Anda di halaman 1dari 30

TUGAS DODI HUTAMA PUTRA G1C. 18.

0700

KINEMATIKA LINEAR

KINEMATIKA LINEAR
Menggambarkan Obyek pada gerak linear.
Para sprinter dunia siap mengikuti lomba olimpiade jarak 100 m guna meraih gelar " Pelari
Wanita Tercepat Dunia ". Pada jarak 50 m Mary memimpin 3 m lebh cepat, namun
menjelang garis finish perlombaan hanya mampu memimpin 1 m lebih cepat di depan Jill.
Karena Jill melakukan akselerasi lebih cepat. Apakah berarti kedua atlet terus melakukan
akselerasi selama perlombaan? Apakah mereka juga menurunkan akselerasinya ? Penampilan
parameter apa agar dapat digunakan untuk menghitung perlombaan pada jarak 40 m terakhir
? Pertanyaan ini berkaitan pengukuran kinematik penampilan yang tercakup pada bab ini.
TUJUAN-TUJUAN
Ketika anda memahami materi ini, diharapkan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :

 Membedakan antara gerak liner, gerak angular dan gerak general


 Menentukan jarak tempuh, diplacement dan membedakan antara keduanya.
 Menentukan average speed dan average velocity, dan membedakan antara keduanya.
 Menentukan instantaneous speed dan instantaneous velocity.
 Menentukan akselerasi rata-rata.
 Nama unit pengukuran jarak tempuh (Distance Travelled) dan jarak lintasan, speed,
velocity serta akselerasinya.

