Anda di halaman 1dari 13

JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )

Vol. 3 No. 1 /April 2019


ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. BETON ELEMEN PERSADA

Farida Fitriani Ismail*1, Dedy Sudarmadi2


Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas langlangbuana
Faridafitriani99@gmail.com*1
dedy.trowulan@gmail.com2

Abstrak: Pengaruh Sistem Informasiakuntansi Dan Pengendalian Internal Terhadap


Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pt. Beton Elemen Persada)
Untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Penelitian ini
menggunakan sample jenuh. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang di
peroleh dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada seluruh staf di PT. Beton
Elemen Persada. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa sistem informasi
akuntansi dan pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal, Dan Kinerja Karyawan

Abstract: Effect of Internal Accounting and Control Information Systems on Employee


Performance (Case Study of Pt. Beton Elemen Persada)
For the dependent variable in this study is employee performance. This study uses
saturated samples. The data in this study is the primary data obtained from distributing
questionnaires directly to all staff at PT. Concrete Element Persada. The results of the
study partially indicate that accounting information systems and internal controls affect
employee performance.
Keywords: Accounting Information Systems, Internal Control, and Employee
Performance

PENDAHULUAN karena sumber daya manusia


Latar Belakang merupakan aset yang sangat penting
Persaingan perusahaan di dunia bagi sebuah perusahaan. Maju atau
bisnis semakin kompetitif, dalam mundurnya perusahaan sangat
memenangkan suatu persaingan dalam tergantung dengan sumber daya
dunia bisnis dibutuhkan pengambilan manusia itu sendiri, sumber daya
keputusan yang tepat membutuhkan manusia dalam setiap organisasi baik
data yang akurat dan relevan. Sistem publik maupun bisnis adalah sumber
informasi akuntansi membantu daya yang paling utama, disamping
manajemen dalam merencanakan dan berbagai sumber daya lainnya. Oleh
menjalankan kegiatan operasional karena itu, sumber daya manusia dalam
perusahaan sehingga mampu mencapai suatu prusahaan harus berkualitas agar
tujuan perusahaan (Diana 2012:4). dapat tercapai tujuan perusahaan.
Selain sistem informasi akuntansi, Tercapainya tujuan perusahaan hanya
sumber daya manusia sangat dimungkinkan karena adanya upaya
menentukan untuk keberlangsungan para pelaku yang terdapat dalam
suatu organisasi atau perusahaan, perusahaan dapat bekerja dengan baik.

1
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Tanpa adanya kompetensi yang karyawan PT. Beton Elemen Persada ?


didukung oleh sumber daya manusia Sedangkan tujuan yang diharapkan
yang handal, maka perusahaan akan dapat dicapai dari penelitian ini adalah:
mengalami kesulitan untuk dapat (1) Untuk megetahui berapa besar
bersaing dengan perusahaan- pengaruh sistem informasi akuntansi
perusahaan lain (Sinambela, terhadap kinerja karyawan pada PT.
2016:3).Kinerja merupakan gambaran Beton Elemen Persada. (2) Untuk
tentang pencapaian atau target, megetahui berapa besar pengaruh
pelaksanaan program, usaha, dan pengandalian internal terhadap kinerja
kebijakan yang dilakukan untuk karyawan pada PT. Beton Elemen
mewujudkan visi, misi, dan tujuan dalam Persada.
kelompok organisasi Kasus yang terjadi Penelitian ini bertujuan untuk
pada PT. Beton Elemen Persada yang mengetahui pengaruh sistem informasi
merupakan perusahaan manufaktur akuntansi, pengendalian internal
adalah masih terdapatnya beberapa terhadap kinerja karyawan pada PT.
kinerja karyawan yang dinilai kurang Beton Elemen Persada serta untuk
sesuai dengan visi dan misi PT. Beton mengetahui variabel manakah yang
Elemen Persada, seperti karyawan yang berpengaruh diantara variabel tersebut.
tidak menjalankan sistem informasi Variabel independen dalam peneltian ini
akuntansi dengan baik. Sedangkan adalah sistem informasi akuntansi,
terkait dengan sistem pengendalian pengendalian internal.
internal, beberapa karyawan kurang
mematuhi perturan perusahaan antara Sistem Informasi Akuntansi
lain dalam hal absensi atau kehadiran Definisi sistem informasi akuntansi
yang tidak sesuai dengan peraturan menurut Romney dan Steinbart
yang telah ditetapkan. Rendahnya (2015:10) adalah“Sistem informasi
kinerja karyawan selain dipengaruhi akuntansi adalah sistem yang
oleh sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk mengumpulkan,
tidak dijalankan dengan baik, serta mencatat, menyimpan dan mengolah
lemahnya pengendalian internal di PT. data untuk menghasilkan suatu
Beton Elemen Persada, juga informasi untuk pengambilan
mempengaruhi kinerja karyawan. keputusan”.
Sistem informasi akuntansi yang Sistem Informasi Akuntansi menurut
menjadi suatu bagian yang sangat Sari & Hidayat (2017:26) dalam
penting dalam sistem informasi yang bukunya yang berjudul Sistem Informasi
dapat menerima data mentah keuangan Akuntansi adalah jaringan prosedur
dan memprosesnya menjadi suatu pengolahan data yang dikembangkan
informasi untuk kepentingan baik untuk dalam organisasi dan disatukan apabila
kepentingan luar dan dalam suatu dipandang perlu, dengan maksud
organisasi. Sistem informasi akuntansi memberikan data kepada akuntansi
merupakan aktivitas pendukung yang setiap waktu yang diperlukan, baik data
penting dalam menjalankan aktivitas yang bersifat intern maupun bersifat
utama agar lebih efektif dan efisien. ekstern, untuk dasar pengambilan
Berdasarkan latar belakang penelitian keputusan dalam rangka mencapai
yang telah diuraikan, maka rumusan tujuan organisasi.
masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Dari beberapa definisi tersebut,
Berapa besar pengaruh sistem maka dapat disimpulkan bahwa Sistem
informasi akuntansi terhadap kinerja Informasi Akuntansi adalah proses
karyawan PT. Beton Elemen Persada ? pencatatan, perangkuman,
(2) Berapa besar pengaruh penyimpanan seluruh transaksi-
pengendalian internal terhadap kinerja transaksi keuangan maupun non

