Anda di halaman 1dari 11

Embriologi Jantung

Perkembangan embriologi jantung dimulai sejak minggu ketiga, yang

disebabkan oleh mudigah bertambah besar, sehingga makanan yang diterima

secara difusi dari ibunya tidak mencukupi lagi dan mudigah membutuhkan suplai

darah jantung, pembuluh darah untuk pertumbuhan. Hal itu menyebabkan

perkembangan jantung sangat kompleks, karena harus bekerja sebelum

pertumbuhannya sempurna

Jantung berkembang dari lapisan mesoderm, tepatnya pada bagian lateral

mesoderm. Jantung terbentuk dari dua tubulus endokardial. Pada hari ke-20 kedua

tubulus masih terpisah dan mulai menyambung pada hari ke 21. Pada hari ke 22,

kedua tubulus sudah bersatu dan mulai berdiferensiasi menjadi beberapa bagian

yaitu truncus arteriosus, bulbus cordis, primitive ventrikel dan primitive atrium.

Tubulus kordis akan mulai melipat pada hari ke 23 dan sudah melipat secara

sempurna pada hari ke 35.

Tubulus cordis memiliki beberapa bagian seperti sinus venosus, atrium

primitif, ventrikel primitif, bulbus cordis dan trunkus arteriosus. Sinus venosus

akan berkembang menjadi v. cava superior, sinus coronaries, dinding posterior

atrium. Atrium primitif akan berkembang menjadi atrium kanan dan kiri.

Ventrikel primitif akan berkembang menjadi ventrikel


1 kiri saja sedangkan

ventrikel kanan berkembang dari bulbus cordis bersama dengan trunkus


pulmonarius dan traktus outflow dari ventrikel ke aorta yang juga dibentuk oleh

trunkus arteriosus.

Pada minggu ke empat, Tubulus kordis menekuk dan melipat. Setelah itu

Bulbus kordis terdorong ke inferior dan anterior dan bagian kanan mudigah,

sedangkan Primitif ventrikel berpindah ke kiri. Primitif atrium dan sinus venosus

berpindah ke superior dan posterior. Pada hari ke 28, tubulus kordis berbentuk S

Pertumbuhan jantung yang besar terjadi pada minggu 5-8. Tubulus jantung

berkembang dengan bersekat-sekat sehingga membentuk 4 kamar (2 atrium dan 2

ventrikel) dan pembuluh darah yang keluar dan masuk ke jantung. Sekat terbentuk

oleh pertumbuhan massa jaringan yang aktif (saling mendekat) dan pertumbuhan

aktif satu massa tunggal yang terus meluas. Kesalahan pertumbuhan pada saat ini

menyebabkan kelainan jantung kongenital

Pembentukan katub jantung

Pembentukan sekat atrioventrikularis

Katup atrioventrikulare, muskulus papilaris, dan korda tendine berasal dari

lantai ventrikel. Pada akhir minggu ke 4, terdapat 2 bantalan mesenkim yaitu

bantalan endokardium pada tepi atas dan bawah kanalis atrio ventrikularis. Selain
2
itu ada bantalan endokardium lateral kanan dan kiri. Bantalan-2 ini makin
menonjol dan akan bersatu, menyebabkan pembagian kanalis atrio ventrikularis

menjadi orifisium atrioventrikulare kanan dan kiri.

Jaringan yang terletak diatas permukaan ventrikel yang berproliferasi ini

menjadi berongga, karena aliran darah. Katup-katup yang terbentuk berhubungan

dengan dinding ventrikel melalui tali-tali otot. Jaringan otot pada tali-tali ini

berdegenerasi, diganti oleh jaringan penyambung yang meliputi endokardium,

disebut muskuli papilaris, yang dihubungkan pada trabekula oleh korda tendine.

Pada saat yang sama, pada dinding dorsal kanan dan ventral kiri konus

kordis, tumbuh rigi yang serupa. Setelah sekat trunkus selesai, rigi konus tumbuh

saling mendekati. Rigi konus kanan berakhir pada pinggir atas orifisium

atrioventrikularis kanan. Rigi konus kiri meluas ke sepanjang sisi kanan kaki

depan septum interventrikulare pars muskularis. Setelah kedua rigi konus bersatu,

sekat membagi konus menjadi : Bagian anterolateral (saluran keluar ventrikel

kanan) dan Bagian posteromedial (saluran keluar ventrikel kiri).

Foramen interventrikulare yang terdapat di atas septum interventrikulare

pars muskularis mengecil. Foramen ini kemudian menutup karena pertumbuhan

jaringan bantalan endokardium bawah. Setelah menutup sempurna, foramen

interventikulare menjadi septum interventrikulare pars membranasea

Perkembangan katup semilunaris

Dalam saluran aorta dan saluran pulmonalis terbentuk tonjolan. Tonjolan ini

berangsur-angsur cekung pada permukaan atasnya, sehingga membentuk valvula

semilunaris

Septum Interatrial 3
Membagi atrium atas kiri dan kanan, Terdiri atas : septum primum dan

septum sekundum yang saling overlap. Kedua bagian ini berhubungan dengan

massa jaringan yang disebut bantalan endokardium.