Bab ini merupakan sub cabang mekanika yang disebut kinematika. Dinamika adalah cabang
jasmani kasad mekanika berkaitan dengan mekanika obyek gerak. Kinematika sebagai
topik,pada bab ini adalah cabang dinamika yang berkaitan dengan diskripsi gerak. Keluaran
dari sebagian besar pada event olahraga adalah pengukuran kinematika, sehingga suatu
pemahaman pengukuran ini adalah penting. Beberapa termonologi kinematika yang akan
diperkenalkan pada bab ini mungik sudah tidak asing lagi bagi anda (speed, velocity,
akselerasi dan sebagainya). Anda mungkin yakin bahwa anda sudah memahami semua
tentang istilah-istilah ini, namun kita menggunakannya dalam cara-cara spesifik. Definisi
mekanika ini mungkin tidak sesuai dengan konotasi anda, dan terjadi kesalah pahaman jika
tidak sesuai dengan defnisi kita. Namun tak mengapa, marl kita mulai.
 Kinematika adalah cabang dari dinamika yang berkaitan dengan deskripsi gerak.
Gerak
Apa itu gerak? Dapatkah anda mendefinisikannya ? Kita mungkin mendefinisikan bahwa
gerak adalah aksi atau proses dari suatu perubahan posisi. Gerak adalah suatu perubahan
posisi. Gerak berhubungan dengan suatu perubahan posisi dari satu tempat ke tempat lain
atau dari satu titik ke titik yang lain. Dua hal ini adalah dibutuhkan pada gerak yang terjadi
pada ruang dan waktu - ruang untuk bergerak di dalamnya dan waktu dibutuhkan selama
gerak. Untuk melakukan studi gerak lebih mudah, kita mengklasifikasikan gerak linear,
angular atau general (dari keduanya).
Gerak Linear
Gerak linear menunjukan sebagai terjemahan Hal ini terjadi ketika seluruh tempat (titik) pada
sebuah badan atau obyek bergerak pada jarak yang sama, pada arah yang sama, dan pada
waktu yang sama. Hal ini dapat terjadi dalam dua cara : rectilinear translation atau curvilinear
translation.
Rectilinear translation adalah gerak yang anda mungkin akan mangartikan sebagai gerak
lurus. Rectilinear translation terjadi ketika seluruh tempat (daerah) pada badan anda atau
obyek bergerak pada sebuah garis lurus, sehingga arah gerak tidak berubah, orientasi obyek
tidak berubah, dan seluruh tempat (daerah) pada obyek bergerak pada jarak yang sama.
Curvilinear translation adalah sangat mirip dengan rectilinear translation. Curvilinear terjadi
ketika seluruh tempat (daerah) sebuah badan atau obyek bergerak agar orientasi obyek tidak
berubah dan seluruh tempat (daerah) pada obyek bergerak pada jarak yang sama. Perbedaan
antara rectilinear dan curvilinear translation adalah jarak ruang diikuti oleh tempat (daerah)
suatu obyek pada curvilinear translation adalah kurva, sehingga arah gerakan obyek secara
konstan berubah, bahkan orientasi obyek tidak berubah.
Mencoba mencermati beberapa contoh gerakan turns pada olahraga atau gerak manusia.
Bagaimana tentang atlet skate meluncur melintasi es dalam posisi statis ?
Apakah gerakannya rectilinear atau curvilinear ? Bagaimana tentang seorang sailboarder
zipping melintasi danau dalam sebuah angin yang tenang ? Apakah mungkin bagi gerak
sailboarder menjadi rectilinear ?. Bagaimana bagi seorang pengayuh sepeda melewati jalan
raya yang rata ? (Pada masing-masing contoh ini, memungkinkan para atlet mencapai gerak
rectilinear). Dapatkah anda memberikan contoh pada gerak curvilinear? Dapatkah pada
semng/ pesenam melakukan gerak lurus ?. Bagaimana ? Bagimana seorang penyelam ?
Seorang peloncat ski ? Seorang skateboarder meluncur sepanjang sebuah bagian beton datar ?
(Memungkinkan bagi pesenam, penyelam, dan peloncat ski mencapai gerak curvilinear.
Skateboarder dan skater dapat mencapai satu garis kedua tipe dari gerak lurus.
Untuk menentukan apakah suatu gerak lurus, menganggap dua tempat pada obyek pada dua
tempat dalam pertanyaan. Sekarang bayangkan sebuah garis lurus menghubungkan dua
tempat ini. Sebagai obyek bergerak, apakah garis tetap berada pada orientasi yang sama;
yaitu, apakah tempat garis pada arah yang sama melalui gerakan tersebut. Apakah garis tetap
pada panjang yang sama selama gerak. Jika kedua kondisi ini merupakan kebenaran melalaui
gerak tersebut gerak tersebut adalah lurus.
Jika kedua tempat pada gambaran garis bergerak lurus paralel dalam gerak tersebut merpakan
gerak lurus. Jika kedua tempat pada gambaran garis bergerak parallel yang tidak lurus adalah
gerak parabola. Sekarang mencoba untuk berpikir dari contoh yang lebih banyak gerak garis
pada olahraga. Apakah anda akan mengklasifikasikan gerak yang diduga sebagai gerak lurus
atau gerak parabola.
Gerak Lingkar
Gerak lingkar juga mengacu sebagai gerak rotary atau rotasi. Ini terjadi ketika seluruh titik
pada sebuah badan atau obyek bergerak melingkar ( atau bagian dari lingkaran) tentang garis
sentral yang tetap pada poros ( axis). Gerak lingkar dapat terjadi disekitar poros antara badan
atau di luar badan. Seorang anak pada ayunan adalah sebuah contoh gerak disekitar poros
atau rotasi ekstemal pada badan tersebut. Seorang peseki es pada sebuah spin adalah sebuah
contoh gerak lingkar sekitar sebuh poros dari rotasi di antara badan. Untuk menentukan
apakah gerak itu sebuah gerak lingkar atau bukan, menggambarkan ada dua titik pada obyek
dalam partanyaan. Ketika obyek bergerak, merupakan lintasan –lintasan yang masing-masing
titik ini mengikuti lingkaran ? Apakah kedua lintasan yang melingkar ini memiliki sentral
atau poros yang sama ?. Jika anda menganggap sebuah garis menghubungkan dua gambaran
titik , apakah garis ini seterusnya berubah orientasi sebagai obyek yang bergerak? Apakah
garis tersebut terus-menerus berubag arah pada titik-titiknya? Jika kondisi ini benar, obyek
tersebut adalah berotasi.
Contoh-contoh gerak lingkar dalam olahraga dan gerak manusia adalah lebih banyak
dibandingkan contoh-contoh gerak linear. Bagaimana tentang sebuah ayunan besar pada
batangan horizontal? Apakah bagian gerak ini berotasi? Bagaimana tentang gerakan individu
dari anggota badan kita? Hampir seluruh anggota badan kita bergerak (jika mereka diisolasi)
adalah contoh-cotoh gerak lingkar.Tahan lengan kananmu pada sisi anda. Tahan lengan atas
anda diam, membengkok dan merentang lengan bawah anda pada sendi siku Langan bawah
anda berotasi sekitar poros yang dibengkokan (sendi siku anda). Selama membengkok dan
merentang, pergelangan anda bergerak dalam sebuah daerah sirkular sekitar sendi siku anda.
Setiap titik pada
lengan bawah dan pergelangan anda bergerak dalam sebuah daerah lingkar sekitar sendi siku
anda. Beranggapan masing-masing anggota tubuh dan gerakannya dapat membuat gerakan
sekitar hanya satu sendi yang terlibat. Apakah gerakan ini melingkar; yaitu, apakah seluruh
titik pada bagian tubuh bergerak melingkar sekitar sendi?
Mari kita anggap gerak lebih banyak lagi dari pada satu sendi. Dalam gerak anggota badan
tetap melingkar? Rentangkan lutut anda dan pinggang pada waktu yang sama. Apakah
gerakan kaki anda melingkar? Apakah hal ini bergerak pada sebuah titik lingkar? Apakah
gerak kaki anda linear?

