Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN MAGANG I

PT. PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO)


CABANG MAKASSAR

Dibuat oleh :
1. REZA ANTHON ; 6160301170156 ; 2017
2. WEMPY HENRYANTO SARA’ ; 6160301170115 ; 2017
3. SENDLY MONICA ; 6160301170045 ; 2017

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS


MAKASSAR
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
SEMESTER AWAL 2019/2020

(PT. PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) CABANG


MAKASSAR)

Setelah diteliti, dianalisis dan evaluasi maka laporan Magang ini telah
memenuhi untuk diterima sebagai laporan Magang Fakulatas Ekonomi dan
Bisnis UKI Paulus Makassar Semester Awal 2019/2020

Makassar,8 Februari 2020

Koordinator Kelompok

( Reza Anthon )

Menyetujui
Pembimbing

( Maria Yessica Halik, SE., M.Acc )

Mengetahui

Ketua Program Studi Akuntansi Pimpinan/Supervisi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perusahaan/Instansi
UKI Paulus

( Sulistyo, A. Md. )
( Erna Pasanda, SE., M.Si )

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I : PROFIL PERUSAHAAN ..........................................................................1
1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................................1
1.2 Gambaran Kegiatan Perusahaan ............................................................5
BAB II : KETERIKATAN TEORI MATA KULIAH DENGAN PENERAPAN
DILAPANGAN.........................................................................................8
2.1 Teori .......................................................................................................8
2.2 Keterikatan ...........................................................................................12
BAB III : PENUTUP .............................................................................................14
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................14
LAMPIRAN ...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
BAB I

PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Singkat Perusahaan (PT. Pelindo IV (Persero) Cab. Makassar)

PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar adalah suatu


Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan salah satu cabang dari
PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang membawahi beberapa cabang
pada kawasan Indonesia Timur yaitu : Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku,
dan Papua dengan berkantor pusat di Makassar.
Awal mulai berdirinya perusahaan ini adalah pada abad ke-XIV
dimana pada waktu itu pelabuhan telah di kenal dalam perdagangan
internasional dengan nama Pelabuhan Makassar.
Secara efektif keberadaan PT Pelabuhan Indosnesia (Persero) mulai
sejak penandatanganan Anggaran Dasar Perusahaan oleh Sekjen Dephub
berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH No 7 tanggal 1 Desember 1992.
Memiliki perkembangan kebelakang di masa awal pengelolaannya, PT
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) telah mengalami perkembangan yang
cukup pesat dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan
yang semakin maju.
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) telah resmi menjadi Badan
Usaha Pelabuhan (BUP) sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP 27 tahun 2011 tanggal 21 januari 2011 tentang pemberian Izin
usaha kepada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Sebagai Badan Usaha
Pelabuhan (BUP).

1
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) terdiri atas 10 Provinsi yaitu
Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo,
Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua
Barat. Yang terdiri atas 26 Kantor Cabang, 3 Unit Pelayanan Kepelabuhanan
dan 4 Pelabuhan Kawasan.
 Tahun 1957 – 1960
Pada masa awal kemerdekaan, pengelolaan pelabuhan berada di bawah
koordinasi Djawatan Pelabuhan. Seiring dengan adanya nasionalisasi terhadap
perusahaan-perusahaan milik Belanda dan dengan dikeluarkannya PP No.
19/1960, maka status pengelolaan pelabuhan dialihkan dari Djawatan
Pelabuhan berbentuk badan hukum yang disebut Perusahaan Negara (PN).
 Tahun 1960 – 1963
Berdasarkan PP No.19 tahun 1960 tersebut pengelolaan pelabuhan umum
diselenggarakan oleh PN Pelabuhan I-VIII. Dikawasan Timur Indonesia
sendiri terdapat 4 (empat) PN Pelabuhan, yaitu : PN Pelabuhan Banjarmasin,
PN Pelabuhan Makassar, PN PelabuhanBitung dan PN Pelabuhan Ambon.
 Tahun 1964 – 1969
Pada masa OrdeBaru, Pemerintah mengeluarkan PP 1/1969 dan PP
19/1969 yang melikuidasi PN Pelabuhan menjadi Badan Pengusahaan
Pelabuhan (BPP) yang di pimpin oleh Administrator Pelabuhan sebagai
penanggung jawab tunggal dan umum di Pelabuhan. Dengan kata lain aspek
komersial tetap dilakukan oleh PN Pelabuhan, tetapi kegiatan operasional
Pelabuhan dikoordinasikan oleh Lembaga Pemerintah yang disebut Port
Authority.
 Tahun 1969 – 1983
Pengelolaan Pelabuhan dalam likuiditas dilakukan oleh Badan
Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan PP 1/1969 dan PP 18/1969.
Dengan adanya penetapan itu, Pelabuhan dibubarkan dan Port Authority
digantikan oleh BPP.
 Tahun 1983 – 1992
Status Pelabuhan dalam likuidasi yang di kenal dengan BPP berakhir
dengan keluarnya PP 11/1983 dan PP 17/1983 yang menetapkan bahwa

