Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGGUNAAN METODE KESEIMBANGAN

GARIS (LINE OF BALANCE) PADA PROYEK KONSTRUKSI


UNTUK PEKERJAAN REPETITIF
(STUDI KASUS : PROYEK THE MANHATTAN MALL &
CONDOMINIUM - MEDAN)

Utama Prabowo Syahrizal Andy Putra Rambe


Mahasiswa Pembimbing Co-Pembimbing
Departemen Teknik Sipil Departemen Teknik Sipil Departemen Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
prabowoutama5@gmail.com rizal_ar@ymail.com andyputrarambe@gmail.com

ABSTRAK
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya dilaksanakan
satu kali dan umumnya mempunyai waktu yang pendek dimana awal dan akhir
proyek relatif pasti. Keberhasilan suatu proyek konstruksi sangat tergantung pada
tahap planning dan scheduling. Tugas akhir ini menerapkan metode LOB pada
penjadwalan proyek dimana awalnya proyek direncanakan dengan menggunakan
metode Bar Chart. Line-of-Balance (LOB) adalah variasi dari metoda penjadwalan
linier yang memungkinkan keseimbangan operasi sehingga setiap kegiatan dapat
terus berlangsung. Proyek tersebut yaitu Gedung The Manhattan Mall &
Condominium di Kota Medan. Dalam Tugas Akhir ini, metode penelitian dalam
menghitung menggunakan LOB dilakukan penyederhanaan hierarki kegiatan
sehingga memudahkan untuk dilakukan analisa konflik setelah dilakukan
penggambaran ke dalam diagram garis. Hasil perhitungan perencana dengan
menggunakan metode LOB, setelah dilakukan penggabungan aktifitas, analisa
konflik dan penggambaran diagram didapat durasi akhir pekerjaan sebesar 277
hari.

Kata Kunci : scheduling, Line-of-Balance (LOB), dan Tipikal.

ABSTRACT
A construction project is a series of activities that are only carried out once and
generally have a short time in which the beginning and end of the project are
relatively certain. The success of a construction project depends on the planning
and scheduling stages. This final project applies the LOB method to project
scheduling where the project was originally planned using the Bar Chart method.
Line-of-Balance (LOB) is a variation of the linear scheduling method that allows
the balance of operations so that each activity can continue. The project is The
Manhattan Mall & Condominium Building in Medan City. In this Final Project, the
research method in calculating using LOB is simplified activity hierarchy so that it
is easier to do conflict analysis after drawing into a line diagram. The results of the
planner's calculations using the LOB method, after merging activities, conflict
analysis and diagram depictions, the final duration of the work is 277 days.
Keywords: scheduling, Line-of-Balance (LOB), and Typical.