Gerak Umum (General Motion)


Menggabungkan gerakan-gerakan lingkar dan anggota tubuh kita dapat menghasilkan gerak
linear dan satu atau lebih dari bagian-bagian tubuh kita. Ketika kedua lutut dan pinggang
merentang, anda dapat menghasilkan sebuah gerak linear dan kaki anda. Seperti
merentangkan pada siku dan sikap horizontal pada pundak dapat menghasilkan sebuah gerak
linear dan tasngan. Gerakan umum adalah sebuah kombinasi dari gerak –gerak linear dan
lingkar.

EKSPERIMEN SENDIRI
Grab memegang sebuah pensil yang terletak datar di atas sebuah bangku atau meja. Ketika
menahan pensil tersebut datar di atas meja, mencoba untuk menggerakkan pensil dengan
lurus melintas meja tersebut. Dapatkah anda melakukannya? Anda menghasilkan bahwa
gerak dengan mengkombinasikan gerak lingkar dari tangan anda, lengan bawah, dan lengan
atas. Jumlah gerak dari anggota tubuh kita adalah disebut gerak umum atau gerak campuran.
Gerak umum adalah tipe gerak yang sangat umum dari gerak yang ditampilkan dalam
olahraga dan gerak manusia. Lari dan jalan adalah contoh yang balk dari gerak umum. Dalam
aktivitas ini . Togok sering bergerak secara linear sebagai hasil dari gerak lingkar dari kaki
dan tangan. Bersepeda adalah contoh lain dari gerak umum. Anggaplah dari aneka gerakan
manusia dalam olahraga dan menganggap bagaimana anda akan mengklasifikasikannya.
Mengklasifikasikan gerak sebagai linear, lingkar, atau umum (campuran) membuat analisa
mekanika gerak lebih mudah. Jika sebuah gerak dapat di rinci ke dalam komponen linear dan
lingkar, komponen linear dapat dianalisa menggunakan hukum mekanika yang mengatur
gerak linear. Sama seperti komponen gerak lingkar dapat dianalisa menggunakan hukum
mekanika yang mengatur gerak lingkar. Analisa linear dan lingkar kemudian dapat
dikombinasikan untuk memahami gerakan umum/campuran dari obyek atau orang.
 Mengklasifikasikan gerak seperti linear, lingkar, atau gerak umum membuat analisa gerak
mekanikanya lebih mudah.
Kinematika Linear
Sekarang marl kita mencermati gerak linear lebih rinci. Kinematika Linear berkaitan dengan
deskripsi gerak linear. Pertanyaan tentang kecepatan, jarak, dan arah adalah seluruh
permintaan tentang kinematika linear suatu obyek.

EKSPERIMEN SENDIRI
Bagaimana anda akan menielaskan sesuatu yang bergerak? Putaran sebuah bola melintas
lantai. Menggambarkan geraknya. Kata apa yang anda gunakan ? Anda mungkin menjelaskan
bagaimana cepat atau lambatnya gerak, apakah mempercepat atau melambat, dan bahwa bola
itu menggelinding atau tidak menggelincir. Anda juga boleh mengatakan sesuatu tentang
dimana bola start dan dimana berakhir. Atau anada boleh menjelaskan arahnya: "Bola
bergerak diagonal melintasi ruangan", atau, "Bola bergerak menuju tembok atau menuju
pintu". Setelah bola berhenti anda boleh mengatakan berapa jauh bola berjalan dan berapa
lama bola menempuhnya sampai di sana. Semua istilah yang anda pakai untuk menjelaskan
gerak bola adalah kata-kata yang berkai tan dengan kinematika gerak linear.

