Anda di halaman 1dari 6

Pembentukan Septum Jantung

Antara hari ke-27 dan ke-37 perkembangan mudigah, septum


jantung utama terbentuk ketika mudigah mengalami pertumbuhan
panjang dari 5 mm hingga kurang lebih 16-17 mm.
Salah satu cara pembentukan septum antara lain adalah dua
massa jaringan yang sedang tumbuh aktif saling mendekat hingga
menjadi satu, dan dengan demikian membagi lumen menjadi dua
saluran yang terpisah. Sekat seperti itu dapat pula terbentuk karena
pertumbuhan aktif satu massa sel saja yang terus meluas hingga
mencapai sisi lumen diseberangnya. Pembentukan massa-massa
jaringan semacam itu tergantung pada sintesis dan deposisi
matriks-matriks ekstraseluler dan prolierasi sel. Massa, yang dikenal
sebagai bantal-bantal endokardium, tumbuh di daerah atrioventrikel
dan

konotrunkal.

Di

lokasi-lokasi

ini,

mereka

membantu

pembentukan sekat atrium dan ventrikel (bagian membranosa),


saluran atrioventrikularis, dan pembuluh aorta dan pulmonalis.
Cara pembentukan sekat yang lain tidak melibatkan bantalbantal endokardium. Jika, misalnya, segaris kecil jaringan di dinding
atrium atau ventrikel gagal bertumbuh, sedangkan daerah di kanan
kirinya meluas dengan pesat, maka akan terbentuk sebuah rigi
yang sempit diantara kedua bagian yang sedang meluas tersebut.
Jika pertumbuhan bagian-bagian yang meluas tadi berlangsung
terus di kedua sisi rigi sempit itu, kedua dindingnya akan saling
mendekat dan mungkin bersatu, dengan demikian terbentuklah
sebuah sekat. Sekat semacam ini tidak pernah akan membagi
rongga asalnya secara sempurna, tetapi akan meninggalkan sebuah
saluran penghubung yang sempit diantara kedua bagian yang
meluas tersebut. Biasanya saluran itu kemudian ditutp (sekunder)
olrh jaringan yang berasal dari proliferasi jaringan disekitarnya.
Sekat semacam ini terbentuk untuk memisahkan sebagian atrium
dan ventrikel.

Pembentukan Septum di Atrium Komunis


Pada akhir minggu keempat, suatu rigi berbentuk bulan sabit
tumbuh dari atap atrium komunis ke dalam lumen. Rigi ini dianggap
sebagai bagian pertama dari septum primum. Kedua kaki sekat ini
meluas

ke

arah

bantalan

endokardium

di

dalam

kanalis

atrioventrikularis. Lubang di antara tepi bawah septum primum dan


bantalan-bantalan
perkembangan

endokardium
selanjutnya,

ialah

ostium

perluasan

endokardium superior dan inferior

primum.

Dalam

bantalan-bantalan

tumbuh di sepanjang tepi

septum primum, dengan demikian berangsur-angsur menutup


ostium

primum.

sempurna,

Akan

kematian

sel

tetapi,

sebelum

menghasilkan

penutupan
lubang

pada

tersebut
septum

primum. Jika lubang-lubang itu bergabung menjadi satu, terbentuk


ostium sekundum, dengan demikian tetap terdapat aliran darah
yang bebas dari atrium primitif kanan ke kiri.
Ketika lumen atrium kanan meluas akibat menyatunya kornu
sinus, timbullah suatu lipatan baru berbentuk bulan sabit. Lipatan
baru ini, yaitu septum sekundum, tidak pernah membentuk sekat
pemisah yang sempurna di dalam rongga atrium. Kaki depannya
meluas ke bawah ke arah sekat di dalam kanalis atrioventrikularis.
Ketika katup kiri vena dan septum spurium menyatu dengan sisi
kanan septum sekundum, tepi konkaf septum sekundum yang
bebas mulai menutupi ostium sekundum. Lubang yang ditinggalkan
oleh septum sekundum disebut foramen ovale. Jika bagian atas
septum

primum

berangsur-angsur

menghilang,

bagian

yang

tertinggal menjadi katup foramen ovale. Jalan di antara kedua


rongga terdiri atas sebuah celah memanjang yang miring, dan
darah dari atrium kanan mengalir ke sisi kiri melalui celah ini.
Diferensiasi Atrium Lebih Lanjut

Pada saat atrium kanan primitif membesar akibat bergabungnya


kornu sinus kanan, atrium kiri primitif juga membesar. Pada
awalnya, terbentuk satu vena pulmonalis embrional sebagai suatu
pertumbuhan keluar dari dinding atrium kiri posterior, tepat di
sebelah kiri septum primum. Vena ini membentuk hubungan
dengan vena-vena dari runas paru yang sedang berkembang.
Selama perkembangan lebih lanjut, vena pulmonalis dan cabangcabangnya bergabung dengan atrium kiri membentuk bagian
atrium dewasa yang besar dan berdinding licin. Meskipun pada
awalnya hanya satu vena yang masuk ke atrium kiri, pada akhirnya
empat vena pulmonalis yang masuk sewaktu cabang-cabang itu
melebur ke dalam dinding atrium yang terus membesar.
Pembentukan Septum di Kanalis Atrioventrikularis
Pada akhir minggu keempat, dua bantalan mesenkim, yaitu
bantalan endokardium atriovventrikularis, nampak pada tepi atas
dan

bawah

kanalis

atrioventrikularis.