2
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

keuangan guna menghasilkan informasi Pengendalian Internal


yang relevan yang diperlukan oleh Menurut Hery (2013:159)
manajemen perusahaan dan pihak- pengendalian internal adalah
pihak yang berkepentingan untuk Seperangkat kebijakan dan prosedur
mengawasi proses berjalannya untuk melindungi aset atau kekayaan
perusahaan dan menentukan kebijakan- perusahaan dari segala bentuk tindakan
kebijakan atau tindakan-tindakan yang penyalahgunaan, menjamin tersedianya
akan dilakukan untuk masa yang akan informasi akuntansi perusahaan yang
datang. akurat, serta memastikan bahwa semua
Menurut Mulyadi (2016:15) tujuan ketentuan atau peraturan hukum dan
umum sistem informasi akuntansi undang-undang kebijakan manajemen
adalah sebagai berikut: (1)Untuk telah dipatuhi atau dijalankan sebagai
menyediakan informasi bagi pengelola mestinya oleh seluruh karyawan
kegiatan usaha baru. (2)Untuk perusahaan. Committe of Sponsoring
memperbaiki sistem informasi yang Organization of the Tread way
dihasilkan oleh sistem yang sudah ada. Commission(COSO) dalam Susanto
(3)Untuk memperbaiki pengendalian (2013:95) mendefinisikan pengendalian
akuntansi dan pengecekan internal. intern sebagai sebuah proses
(4)Untuk melengkapi biaya klerikal dipengaruhi oleh dewan direktur ,
dalam penyelanggaraan catatan manajemen dan personel perusahaan,
akuntansi. yang dirancang untuk menyediakan
Menurut Romney dan Steinbart jaminan yang dapat dipercaya untuk
(2014:7) ada enam komponen sistem mencapai tujuan perusahaan, yang
informasi akuntansi, yaitu : 1)Orang digolongkan menjadi Efektivitas dan
yang menggunakan sistem. 2)Prosedur efisiensi operasi, daya nadal pelaporan
dan instruktur yang digunakan untuk keuangan, dan kesesuaian dengan
mengumpulkan, memproses dan hukum dan peraturan yang berlaku.
menyimpan data. 3)Data mengenai Menurut Committe of Sponsoring
organisasi dan aktivitas bisnisnya. Organization of the Tread way
4)Perangkat lunak yang digunakan Commission (COSO) dalam Diana
untuk mengolah data. 5)Infrastruktur (2011:83) pengendalian internal satuan
teknologi informasi, meliputi komputer, usaha terdiri lima komponen, yaitu:
perangkan periferal, dan perangkat 1)Lingkungan pengendalian.
jaringan komunikasi yang digunakan 2)Penaksiran Resiko. 3)Informasi dan
dalam sistem informasi akuntansi. Komunikasi. 4)Aktivitas Pengendalian.
6)Pengendalian internal dan 5)Pemantauan. Kelima komponen ini
pengukuran keamanan yang terkait satu dengan yang lainnya,
menyimpan data sistem informasi sehingga dapat memberikan kinerja
akuntansi. sistem yang terintergrasi yang dapat
Menurut Susanto (2013:8) terdapat merespon perubahan kondisi secara
tiga fungsi utama sistem informasi dinamis. Sistem pengendalian internal
akuntansi adalah sebagai berikut: terjalin dengan aktifitas operasional, dan
1)Mendukung aktifitas perusahaan akan lebih efektif apabila pengendalian
sehari-hari. 2)Mendukung proses dibangun kedalam infrastruktur, untuk
pengambilan keputusan. 3)Membantu kemudian menjadi bagian yang palian
pengelola perusahaan dalam memenuhi esensial dari perusahaan.
tanggung jawabnya kepada pihak Menurut Herry (2013:160) tujuan
eksternal. dari pengendalian internal tidak lain
adalah untuk memberikan jaminan yang
memadai bahwa (1) Asset yang dimiliki
oleh perusahaan telah diamankan

