Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH PEMBUATAN ARDUINO

MATA KULIAH DESAIN DAN SIMULASI

Oleh Kelompok 4:

Ageng Ryan Firmansyah 1841220042


Burhan Eky Saputra 1841220008
Faizal Norman Zain 1841220054
Fabiano Dwika Irfa 1841220011

2A
D-IV T. Mesin OTOTRONIK
TEKNIK MESIN
Politeknik Negeri Malang

0
Daftar Isi
Bab 1.....................................................................................................................................................1
Pendahuluan........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Manfaat................................................................................................................................2
1.4 Tujuan..................................................................................................................................2
Bab 2.....................................................................................................................................................2
Pembahasan.........................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Arduino.............................................................................................................2
2.2 Bagian – bagian Ardunio.....................................................................................................2
2.3 Memahami fungsi tiap kaki pada IC ATmega328P.........................................................4
2.4 Fitur ATmega328.................................................................................................................5
Bab 3.....................................................................................................................................................6
Perakitan..............................................................................................................................................6
3.1 Membuat rangkaian arduinno uno....................................................................................6
3.2 Pembuatan desain PCB.......................................................................................................9
3.3 Menerapkan rangkaian arduinno uno pada PCB...........................................................19
3.4 Pengisian Boatloader.........................................................................................................24
3.5 Project control ignition key interkoneksi arduino android............................................28
Bab 4...................................................................................................................................................34
Penutup..............................................................................................................................................34
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................34
4.2 Saran...................................................................................................................................34

i
Bab 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengendali mikro (bahasa Inggris: microcontroller) adalah sistem mikroprosesor lengkap
yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang
digunakan dalam sebuah PC, karena di dalam sebuah mikrokontroler umumnya juga telah berisi
komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O, sedangkan di
dalam mikroprosesor umumnya hanya berisi CPU saja.

Berbeda dengan CPU serba-guna, mikrokontroler tidak selalu memerlukan memori eksternal,
sehingga mikrokontroler dapat dibuat lebih murah dalam kemasan yang lebih kecil dengan jumlah pin

sistem minimal (system minimum) adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat
digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya
berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler memiliki prinsip yang sama.

Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun
pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian
eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC
(Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada
arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :

 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
 32 x 8-bit register serba guna.
 Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari
flash memori sebagai bootloader.
 Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB
sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan
data meskipun catu daya dimatikan.
 Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
 Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation)
output.
 Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode
program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana langkah langkah pembuatan arduino ?
- Apa kegunaan dari project arduino yang dibuat ?

1
1.3 Manfaat
 dapat memahami tentang bagian-bagian arduino
 dapat membuat board arduino

1.4 Tujuan
untuk lebih mengetahui tentang arduino

Bab 2

Pembahasan
2.1 Pengertian Arduino
Arduino merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan
dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

Hardware Arduino diprogram menggunakan bahasa pemrograman C/C++, yang sudah


disederhanakan dan dimodifikasi. Arduino mengikuti pola pemrograman Wiring(syntax dan library).
Sementara untuk editor pemrograman nya (IDE – Intergrated Development Enviroment)
dikembangkan dari Processing.

2.2 Bagian – bagian Ardunio

Keterangan :

 14 Pin Input/Output Digital (0-13)

Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10
dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output nya dapat diatur. Nilai
sebuah pin output analog dapat deprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 –
5V.

 USB

2
Berfungsi untuk :

1. Memuat program dari komputer ke dalam papan


2. Komunikasi serial antara papan dan computer
3. Memberi daya listrik kepada papan
4. Sambungan SV1

Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau
menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena
pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

 Q1 – Kristal (Quartz Crystal Oscillator)

Jika microcontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantungnya karena komponen
ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi
untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).

 Tombol Reset S1

Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini
bukan untuk menghapus program atau mengosongkan microcontroller.

 In-Circuit Serial Programming (ICSP)

Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa
melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu
dipakai walaupun disediakan.

 IC 1 – Microcontroller Atmega

Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

 X1 – Sumber Daya Eksternal

Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC
antara 9-12V.

 6 Pin Input Analog (0-5)

Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor
suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai
tegangan 0 – 5V. Tanpa melakukan konfigurasi apapun, begitu sebuah papan Arduino dikeluarkan
dari kotak pembungkusnya ia dapat langsung disambungkan ke sebuah komputer melalui kabel USB.
Selain berfungsi sebagai penghubung untuk pertukaran data, kabel USB ini juga akan mengalirkan
arus DC 5 Volt kepada papan Arduino sehingga praktis tidak diperlukan sumber daya dari luar. Saat
mendapat suplai daya, lampu LED indikator daya pada papan Arduino akan menyala menandakan
bahwa ia siap bekerja.

