METODE PELAKSANAAN
2. Kelembaban
Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60–
85%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari
penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak
terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda, oleh
karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan terlalu basah. Kelembaban
yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian
semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer
(Suhu maksimum untuk anggrek ialah 400C dan minimum 100C) (Ginting, 1990).
3. Suhu.
Menurut yunita (2010), Anggrek Dendrobium sp dapat tumbuh baik pada
lingkungan yang mimiliki suhu 15 – 30 0 C. Suhu udara sangat mempengaruhi
proses metabolisme tanaman. Suhu udara tinggi memacu proses metabolisme,
sedangkan suhu udara rendah memperlambat laju metabolisme.
5. Ketinggian tempat
Anggrek Dendrobiumakan tumbuh optimal pada lokasi kurang dari 400 m
dpl. Dendrobium umumnya lebih menyukai daerah panas dari pada daerah dingin,
tetapi beberapa jenis Dendrobium hanya bisa tumbuh di daerah dingin misalnya
Dendrobium nabile (Setiawan, 2009).
2. Akar
Akar berbentuk silindris dan berdaging, lunak, mudah patah, dengan ujung
akar yang meruncing licin serta sedikit lengket. Pada keadaan kering, akar tampak
berwarna putih keperak – perakan dibagian luar, hanya dibagian ujung akar saja
yang berwarna hijau atau tampak keunguan. Akar nggrek mempunyai vilamen
yang terdiri dari beberapa lapis (sel - sel korteks) yang berongga dan transparan.
Velamen itu merupakan lapisan – lapisan pelindung pada sistem akar. Lapisan
berfungsi melindungi akar dsari kehilangan air selama proses penguapan. Pada
akar anggrek simpodial seperti Dendrobium sp, akar keluar dasar peseudoblib
atau sepanjang rhizome ( Darmono, 2003)
3. Daun
Daun anggrek memliki bentuk yang sempit memanjang hingga bulat
memanjang. Letak tumbuh daun anggrek saling berhadapan atau berpasangan,
tersusun pada buku batang.
4. Bunga
Bunga anggrek mempunyai bentuk, susunan, warna, dan corak yang sangat
beragam. Pada bagian bunga anggrek, terdapat infloresens bunga terdiri dari poros
malai bunga (axis) dan kuntum-kuntum bunga. Pada satu malai atau tandan bunga
terdapat 1-40 kuntum bunga. Ukuran kuntum bunga sangat bervariasi dari 2-3 cm
hingga 10-15 cm. Kebanyakan bunga anggrek merupakan bunga sempurna, yaitu
mempunyai organ reproduksi jantan (androecium) dan organ reproduksi betina
(gymnoecium). Petal atau mahkota bunga berjumlah tiga buah, dua diantaranya
terletak berselang - seling dengan kelopak bunga, sedangkan yang
terbawahmengalami modifikasi menjadi bibir bunga (labellum). Sepal atau
kelopak bunga juga berjumlah tiga buah, yang teratas disebut dengan sepal dorsal,
dan dua lainnya di bagian samping disebut sepal lateral. Pada bagian tengah bunga
terdapat tugu bunga (column atau gynostemium) yang merupakan organ
reproduksi jantan dan betina (Yusnita, 2010).