Koperasi Kredit Cukata merupakan koperasi yang secara yuridis berdasarkan Akta
merupakan sebuah desa yang berada di penjuru Barat Laut Kabupaten Kulon Progo.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan sebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Desa Pagerharjo adalah desa yang
paling jauh dari Kota Wates sebagai Ibukota Kabupaten Kulon Progo dengan jarak 40
km.
Sebagian besar masyarakat memiliki mata pencaharian sebagai petani perkebunan dan
hutan rakyat dengan hasil pertanian utama adalah cengkeh dan kayu. Wilayah operasional
pengembangan Koperasi Kredit Cukata adalah seluruh wilayah Kabupaten Kulon Progo,
tetapi sampai dengan saat ini baru bisa memberikan pelayanan kepada anggota yang
Koperasi Kredit Cukata diawali dengan kegiatan simpan pinjam di kelompok Petani
Lestari Asih yang dimulai sejak tanggal 6 Oktober 2002. Kelompok Petani Lestari Asih
merupakan kelompok petani yang mengelola pertanian dengan teknik pertanian organik
atau pertanian lestari. Kesadaran untuk mengadakan kegiatan simpan pinjam muncul
setelah adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat
Cindelaras dari Yogyakarta. Kegiatan pendidikan dilaksanakan selama 5 kali pada bulan
Juni dan Juli tahun 2002 dengan difasilitasi oleh personil dari LSM Cindelaras serta
beberapa orang narasumber lain. Materi yang menjadi bahan pelatihan adalah mengenai
hak asasi petani, globalisasi, kesadaran gender dan lingkungan, pertanian organik dan
modal kegiatan simpan pinjam. Kegiatan simpan pinjam diawali dengan anggota
sebanyak 29 orang. Selama dua tahun keanggotaan kelompok berkembang dari semula 29
Pertemuan kelompok dilakukan setiap selapan (35 hari) yaitu pada malam Senin Legi
secara bergiliran di rumah anggota kelompok. Iuran wajib selapanan disepakati sebesar
Rp 500,00 dan Simpanan Pokok sebesar Rp 5.000,00. Salah seorang tokoh yang ikut
mengawali kegiatan simpan pinjam dan sekarang menjabat sebagai Anggota Pengawas
berikut:
“Pada awal-awal kegiatan dulu Koperasi Kredit Cukata ini hanya merupakan kegiatan
simpan pinjam biasa, perkembangan kelompok terasa sangat lambat karena pertemuan
hanya dilakukan selapanan atau setiap 35 hari sekali yaitu pada malam Senin Legi
sehingga penyetoran simpanan dan pemberian pinjaman hanya dapat dilakukan pada saat
pertemuan saja. Iuran yang hanya sebesar 500 rupiah dan Simpanan Pokok sebesar 5.000
banyak masyarakat yang mau bergabung dalam kelompok karena kami masih terpaku
pada kelompok pertanian lestari. Modal masih kecil dan kegiatan sosialisasi, promosi dan
pendidikan juga belum banyak bisa dilakukan. Dengan ketekunan dan ketelatenan
pengurus pada saat itu mengelola kegiatan simpan pinjam, meskipun perlahan, satu demi
Pengurus yang dipilih untuk mengawali kegiatan simpan pinjam dan anggota
kelompok melalui kerjasama. Seperti yang telah dilakukan oleh pengurus kelompok
simpan pinjam dalam Kelompok Petani Lestari Asih ini meskipun tidak mendapatkan
imbalan tetapi dengan sukarela meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan bahkan materi
diharapkan dapat memberikan manfaat lebih besar dikemudian hari jika dikelola dengan
baik dan benar. Pada saat kelompok belum memiliki aset yang cukup, kegiatan belum
terasakan manfaatnya dan tidak banyak orang tertarik untuk bergabung menjadi anggota,
pendekatan personal untuk menarik orang-orang terdekat agar ikut bergabung dalam
kepengurusan. Pengurus yang semula hanya anggota petani lestari yang rata-rata sudah
berusia lanjut ditambah dengan pengurus baru dari anggota yang relatif lebih muda.