3
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

sebagaimana mestinya. (2)Informasi Kinerja karyawan berpengaruh positif


akuntansi perusahaan tersedia secara dan signifikan terhadap kinerja
akurat dan dapat diandalkan. karyawan. Artinya karyawan yang
(3)Karyawan telah menataati hukum berintegritas akan mencipaktan budaya
dan peraturan. kerja yang produktif. Integritas karyawan
mampu memperkuat pengaruh sistem
Kinerja karyawan informasi akuntansi terhadap kinerja
Menurut sinambela (2016:480) karyawan, sehingga dapat disimpulkan
mengemukakan bahwa Kinerja adalah bahwa variabel integritas karyawan
hasil kerja yang dapat dicapai oleh adalah variabel moderating (Dita, 2016).
seseorang atau sekelompok orang Setiap organisasi dituntut untuk selalu
dalam suatu organisasi, sesuai dengan meningkatkan kinerja. Hal ini
wewenang dan tanggung jawab masing- mendorong perusahaan untuk
masing, dalam rangka upaya mencapai memanfaatkan sistem informasi
tujuan organisasi beretik. akuntansi dalam pelaksanaan tugas
Menurut Noor (2012:270) pengertian sehari-hari. Penerapan sistem informasi
kinerja dapat diuraikan bahwa akuntansi dalam organisasi akan
mengelola kinerja sebaiknya dilakukan mempermudah dan mempercepat
secara kolaboratif dan kooperatif antar penyelesaian tugas oleh setiap individu.
pegawai, pemimpin dan organisasi, Hal ini menunjukan semakin baik sistem
melalui pemahaman dan penjelasan informasi akuntansi diterapkan maka
kinerja dalam suatu kerangka kerja atas akan semakin meningkat kinerja
tujuan-tujuan terencana, standar karyawan dalam perusahaan tersebut
kompetensi yang disetujui bersama. (Rizaldi, 2015).
Menurut Mangkunegara (2011:220) H1:Sistem informasi akuntansi
karakteristik orang yang mempunyai berpengaruh terhadap kinerja
kinerja tinggi adalah sebagai berikut: karyawan.
1)Memiliki tanggung jawab pribadi yang
tinggi. 2)Berani mengambil dan Pengaruh Pengendalian Internal
menanggung resiko yang dihadapi. terhadap Kinerja karayawan
3)Memiliki tujuan yang realistis. Dalam mewujudkan sistem
4)Memiliki rencana kerja yang perusahaan yang baik dan tepat
menyeluruh dan berjuang untuk dibutuhkannya suatu analisa dan
merealisasikan tujuannya. evaluasi, dimana hal tersebut
5)Memanfaatkan umpan balik diharapkan mampu mencegah
(feedback) yang konkrit dalam seluruh penyelewengan yang dapat terjadi
kegiatan kerja yang dilakukannya. didalam suatu perusahaan. Sebuah
6)Mencari kesempatan untuk pengendalian digunakan untuk
merealisasikan rencana yang telah membantu kegiatan-kegiatan
diprogramkan. perusahaan. Pengendalian internal
adalah proses yang dirancang untuk
Pengaruh Sistem Informasi memberikan kepastian yang layak
Akuntansi terhadap Kinerja karyawan mengenai pencapaian tujuan
Penerapan sistem informasi manajemen tentang realibilitas
akuntansi berpengaruh positif dan pelaporan keuangan, efektivitas dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. efisiensi operasi, dan kepatuhan
Hal ini disebabkan karena penerapan terhadap hukum dan peraturan yang
sistem informasi akuntansi akan berlaku (Setyaningsih, 2017).
mempermudah dan mempercepat H2:Pengendalian Internal berpengaruh
penyelesaian tugas yang dilakukan terhadap kinerja karyawan.
setiap individu dilembaga tersebut.

4
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

METODE PENELITIAN menjabarkan variabel penelitian dalam


Menurut sugiyono (2018:2) “metode konsep dimensi dan indikator.
penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data Sumber dan Cara Pengumpulan Data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Menurut Sugiyono (2018:225) “data
Metode kualitatif dan kuantitatif sering primer adalah data yang langsung
dipasangkan dengan nama metode memberikan data kepada pengumpul
yang tradisional dan metode baru. data”. Data primer secara khusus
Metode kuantitatif dinamakan metode dikumpulkan oleh peneliti untuk
tradisional, karena metode ini sudah menjawab pertanyaan penelitian. Data
cukup lama digunakan sehingga sudah primer dapat berupa opini subjek secara
mentradisi sebagai metode untuk individual atau kelompok. Data primer
penelitian.Sedangkan metode kualitatif dapat diperoleh dengan memberikan
dinamakan metode baru, karena kuesioner secara langsung kepada 40
popularitasnya belum lama (Sugiyono, orang staf di PT. Beton Elemen
2018:7). Metode kuantitatif adalah Persada, jenis pertanyaan yang
metode penelitian yang berdasarkan digunakan adalah bersifat tertutup.
pada populasi atau sampel tertentu, Menurut Sugiyono (2017:224) teknik
pengumpulan data menggunakan pengumpulan data merupakan langkah
instrumen penelitian, analisis data yang paling strategis dalam penelitian,
bersifat kuantitatif atau statistik, dengan karena tujuan utama dari penelitian
tujuan untuk menguji hipotesis yang adalah mendapatkan data. “Skala likert”
telah ditetapkan. Dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sikap,
menggunakan hubungan kausal, pendapat, dan presepsi seseorang atau
hubungan kausal adalah hubungan sekelompok orang tentang fenomena
yang bersifat sebab akibat (Sugiyono, sosial” (Sugiyono, 2016:93). Pernyataan
2018:8). Adapun metode penelitian dalam skala likert bisa berupa
yang dilakukan dalam penelitian ini pernyataan positif maupun negatif.
adalah metode kuesioner. Dalam penelitian ini penulis
Operasionalisasi variabel diperlukan menggunakan pernyataan positif, skor
untuk menentukan jenis, indikator, dan untuk pernyataan positif dapat dilihat
skala dari variabel-variabel yang terkait dari tabel sebagai berikut:
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1)Variabel bebas ( Independent Tabel 1
Variable) Menurut Sugiyono (2017:39) Skor kuesioner untuk pernyataan
menyebutkan bahwa variabel bebas positif dan negatif
merupakan variabel yang ` Skor Skor
mempengaruhi atau menjadi sebab Positif Negatif
perubahan atau timbulnya variabel Sangat 5 1
independen (terikat). “Maka dalam Setuju
penelitian ini ada dua variabel
Setuju 4 2
independen yang diteliti, yaitu Sistem
informasi akuntansi dan Pengendalian
internal. 2)Variabel terikat (Dependent Netral 3 3
Variable) Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang Tidak 2 4
menjadi akibat karena adanya variabel Setuju
bebas (Sugiyono, 2017:39). Maka
dalam penelitian ini yang menjadi Sangat 1 5
variabel terikat adalah kinerja karyawan. Setuju
Operasional variabel diperlukan untuk Sumber : Sugiyono (2009:184)

5
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Teknik Penentuan Data Metode Analisa Data