2
pengelolaan Pelabuhan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara yang
berbentuk Perusahaan Umum (Perum).
 Tahun 1992 – 2008
Dilandasi oleh pertimbangan peningkatan efisiensi dan efektivitas
perusahan serta dengan melihat perkembangan yang dicapai oleh Perum
Pelabuhan IV, pemerintah menetapkan menetapkan melalui PP 59/1991
bahwa pengelolaan pelabuhan di wilayah Perum Pelabuhan IV dialihkan
bentuknya dari Perum menjadi (Persero). Selanjutnya Perum Pelabuhan
Indonesia IV beralih menjadi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV. Sebagai
Persero, pemilikan saham PT. Pelabuhan Indonesia IV yang berkantor pusat di
Jalan Soekarno No. 1 Makassar sepenuhnya dikuasai oleh Pemerintah, dalam
hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia dan pada saat ini telah dialihkan
ke Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
 Tahun 2008 – Sekarang
Sesuai UU Pelayanan Nomor 17 tahun 2008 dibentuklah badan Otoritas
Pelabuhan Utama (OP) dan Syahbandar utama di pelabuhan makassar.
Otoritas Pelabuhan adalah lembaga pemerintah di pelabuhan sebagai otoritas
yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, dan pengawasan
kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersial. Syahbandar
adalah pejabat pemerintah di pelabuhan yang diangkat oleh menteri dan
memiliki kewenangan tertinggi untuk menjalankan dan melakukan
pengawasan terhadap dipenuhinya kententuan peraturan perundang-undangan.
Tujuannya untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran.

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mempunyai visi dan misi, serta nilai


sebagai berikut :

VISI

“Menjadi perusahaan pengelola pelabuhan yang terintegrasi, berdaya saing


tinggi dan bertaraf internasional”

3
MISI

1. Menjadi Penggerak dan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Timur.
2. Menyediakan jasa kepelabuhanan dan non-kepelabuhan (penunjang) yang
terintegrasi dengan berorientasi pada kepuasan dan loyalitas pelanggan.
3. Menciptakan transformasi untuk mendorong pengembangan profesional
dan personal bagi kesejahteraan karyawan.
4. Meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder internal dan eksternal secara
berkelanjutan.
5. Memaksimalkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan (shareholder)