2.3 Memahami fungsi tiap kaki pada IC ATmega328P

3
sebelum kita membuat rangkaian board arduino, lebih baiknya kita memahami IC kontroler yang kita
gunakan. Dengan begitu, kita dapat mengetahui fungsi dan fitur – fitur yang terdapat pada IC
kontroler yang kita pakai nantinya. Dalam progres ini, kita mengaplikasikan IC Atmega 328P pada
rangkaian board kami. Berikut adalah penjelasan dari IC Atmega328P

ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin
input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau
difungsikan sebagai pemrograman lainnya.

1. Port B

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB
juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.

a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.


b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse
Width Modulation).
c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.
d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk
timer.
f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

2. Port C

Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi
alternatif PORT C antara lain sebagai berikut.

a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat


kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital

4
b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan
untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C
seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

3. Port D

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai
input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL.
Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu
sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.
b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware.
Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program
berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti
dan akan menjalankan program interupsi.
c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga
dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.
d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.
e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.

2.4 Fitur ATmega328


ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC
(Reduce Instruction Set Computer) yang mana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada
arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur
antara lain:

a. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB
sebagai tempat penyimpanan data semi permanen karena EEPROM tetap dapat menyimpan
data meskipun catu daya dimatikan.
b. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
c. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation)
output.
d. 32 x 8-bit register serba guna.
e. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.
f. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari
flash memori sebagai bootloader.
g. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

5
Bab 3

Perakitan
3.1 Membuat rangkaian arduinno uno
Pada tahap ini kita harus memilih komponen yang akan digunakan pada rangkaian awal pcb, tahap ini
sangat menentuka pada rangkaian karena komponen yang dipilih dan penghubungan antar komponen
harus sesuai dan tepat. Berikut adalah langkah – langkah pembuatan skematik

1. Buka aplikasi Eagle

2. Eagle Layout Editor dan pilih File --> New --> Schematic

3. pilih Add part untuk menambahkan komponen :

- IC regulator 7805
- IC regulator LM1117 3,3V

6
- DC jack
- Capasitor
- Resistor
- LED
- ATmega328
- Cristal 16MHz
- Switch
- Pin header

4. Pilih komponen yg akan digunakan lalu klik “OK”

5. Setelah semua komponen diambil, buat rangkaian regulator terlebih dahulu. Dengan

menghubungkan tiap komponen yang telah ditata dengan menggunakan Net .

7
6. Lalu dilanjutkan dengan merangkai rangkaian IC kontrollernya.

7. Untuk mempermudah menghubungkan ICSP tanpa menambah jalur yg lebih rumit, kita bisa

gunakan “label” seperti pada gambar.

8
8. Setelah menyusun rangkaian selesai pilih switch to board seperti gambar dibawah, lau
klik “YES”

3.2 Pembuatan desain PCB


Setelah pembuatan rangkaian arduino pada schematic dan meng-convert ke board, maka penataan
atau desain PCB arduino dilakukan pada board. Dan berikut langkah – langkahnya:

1. Setelah diubah menjadi board, maka tampilan akan berubah seperti berikut :

9
2. Langkah selanjutnya yaitu menata tiap tiap komponen/parts pada board, berikut beberapa
langkah penyusunan board :
a. Block seluruh komponen dengan memilih icon “group”

b. Pilih “move” kemudian klik kanan, pilih move group

10
c. Pindahkan seluruh part pada bagian dalam persegi panjang yang dibatasi garis kuning seperti
gambar dibawah

d. Tetap pada icon “move”, atur tata letak komponen/parts satu per satu agar mudah untuk
membuat sambungan antar part dan usahakan jarak antar parts nantinya cukup untuk jalur
routernya.

11
Hasil dari penataan komponen sebagai berikut

3. Setelah menta letak komponen, selanjutnya membuat rute sambungan tiap komponen, beberapa
langkah dalam membuat router anatra lain :
a. Mengatur ukuran rute / jalur yang akan digunakan dengan cara memilih “Edit” kemudian
“design rules” ( lihat gambar dibawah )

12
b. Setelah klik “design rules” pilih bagian size, atur beberapa ukuran seperti gambar berikut

c. Setelah bagian size, kemudian pilih bagian clearence, atur seperti gambar dibawah

13
d. Setelah mengatur ukuran rute yang akan digunakan, selanjutnya yaitu membuat rute / jalur
komponen yang saling berhubungan, pada bagian ini kita membuat jalur untuk
menghubungkan kaki komponen ke komponen lain menggunakan router