Populasi adalah gabungan dari Menurut Sugiyono (2017:244)
seluruh elemen yang berbentuk menyatakan analisis data adalah proses
peristiwa hal atau orang yang memiliki mencari dan menyusun secara
karakteristik yang serupa menjadi sistematis data yang diperoleh dari hasil
perhatian. Menurut Sugiyono (2018:80) wawancara, catatan lapangan, dan
mengatakan bahwa “populasi adalah bahan-bahan lain, sehingga dapat
wilayah generalisasi yang terdiri atas mudah dipahami, dan temuannya dapat
objek atau subjek yang mempunyai diinformasikan kepada orang lain.
kualitas dan karakteristik tertentu yang Dalam penlelitian ini data memiliki
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kedudukan penting. Data merupakan
dan kemudian ditarik kesimpulannya”. gambaran variabel yang teliti dan
Populasi pada penelitian ini adalah berfungsi sebagai alat pembuktian
seluruh staf keuangan dan akunting PT. hipotesis. Oleh karena itu, benar atau
Beton Elemen Persada berjumlah 40 tidaknya data sangat menentukan
orang. bermutu tidaknya suatu hasil penelitian.
Dilain pihak, benar tidaknya data
Sampel tergantung pada baik tidaknya
Menurut Sugiyono (2018:81) instrument kuesioner atau angket harus
mengatakan bahwa “sampel adalah dapat digunakan untuk mendapatkan
bagian dari jumlah dan karakteristik data yang valid dan reliebel tentang
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila variabel yang diukur.
populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada Analisis Deskriptif
pada populasi, misalnya karena Dengan menggunakan metode
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, penelitian akan diketahui hubungan
maka peneliti dapat menggunakan yang signifikan antara variabel yang teliti
sampel yang diambil dari populasi itu. sehingga kesimpulan akan memperjelas
Untuk itu sampel yang diambil dari gambaran mengenai objek yang diteliti.
populasi harus betul-betul Menurut Sugiyono (2017:147) yang
representative (mewakili). Teknik dalam dimaksud dengan analisis statistik
pengambilan sampel adalah dengan deskriptif adalah statistik yang
sampling jenuh, menurut sugiyono digunakan untuk menganalisis data
(2018:85) sampling jenuh adalah teknik yang telah terkumpul sebagaimana
penentuan sampel bila semua anggota adanya tanpa bermaksud membuat
populasi digunakan sebagai sampel. kesimpulan yang berlaku untuk umum
Istilah lain dari sampling jenuh adalah atau generalisasi. Pendekatan deskriptif
sensus, dimana pengambilan sampel ini digunakan untuk memperjelas atau
adalah semua staf PT. Beton Elemen menggambarkan fakta yang terjadi pada
Persada sebanyak 36 orang. variabel yang diteliti yaitu system
informasi akuntansi, pengendalian
Penentuan Responden internal, dan kinerja karyawan. Untuk
Sehubungan dengan populasi yang mengetahui gambaran dari masing-
banyak, maka akan diambil sampel. masing variabel digunakan rumus rata-
Menurut Sugiyono (2017:217) teknik rata (mean). Nilai rata-rata ini
sampling adalah teknik pengambilan didapatkan dengan menjumlahkan dan
sampel untuk menentukan sampel keseluruhan dalam setiap variabel,
mana yang akan digunakan dalam kemudian dibagi dalam jumlah
penelitian. Teknik pengambilan sampel responden.
menggunakan Rumus Slovin.

6
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk Uji Asumsi Klasik
mengukur sah atau valid tidaknya suatu Uji asumsi klasik terhadap model
kuesioner. Suatu kuesioner dilakukan regresi yang digunakan dalam penelitian
valid apabila pernyataan pada kuesioner ini, uji asumsi klasik yang digunakan
mampu mengungkapkan sesuatu yang adalah uji normalitas, uji
diukur oleh kuesioner tersebut multikolinearitas, dan uji
(Sugiyono 2013:52). Uji validitas dalam heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:97).
penelitian ini digunakan analisis item,
yaitu mengkorelasikan skor tiap butir Uji Normalitas
dengan skor total yang merupakan Uji normalitas data yang digunakan
jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item untuk mengetahui apakah suatu data
yang tidak memenuhi syarat maka item terdistribusi secara normal atau tidak.
tersebut tidak akanditeliti lebih lanjut. Untuk mendeteksi suatu data
Menurut Sugiyono (2013:126) syarat terdistribusi secara normal atau tidak,
tersebut adalah hasil perhitungan nilai dapat menggunakan analisis grafik. Jika
korelasi dibandingkan dengan nilai distribusi residual normal, maka garis
kritisnya atau nilai angka badannya (Sig) yang menggambarkan data
pada tingkat siginifikan 0,05 dengan tes sesungguhnya akan mengikuti garis
satu sisi untuk menguji validitasnya. diagonalnya (Ghozali,2013). Uji statistik
Untuk uji validitas item tersebut yang dapat digunakan untuk menguji
digunakan alat bantuSoftware Statistical normalitas residual adalah uji statistic
Program For Science (SPSS) For non-parametik Kolmogrv-Smirnov (Uji
Windows. K-S). Uji ini dilakukan dengan
membandingkan probalitas yang
Uji Realibilitas diperoleh dengan taraf signifikan 0,05.
Menurut Sugiyono (2018:268) Apabila nilai signifikan hitung >0,005
mengemukakan “bahwa reliabilitas maka data distribusi normal (Ghozali,
berkenaan dengan derajat konsistensi 2013).
dan stabilitas data atau temuan”. Uji
realibilitas dilakukan untuk mengetahui Uji Multikolinearitas
konsistensi hasil sebuah jawaban Uji ini bertujuan untuk menguji
tentang anggapan responden.Hasil uji apakah model regresi ditemukan
realibiltas dilihat dari nilai cronbach adanya korelasi antar variabel
alpharealibiltas yang baik adalah independen. Model regresi yang baik
semakin mendekati 1. Suatu variabel seharusnya tidak terjadi korelasi antara
dikatakan reliabel jika memberikan nilai variabel independen. Jika terjadi gejala
cronbach alpha> 0,6. multikolinearitas yang tinggi, standar
error koefisien regresi akan semakin
Method of Succeshive Interval (MSI) lebar sehingga menyebabkan
Mentransformasi data dari ordinal kemungkinan terjadi kekeliruan
menjadi interval gunanya untuk menerima hipotesis yang salah dan
memenuhi sebagian dari syarat analysis mengolah hipotesis yang benar. Uji
parametric yang mana data yang asumsi klasik ini dapat dilakukan
disajikan oleh penulis adalah data dengan jalan mengresikan model
ordinal maka harus dinaikkan menjadi analisis dan melakukan uji korelasi antar
data berskala interval. Teknik variabel independen. Untuk mendeteksi
transformasi yang paling sederhana ada atau tidaknya multikoliniearitas
dengan menggunakan Method of maka dilakukan dengan melihat
Succeshive Interval (MSI) menurut Tolerance Value dan Variance Inflantion
Sugiyono (2017:268). factor (VIF). Tolerance Value mengukur