NILAI

1. Integrity (Integritas) adalah konsistensi dalam tindakan tindakan, nilai-


nilai, metode metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi ekspektasi
dan berbagai hal yang dihasilkan. Perusahaan/orang berintegritas berarti
memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.
2. Synergistic (Sinergitas) adalah kerja sama antar unsur atau bagian atau
fungsi yang menghasilkan suatu tujuan lebih baik dan lebih besar daripada
dikerjakan sendiri. Sinergitas dalam capaian hasil berarti kerja sama
berbagai unsur atau bagian atau kelompok atau fungsi untuk mendapat
capaian hasil yang lebih baik dan lebih besar.
3. Professional (Profesional) adalah orang yang memiliki kemampuan
(keahlian) yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang
berkaitan dengan pekerjaan dan perbuatannya.
4. Innovative (Inovatif) adalah kemampuan seseorang dalam mendaya
gunakan kemampuan dan keahliannya untuk menghasilkan karya baru."
"Berpikir inovatif yaitu proses berpikir yang menghasilkan solusi dan
gagasan di luar bingkai konservatif (out of the box)”.
5. Satisfied Customer (Kepuasan Pelanggan) adalah suatu keadaan dimana
kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui
produk/jasa yang dibeli/digunakan. Secara umum, kepuasan pelanggan

4
dapat dikatakan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang dari
perbandingan antara produk/jasa yang dibeli/digunakan sesuai atau tidak
dengan harapannya.

1.2 Gambaran Kegiatan Perusahaan

1.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar memiliki struktur


organisasi yang mengacu peraturan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia IV
(Persero) Makassar No. 49 tahun 2002 tentang Struktur Organisasi dan uraian
tugas kantor pusat terdiri dari :

Divisi Keuangan Cabang Makassar


Kedudukan, Fungsi dan Tugas Manager Keuangan ;
a. Manager Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada General Manager.
b. Manager Keuangan mempunyai fungsi perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengawasan kegiatan administrasi keuangan,
akuntansi, perbendaharaan, perpajakan, gudang persiapan, verifikasi
dan pengamanan dokumen Cabang Makassar dan Unit Paotere.
c. Manager Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:

5
1) Merencanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
kerja anggaran cabang dan unit paotere serta
pengendaliannya;
2) Merencanakan administrasi keuangan, perbendaharaan,
perpajakan, akuntansi umum dan akuntansi biaya, pengelolaan
bahan persediaan, serta melaksanakan verifikasi penerimaan
dan pengeluaran;
3) Menyimpan dan mengamankan dokumen;
4) Merencanakan dan mengendalikan program kegiatan,
anggaran, dan biaya yang berkaitan dengan bidang
administrasi keuangan dan akuntansi;
5) Merencanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana
kerja anggaran cabang.
d. Dalam menjalankan tugasnya, Manager Keuangan dibantu oleh:
1) Asisten Manager Akuntansi Keuangan;
2) Asisten Manager Administrasi Keuangan

Segmen Usaha
1. Jasa Pelayanan Kapal
Jasa Pelayanankapal PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang
Makassar meliputipandu, labuh, tambat, tunda, air kapal.
2. Jasa Pelayanan Barang
Jasa Pelayanan barang PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Makassar meliputi bongkar muat, dermaga, pemanfaatan gudang,
dan lapangan penumpukan.
3. Jasa Pelayanan Petikemas
Jasa Pelayanan Petikemas PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Makassar meliputi :
- Terminal Petikemas (Stevedoring, Cargodoring, Receiving/Delivery)
- Terminal Konvensional (Stevedoring, Cargodoring, Receiving/Delivery)
- Paket (FCL/LCL, Penumpukan, Gudang CFS).

6
4. Jasa Pelayanan Penumpang
Jasa Pelayanan Penumpang PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Makassar meliputi :Embarkasi dan Debarksi, penumpang, pas
pelabuhan, pas terminal penumpang.
5. Jasa Pelayanan Alat
Jasa Pelayanan Alat PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang
Makassar meliputi mobil crane, forklift, head truck, side loader, tronton,
reeach stacker dan lain-lainya.
6. Jasa Pelayanan Alat
Jasa Pelayanan Alat PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang
Makassar meliputi kerjasama usaha, kerjasama operasi, persewaan
gedung, tanah, listrik, dan lain-lain.