Posisi
Karakteristik kinematika pertama kita boleh menjelaskan tentang sebuah obyek berada pada
posisinya. Definisi kita dari gerak — aksi atau proses perubahan posisi — menunjuk posisi.
Secara mekanika, posisi adalah dibatasi oleh lokasi dalam ruang. Apakah sebuah obyek
berada dalam ruang pada awal geraknya atau pada akhir geraknya atau pada waktu yang
bersamaan selama geraknya? Hal ini mungkin tidak tampak seperti sebuah karakteristik
panting pada mulanya, namun menganggap penting dari posisi para pemain di lapangan
dalam olahraga seperti sepakbola tennis, bola raket, squash, soccer, hoki lapangan, hoki es,
rugby, dan seterusnya. Strategis dilakukan tergantung pada dimana para pemain pada masing-
masing team diposisikan.
Mari kita mulai dengan sebuah contoh sederhana. Menganggap seorang pelari berlomba
dalam jarak 100 m. Bagaimana anda akan mejelaskan tentang posisi pelari selama
perlombaan? Anda mungkin menjelaskan relative posisi pelari pada garis start. "Dia berada
40 m dari start. "Atau anda mungkin menjelaskan relative posisi pelari pada garis finish. "Dia
berada 60 m dari garis finish" Dalam dua kasus, anda biasanya menggunakan sebuah ukuran
atau mistar panjang untuk menjelaskan posisi pelari relative pada beberapa hal yang
ditetapkan, referensi tidak bergerak". Referensi ini adalah garis start dan garis finish.
Beberapa konsep arah juga dicantumkan oleh deskripsi anda dan bahkan pelari itu sendiri.
Ketika anda mengatakan pelari berada 40 m dari garis, hal ini biasanya ditafsirkan untuk
bermaksud bahwa pelari berada 40 m di depan garis start dan menuju garis finish. Secara
mekanika, jika kita menggunakan garis start sebagai referensi kita, kita akan mengatakan
bahwa pelari tersebut berada pada + 40 m. Jika pelari tersebut berada pada sisi Ilan dari garis
start, kita akan menjelaskan posisi pelari seperti - 40 m. Kita mengghunakan tanda positif dan
negative untuk menunjukan sisi yang mana dari garis start pelari berada.
Contoh ini dari 100 m adalah hanya satu dimensional. Kita hanya berada yang menyangkut
mengenai satu dimensi — dimensi tersebut dari garis start ke garis finish. Hanya satu angka
yang diminta untuk mengidentifikasi posisi pelari dalam perlombaan. Sekarang mari kita
anggap suatu situasi dua dimensi. Menggambarkan anda sedang menonton permainan
sepakbola . Seorang pemain belakang telah membobol daerah belakang dan berlari menuju
garis gawang. la berada pada garis 20 yd denag team lawan dari garis gawang. Namun untuk
menjelaskan posisinya secara lengkap, anda harus juga memberikan informasi tentang
relative lokasinya pada garis samping. Menggunakan garis samping kiri sebagai suatu
referensi, anda kemudian dapat menjelaskan posisinya seperti 20 yd dari garis gawang dan 15
yd dari garis sisi kiri.
Dalam situasi ini, mungkin berguna untuk menetapkan suatu Cartresian coordinate system
dalam membantu pengindetifikasian lokasi pelari. Cartesian coordinates diberi nama setelah
Rene Decrates (1596-1650), seorang filosof Perancis dan ahli mekanika yang dipercaya
dengan mengamati analisa geometri. Anda mungkin ingat tipe ini dari system koordinat dari
SMU matematika. Pertama kita ingin ke lokasi sebuah titik referensi yang ditetapkan bagi
system koordinat. Titik yang ditetapkan ini disebut orijinal, seluruh pengukuran posisi
orijinal berawal dari sini Mari kita letakan orijinal bagi system pada persimpangan dari sisi
sebelah kiri dan garis gawang. Kita akan meletakan orijinal pada titik yang ditetapkan; kita
memilih persimpangan dari garis gawang dan garis samping karena titik yang tepat.
Bayngkan x — axis terletak sepanjang garis gawang dengan nol pada orijinal dan angka
posistif pada sisi kanan bidang permainan. Bayangkan y-axis sepanjang garis sisi kiri dengan
nol pada orijinal dan angka posisf meningkat sebagaimana anda bergerak ke depan
berlawanan gawang. Dengan system ini, kita dapat mengidentifikasi posisi lati kebelakang
dengan dua dua angka-angka yang berhubungan pada x- dan y- koordinat dalam luas:
(15,80). Kordinat x- dari 15 menunjukan bahwa pada posisi 15 yd dari garis sisi kiri pada
lapangan, dan y-koordinat dari 80 menunjukan bahwa is berada 80 yd dari garis gawang atau
20 yd dari scoring, karena kita tahu bahwa garis gawang luasnya 100 yd.
Dalam dimensi ini, kita akan butuh tiga nomor untuk menjelaskan posisi suatu obyek dalam
ruang. Contoh, bagaimana anda akan menjelaskan posisi bola selama suatu permainan bola
raket? Kita mungkin menetapkan suatu koordinat Cartesian tiga – dimensional dengan saat
poros dalam arah vertical dan dua poros pada tanah datar yang horisontal. Jika kita letakkan
titik referensi atau orijinal pada pojok depan kiri lebih rendah dari lapanngan (dimana dinding
depan , sisi kiri, dan persimpangan lantai), poros x- akan menjadi garis sepanjang persilangan
dinding depan dan lantai. poros Y- akan menjadi garis sepanjang persilangan dinding depan
dan didnding sisi kiri, dan poros z¬akan menjadi garis sepanjang persilangan tembok sisi kiri.
Jika bola berada 3 m ke kanan dan sisi kiri dinding, 2 m diatas lantai, dan 4 m jauh dari di
dinding depan , x-, y-, dan z- koordinat dalam ukuran m akan menjadi (3,2,4).
 Dalam tiga dimensi, kita akan butuh tiga angka untuk menjelaskan posisi sebuah obyek
dalam ruang.
Untuk menjelaskan posisi sesuatu dalam ruang, kita perlu mengidentifikasi suatu titik
referensi yang tetap untuk menyajikan sebagai orijinal sistim koordinat . Bagi keinginan kita
titik relatif ditetapkan pada bumi akan dilakukan. Kemudian kita tetapkan sebuah system
koordinat Cartesian. Jika kita hanya menjelaskan posisi obyek dalam satu dimensi, hanya satu
axis yang diperlukan; bagi dua dimensi , dua poros yang diperlukan; dan bagi tiga dimensi,
tiga poros yang diperlukan. Poros dari system ini mungkin dalam suatu arah yaitu ketepatan.
Sejauh mereka berada pada sudut kanan satu sama lain jika kita menjelaskan posisi dari
sesuatu dalam dua atau tiga dimensi. Sepertinya, satu poros akan diorientasikan secara
vertical (y-axis), dan axis lain (poros x-) atau poros¬poros (x- dan z-axis) akan diorientasikan
secara horisontal. Masing¬masing poros ini akan memiliki suatu arah negatif dan positif
sepanjang obyek tersebut. Koordinat x- dari sebuah obyek adalah jarak obyek berada jauh
dari tanah rata yang dibentuk oleh x- dan poros z- , dan z¬koordinat dari suatu obyek adalah
jarak obyek menjauh dari tanah datar yang dibentuk oleh poros x- dan y-. Unit panjang
digunakan untuk menerangkan posisi.
Jarak Tempuh (Distance Traveled) dan Displacement
Sekarang kita memiliki sebuah metode yang menjelaskan dan menempatkan posisi suatu
obyek dalam ruang. Ini merupakan tugas pertama dalam menjelaskan gerak. Jika kita ingat
bagaimana kita menentukari gerak — aksi atau proses dari perubahan posisi — tugas
berikutnya akan dijumpai sebuah cara untuk menjelaskan atau mengukur perubahan posisi.
Bagaimana anda melakukannya?.
Jarak Tempuh (Ditance Traveled )
Mari kita gunakan contoh sepakbola lagi. Anggap seorang pemain sepakbola menerima
tendangan bebas pada jarak garis 5 yd, 15 yd dari garis sisi kiri. Posisinya ada di lapangan
(menggunakan system koorsdinat Cartesian kita membangun pada seksi terdahulu) adalah
(15,5) ketika is menangkap bola. la mengjar bola kebali mengikuti jejaknya. la akhirnya
menangkap pada garis 35 yd, 5 yd dari garis sisi kiri. Posisinya di lapangan pada akhir
permainan adalah (5,35). Jika akita ukur panjang dari jejak larinya dengan bola, berputar
menjadi 48 yd untuk meraih 30 yd.