7
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

variabelitas variabel independen yang 2013:97). Nilai koefisien determinasi


terpilih yang tidak dijelaskan oleh adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
variabel independen lainnya. Jadi nilai kecil berarti kemampuan variabel-
Tolerance yang rendah sama dengan variabel dependen sangat terbatas. Nilai
nilai VIF tinggi karena VIF = 1/ Tolerance yang mendekati satu berarti variabel-
Value. Nilai yang umum dipakai untuk variabel independen memberikan
menunjukan adanya multikoliniearitas semua informasi yang dibutuhkan untuk
adalah nilai Tolerance Value> 0,1 atau memprediksi variasi variabel dependen.
sama dengan nilai VIF > 10 maka tidak
terjadi multikoliniearitas antara variabel Uji T (Parsial)
independennya. Uji Parsial (t test) MenurutGhozali
(2013:98) dimaksudkan untuk melihat
Uji Heteroskedasisitas apakah variabel bebas (independen)
Uji Heteroskedasisitas untuk secara individu mempunyai pengaruh
mengetahui ada atau tidaknya terhadap variabel terikat (dependen),
penyimpangan asumsi klasik dengan asumsi variabel bebas lainnya
heteroskedasisitas, yaitu adanya konstan. Kriteria pengujian yang
ketidaksamaan varian residual untuk digunakan dengan membandingkan
semua pengamatan pada model regresi. nilai signifikan yang diperoleh dengan
Model regresi yang baik adalah yang taraf signifikan yang telah ditentukan
hemokedatisitas atau tidak terjadi yaitu 0,05. Apabila nilai signifikan < 0,05
heteroskedasisitas. Untuk mengetahui maka variabel independen mampu
ada tidaknya heteroskedasisitas dapat mempengaruhi variabel independen
dilakukan dengan uji Glejser. Dalam uji maupun mempengaruhi variabel
Glejser, adanya indikasi terjadi dependen secara signifikan atau
heteroskedasisitas apabila variabel hipotesis diterima.
independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen. Jika HASIL PENELITIAN
probabilitas signifikan diatas tingkat Sistem informasi akuntansi dapat
kepercayaan 5%, maka model regresi dijadikan penelitian dengan mengukur
tidak mengandung adanya pengaruhnya terhadap kinerja
heteroskedasisitas. karyawan, dimana kinerja karyawan
dipengaruhi oleh implementasi sistem
Analisis Regresi Berganda informasi akuntansi yang berjalan di
Menurut Ghozali (2013:95) perusahaan, misalnya perangkat keras
menjelaskan bahwa analisis regresi dan perangkat lunak yang memadai,
adalah model analisis yang digunakan adanya prosedur-prosedur yang jelas
untuk mengukur kekuatan hubungan dalam siklus akuntansi, sumber daya
antara dua variabel.Dalam penelitian ini manusia dengan kompetensi yang baik
model analisis yang digunakan adalah serta didukung oleh basis data dan
model analisis regresi berganda yaitu jaringan yang handal.
apabila pengaruh antar variabel Sistem pengendalian internal dapat
melibatkan lebih dari satu variabel dijadikan penelitian dengan mengukur
independen. pengaruhnya terhadap kinerja karyawan
dimana kinerja karyawan dipengaruhi
Uji kelayakan Koefisien Determinasi oleh karakteristik atas pengendalian
(R2) internal, misalnya lingkungan
Koefisien Determinasi (R2) pada pengendalian yang memadai, adanya
intinya mengukur seberapa jauh penaksiran risiko oleh perusahaan,
kemampuan model dalam menerangkan informasi dan komunikasi yang relevan
variansi variabel dependen (Ghozali,