Klik pada kaki komponen pertama dan ikuti garis kuning untuk menghubungkan jalur ke
komponen selanjutnya

Pada gambar sebelah kanan adalah hasil dari router, lakukan


pada kaki komponen lainnya dengan cara yang sama dan tentunya sesuai garis kuning

e. Jika dirasa terlalu sulit ataupun terlalu banyak untuk dilakukan satu per satu, kita bisa secara

otomatis membuat jalur dengan memilih “autorouter”

f. Setelah memilih “autorouter” akan ada tampilan seperti gambar berikut

14
g. Kita atur terlebih dahulu jika kita ingin menggunakan tampak bawah saja, kita pilih N/A
untuk TOP dan Auto untuk BOTTOM, lalu kita pilih continue

15
h. Setelah klik “start” akan muncul rute/jalur secra otomatis seperti berikut

i. Setelah start di klik, maka auto router bekerja dan ketika selesai ada beberapa pilihan
autorouter, dianjurkan untuk memilih auto router pertama

16
j. Lihat hasil pembuatan rute secara otomatis, kemudian edit bila masih ada bagian jalur/rute
yang kurang tepat

k. Setelah jalur/rute telah dibuat, maka buat langkah selanjutnya yaitu membuat “polygon”.
Polygon sendiri berfungsi untuk membuat desain border pada board yang akan kita gunakan
nanti saat penempelan board pada PCB, berikut langkah pembuatan polygon :

Berikut hasil polygon yang sudah jadi :

17
l. Langkah selanjutnya yaitu membuat ratsnets, ratsnets sendiri berfungsi untuk mengeblok
ruang kosong disekitar jalur/rute pada board, dan nantinya menutup tembaga pada pcb saat
dipindahkan dari kertas ke pcb, supaya tembaga tidak larut saat dilarutkan pada cairan
feriklorit. Berikut langkah ratsnest pada board :

m. Jika kita ingin mengaplikasikan ke PCB, maka kita ubah tampilan menjadi tampak bawah. Ini
bertujuan untuk mempermudah dan jika nantinya di print jalurnya tidak bertabrakan. Kita

pilih layer setting

18
Pilih “preset bottom”, kemudian enter
Berikut hasil setelah kita pilih layers tampak bawah dari board

3.3 Menerapkan rangkaian arduinno uno pada PCB

Peralatan yang digunakan :


- Hasil fotocopy layout PCB
- Air

19
- Autan
- feriklorit
- Wadah
- Mika
- PCB single layer
- Alat penggosok mika
- Kawat pencuci piring
- Bor
- Cutter / gergaji
- Ampelas
- Solder
- Timah
- AVO meter
- Kabel jumper
- Komponen elektronik

Langkah selanjutnya :

n. cetak layout tampak bawah tersebut dengan cara CTRL +P dan centang black pada
option lalu klik OK untuk selanjutnya di tempelkan di pcb.

o. print dengan kertas A4 lalu difotocopy untuk penempelan layout ke pcb dengan metode
penempelan menggunakan autan.

20
p. lalu buat larutan autan yang telah dicampur air secukupnya.

q. sebelum layout ditempel ke pcb, amplas terlebih dahulu permukaaan tembaga pada pcb
dengan kertas gosok.

r. lalu tempelkan layout yang telah difotocopy ke pcb dan diberi larutan autan secukupnya
pada permukaannya.

21
s. berikan mika pada permukaan lalu gosok permukaan mika supaya skema board
menempel pada pcb dan terpisah dengan kertas.

t. setelah dirasa sudah menempel buka perlahankertas untuk melihat hasil. Jika berhasil
tunggu hingga benar benar kering lalu cuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa
sisa kertas yg menempel.
Berikut hasil setelehah dilakukan penempelan dan pembersihan pada pcb :

22
u. lakukan pemotongan pcb, sesuaikan dengan dimensi dari board

v. proses selanjutnya yaitu melarutkan tembaga pada pcb menggunakan cairan feriklorit

w. setelah melarutkan tembaga pada feriklorit proses selanjutnya yaitu melakukan


pengeboran untuk lubang kaki kaki komponen

23
berikut hasil dari pengeboran pcb

x. pasang komponen kemudian solder satu persatu sesuai layout pada board

24
Berikut hasil dari penyolderan

3.4 Pengisian Boatloader

1. Untuk pengisian bootloader siapkan kabel jumper, laptop, apk arduino IDE dan
Arduino R3 DIL yang sudah dibeli di toko.
2. Buka apk arduino IDE dilaptop