Lobang diantara lembaran bawah septum primum dan bantalan

endokardium disebut ostium primum. Dalam perkembangan selanjutnya,

perkembangan bantal endokardium akan menutup ostium primum. Lobang pada

septum secundum disebut foramen ovale. Bagian atas septum primum berangsur-

angsur menghilang, bagian yang tertinggal menjadi katup foramen ovale. Darah

mengalir melalui celah ini dari atrium kanan ke kiri dan mendorong septum

primum ke kiri.

Pada janin, tekanan pada atrium dan ventrikel kanan dan kiri sama besar.

Tekanan pada kedua atrium dan ventrikel berbeda hanya setelah lahir, selain itu

perbedaan komposisi O2 pada tiap ruangan sehingga keempat ruangan dari jantung

harus disekat. Perkembangan septum dapat melalui 2 cara, yaitu pertumbuhan

massa dan dengan pertumbuhan ruang. Pertumbuhan


4 massa berarti terdapat

pertumbuhan sel yang menyebabkan sekat antar atrium atau ventrikel semakin
lama semakin terbentuk dan akhirnya menempel pada dinding seberang dari

tempat pertumbuhan massa sehingga sekat pun terbentuk. Sekat juga dapat terjadi

akibat pertumbuhan ruang, yaitu sekat antar ruang sebenarnya tetaplah sama tetapi

akibat dinding ruang lain terdesak oleh bertambahnya ruang maka semakin lama

sekat terlihat makin menjorok dan akhirnya menutup.

Sekat interatrialis terjadi akibat adanya pertumbuhan septum primum dan

septum sekundum. Septum primum tumbuh dari atap atrium dan menjulur ke

dalam ruangan atrium pada akhir minggu keempat, tetapi septum ini tidak

menutup secara sempurna. Pada hari ke 33, septum sekundum tumbuh dari atap

dan dari endocardium cushion pada hari ke 37. Dapat diliah dari gambar 2.2

bagian F bahwa meskipun kedua septum telah terbentuk tetapi darah masih dapat

berjalan dari atrium kanan ke atrium kiri dan sebaliknya. Pada saat bayi dilahirkan

dan jantung mulai memompa, akibat tekanan pada atrium kiri yang lebih besar

dibandingkan dengan atrium kanan akan menyebabkan kedua septum ini akan

melekat dan menyisahkan fossa ovalis.

Septum Interventriculare
5
Terbentuk di akhir minggu keempat, kedua ventrikel sederhana mulai

melebar. Dinding medial yang sedang meluas ini berhimpitan dan tumbuh ke
superior dari dasar ventrikel. Perhimpitan ini berangsur angsur bersatu dan

membentuk septum interventriculare. Bagian superior septum berasal dari septum

aortico pulmonarius yang akan menjadi trunkus arteriosus ke trunkus pulmonarius

dan aorta ascendens.

pada hari ke 37, septum interventrikularis pars muscularis telah terbentuk

tetapi septum ini belum menutup dengan sempurna. Celah ini akan tertutup oleh

septum interventrikularis pars membranacea yang letaknya dekat dengan katup

atrioventrikularis sehingga kedua ventrikel tidak berhubungan pada saat bayi telah

lahir.

Vaskularisasi Embriologi

Pertumbuhan pembuluh darah dibagi menjadi 2 yaitu, vaskulogenesis dan

angiogenesis. Vaskulogenesis merupakn pertumbuhan pembuluh darah dari

angioblast, sedangkan angiogenesis merupakan pertumbuhan pembuluh darah dari

pembuluh darah yang sudah ada.

Pada mulanya embrio hanya memiliki arteri dorsalis kanan dan kiri yang

nantinya dari arteri ini akan berkembang banyak cabang arteri lain. Arteri dorsalis

ini berhubungan dengan truncus arteriosus pada tubulus cordis dan membentuk

arcus aorta. A.umbilicalis pada permulaan berhubungan dengan aorta dorsalis

komunis.

6
Selama minggu ke 4 trunkus arteriosus jantung berhubungan dengan aorta

dorsalis kiri dan kanan melalui arkus aortikus. Arkus aortikus (lengkung aorta)

berasal dari sakus aortikus dan berjumlah 6 pasang.

Pars superior aorta dorsalis kanan mengalami degenerasi sedangkan aorta

dorsalis kiri dan aorta menetap membentuk aorta desendens

Perkembangan lengkung aorta

 Lengkung aorta 1-2 mengalami regresi dan sebagian kecil menetap

untuk membentuk A.maxillaris

 Lengkung aorta 3, 4, 6 berkembang menjadi arteri pada orang dewasa

 Lengkung aorta 5 tidak pernah terbentuk pada manusia

Pars superior trunkus arteriosus bertunas untuk membentuk trunkus

brachiocephalicus. Aorta desendens berkembang untuk membentuk pembuluh

darah diseluruh tubuh. Pembuluh darah yang terbentuk tumbuh terus dan

bermigrasi ke daerah yang membutuhkan.