1
PENDAHULUAN mampu memberikan informasi tentang
jadwal / waktu rencana dan kemajuan
Latar Belakang proyek dalam kinerja sumber daya
Proyek konstruksi merupakan
berupa peralatan, material, tenaga kerja
suatu rangkaian kegiatan yang hanya
dan biaya serta perencanaan lamanya
dilaksanakan satu kali dan umumnya
proyek.
mempunyai waktu yang pendek dimana
Perencanaan merupakan salah
awal dan akhir proyek relatif pasti.
satu fungsi vital dalam kegiatan
Keberhasilan suatu proyek
manajemen proyek, karena untuk
konstruksi sangat tergantung pada tahap
mencapai tujuan, manajemen harus
planning dan scheduling. Penjadwalan
membuat langkah-langkah proaktif
proyek membantu menunjukkan
dalam melakukan perencanaan yang
hubungan antar aktivitas dalam suatu
komprehensif agar sasaran dan tujuan
proyek, mengidentifikasi hubungan yang
dapat dicapai. Perencanaan dikatakan
harus didahulukan antar pekerjaan, serta
baik bila seluruh proses yang ada di
menunjukkan perkiraan waktu yang
dalamnya dapat diimplementasikan
realistis untuk setiap item pekerjaan.
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
Tanpa perencanaan yang tepat maka
telah ditetapkan dengan tingkat
kemungkinan dapat terjadi suatu proyek
penyimpangan minimal serta hasil akhir
akan mengalami kegagalan yang
maksimal. Secara filosofis perencanaan
akibatnya dapat merugikan perusahaan,
mencakup empat hal yaitu aman, efektif,
seperti misalnya terjadi keterlambatan
efisien, dan mutunya terjamin. Salah satu
dalam pelaksanaan suatu proyek dapat
hasil dari perencanaan adalah
mengakibatkan lebih lamanya waktu
penjadwalan proyek, yang dapat
penyelesaian proyek yang pada akhirnya
memberikan informasi tentang jadwal
akan menimbulkan kenaikan biaya
rencana dan kemajuan proyek dalam hal
proyek. Oleh karena itu, perencanaan
kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga
yang tepat dan sesuai dengan
kerja, peralatan dan material serta
karakteristik proyek sangat diperlukan
rencana durasi proyek dan progres waktu
untuk menghadapi kondisi proyek yang
untuk penyelesaian proyek. Dalam
tidak pasti, sehingga proyek dapat
penjadwalan, kegiatan dan hubungan
dilaksanakan dengan waktu dan biaya
antar kegiatan disusun dengan terperinci
yang efisien.
guna membantu pelaksanaan evaluasi
Dalam mengatur jalannya suatu
proyek.
proyek konstruksi diperlukan manajemen
Untuk itu, telah banyak metode-
proyek. Manajemen proyek adalah
metode yang dikembangkan untuk
merencanakan, mengorganisir,
penjadwalan waktu pelaksanaan proyek,
memimpin, dan mengendalikan sumber
antara lain Bar Chart dan kurva S, CPM
daya perusahaan untuk mencapai sasaran
(Critical Path Method), PDM
jangka pendek yang telah
(Precedence Diagram Method), PERT
ditentukan.Manajemen proyek meliputi
(Project Evaluation and Review
pengelolaan lingkup proyek, pengelolaan
Technique), LOB (Line of Balance),dan
waktu / jadwal, pengelolaan biaya dan
lain-lain.
pengelolaan kualitas atau mutu.
Seperti yang diketahui secara
Penjadwalan proyek adalah salah satu
umum, metode LOB kebanyakan
bagian dari hasil perencanaan yang
digunakan untuk penjadwalan dari

2
pembangunan secara horizontal, seperti Pembatasan Masalah
pembangunan pipa saluran, jalan raya 1. Lokasi studi kasus terletak di Kota
maupun perumahan dan kesemuanya Medan yaitu pada Proyek The
Manhattan Mall & Condominium
memiliki pekerjaan-pekerjaan yang
Medan.
berulang untuk bentuk struktur bangunan 2. Yang ditinjau adalah jenis pekerjaan
yang tipikal. Karena melihat Metode yang bersifat repetitive/ berulang saja.
LOB yang diutamakan 3. Pekerjaan yang ditinjau adalah
pengaplikasiannya pada pekerjaan yang pekerjaan struktur, tidak
memiliki pekerjaan yang berulang dan merencanakan ulang struktur dari
bentuk struktur bangunan yang tipikal, proyek.
4. Penelitian tidak menghitung biaya.
maka pada penelitian ini akan dicoba
untuk mengaplikasikannya pada Manfaat Penelitian
bangunan apartment yang juga memiliki Dengan penelitian ini
pekerjaan yang berulang dan bentuk diharapkan dapat memberikan
struktur yang tipikal vertikal ke atas. manfaat, diantaranya :
Pada penelitian ini, berdasarkan
1. Bagi Peneliti :
data yang didapatkan dari proyek Dapat menambah pengetahuan
Pembangunan Gedung The Manhattan dan pengalaman dari hasil penelitian
Mall & Condominium di Kota Medan, dalam perencanaan proyek.
perencana menggunakan metode Kurva 2. Bagi Departemen Teknik Sipil :
Hasil penelitian ini diharapkan
S. Untuk penelitian ini, akan dicoba
dapat digunakan sebagai bahan
untuk menerapkan metode LOB pada masukan bagi pengembangan ilmu
penjadwalan proyek tersebut, diharapkan pengetahuan dan menjadi referensi
nantinya dapat dihasilkan solusi agar bagi peneliti-peneliti selanjutnya,
waktu penyelesaian proyek tersebut terutama bagi mahasiswa Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.
seoptimal dan seefisien mungkin. 3. Bagi Pihak Lain :
Dengan adanya penelitian ini
Perumusan Masalah kiranya dapat membantu mahasiswa
1. Bagaimana metode LOB dapat dan pihak lain untuk mengetahui
menjadi salah satu metode dalam perencanaan proyek yang tepat.
mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya? LANDASAN TEORI
2. Bagaimana perbedaan penjadwalan
dengan menggunakan metode LOB Proyek Konstruksi
dan dengan menggunakan metode Proyek konstruksi merupakan
penjadwalan normal? suatu rangkaian kegiatan yang hanya
dilaksanakan satu kali dan umumnya
mempunyai waktu yang pendek dimana
Tujuan Penelitian
awal dan akhir proyek relatif pasti.
1. Menganalisis pengendalian proyek
Menurut Dipohusodo (1996:69),
dengan metode bagan linier seimbang proyek konstruksi adalah proyek yang
(Line of Balance) dalam pengendalian berkaitan dengan upaya pembangunan
proyek untuk mengoptimalkan sesuatu bangunan infrastruktur, yang
pemanfaatan sumber daya. umumnya mencakup pekerjaan pokok
2. Mengetahui perbedaan penjadwalan yang termasuk dalam bidang teknik sipil
dengan metode LOB dan dengan dan arsitektur.
menggunakan metode penjadwalan
normal. Penjadwalan Proyek
Penjadwalan proyek merupakan