Pada

mulanya,

kanalis

atriventrikularis hanya bermuara pada ventrikel kiri primitif dan


dipisahkan dari bulbus kordis oleh lipatan bulbo(kono)ventrikularis.
Tetapi menjelang akhir minggu kelima, ujung belakang lipatan ini
hampir di tengah-tengah sepanjang dasar bantalan endokardium
superior dan jauh kurang menojol daripada sebelumnya. Oleh
karena kanalis atrioventrikularis meluas ke arah kanan, darah yang
melalui orifisium ventrikularis kini langsung masuk ke dalam
ventrikel kiri primitif di samping ke ventrikel kanan primitif.
Selain bantalan endokardium superior dan inferior, tampak dua
bantalan lain yaitu bantalan atrioventrikularis lateralis, di tepi kanan
dan kiri kanalis atrioventrikularis. Sementara itu, bantalan-bantalan
endokardium atas dan bawah makin menonjol ke dalam lumen dan
akhirnya salilng menyatu, menyebabkan kanalis atrioventrikularis
benar-benar terpisah menjadi orifisium atrioventrikularis kanan dan
kiri pada akhir minggu kelima.

Katup Atrioventrikel
Setelah bantalan-bantalan endokardium bersatu, masing-masing
orifisium

atrioventrikularis

dikelilingi

oleh

proliferasi

setempat

jaringan mesenkim. Ketika jaringan yang terletak di atas permukaan


ventrikular jaringan yang berproliferasi ini menjadi berongga dan
menipis karena aliran darah, terbentuklah katup-katup yang tetap
menempel pada dinding ventrikel melalui tali-tali otot. Akhirnya,
jaringan otot di dalam tali-tali berdegenerasi dan digantikan oleh
jaringan penyambung padat. Katup-katup ini kemudian terbentuk
dari jaringan penyambung yang dibungkus oleh endokardium dan
dihubungkan ke trabekula-trabekula tebal di dinding ventrikel, yaitu
muskuli papillares, dengan bantuan korda tendinea. Dengan cara
ini, terbentuk dua daun katup di kanalis atrioventrikularis kiri, yaitu
katup bikuspid atau katup mitral, dan tiga buah di sisi kanan, yaitu
katup trikuspid.
Pembentukan Sekat Pada Trunkus Arteriosus dan Konus
Kordis
Pada minggu kelima, pasangan rigi-rigi yang saling berhadapan
terlihat di trunkus arteriosus, tonjol-tonjol atau bantalan trunkus,
terletak di dinding atas kanan (tonjol trunkus atas kanan) dan pada
dinding bawah kiri (tonjol trunkus bawah kiri). Tonjol trunkus atas
kanan tumbuh ke arah distal dan ke kiri, sementara tonjol trunkus
bawah kiri berkembang ke arah distal dan ke kanan. Karena,
sementara pertumbuhan ke arah kantong aorta, tonjol-tonjol
tersebut

saling

memilin

satu

sama

lain,

sehingga

memberi

gambaran tentang gambaran spiral untuk septum ini di masa


datang. Setelah menyatu sempurna, rigi-rigi tersebut membentuk
sebuah sekat yang dikenal sebagai septum aortikopulmonalis, yang
menyekat trunkus arteriosus menjadi saluran aorta dan pulmonalis.

Pada saat tonjol-tonjol tronkus tersebut muncul, tonjol (bantalan)


serupa tumbuh di sepanjang dinding dorsal kanan dan ventrikel kiri
konus kordis. Tonjol-tonjol konus ini tumbuh saling mendekati dan ke
arah distal untuk menyatu dengan septum trunkus.
Kalau kedua tonjol konus tersebut sudah menyatu, septum
tersebut membagi konus menjadi bagian anterolateral (saluran
aliran keluar ke ventrikel kanan) dan bagian posteromedial (saluran
aliran keluar ke ventrikel kiri).
Pembentukan Septum di Ventrikel (Langman: 204)
Menjelang akhir minggu keempat, kedua ventrikel primitif mulai
mengembang. Hal ini terjadi karena pertumbuhan terus-menerus
miokardium pada sisi luar dan divertikulasi yang terus berlangsung
serta pembentukan trabekula di sisi dalam.
Dinding medial ventrikel yang meluas tersebut lalu berhimpit dan
berangsur-angsur
interventrikularis

bersatu,
pars

sehingga

muskularis.

membentuk

Kadang-kadang,

sepum

penyatuan

antara kedua dinding ini tidak sempurna, yang nampk sebagai celah
di apeks yang agak dalam di antara kedua ventrikel. Ruangan di
antara tepi bebas septum interventrikluaris pars muskularis dan
bantalan-bantalan

endokardium

yang

menyatu

memungkinkan

terjadinya hubungan antar kedua ventrikel.


Foramen interventrikularis, yang ditemukan di atas bagian
muskularis septum interventrikularis, menjadi mengecil dengan
lengkapnya sekat konus. Pada perkembangannya selanjutnya,
penutupan foramen terjadi karena pertumbuhan keluar jaringan dari
bantalan

endokardium

bawah

di

sepanjang

puncak

septum

interventrikularis pars muskularis. Jaringan ini menyatu dengan


bagian-bagian sekat konus yang berbatasan. Setelah penutupannya
sempurna,

foramen

interventrikularis

interventrikularis pars membranosa.


Katup Semilunar

menjadi

septum

Satu pemisahan trunkus hampir sempurna, primordia katup


semilunaris

mulai

tampak

sebagai

tuberkel-tuberkel

kecil

di

penebalan trunkus utama. Salah satu dari pasangan ini ditakdirkan


masing-masing menjadi saluran pulmonal dan aorta. Tuberkel ketiga
muncul di kedua saluran di seberang penebalan trunkus yang
menyatu. Secara bertahap, tuberkel-tuberkel membentuk cekungan
di permukaan atasnya, membentuk katup semilunaris. Bukti-bukti
terakhir menunjukkan bahwa sel-sel krista neuralis ikut berperan
dalam pembentukan katup ini.

Anda mungkin juga menyukai