Sebuah cara lain mengatakan bahwa panjang Ilintasan pelari adalah +30 yd dalam arah y- dan
— 10 yd pada arah x-, atau satu hasil dari panjang lintasan 31.6 yd kedepan garis sisi kiri dan
gawang. Jarak tempuh melalui lad adalah 48 yd. Kita gunakan dua istilah yang berbeda untuk
menjelaskan kemajuan pelari: panjang lintasan dan jarak tempuh. Jarak tempuh adalah mudah
ditentukan — Hal ini merupakan sebuah ukuran sederhana dari panjangnya jejak yang dikuti
oleh obyek yang gerak adalah sedang dijelaskan, dari start (awalnya) posisi ke akhir (posisi
final). Jarak tempuh bukan berarti semua daerah dalam sebuah permainan sepakbola,
walaupun, karena arah tempuh tidak diabaikan. Panjang lapangan bertanggung jawab pada
arah tempuh.
Displacement
Displacement adalah jarak garis lurus dalam arah spesifik dari posisi awal (starting) ke posisi
akhir (ending). Hasil dari panjang lintasan adalah jarak yang diukur dalam sebuah garis lurus
dari posisi awal ke posisi akhir. Panjang lintasan adalah sebuah akumulasi vector. Kita juga
boleh mengatakan kekuatan adal;ah sebuah akumulasi vector memiliki sebuah ukuran yang
dihubungkan dengan sebuah arah secara baik. Hal panah mewakili arah vector tersebut.
Representasi panjang lintasan dengan sebuah anak panah adalah sesuai dan berhubungan
dengan sarana untuk mengukur panjang lintasan dengan baik. Sebagai contoh pemain
menendang balik sebuah bola. Anak panah dari posisi awal pemain kearah dimana is tangkap
mewakili lapangan adalah panjangnya lapangan dari pengembalian bola.
 Displacement adalah jarak garis lurus dalam arah spesifik dari posisi sarting (awal) ke
posisi akhir (final).
Vektor dapat dibenarkan ke dalam komponen-komponen. Contohnya dalam sepakbola, hasil
dari panjang lintasan lad kembali tidak menunjukan secara Iangsung berapa m kembalinya
bola yang dicapainya. Namun jika kita membenarkan hasil dari panjang lintasan ke dalam
komponewn-komponen dalam