7
BAB II

KETERKAITAN TEORI MATA KULIAH DENGAN PENERAPAN


DILAPANGAN

2.1 Teori

2.1.1 Surat Penagihan Piutang (SPP)


Piutang merupakan suatu proses yang penting, yang dapat
menunjukkan satu bagian yang besar dari harta likuid perusahaan.
Kieso dan Weygandt mendefinisikan pengertian piutang sebagai
berikut : Receivables are claims held against customers and others
for money, goods, or services. Sedangkan pengertian piutang
menurut S.Hadibroto adalah : Piutang merupakan klaim terhadap
pihak lain, apakah klaim tersebut berupa uang, barang atau jasa,
untuk maksud akuntansi istilah dipergunakan dalam arti yang lebih
sempit yaitu merupakan klaim yang diharapkan akan diselesaikan
dengan uang.
Penjelasan definisi di atas diketahui bahwa piutang secara
luas diartikan sebagai tagihan atas segala sesuatu hak perusahaan
baik berupa uang, barang maupun jasa atas pihak ketiga setelah
perusahaan melaksanakan kewajibannya, sedangkan secara sempit
Piutang diartikan sebagai tagihan yang hanya dapat
diselesaikan dengan diterimanya uang di masa yang akan datang.
Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual
barang atau jasa secara kredit dan berhak atas penerimaan kas di
masa mendatang, yang prosesnya dimulai dari pengambilan
keputusan untuk memberikan kredit kepada langganan, melakukan
pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima
pembayaran, dengan kata lain piutang dapat juga timbul ketika
perusahaan memberikan pinjaman uang kepada perusahaan lain
dan menerima promes atau wesel, melakukan suatu jasa atau

8
transaksi lain yang menciptakan suatu hubungan dimana satu pihak
berutang kepada yang lain seperti pinjaman kepada pimpinan atau
karyawan. Piutang merupakan salah satu elemen yang paling
penting dalam modal kerja suatu perusahaan. Sebagian piutang
dapat dimasukkan dalam modal kerja yaitu bagian piutang yang
terdiri dari dana yang diinvestasikan dalam produk yang terjual
dan sebagian lain yang termasuk modal kerja potensial yaitu
bagian yang merupakan keuntungan.
Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam
keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran
modal kerja yaitu Kas ------persediaan ---- piutang ------ kas.
Dalam keadaan normal dan dimana penjualan pada umumnya
dilakukan dengan kredit, piutang mempunyai tingkat likuiditas
yang lebih tinggi dari pada persediaan, karena perputaran dari
piutang ke kas membutuhkan satu langkah, yang penting
kebijaksanaan kredit yang efektif dan prosedur-prosedur penagihan
untuk menjamin penagihan piutang yang tepat pada waktunya dan
mengurangi kerugian akibat piutang tak tertagih.

 Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari


penjualan kredit adalah :
1. Fungsi secretariat
Fungsi ini bertanggung jawab dalam penerimaan cek
dan surat pemberitahuan atau remittance advice melalui pos
dan para debitur perusahaan. Fungsi ini juga bertugas
membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima bersama
dari para debitur dan fungsi ini berada di tangan bagian
sekretariat.
2. Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan
penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar

9
piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi dan
fungsi ini berada di tangan bagian penagihan.

3. Fungsi kas
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek
dari fungsi sekretariat atau fungsi penagihan dan
menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut
segera ke bank dalam jumlah penuh dan fungsi ini berada di
tangan bagian kas.
4. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab dalam pencatatan
penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas
dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang, dan fungsi
ini berada di tangan bagian akuntansi.
5. Fungsi pemeriksa intern
Fungsi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan
perhitungan yang ada di tangan fungsi kas secara periodik,
dan melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek ketelitian
catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi, dan
fungsi ini berada di tangan bagian pemeriksa intern.