8
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

serta pemantauan yang dilakukan oleh bekerja sangat ketat dan terkendali
masing-masing karyawan. dengan perolehan skor 132 dari 961
atau 13,74 %.
Analisis Deskriptif Sistem Informasi
Akuntansi (X1) Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan
Berdasarkan data hasil penyebaran (Y)
kuesioner yang terdiri dari tiga (3) butir Pada tahap ini akan dilakukan
pertanyaan untuk variabel Sistem analisis data dari hasil penyebaran
Informasi Akuntansi, dilakukan kuesioner yang telah disebarkan kepada
kategorisasi berdasarkan skor tertinggi karyawan sebagai responden sebanyak
dan terendah. Berdasarkan data 36 orang perihal kinerja karyawan pada
tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawanPT. Beton Elemen Persada.
variabel Sitem Informasi Akuntansi Adapun pernyataan yang terdapat
termasuk dalam kriteria “baik” yang dalam kuesioner terdiri dari empat (4)
ditunjukkan oleh jumlah skor sebesar pernyataan mengenai kinerja karyawan
502 berada pada interval “453,7 – 540”. sebagai variabel Y. Berdasarkan
Dari salah satu pertanyaan kuesioner, tabulasi di atas dapat disimpulkan
beberapa responden menjawab bahwa variabel kinerja karyawan
transaksi yang dilakukan kemudian termasuk dalam kriteria “baik” yang
dicatat dalam formulir, disahkan, dan ditunjukkan oleh jumlah skor sebesar
diperiksa datanya untuk memastikan 618 berada pada interval “604,9 – 720”.
ketepatan dan kelengkapannya dengan
perolehan skor 162 dari 502 atau Hasil Penelitian Verifikatif Uji
32,27%. Validitas Data
Uji validitas data bertujuan untuk
Analisis Deskriptif Pengendalian mengetahui sejauh mana validitas
Internal (X2) pertanyaan dari kuesioner yang
Pada tahap ini akan dilakukan diajukan oleh peneliti. Pengujian
analisis data dari hasil penyebaran validitas ini menggunakan product
kuesioner yang telah disebarkan kepada moment (pearson correlation). Jika r
karyawan sebagai responden sebanyak hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari
36 orang perihal pengendalian internal r tabel (nilai kritis) pada taraf signifikan 5%
pada karyawanPT. Beton Elemen atau 0,05 maka instrumen tersebut
Persada.Adapun pernyataan yang memenuhi kriteria dan pertanyaan yang
terdapat dalam kuesioner terdiri dari diajukan bersifat valid. Sebaliknya bila r
enam (6) pernyataan mengenai hitung (koefisien korelasi) lebih kecil dari r
pengendalian internal sebagai variabel tabel (nilai kritis) maka instrumen tersebut
X2. Berdasarkan data hasil penyebaran tidak memenuhi kriteria dan pertanyaan
kuesioner yang terdiri dari enam (6) butir yang diajukan tidak valid.
pertanyaan untuk variabel pengendalian Berdasarkan hasil pengujian
internal, dilakukan kategorisasi validitas data bahwa variabel X1 (Sistem
berdasarkan skor tertinggi dan Informasi Akuntansi) menunjukkan
terendah. Berdasarkan data tersebut bahwa seluruh data yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa variabel adalah valid. Hal tersebut memenuhi
pengendalian inernal termasuk dalam syarat nilai signifikansi r hitunglebih besar
kriteria “baik” yang ditunjukkan oleh dari r tabel. Dengan demikian semua item
jumlah skor sebesar 961 berada pada pertanyaan dalam kuesioner di atas
interval “907,3 – 1.080”. Dari salah satu dapat digunakan dan dapat dipercaya
pertanyaan kuesioner, beberapa untuk mengumpulkan data yang
responden menjawab bahwa kebijkan diperlukan dan untuk diolah lebih lanjut.
dan prosedur perusahaan tempat saya

9
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Berdasarkan hasil pengujian


validitas data bahwa variabel X2 Uji Normalitas
(Pengendalian Internal) menunjukkan Uji normalitas digunakan untuk
bahwa seluruh data yang diperoleh mengetahui apakah data berdistribusi
adalah valid. Hal tersebut memenuhi normal atau tidak berdistribusi normal.
syarat nilai signifikansi r hitung lebih besar Pengujian normalitas pada penelitian ini
dari r tabel, dengan demikian semua item menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
pertanyaan dalam kuesioner tersebut
dapat digunakan dan dapat dipercaya Uji Multikolinieritas
untuk mengumpulkan data yang Uji multikolonieritas bertujuan untuk
diperlukan dan untuk diolah lebih lanjut. menguji apakah dalam model regresi
Berdasarkan hasil pengujian ditemukan adanya korelasi antar
validitas data bahwa variabel Y (Kinerja variabel bebas. Kesimpulan variabel-
Karyawan) menunjukkan bahwa seluruh variabel independent tidak terdapat
data yang diperoleh adalah valid. Hal masalah multikolinieritas dimana:
tersebut memenuhi syarat nilai 1) Pada variabel Sistem Informasi
signifikansi r hitung lebih besar dari r tabel, Akuntansi (X1), nilai Variance
dengan demikian semua item Influence Factor (VIF) sebesar
pertanyaan dalam kuesioner tersebut 1,105 lebih kecil dari pada 10,00;
dapat digunakan dan dapat dipercaya 2) Pada variabel Pengendalian
untuk mengumpulkan data yang Internal (X2), nilai Variance
diperlukan dan untuk diolah lebih lanjut. Influence Factor (VIF) sebesar
1,105 lebih kecil daripada 10,00.
Uji Reliabitas Data
Reliabilitas instrumen Uji Heteroskedastisitas
menggambarkan pada kemantapan dan Uji heteroskedastisitas bertujuan
keajegan alat ukur yang digunakan. untuk mengetahui apakah dalam model
Suatu alat ukur dikatakan memiliki regresi terjadi ketidaksamaan varian
reliabilitas yang baik apabila alat ukur dari suatu residual pengamatan ke
tersebut selalu memberikan hasil yang pengamatan yang lain. Pengujian
sama meskipun digunakan berkali-kali heteroskedastisitas data dilakukan
baik oleh peneliti yang sama maupun dengan menggunakan Uji Glejser.
peneliti yang berbeda. Intrumen dalam
variabel dikatakan reliabel jika memiliki Analisis Regresi Linier Berganda
Cronbach Alpha lebih dari 0,6. Setelah estimasi model regresi linier
Berdasarkan data yang telah diteliti berganda dilakukan dan diuji
bahwa semua instrumen variabel pemenuhan syaratnya (uji asumsi
penelitian memiliki nilai Cronbach Alpha klasik) serta kelayakan modelnya, maka
lebih dari 0,6. Dengan demikian dapat tahap terakhir adalah melakukan
disimpulkan bahwa seluruh variabel interpretasi terhadap model regresi linier
penelitian adalah reliabel. berganda.