Perkembangan Vena

Sistem vena pada perkembangan embrio meliputi :

 Sistem Vitelina (vena omphalo mesenterika) : mengangkut darah dari

kandung kuning telur ke sinus venosus 7


 Sistem Umbilikalis : mengangkut darah yang mengandung oksigen dari

plasenta

 Sistem Kardinalis : mengembalikan darah dari tubuh mudigah ke

jantungnya

Sistem Vitelina

Terdiri atas vena vitelina kiri dan kanan. Muncul pada minggu ke 4 dan

selesai pada minggu ke 12. Vena vitelina kiri berdegenerasi. Vena vitelina kanan

berkembang membentuk sistem vena porta hepatis, sinusoid hati, bagian v. cava

inferior dan duktus venosus (menghubungkan v.umbilikalis ke v.cava inferior dan

jantung).

Sistem Umbilikalis

Pada permulaan embrio, telah terbentuk vena umbilikalis kiri dan kanan.

Pada bulan ke 2, vena umbilikalis kanan berdegenerasi, vena umbilikalis kiri

berhubungan langsung dengan ductus venosus. Setelah lahir vena umbilikalis kiri

dan duktus venosus menutup, masing-masing membentuk lig. teres hepatis dan

lig. Venosum.

Sistem Kardinalis

Terdiri atas sepasang vena :

 V. kardinalis anterior

 V. kardinalis posterior

 V. supra kardinalis 8

 V. subkardinalis
Vena kardinalis anterior berkembang menjadi Vv. Leher dan kepala dan V.

cava superior. Vena kardinalis posterior pada minggu ke 8 berdegenerasi dan

ditempati oleh vena supra kardinalis dan vena subkardinalis yang membentuk

susunan asimetris.

V. Subkardinalis membentuk vena-vena yang membawa darah dari dinding

posterior abdomen.

V. supra kardinalis membentuk vena hemiazygos dan vena azygos

V. cava inferior dibentuk oleh sebagian vena vitelina kanan, vena

subkardinalis dan vena kardinalis posterior

Vena-vena ini telah terbentuk sempurna sebelum lahir

Arcus aorta embrio terdiri dari 6 pasang pembuluh darah, tetapi pada

manusia pembuluh darah ke-5 tidaklah berkembang.[1] Lengkung aorta pertama

akan berkembang menjadi a. maxillary, lengkung kedua akan membentuk a.

hyoideus dan a. stapedeus. Lengkung arteri ke 3 sampai


9 lengkung arteri ke 6 akan

berkembang menjadi arteri besar yaitu a. carotis communis, a. subclavia, a.


pulmonalis dan ductus arteriosus. Ductus arteriosus merupakan sebuah saluran

yang menghubungkan antara arcus aorta dan arteri pulmonalis. Setelah lahir

ductus ini akan beregresi dan menajdi lig. Arteriosus

Embrio memiliki 3 sistem vena yaitu, v. vitelina, v. umbilicus, dan v.

cardinal. Vena vitelina kanan dan kiri akan membentuk plexus di sekitar

duodenum dan masuk ke dalam septum transversus.

Vena vitelina kiri akan berdegenerasi sedangkan vena vitelina kanan akan

berkembang menjadi vena porta, sinusoid pada hati, vena cava inferior dan duktus

venosus. Vena umbilicus berjalan di sebelah kanan dan kiri hepar, tetapi ada
10
bagian dari vena umbilicus yang masuk dalam sinusoid pada hati. Setelah lahir

vena umbilicus akan berdegenerasi dan membentuk lig. teres hepatis dan lig.
venosum. Sedangkan vena cardinal merupakan system drainase vena pada embrio

yang terdiri dari bagian anterior yang berfungsi dalam drainase bagian kepala

sedangkan drainase bagian tubuh sisanya dilakukan oleh bagian posterior. Selain

itu vena cardinal juga terdiri atas sepasang v. suprabardinalis dan v. subkardinalis.

V. suprakardinalis terdiri atas bagian anterior yang akan berkembang menjadi

vena pada leher dan kepala juga vena cava superior sedangkan v. suprakardinalis

bagian posterior akan berdegenerasi, selain itu v. supracardinal juga akan

berkembang menjadi v. azygos dan v. hemiazygos. Pada sisi lain v. subcardinalis

akan berkembang menjadi vena yang membawa darah dari dinging posterior pada

abdomen

DAFTAR PUSTAKA

Sadler, T. W. (2012). Langman's medical embryology. 12. Lippincot Williams &


Wilkins.

Drake, Richard L. Gray's Anatomy The Anatomical Basis of Medical Practice. 41.
Edited by Susan Standring. elsevier

11

Anda mungkin juga menyukai