3. Pilih file - example - arduinoISP – pilih arduinoISP

25
4. Setelah dibuka hubungkan pin ICSP antara arduinoR3 dengan arduino yang telah kita
buat
VCC - VCC
GND - GND
MISO - MISO
MOSI - MOSI
SCK - SCK
PIN 10 – RESET

26
5. Hubungkan arduino R3 ke laptop

6. Pada tools :
pilih “Arduino/Genuino Uno” pada Board
pilih Port sesuai dengan yg terbaca pada device manager, disini tertera “port5”
pilih “arduino as ISP” pada programmer
lalu klik Upload hingga tertera “Done uploading”
setelah itu klik burn bootloader hingga berhasil atau tertera “Done burning bootloader”

27
28
7. IC ATmega 328 / Arduino yang telah kita buat siap digunakan.

3.5 PROJECT CONTROL IGNITION KEY INTERKONEKSI ARDUINO ANDROID


Peralatan :
1. Sepeda motor
2. Arduino Uno
3. Module Bluetooth
4. 2 Module Relay
5. IC Regulator 7808
6. Kabel jumper
7. Saklar
8. Gunting
9. Isolasi

Gambar peralatan yang digunakan :


1. Sepeda motor

29
2. Arduino uno

3. Module bluetooth

4. modul relay 1 chanel

30
5. IC 7808

6. kabel jumper

7. Saklar on off

31
Rangkaian Sistem :

Proses pembuatan :
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan
2. Lakukan coding dengan memindah ic pada arduino yang telah dibuat ke arduino R3
DIL
3. Tancapkan kabel usb yang sudah terhubung arduino R3 DIL ke laptop
4. Masukkan/upload data coding Bluetooth controller ke Arduino R3 DIL, berikut data
coding yang diaplikasikan :

32
5. Setelah done uploading, lepas kabel USB & IC pada arduino R3 DIL
6. Tancapkan kembali IC pada arduino yang sudah dibuat
7. Hubugkan modul Bluetooth pada arduino yang kita buat menggunakan kabel jumper
dengan cara menghubungkan :
- VCC arduino ke VCC module Bluetooth
- GND arduino ke GND module Bluetooth
- Tx arduino ke Rx module Bluetooth
- Rx arduino ke Tx module Bluetooth

Berikut gambar rangkaian :

33
8. Cek modul Bluetooth dengan cara mengkoneksikan dengan android menggunakan
aplikasi “arduino Bluetooth controller”

9. Hubungkan modul relay 1 dan modul relay 2 ke arduino yang telah dibuat, dengan
menghubungkan :
Modul relay 1 :
- GND arduino dengan GND modul relay 1
- VCC arduino dengan VCC modul relay 1
- PIN digital 2 Arduino dengan IN modul relay 1
Modul relay 2 :
- GND arduino dengan GND modul relay 2
- VCC arduino dengan VCC modul relay 2
- PIN digital 3 Arduino dengan IN modul relay 2
Berikut gambar rangkaian :

34
10. Siapkan saklar dan IC 7808 kemudian hubungkan kaki tiap komponen dengan cara :
- IN IC 7808 ke positif (+) baterai sepeda motor
- GND IC 7808 ke com saklar on/off
- Port NO saklar ke negative (-) baterai sepeda motor
- OUT IC 7808 ke Vin Arduino yang telah dibuat

11. Hubungkan port tegangan tinggi modul relay 1 & 2 ke port pada kunci kontak, lihat
gambar berikut :
Modul Relay 1 :
- NC modul relay 1 ke port ACC kunci kontak
- Com modul relay 1 ke port DC kunci kontak
Modul Relay 2 :
- NC modul relay 2 ke port CDI kunci kontak
- Com modul relay 2 ke port AC kunci kontak

12. Setelah semua komponen terpasang, akan seperti gambar berikut :

13. Cek hasil project “CONTROL IGNITION KEY INTERKONEKSI ARDUINO


ANDROID”

35
Bab 4

Penutup
4.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan arduino ini kita diwajibkan memahami sistem dari arduino, tidak bisa kita
tiba – tiba membuat rangkaian arduino. Karena harus memilih komponen dan menyambungkan
antar komponen secara tepat. Jika tidak, arduino tidak dapat berfungsi.

4.2 Saran
Dalam pembuatan ini penulis berharap pembaca memahami pembuatan sistem arduino, tidak
ada kemungkinan juga pembaca juga belajar dan mengembangkan ilmu tentang arduino terlebih
dahulu. Karena dalam makalah ini tidak membahas semua yang mempelajari tentang arduino

36

Anda mungkin juga menyukai