Kesempatan kepyakan juga digunakan untuk menyepakati kegiatan simpan pinjam diberi
nama Koperasi Kredit Tali Asih. Nama “Tali Asih” yang berarti “tali kasih” juga berasal
dari singkatan nama kelompok Tani Lestari Asih. Koperasi Kredit (pra koperasi) dipilih
sebagai bentuk badan usaha karena dinilai sesuai sebagai bentuk kelembagaan kelompok
dan diharapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh anggota. Pertemuan
tersebut juga menyepakati agar pengurus merintis pengurusan badan hukum koperasi
sebagai wadah usaha kegiatan simpan pinjam. Kesepakatan yang baru dapat diwujudkan
Kelompok simpan pinjam yang telah berubah menjadi Koperasi Kredit Tali Asih (pra
koperasi) selanjutnya dapat berkembang lebih baik dengan keanggotaan menjadi 105
orang pada akhir 2005 dan jumlah kekayaan menjadi lebih dari Rp 23 juta. Keanggotaan
tidak dibatasi hanya untuk anggota kelompok petani lestari tetapi terbuka untuk umum.
Pengembangan pelayanan pada tahap awal dilakukan satu minggu sekali setelah kegiatan
lingkungan gereja karena seluruh anggota pada saat itu adalah warga gereja.
pelayanan kas sebanyak 2 kali dalam 5 hari yaitu setiap hari pasaran Wage dan Legi.
Pelayanan setiap hari mulai dilakukan sejak bulan Mei 2007 bertempat di Kios milik
Pada tanggal 4 Mei 2006, kelompok-kelompok petani lestari yang tergabung dalam
pertemuan dalam rangka meresmikan pembentukan koperasi kredit yang diberi nama
Pangan Sedunia). Nama “Karisma” memiliki arti “kuat”, “teguh” dan “berwibawa” dan
diawali sebelumnya dengan sosialisasi mengenai koperasi kredit oleh fasilitator dari
SPTN-HPS dalam acara pertemuan koordinasi Paguyuban Kelompok Petani Lestari Sabar
Subur pada tanggal 8 Maret 2006. Sosialisasi dilanjutkan dengan pembentukan badan
pendiri koperasi dan penunjukan Tim Kerja yang terdiri dari 8 orang.
Pada saat pembentukan koperasi tanggal 4 Mei 2006 tersebut tercatat jumlah anggota
yang mendaftar sebanyak 29 orang. Sampai dengan akhir tahun 2006 jumlah keanggotaan
mencapai sebanyak 59 orang, tahun 2007 samapai dengan tahun 2009 berturut-turut
Keputusan RAT tutup buku tahun 2008 di dua koperasi menyetujui untuk dilakukan
penggabungan antara Koperasi Kredit Tali Asih dan Koperasi Kredit Karisma. Upaya
penggabungan dilakukan dengan alasan bahwa kedua koperasi memiliki asal, nilai,
prinsip, tujuan, wilayah operasi dan beberapa pengurus yang sama. Kedua koperasi
memiliki asal kelompok yang sama yaitu kelompok petani lestari. Kelompok Petani
mengawali pembentukan Koperasi Kredit Tali Asih juga ikut mendirikan Koperasi Kredit
Karisma. Kedua koperasi memiliki persamaan nilai-nilai dan prinsip yang diakui dan
Nanggulan dan Girimulyo (Kulon Progo bagian Utara). Sebagian pengurus dan anggota
Pada tanggal 26 Juli 2009 bertempat di rumah Bapak Purwanto, pengurus kedua
penggabungan tersebut di beri nama Koperasi Kredit Cukata yang merupakan singkatan
dari Credit Union Karisma Tali Asih. Nama tersebut selain merupakan singkatan juga
Kesepakatan penggabungan dua lembaga koperasi kredit yang disetujui dalam Rapat
masing-masing dan tidak mau bergabung atau merger dengan koperasi lain. Kesepakatan
tersebut menunjukkan kerekatan hubungan antara Koperasi Kredit Tali Asih dengan
Koperasi Kredit Karisma. Pengurus dan anggota kedua koperasi yang ”nglegawa” untuk
menggabungkan kedua lembaga menjadi salah satu modal bagi pengembangan koperasi
selanjutnya.