arah x- (melintasi lapangan) dan arah y- (menuju lapangan kea rah gawang), kita kemudian
mempunyai sebuah ukuran seberapa efektifkah keadaan lad tersebut. Dalam kasus ini,
panjang lintasan y- dari sekembalinya lad adalah 5 yd, dan posisi akhir y- adalah 35 yd. Kita
mendapatkan panjang lintasan dengan mengurangi posisi awalnya dari posisi finalnya.

dy = Δy = y r - yi
dimana :
dy = panjang lintasan dalam arah y
Δ = perubahan, sehingga Δy = perubahan posisi y
yr = posisi final y
yi = posisi awal y-

Displacement pelari atau panjang lintasan menuju lapangan adalah +30 yd. Simbol positif
menunjukan bahwa Displacement adalah arah positif y- atau menuju gawang (dalam kasusu
ini diperoleh dalam satu posisi lapangan). Ukuran ini barangkali pengukuran yang sangat
penting bagi para pelatih, pemain dan fans karena mengidentiifikasikan keefektifan
tendangan batik.
Kita juga mungkin menjadi ingin tahu tentang panjang lintasan pemain melintasi lapangan
(dalam arah x-). Kita dapat menggunakan persamaan sejenis untuk menentukan panjang
lintasan x-:

dx =Δx=xr—x;
dimana :
dX = displacement dalam arah x-
Δx = perubahan dalam posisi x¬
xr = posisi final x
x; = posisi awal x
Jika kita letakkan nilai awal (15 yd) dan nilai final (5 yd) bagi posisi x-, kita mendapatkan
panjang lintasan pelari x-.

dX = Δx = xr – xi = 5yd – 15 yd
dx = -10 yd
Displacement pelari x- atau panjang lintasan melintasi lapangan adalah – 10 yd. Simol
negative mengidentifikasikan bahwa Displacement adalah dalam arah negative x- atau
terhadap garis sisi kiri.
Hasil dari Displacement dari pelari dapat diperoleh dalam cara serupa yang mana kita
mendapatkan satu hasil dari kekuatan. Secara grafik; hal ini dapat dilakukan dengan
menggambar anak panah mewakili komponen Displacement dari arah pelari dalam x- dan y-.
Letakkan ekor vector panjang lapangan x- pada ujung vector Displacement y- dan kemudian
gambar sebuah anak panah dari ekor vector Displacement ke ujung vector Displacement x-.
Anak panah inin mewakili hasil dari Displacement.
Hasil dari panjang lintasan ini dapat juga ditentukan dengan mengawali vector Displacement
dan menggambar vector Displacement y-agar ekomya berakhir pada ujung vector
Displacement x-. Hasil tersebut akan dapat ditentuka dengan menggambar anak panah dari
ekor vector panjang lintasan x- ke ujung vector panjang lintasan y-. Anda akan. mendapat
hasil yang sama sebagaimana ditentukan oleh metode terdahulu.
Kita juga dapat menentukan resultant dari Displacement menggunakan hubungan
trigonometri. Vektor Displacement diatur bentuk sebuah segi tiga, khususnya sebuah segi tiga
kanan dengan sisi miring yang diwakili oleh hasil dari Displacement.Ukuran sisi miring dapat
ditentukan ; jika A dan B mewakili dua sisi yang menentukan sudut kanan, dan C mewakili
sisi miring tersebut :