Uji Asumsi Klasik Analisis Koefisien Korelasi


Sebelum dilakukan pembentukan Perhitungan koefisien korelasi yang
model regresi, terlebih dahulu dilakukan digunakan dalam penelitian ini adalah
pengujian asumsi klasik supaya model menggunakan korelasi Product
yang terbentuk memberikan estimasi Moment.
yang tepat. Pengujian asumsi ini terdiri
dari 4 pengujian, yaitu uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas
dan uji autokorelasi.

10
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Analisis Koefisien Determinasi Ha2 Terdapat pengaruh yang


Berdasarkan hasil koefisien korelasi (β2≠ 0) signifikan dari Pengendalian
di atas, maka dapat diketahui nilai : Internal terhadap Kinerja
koefisien determinasi dengan demikian Karyawan.
maka diperoleh nilai koefisien Kriteria pengujian:
determinasi sebesar 59,2% yang H0 akan ditolak jika thitung > ttabel atau -thitung
menunjukkan arti bahwa variabel Sistem <-ttabel, sedangkan H0 akan diterima jika –
Informasi Akuntansi (X1) dan ttabel < thitung < ttabel. Tingkat signifikan (α)
Pengendalian Internal (X2)memberikan sebesar 5%, dan derajat kebebasan (v)
pengaruh simultan (bersama-sama) = 34 (36 – 2) didapat nilai ttabel 2,032.
sebesar 66,8% terhadap Kinerja
Karyawan (Y). Sedangkan sisanya Pembahasan
40,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang Sistem informasi akuntansi adalah
tidak diteliti oleh penulis. sistem yang digunakan untuk
mengumpulkan, mencatat, menyimpan
Uji Hipotesis dan mengolah data untuk menghasilkan
Sistem Informasi Akuntansi (X1) suatu informasi untuk pengambilan
terhadap Kinerja Karyawan (Y) keputusan. Jika tidak ada sistem
Sistem Informasi Akuntansi diduga informasi akuntansi maka perusahaan
akan berpengaruh terhadap Kinerja akan mengalami kesulitan dalam
Karyawan. Untuk itu dilakukan mengendalikan aktivitas-aktivitas yang
pengujian hipotesis menggunakan uji t terjadi sehingga mempengaruhi kondisi
dengan rumusan hipotesis sebagai perusahaan. Berdasarkan hasil
berikut: penelitian yang telah dilakukan, dapat
Ho1 Tidak terdapat pengaruh disimpulkan bahwa variabel Sistem
(β1= 0) yang signifikan dari Sistem Informasi Akuntansi termasuk dalam
: Informasi Akuntansi kriteria “baik” yang ditunjukkan oleh
terhadap Kinerja Karyawan. jumlah skor sebesar 502 berada pada
Ha1 Terdapat pengaruh yang interval “453,7 – 540”. Dari ke tiga
(β1≠ 0) : signifikan dari Sistem pernyataan yang diajukan, terdapat satu
Informasi Akuntansi pernyataan yang dijawab responden
terhadap Kinerja Karyawan. dengan nilai paling kecil, yaitu transaksi
Kriteria pengujian: yang dilakukan kemudian dicatat dalam
H0 akan ditolak jika thitung > ttabel atau -thitung formulir, disahkan, dan diperiksa
<-ttabel, sedangkan H0 akan diterima jika – datanya untuk memastikan ketepatan
ttabel < thitung < ttabel. Tingkat signifikan (α) dan kelengkapannya dengan perolehan
sebesar 5%, dan derajat kebebasan (v) skor 162 dari 502 atau 32,27%. Hal
= 34 (36 – 2) didapat nilai ttabel 2,032. tersebut menunjukan bahwa sistem
informasi akuntansi belum berjalan
Pengendalian Internal (X2) terhadap dengan memadai.
Kinerja Karyawan (Y) Pengendalian internal adalah
Pengendalian Internal diduga akan seperangkat kebijakan dan prosedur
berpengaruh terhadap Kinerja untuk melindungi aset atau kekayaan
Karyawan. Untuk itu dilakukan perusahaan dari segala bentuk tindakan
pengujian hipotesis menggunakan uji t penyalahgunaan, menjamin tersedianya
dengan rumusan hipotesis sebagai informasi akuntansi perusahaan yang
berikut: akurat, serta memastikan bahwa semua
Ho2 Tidak terdapat pengaruh ketentuan atau peraturan hukum dan
(β2= 0) yang signifikan dari undang-undang kebijakan manajemen
: Pengendalian Internal telah dipatuhi atau dijalankan sebagai
terhadap Kinerja Karyawan mestinya oleh seluruh karyawan