3
salah satu elemen hasil perencanaan, kegiatan dan hal-hal lainnya yang dapat
yang dapat memberikan informasi menghambat pengerjaan proyek.
tentang jadwal rencana dan kemajuan Dalam pengerjaan proyek
proyek dalam hal kinerja sumber daya terdapat batasan-batasan yang harus
berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan dipenuhi karena berpengaruh terhadap
material serta rencana durasi proyek dan sukses atau tidaknya proyek tersebut,
progres waktu untuk penyelesaian yaitu anggaran (cost), waktu (time), dan
proyek. Penjadwalan itu sendiri mutu (quality). Ketiga hal tersebut secara
mencakup tenaga kerja, biaya, waktu, umum dikenal dengan istilah triple
material dan peralatan. Dan jika constraint dan merupakan parameter
dilakukan dengan tepat hal-hal seperti penting yang harus diperhatikan dalam
keterlambatan, pembengkakan biaya, pengerjaan suatu proyek.
dan hal lain yang dapat menimbulkan
kerugian dapat dihindari. Penjadwalan Line Of Balance
atau scheduling adalah pengalokasian Line of Balance (LOB) adalah
waktu yang tersedia untuk melaksanakan metode penjadwalan yang menggunakan
masing-masing pekerjaan dalam rangka sumbu koordinat, yaitu absis dan ordinat,
menyelesaikan suatu proyek hingga absis menunjukkan waktu kerja dan
tercapai hasil optimal dengan ordinat menunjukkan jumlah unit
mempertimbangkan keterbatasan- pekerjaan atau lokasi kegiatan yang
keterbatasan yang ada (Abrar Husen, dilaksanakan. Sedangkan garis miring
2010). menyatakan jenis kegiatan sekaligus
Manfaat dari penjadwalan menunjukkan kecepatan dari kegiatan
(Abrar Husen, 2010), diantaranya : tersebut. Kemiringan dari setiap garis alir
kegiatan menunjukkan tingkat
a. Memberikan pedoman terhadap unit produktifitas dari kegiatan tersebut.
pekerjaan/kegiatan mengenai batas- Semakin tegak garis alir tersebut maka
batas waktu untuk mulai dan akhir semakin tinggi tingkat produktifitasnya
dari masing-masing rugas. (Deko Sanjaya, 2014).
b. Memberikan sarana bagi manajemen LOB dapat menunjukkan dengan
untuk koordinasi secara sistematis sekilas apa yang salah pada kemajuan
dan realistis dalam penentuan alokasi kegiatan, dan dapat mendeteksi potensial
prioritas terhadap sumber daya dan gangguan yang akan dating, sehingga
waktu. diperoleh pemahaman yang lebih baik
c. Memberikan sarana untuk menilai untuk proyek-proyek yang tersusun dari
kemajuan pekerjaan. kegiatan berulang. Seperti pada proyek
d. Menghindari pemakaian sumber daya perumahan, konstruksi jalan raya,
yang berlebihan, dengan harapan pemasangan pipa dan lain sebagainya.
proyek dapat selesai sebelum waktu Untuk proyek dengan jumlah kegiatan
yang ditetapkan. relatif sedikit dengan kegiatan yang
e. Memberikan kepastian waktu berulang, metode ini sangat efektif untuk
pelaksanaan pekerjaan digunakan.
f. Merupakan sarana Penting dalam Menurut Mawdesley (1997),
pengendalian proyek. LOB mempunyai format dasar grafik X -
Y dengan sumbu axis (X) merupakan
Dalam suatu proyek konstruksi, variabel waktu dan sumbu ordinat (Y)
memiliki berbagai macam aktivitas. Oleh merupakan variabel jumlah unit
karena itu, perencanaan yang baik sangat berulang. LOB pada penelitian ini akan
dibutuhkan dalam membuat susunan digambarkan sebagai jajar genjang untuk
pekerjaan proyek, pengadaan material setiap pekerjaan. Setiap aktivitas
dan peralatan, serta alokasi tenaga kerja, digambarkan sebagai garis horisontal
sehingga dapat meminimalisir sepanjang durasi (sumbu X) dan setinggi
kemungkinan terjadinya konflik antar jumlah unitnya (sumbu Y).