A2 + B2 = C2
(Δx)2 + (Δy) 2 = R2

Bagi Displacement , kemudian, w; dapat menggantikan – 10 yd bagi Ay dan kebenaran bagi


R, yang mana mewakili hasil dari Displacement.
(-10 yd)2 + (30 yd)2 = R2
100 yd2 + 900 yd2 = R2
1000 yd2 = R2
R = √100 yd2 = 31.6 yd
Untuk menentukan arah basil dari panjang lintasan, kita dapat menggunakan hubungan antara
dua sisi dari panjang lintasgan segi tiga.
sisi berlawanan
Tan θ =
sisi berdekatan
Sisi berlawanan
θ = arctan =
Sisi berdekatan

Δx
θ = arctan =
Δx

Dalam persamaan ini, θ mewakili sudut antara basil dari vector panjang lintasan dan vector
panjang lintasan y-. Untuk mendapatkan nilai 8, menggantikan -10 yd bagi Δx dan + 30 yd
bagi Δy.
- 10 yd
θ = arctan
30 yd
θ = arctan (- 3333)
θ = -18.4 º
Untuk menentukan sudut nya fungsi tangnt atau agent arcta. Penghitung-penghitung yang
sangat scientific, fungsi arctangent adalah fungsi kedua bagi kunci tangent dan biasanya
disingkat sebagai tan'.
Kita sekarang dapat menjelaskan beberapa kualitas gerak — posisi awal dan final, jarak
tempuh, dan panjang lintasan. Jarak tempuh dapat dijelaskan oleh angka tunggal yang
mewakili panjangnya lintasan yang diikuti oleh obyek selama pergerakannya. Panjang
lintasan, bagaimanapun adalah suatu kuantitas vector, sehingga diekspresikan dengan suatu
pengukuran panjang dan suatu arah. Hasil dari Displacement adalah panjang sebuah garis
lurus dari posisi awal ke posisi final dalam arah gerak dari posisi awal ke posisi final.
Komponen¬komponen dari resultant dari Displacement mungkin juga digunakan untuk
menjelaskan panjang lintasan dari obyek dalam arah — arah yang spesifik. Dalam beberapa
situasi (seperti contoh sepakbola), sebuah komponen Displacement lebih penting dari pada
Displacement.
Sekarang marl Iihat, jika kita memahami konsep panjang lintasan. Bayangkan dua pembalap
ski menuruni bukit, Tamara dan Cindy, berkompetisi dalam arah yang sama. Mereka start
pada posisi start yang sama dan finish lomba pada titik finish yang sama. Tamara memutar
lebih lebar dari pada yang dilakukan oleh Cindy, sehingga Displacement Tamara mengikuti
lebih lama. Siapakah yang memiliki hasil Displacement lebih besar dari start sampai finish?
Karena mereka keduanya start dan finish pada titik yang sama, hasil Displacement adalah
sama. Sekarang anggap sebuah perlombaan renang pada nomor 100 m dalam sebuah kolam
berukuran 50 m. Ukuran yang mana (panjangnya kolam atau jarak tempuh) adalah lebih
banyak arti ? Dalam sebuah Zomba nomor 100 m pada sebuah kolam berukuran 50 m, anda
hares start dan finish dalam tempat yang sama, sehingga Displacement anda adalah not. Jarak
tempuh adalah ukuran yang lebih berarti. Bagaimana tentang sebuah lomba lad 400 m
mengelilingi track oval berukuran 400 m? Atau sebuah lomba Iari jarak 100 m pada sebuah
seksi lintasan lurus?
Speed dan Velocity
Kita sekarang dapat menjelaskan sebuah posisi obyek, dan kita telah mengukur (jarak tempuh
dan Displacement) untuk menjelaskan perubahannya dalam posisi, namun bagaimana kita
menjelaskan berapa besar mengubah sesuatu posisinya secara cepat / Ketika kita bicara
seberapa cepat atau seberapa lambat sesuatu yang bergerak, kita menjelaskan speed atau
velociti-nya. Keduanya digunakan untuk menjelaskan istilah-istilah ini, barangkali dengan
saling berganti.