2.1.2 Bukti Potong PPh 21


Pajak Penghasilan atau PPh Pasal 21 adalah pajak atas
penghasilan berupa gaji, upah, tunjangan, honorarium dan
pembayaran lain yang berhubungan dengan pekerjaan Orang
Pribadi atau subjek pajak dalam negeri. Bukti potong adalah
dokumen berharga untuk setiap Wajib Pajak. Selain berfungsi
sebagai kredit pajak, bukti potong merupakan dokumen Wajib
Pajak yang dapat digunakan untuk mengawasi pajak yang sudah
dipotong oleh pemberi kerja. Bukti potong harus dilampirkan di
dalam penyampaian SPT Tahunan PPh. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini informasi tentang bukti potong PPh 21.

10
 Pentingnya bukti potong PPh 21
Setiap pembayar pajak, sangat dianjurkan untuk
menyimpan bukti pajak dengan baik. Pada akhir Tahun Pajak,
pajak yang sudah dipotong atau dipungut dan juga disetorkan
ke negara akan menjadi pengurang dari pajak atau kredit pajak
untuk pihak yang dipotong. Bukti potong tersebut juga akan
digunakan dalam proses cek kebenaran dari pajak yang telah
dibayar. Pembuatan bukti potong harus dilakukan oleh
pemberi kerja serta karyawan diwajibkan untuk menerima
bukti potong pajak dimaksud. Pemotongan pajak memang
dilaksanakan setiap bulan berdasarkan ketentuan, namun
pemberi pajak hanya diharuskan untuk membuat bukti potong
setahun sekali.
Pegawai Anda wajib menerima bukti potong PPh 21
karena penghasilannya telah dikenakan Pajak Penghasilan. Hal
ini berarti, pegawai tersebut telah membayar Pajak
Penghasilan dan telah membantu DJP untuk melakukan
pengawasan kepada pemberi pajak, dengan melaporkan SPT
Tahunan PPh Orang Pribadi. Disamping itu, bukti potong
menjadi tanda bahwa pegawai Anda juga sudah berpartisipasi
dalam pembangunan.

2.1.3 PPh 23
Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23) merupakan
pajak yang dikenakan bagi penghasilan atas modal, penyerahan
jasa, ataupun hadiah serta penghargaan, selain yang sudah
dipotong oleh PPh Pasal 21. PPh 23 ini dikalangan wajib pajak
merupakan salah satu jenis withholding tax (pemotongan atau
pemungutan) pajak penghasilan. Artinya Wajib Pajak (WP) yang
sudah ditunjuk oleh UU PPh dan juga peraturan pelaksanaannya
harus menjalankan pemotongan tersebut. Wajib Pajak yang
ditunjuk oleh UU pajak itu sering disebut dengan Subjek

11
Pemotong PPh, sedangkan Wajib Pajak yang dipotong PPh
seringkali disebut sebagai Subjek dipotong PPh.
Dalam perkembangannya, Objek dari PPh Pasal 23 oleh
pemerintah telah ditambahkan sampai dengan 62 jenis jasa obyek
pajak lainnya seperti yang dicantumkan pada PMK No.
141/PMK.03/2015. Umumnya penghasilan dari jenis ini terjadi
ketika terjadi transaksi antara dua pihak. Pihak penerima
penghasilan/penjual atau pemberi jasa dikenakan PPh pasal 23.
Sedangkan pihak pemberi penghasilan/pembeli atau penerima jasa
akan memotong serta melaporkan PPh pasal 23 tersebut kepada
kantor pajak.
2.1.4 PPh 4 ayat 2
PPh Pasal 4 ayat 2 (Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2) atau
disebut juga PPh final adalah pajak yang dikenakan pada wajib
pajak badan maupun wajib pajak pribadi atas beberapa jenis
penghasilan yang mereka dapatkan dan pemotongan pajaknya
bersifat final.
Tarif PPh Pasal 4 Ayat 2 ini berbeda-beda untuk setiap
jenis penghasilannya.Misalnya untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah), wiraswasta atau bisnis online dengan omzet usaha
kurang dari Rp 4,8 miliar dalam 1 tahun pajak, maka tarif pajaknya
adalah 0,5% dari total omzet (peredaran bruto) penjualan dalam
bulan.