11
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

perusahaan. Berdasarkan hasil pengaruh terhadap Kinerja Karyawan


penelitian yang telah dilakukan, dapat pada PT. Beton Elemen Persada.
disimpulkan bahwa variabel Pengendalian Internal yang terjadi di
Pengendalian Internal termasuk dalam PT. Beton Elemen Persada menunjukan
kriteria “baik” yang ditunjukkan oleh hasil yang baik. Hal tersebut
jumlah skor sebesar 961 berada pada menunjukan bahwa Pengendalian
interval “907,3 – 1.080”. Dari ke enam Internal dalam perusahaan belum
pernyataan yang diajukan,terdapat satu berjalan dengan baik karena kebijakan
pernyataan yang dijawab responden dan prosedur perusahaan belum ketat
dengan nilai paling kecil, yaitu kebijkan dan terkendali.
dan prosedur perusahaan tempat saya Berdasarkan pada hasil penelitian di
bekerja sangat ketat dan terkendali atas, maka saran yang dapat penulis
dengan perolehan skor 132 dari 961 sampaikan adalah sebagai berikut:
atau 13,74 %. 1)Hasil penelitian mengenai Sistem
Kinerja karyawan adalah hasil kerja Informasi Akuntansi dan Pengendalian
secara kualitas dan kuantitas yang Internal terhadap kinerja karyawan,
dicapai oleh seorang pegawai dalam perlu adanya penelitian lebih lanjut
melaksanakan tugasnya sesuai dengan dengan mengganti penggunaan
tanggung jawab yang diberikan indikator Sistem Informasi Akuntansi
kepadanya.Berdasarkan penelitian yang atau menambah variabel lain. 2)Untuk
telah dilakukan, dapat disimpulkan memperbaiki kelemahan terhadap
bahwa variabel kinerja karyawan Sistem Informasi Akuntansiperihal
termasuk dalam kriteria “baik” yang transaksi yang dilakukan tidak langsung
ditunjukkan oleh jumlah skor sebesar dicatat dalam formulir, disahkan, dan
618 berada pada interval “604,9 – 720”. diperiksa datanya untuk memastikan
Dari ke empat pernyataan yang ketepatan dan kelengkapannya, penulis
diajukan, terdapat satu pernyataan yang menyarankan agar dilakukannya
dijawab responden dengan nilai paling evaluasi secara berkala agar setiap
kecil, yaitu atasan sering meminta saya transaksi yang terjadi, langsung
untuk memberikan ide dalam dilakukan input terhadap sistem secara
pengambilan keputusan dengan daily, sehingga informasi yang disajikan
perolehan skor 144 dari 618 atau dapat informatif dan reliabel. 3)Untuk
23,30%. memperbaiki kinerja karyawan, penulis
menyarankan sebaiknya diberikan
KESIMPULAN DAN SARAN kontribusi kepada setiap level karyawan
Dari hasil penelitian perihal di perusahaan untuk berperan aktif
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dalam memberikan ide, gagasan
dan Pengendalian Internal terhadap ataupun kritikan terhadap pelaksanaan
Kinerja Karyawanpada PT. Beton kerja perusahaan, sehingga setiap
Elemen Persada, didapatkan karyawan mempunyai peluang yang
kesimpulan sebagai berikut: 1)Sistem sama untuk dapat berprestasi dan
Informasi Akuntansi mempunyai memberikan sumbangan pemikiran bagi
pengaruh terhadap Kinerja Karyawan perusahaan.
pada PT. Beton Elemen Persada.
Sistem Informasi Akuntansi yang ada di DAFTAR PUSTAKA
PT. Beton Elemen Persada menunjukan Ambara, M. (2016). “Pengaruh
hasil yang baik. Hal tersebut penerapan sistem informasi
menunjukan bahwa Sistem Informasi akuntansi terhadap kinerja
Akuntansi yang berjalan di perusahaan karyawan dengan integritas
belum berjalan secara memadai. karyawan sebagai variabel
2)Pengendalian Internal mempunyai pemoderasi”.E-Jurnal Akuntansi

12
JASa ( Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi )
Vol. 3 No. 1 /April 2019
ISSN 2550-0732 print / ISSN 2655-8319 online

Universitas Udayana. Vol.15, dan Praktis". Jakarta: Kencana


No.1. ISSN: 2302-8556. Prenada Group.
Diana, A & Lilis S. (2012). Sistem Rizaldi, F. (2015). "Pengaruh Sistem
Informasi Akuntansi Informasi Akuntansi terhadap
Perancangan dan Penerapan. Kinerja Karyawan CV Teguh
Yogyakarta:Andi. Karya Utama Surabaya”. Jurnal
Edison, E. dkk. (2012), manajemen Ilmu & Riset Akuntansi. Vol.4,
sumber daya manusia Strategi No.10. ISSN: 2460-0585.
dan Perubahan dalam rangka
Meningkatkan Kinerja Romney, M. B & Paul J. S. (2014). Edisi
Pegawai dan 13. Sistem Informasi Akuntansi
Organisasi.Bandung.ALFABET “accounting information
A. systems”. Jakarta: Salemba
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Empat.
Multivariate dengan program Setyaningsih, A. (2017). "Pengaruh
SPSS. Edisi ketujuh. Semarang: Pengendalian Internal dan
badan Penerbit Unversitas Locus". Jurnal Ilmu dan Riset
Diponegoro. Akuntansi.Vol.6, No.10. ISSN:
Hery, (2013). Comprehensive edition. 2460-0585.
Pengantar Akuntansi Sinambela, L. P. (2016). Manajemen
Comprehensive edition. Jakarta: Sumber Daya Manusia
Grasindo. "membangun tim kerja yang
Hery. (2014). Pengendalian Akuntansi solid untuk meningkatkan
dan Manajemen. Jakarta: kinerja". Jakarta: PT. Bumi
Kencana Prenada Group. Aksara.
Mangkunegara. (2011). Manajemen Susanto. A. (2013). Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia Akuntansi. Bandung: Lingga
Perusahaan. Bandung: Rosad Jaya
karya. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Maya S. N. Z & Efendi, R. H. (2017). Bandung: Alfabeta.
Sistem Informasi Akuntansi: Sugiyono. (2013). Statistika untuk
Metoda Cara Cepat Paham penelitian. Bandung: Alfabeta.
Akademisi dan Implementasi di Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Lapangan (Praktisi). Bandung: Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
FEKON UNLA PERSS. Bandung: Alfabeta.
Melasari, Ranti. 2017. “ Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Mulyadi. (2014). Edisi 6. Auditing 1. dan Pengembangan, Research
Jakarta: Salemba Empat. and Development, Untuk
Mulyadi. (2015). Edisi 4. Sistem Bidang: Pendidikan,
Akuntansi. Jakarta: Salemba Manajemen, Sosial, Teknik.
Empat. Bandung: Alfabeta.
Mulyadi. (2015). Sistem Informasi Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Akuntansi. Jakarta: Salemba Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Empat. Bandung: Alfabeta.
Mulyadi.(2016). Sistem Akuntansi. Edisi Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
keempat. Jakarta: Salemba Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Empat. Bandung: Alfabeta.
Noor, J. (2013). Edisi 1. penelitian Ilmu
Manajemen "Tinjauan Filosofis

13

Anda mungkin juga menyukai