4
Gambar 1. Penggambaran LOB
(Sumber: M. Abrar Aulia, 2016)

Gambar 2. Line of Balance sebagai Fungsi


Linear
(Sumber: M. Abrar Aulia, 2016)

m = (Yj – Yi) / (Xj – Xi) dengan i <


j……………………………………...(1)
Gambar 3. Bagan Alir Penelitian
dimana,
m = kecepatan produksi pekerjaan yang
ditinjau
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Yj = unit keseluruhan pekerjaan yang
ditinjau
Pembuatan WBS
Yi = unit ke-1 = 1 Langkah pertama yang
Xj = durasi keseluruhan pekerjaan yang dilakukan sebelum dapat dilakukan
ditinjau analisis dengan metode LoB adalah
Xi = durasi pekerjaan setiap siklus membuat daftar pekerjaan proyek yang
diperoleh dari data WBS dari pemilik
Proses penjadwalan proyek. Dari data yang didapat dilakukan
menggunakan LOB melibatkan beberapa modifikasi pada susunan WBS proyek
tahapan dasar sebagai berikut: sesuai dengan logika ketergantungan
pekerjaan. Data yang telah dimodifikasi
1.Menyiapkan diagram logika yang tersebut dibuat dalam bentuk barchart
menunjukkan urutan produksi satu yang kemudian diubah ke dalam bentuk
siklus pekerjaan berulang diagram garis sehingga dapat dianalisis
2.Memperkirakan jumlah regu kerja dengan teknik penjadwalan LOB.
untuk setiap aktivitas Perhitungan tanggal mulai dan
3.Menyiapkan jadwal LOB tanggal selesai dipengaruhi oleh durasi
4.Menentukan waktu buffer (jika pekerjaan yang akan dihitung
dikehendaki) dibandingkan dengan durasi pekerjaan
predecessor. Jika pekerjaan (j) yang akan
5.Menggambar grafik LOB. (Su dan
dihitung berdurasi lebih cepat dari
Lucko, 2015) (Uher, 1996) pekerjaan terdahulu (i), maka penentuan
tanggal dihitung pada tanggal selesainya,
METODOLOGI PENELITIAN dimana tanggal selesai pekerjaan (j)
adalah penjumlahan dari tanggal
Tempat dan Waktu Penelitian selesainya pekerjaan (i) ditambah durasi
Penelitian dilakukan pada satu siklus terakhir pekerjaan (j).
proyek pembangunan The Manhattan Sedangkan jika pekerjaan (j) berdurasi
Mall & Condominium Medan.

5
sama atau lebih lama dari pekerjaan
terdahulu (i), maka penentuan tanggal
dihitung pada tanggal mulainya, dimana
tanggal mulai pekerjaan (j) adalah
penjumlahan dari tanggal mulai
pekerjaan (j) ditambah durasi satu siklus
pertama pekerjaan (j).

Tabel 1. Uraian dan Durasi Pekerjaan Setelah


Penyederhanaan Kegiatan Berdasarkan
Logika Ketergantungan
Gambar 5.Diagram LOB Penjadwalan
Proyek The Manhattan Mall &
Condominium Medan

Gambar 6. Diagram LOB Hasil Revisi


Penjadwalan Proyek The Manhattan Mall
& Condominium Medan
Membuat diagram logika urutan
pekerjaan satu siklus Analisa Grafik Hasil Perhitungan
Durasi keseluruhan pekerjaan
struktur, arsitektur, dan MEP yang
dihasilkan dari penjadwalan
menggunakan LOB yaitu selama 29
minggu. Pekerjaan “Struktur”
direncanakan mulai pada minggu ke-0
dan selesai pada minggu ke-20.
Gambar 4. Diagram Logika Urutan Pekerjaan “MEP” direncanakan mulai
Pekerjaan Satu Siklus pada minggu ke-14 dan selesai pada
minggu ke-23. Pekerjaan “Arsitektur”
Tabel 2. Jadwal LOB Pekerjaan Struktur, direncanakan mulai pada minggu ke-20
Arsitektur, dan MEP dan selesai pada minggu ke-29.
Pekerjaan “Tata udara”, dijadwalkan dari
tanggal selesai, direncanakan mulai pada
minggu ke-14 dan selesai pada minggu
ke-20. Pekerjaan “Elektrikal”,
dijadwalkan dari tanggal mulai,
direncanakan mulai pada minggu ke-15
dan selesai pada minggu ke-21.
Pekerjaan “Hydrant”, dijadwalkan dari
tanggal mulai, direncanakan mulai pada
minggu ke-15dan selesai pada minggu
ke-21. Pekerjaan “Elektronika”,
dijadwalkan dari tanggal selesai,
direncanakan mulai pad minggu ke-16
dan selesai pada minggu ke-23.

6
Pekerjaan “Plumbing”, dijadwalkan dari PENUTUP
tanggal mulai, direncanakan mulai pada
minggu ke-17 dan selesai pada minggu Kesimpulan
ke-23. Pekerjaan “Lift”, dijadwalkan dari 1. Waktu total yang diperlukan
tanggal selesai, direncanakan mulai pada menyelesaikan proyek tersebut untuk
minggu ke-20 dan selesai pada 23. 5 lantai tipikal adalah 29 minggu,
Pekerjaan “Dinding Luar”, dijadwalkan dimana durasi tersebut sama dengan 5
dari tanggal mulai, direncanakan mulai lantai tipikal dengan metode
pada minggu ke-20 dan selesai pada keseimbangan garis (Line of Balance)
minggu ke-24. Pekerjaan “Dinding selama 29 minggu. Dengan
Dalam dan Partisi”, dijadwalkan dari menggunakan Line of Balance dapat
tanggal mulai, direncanakan mulai pada terlihat sumber daya yang terus
minggu ke-21 dan selesai pada minggu berkelanjutan (continue) tanpa adanya
ke-25. Pekerjaan “Penyelesaian pemutusan sehinggan sumber daya
Dinding”, dijadwalkan dari tanggal dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
selesai, direncanakan mulai pada minggu LOB mampu menyajikan tingkat
ke-22 dan selesai pada minggu ke-26. produktifitas dan informasi durasi
Pekerjaan “Pintu Jendela”, dijadwalkan
dalam bentuk format grafik yang lebih
dari tanggal mulai, direncanakan mulai
mudah dimengerti sehingga dapat
pada minggu ke-23 dan selesai pada
minggu ke-26. Pekerjaan “Penyelesaian menunjukkan kesalahan yang terjadi
Lantai”, dijadwalkan dari tanggal selesai, pada kemajuan kegiatan dan
direncanakan mulai pada minggu ke-23 mengestimasi gangguan yang
dan selesai pada 27. Pekerjaan mungkin akan terjadi.
“Penyelesaian Plafon”, dijadwalkan dari
tanggal mulai, direncanakan mulai pada 2. Pada proyek yang menjadi studi kasus
minggu ke-24 dan selesai pada minggu masih menggunakan metode Kurva S,
ke-27. Pekerjaan “Barang Saniter”, dimana Kurva S dapat menunjukan
dijadwalkan dari tanggal selesai, kemajuan proyek berdasarkan
direncanakan mulai pada minggu ke-24 kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan
dan selesai pada minggu ke-29. yang direpresentasikan sebagai
Pekerjaan “Penyelesaian Tangga”, persentase kumulatif dari seluruh
dijadwalkan dari tanggal selesai, kegiatan proyek. Visualisasi Kurva S
direncanakan mulai pada minggu ke-25 dapat memberikan informasi
dan selesai pada minggu ke-29. mengenai kemajuan proyek dengan
Jika proyek dilaksanakan membandingkannya terhadap jadwal
sesuai jadwal dengan metode LOB, rencana. Dari sinilah diketahui apakah
delivery rate proyek yaitu 1 unit lantai ada keterlambatan atau percepatan
setiap 6 hari setelah pekerjaan jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat
“Penyelesaian Tangga” lantai pertama menjadi informasi awal guna
selesai pada minggu ke-25. Delivery rate melakukan tindakan koreksi dalam
ditabelkan pada Tabel 4.3. proses pengendalian jadwal. Tetapi
informasi tersebut tidak detail dan
hanya terbatas untuk menilai
Tabel 3. Delivery Rate kemajuan proyek. Sedangkan LOB
dapat mendeteksi secara langsung
kegiatan yang mengalami gangguan
dalam penjadwalan proyek dengan
melihat ada tidaknya diagram batang
yang saling berpotongan, tetapi tidak
dapat menunjukkan secara spesifik
hubungan logika ketergantungan
antar kegiatan dan lintasan kritis
kegiatan proyek.

7
Saran
1. Metode penjadwalan linier dapat 2. Dalam prakteknya saat ini, metode
memberikan informasi tentang Line of Balance ini masih belum
kemajuan proyek yang tidak dapat sepopuler metode penjadwalan
ditampilkan oleh metode Kurva S, lainnya, dan jarang sekali dipakai
sedangkan metode Kurva S oleh baik pihak kontraktor, konsultan
menunjukkan informasi mengenai MK, maupun owner. Untuk itu
kemajuan proyek yang lebih jelas. direkomendasikan agar metode
Oleh karena itu, penulis iniditeliti lebih lanjut, sehingga
menyarankan untuk penelitian metode ini diharapkan menjadi suatu
lanjutan yang menghubungkan metode penjadwalan yang
penjadwalan linier dengan konvensional.
penjadwalan Kurva S.

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, Arif. 2010. Eksplorasi Metode Bar Chart, CPM, PDM, PERT, Line Of Balance
dan Time Chainage Diagram dalam Penjadwalan Proyek Konstruksi.
Semarang. Universitas Diponegoro.
Aulia, Muhammad Abrar, dkk. Analisis Penggunaan Metode Penjadwalan Line Of
Balance Pada Proyek Konstruksi Repetitif (Studi Kasus : Proyek
Pembangunan Apartemen Candiland – Semarang). Jurnal Karya Teknik
Sipil, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017.
Arditi, D., Tokdemir, O.B. dan Suh K. (2002(1)), Challenges in Line- of-Balance
Scheduling, J. Constr. Eng. and Mgmt., ASCE, 128(6), 545-556
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek & Konstruksi – Jilid I. Kanisius:
Yogyakarta.
Ervianto, W. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi revisi). Yogyakarta: Andi.
Husen, Abrar. (2010). Manajemen Proyek, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Hutagaol, Joe Daniel dan Sendi. Perbandingan Metode Critical Path Method (CPM),
Precedence Diagram Network (PDM), dan Line of Balance (LoB)
Terhadap Proyek Repetitif. Semarang. Universitas Diponegoro. Jurnal
Karya Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013.
Pratomo, Yulianto dan Zico Sinaga Honoris. 2012. Studi Kasus Penerapan Metode
Line Of Balance Pada Pekerjaan Struktur yang Tipikal Pada Suatu Proyek
Apartemen. Surabaya. Universitas Kristen Petra.
Prawira, Gustina Arifin. 2014. Pengendalian Proyek Dengan Metode Keseimbangan
Garis (Line Of Balance) (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Maysa
Tamansari Residence). Medan. Universitas Sumatera Utara.
Sanjaya, Deko. 2014. Studi Perbandingan Penjadwalan Proyek Metode Line Of Balance
(Lob) Dan Precedence Diagram Method (Pdm) Pada Pekerjaan Berulang
(Repetitif)(Studi Kasus Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence).
Medan. Universitas Sumatera Utara.
Sutanto. Aplikasi Metoda Line of Balance (LoB) dan Metoda Critical Path Method
(CPM) Dalam Penjadwalan Kegiatan Pembangunan Perumahan. GEMA
TEKNOLOGI Vol. 17 No. 4 Periode Oktober 2013 - April 2014
Su, Y., Lucko, G., (2015). Comparison and Renaissance of Classic Line-of-Balance and
Linear Schedule Concepts for Construction Industry, DOI 10.5592
Research Paper (1315-1329).

Anda mungkin juga menyukai