2.2 Keterkaitan
Berdasarkanteoridiatas, pengamatan kami terhadap PT. Pelindo IV

(Persero) CabangMakassar :

2.2.1 Surat Penagihan Piutang (SPP)

Sejalan dengan apa yang kami dapatkan dengan teori,


begitu pun dalam kerja lapangan. Proses pembuatan surat
penagihan piutang mulai dari saat nota barang, nota PBM, dan nota

12
kapal dikeluarkan oleh bagian Operasional yaitu DIVISI PBAU
dan PELKAP sampai Divisi Keuangan mempiutang nota-nota
tersebut dan menerbitkan faktur pajak, serta mengantarkan SPP
tersebut kepada pengguna jasa atau di catat pada aplikasi
(ISPORT, IBS & SAP). Setelah SPP nota PBM diantarkan ke
pengguna jasa, pembayaran akan langsung masuk ke rekening PT.
Pelindo IV (Persero) melalui kode billing perusahaan. Jadi,
pengamatan kami dilapangan adalah sangat terintegrasi.

2.2.2 PPh 21, PPh 23, dan PPh 4 ayat 2


Pelindo secara sadar telah melakukan pemungutan PPh 21,
22 dan 2 terhadap pegawai, vendor dan customer, sesuai dengan
jenis kerjasama/kegiatan yang terjadi. Pelindo melakukan
pembayaran dan pelaporan PPh 21,22 dan 23 secara teratur setiap
bulan. Pelindo juga menyiapkan bukti potong PPh 21,22 dan 23
atas setiap kerjasama/kegiatan yang menjadi objek PPh tersebut.
Khusus terkait pelaporan SPT PPh 21 tahunan orang pribadi
pegawai pelindo, diterbitkan formulir 1721-A1 dan diserahkan
kepada masing-masing pegawai untuk melaporkan secara mandiri
di fasilitas e-filling dari kantor pajak.
Untuk PPh 4 ayat 2 sendiri PT. Pelindo IV tidak memungut
pajak. Akan tetapi ada kasus lain yang kami dapatkan tentang PPh
23 dan 4 ayat 2 yang dibayar dimuka yaitu pajak ini dipungut oleh
pengguna jasa dari Pelindo. Pengguna jasa sendiri yang menalangi
PPhnya baru setelah itu di reimburse ke Pelindo atau singkatnya
pajak ini dibayar dimuka.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat kami tarik kesimpulan
bahwa PT. Pelindo IV Makassar :
1. Peserta magang di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) ditempatkan
di bidang sesuai dengan konsentrasi yang sedang ditempuh yaitu
bagian keuangan
2. Keterkaitan teori sejalan dengan praktik dilapangan
3. Dalam pelaksanaan kegiatan magang ini terdapat beberapa hambatan
seperti ketidakpahaman peserta magang tentang sistem akuntansi
yang digunakan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), namun peserta
mendapatkan dukungan sehingga bisa mengatasi hambatan tersebut
3.2 Saran
1. Pihak PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memberikan kesempatan
yang lebih besar lagi kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan
magang agar dapat menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa.
2. Pihak PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) khususnya bagian
keuangan tempat peserta magang ditempatkan, diharapakan bisa lebih
melibatkan mahasiswa atau peserta magang dalam melakukan
pekerjaan.
3. Untuk peserta magang, diharapkan mampu meminimalisir adanya hal-
hal yang menghambat dalam pelaksanakaan kegiatan magang.

14
LAMPIRAN

 Foto, dokumentasi kegiatan

-Kunjungan Dosen Pembimbing

15
- Surat Penagihan Piutang

- Lokasi Sekitar Perusahaan

- Nota - Bukti Potong PPh 21

16
DAFTAR PUSTAKA

http://hardiyantimentari.blogspot.com/2012/01/surat-penagihan-piutang-dan-
contohnya.html

http://digilib.unila.ac.id/19827/7/7%20BAB%20II.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai