan diameter bahu.
Jika diperlukan, dilakukan penekanan pada bahu
belakang sesuai denganarah sternum.
5. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan setelah
dilakukan tindakan diatas
Masukan tangan kedalam vagina.
Raih humerus dari lengan belakang dan dengan
menjaga lengan tetap fleksi pada siku, gerakkan
lengan ke arah dada.
6. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat
melahirkan bahu, pilihan lain adalah :
Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu
dan bebaskan bahu depan.
Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk
mengeluarkan lengan belakang (Ida Bagus,
2001).
Penatalaksanaan
Insidens: 1-3%
Risiko Berkaitan dengan partus lama bila dibiarkan
Janin:
Asfiksia, sepsis, kematian
Ibu:
Sepsis, ruptura uteri, perdarahan, fistula, kematian
Gambaran Klinis Pasien dengan Partus Lama
Dehidrasi
Oliguria
Keto-asidosis
Sepsis
Komplikasi Partus Lama
Maternal:
Ruptura uteri
Vesiko-Vaginal Fistula
Rekto-vaginal Fistula
Sepsis Puerpuralis
Fetal:
Asfiksia/ cerebral palsy
Sepsis neonatal
Kematian
Penatalaksanaan
Pencegahan
Gizi yang baik sejak kecil
Promosi asuhan antenatal
Penggunaan partogram di unit kesehatan
Pembangunan sistem dan waktu rujukan yang tepat
Seksio Sesaria
PROLAPS TALI PUSAT
Definisi :
- Tali pusat mendahului bagian terdepan/ terbawah janin
- Tali pusat terkemuka atau tali pusat menumbung
Penegakan Prolaps Tali Pusat
1) Gelisah – cemas
2) Takikardia
3) Perdarahan intraabdominal, dengan atau tanpa perdarahan pervaginam
4) Nyeri perut hebat
5) Syok atau takikardia
6) Adanya cairan bebas intraabdominal
7) Hilangnya gerakan dan DJJ
8) Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas
9) Dapat didahului oleh lingkaran konstruksi (Bandls ring)
10) Nyeri raba atau tekan dinding perut
11) Bagian-bagian janin mudah dipalpasi
Penatalaksanaan
• Beri cairan isotonik (ringer laktat atau garam fisiologis) 500 ml dalam 15-20 menit dan
siapkan laparotomi
• mengatur posisi ibu senyaman mungkin
• Memberi dukungan psikologis pada ibu
• Memberi oksigen pada ibu
• Kolaborasi untuk melakukan laparatomi untuk melahirkan anak dan plasenta, fasilitas
pelayanan kesehatan dasar harus merujuk pasien ke rumah sakit rujukan bila memungk Bila
memungkinkan lakukan reparasi terhadap uterus
• Bila luka menalami nekrosis yang luas dan kondisi pasien mengkhawatirkan lakukan
histerektomi
• berikan antibiotika dan serum anti tetanus.
• berikan anti tetanus 1500 IU/IM danTT 0,5 ml IM
Presentation title
Persalinan Postterm
Presentation title
Definisi
• Disebut juga: kehamilan serotinus, kehamilan lewat waktu, kehamilan
lewat bulan, prolonged pregnancy, extended pregnancy, post date,
pasca maturitas
• Adalah kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau
lebih, dihitung dari HPHT menurut rumus Naegele dengan siklus haid
rata-rata 28 hari
Etiologi
Belum jelas, beberapa teori yang diajukan:
1. Pengaruh Progesteron
Progesteron ↓ memacu proses biomolekuler sensitivitas
uterus terhadap oksitosin
2. Teori Oksitosin
Kurangnya pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu
Etiologi (lanjutan)
3. Teori Kortisol / ACTH janin
tiba-tiba kadar kortisol plasma janin mempengaruhi plasenta
progesteron ↓, estrogen produksi prostaglandin
kontraksi (+)
4. Saraf uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser akan
membangkitkan kontraksi uterus
Etiologi (lanjutan)
5. Herediter
Ibu yang mengalami kehamilan postterm, memiliki kecenderungan
untuk mengalami kehamilan postterm lagi pada kehamilan berikutnya
Ibu dengan kehamilan postterm dan melahirkan anak perempuan,
kemungkinan besar anak tersebut akan mengalami kehamilan postterm
juga
Diagnosis
Sekitar 22% diagnosis kehamilan postterm tidak dapat ditegakkan
secara pasti
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan usia
kehamilan:
1. Riwayat haid:
Mudah bila HPHT diketahui secara pasti, dengan syarat:
- pasien harus yakin betul dengan HPHT-nya
- Siklus haid 28 hari & teratur
- Tidak KB minimal 3 bulan
Diagnosis (lanjutan)
2. Riwayat pemeriksaan Antenatal
- tes kehamilan
- Gerak janin :
biasanya mulai dirasa pada usia kehamilan 18 minggu (primi) & 16
minggu (multi)
- Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dengan stetoskop Laennec : 18 – 20 minggu
Dengan doppler : 10 – 12 minggu
Diagnosis (lanjutan)
- Ultrasonografi (USG)
Trimester I (pengukuran CRL)
kesalahan < 5 hari
Trimester II kesalahan 1 -2 minggu
Trimester III kesalahan 4 minggu
Diagnosis (lanjutan)
- Pemeriksaan Radiologi
Menilai Pusat penulangan
Epifisis femur bag distal: 32 minggu
Epifisis tibia proksimal: 36 minggu
Epifisis kuboid: 40 minggu
cara2 ini jarang dipakai karena pengenalan pusat penulangan sulit
Diagnosis (lanjutan)
- Pemeriksaan Laboratorium:
ibunya.
Pada kehamilan 10 mgg kortikotropin (hormon yang
Keuntungan ASI
1. Bagi Ibu :
Memberi kepuasan batin
Lebih praktis
Mengembalikan bentuk tubuh
Menunda masa kehamilan
2. Bagi Bayi
Memberi perlindungan terhadap infeksi dan
diare
Memberi kekebalan
Mengurangi kegemukan
Perilaku sosial
b. Keadaan tidur
Tidur pulas
Tidur ringan
Status mengantuk
• Refleks primitif ini terdapat pada bayi baru lahir sampai 3 bulan. Refleks ini
dapat dimunculkan dengan cara memukul tempat tidur bayi, suara ribut, dsb.
Tetapi paling baik dengan cara memegang dan meletakkan lengan
pemeriksa sepanjang punggung dan kepala bayi. Kemudian, jika tiba-tiba
kepala bayi dijatuhkan sesaat beberapa centimeter ke belakang, akan
muncul reflex
•Tahap 1. Lengan dan tungkai terentang seperti terkejut.
•Tahap 2. Lengan melakukan gerak fleksi seperti memeluk
GRASPING / PALMAR GRASP REFLEX
•Refleks genggam ini menghilang pada bayi umur 6-8 bulan. Refleks gasp ini
dapat ditimbulkan dengan cara menggoreskan jari-jari pemeriksa pada
permukaan telapak tangan bayi. Bayi akan menggenggam jari pemeriksa dan
genggaman tersebut cukup erat sehingga dengan genggaman tersebut bayi
dapat diangkat, bahkan pada bayi kurang bulan genggaman tersebut juga
sudah cukup kuat.
SUCKING REFLEKS
www.contoso.com