Speed
Apakah kecepatan dan percepatan suatu hal yang sama? Secara mekanika Speed dan velocity
adalah berbeda. Speed adalah tempo dari gerak. Speed hanya dijelaskan dengan satu angka
tunggal. Velocity adalah tempo gerak dalam sebuah arah yang spesifik, sehingga merupakan
kuantitas vektor. Velocity memiliki besamya (angka) dan sebuah arah yang dihubungkan
dengannya.
 Speed adalah tempo gerak; velocity adalah tempo gerak dalam sebuah arah yang spesifik.
Speed rata-rata sebuah obyek adalah jarak tempuh yang dibagi oleh waktu yang menempuh
jarak itu.Secara mekanika, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Dimana :
s = speed rata-rata
ℓ = jarak tempuh
Δt = waktu tempuh atau perubahan waktu
Unit-unit untuk menjelaskan speede adalah suatu unit panjang yang dibagi oleh unit waktu.
SI unit untuk menjelaskan speed adalah meter per detik. Anda mungkin telah menggunakan
unit-unit lain untuk pengukuran speed. Jika anda telah mengendarai sebuah mobil, barangkali
lebih akrab dengan mile per jam atau kilometer per jam. Unit-unit ini juga pengukuran speed.
Speed rata-rata adalah sebuah pengurai kinerja yang penting dalam banyak aktivitas olahraga.
Dalam beberapa aktivitas, keceppatan rata-rata adalah fakta mengukur kesuksesan.
Anggaplah sebagian besar ada tipe dari event perlombaan ( renang, lari, balap sepeda, dan
seterusnya). Pemenangnya adalah orang yang menyelesaikan jarak khusus dalam waktu yang
tercepat.
Speed rata-rata pemenang adalah jarak perlombaan dibagi oleh waktu. Speed rata-rata
pemenang pada jarak lomba akan selalu menjadi yang tercepat dari seluruh pesaing jika
setiap orang berlomba pada jarak yang sama.
Nomor yang satu ini, Speed rata-rata, tidak membicarakan banyak tentang apa yang
berlangsung selama perlombaan itu sendiri. Hal ini tidak membicarakan bagaimana cepatnya
pelomba bergerak pada speed spesifik dalam lomba tersebut.
Speed rata-rata bagi seluruh lomba adalah sebuah angka yang menunjukan itu, pada rata-rata,
pesaing bergerak yang cepat. Untuk menjumpai lebih banyak tentang speed seorang pesaing
dalam sebuah lomba, pelatih atau atlet mungkin ingin mengukur lebih banyak dari pada
kecepatan rata-rata pesaingnya.
Mari kita Iihat pada lomba 100 m sebagai satu contoh. Pada tahun 1988 olimpiade di Seoul,
pada 100 m atlet putra yang dimenangkan oleh Ben Johnson dari Kanada yang terbukti
mencatat rekor dunia dengan waktu 9.79dt Medali emas dan rekor dunia Johnson dengan
kemudian ditariknya setelah ditetapkan bahwa penampilannya yang secara palsu dibantu oleh
penggunaannya steroids ilegal. Finisher tempat kedua, Carl Lewis dari Amerika serikat,
kemudian dihadiahi medali emas. Waktu finish Lewis adalah 9.92dt dengan keputusannya
diterima sebagai rekor dunia. Membandingkan kecepatan rata-rata dari dua sprinter ini pada
keseluruhan 100 m, kita mendapatkan sebagai berikut :
t
Speed rata-rata = s =
Δ

Johnson Lewis
100 100 m
S=S=
9.79s 9.92s
S = 10.21 m/s S = 10.08 m/s

Untuk mendapati Iebih banyak tentang bagaimana dua sprinter Iari pada perlombaan ini, kita
mungkin mempunyai catatan waktunya untuk 50 m pertama dari jarak 100 m dengan balk.
Catan waktu Johnson pada 50 m pertamaadalah 5.50dt. Catatan waktu Lewis pada 50 m
pertama 5.65dt. Speed rata¬ratanya pada 50m pertama adalah

Speed rata-rata = S0-50m =
Δ
Johnson : Lewis :

Speed rata-rata dari 50 ke 100 m juga dapat ditentukan :



Speed rata-rata = S0-50m =
Δ
Johnson : Lewis :

Dengan dua nomor untuk menjelaskan masing-masing speed pelari selama perlombaan, kita
mengetahui lebih banyak lagi tentang bagaimana masing-masing pelari lari dalam
perlombaan. Ben Johnson menjuarai pelombaan dalam 50m pertama. Seed rata-ratanya
adalah lebih cepat dibandingkan Lewis pada porsi perlombaan ini . Dengan mengjutkan,
Lewis secara aktual lad pada bagian ini dari perlombaan dengan ringan lebih cepat dari pada
Johnson, namun tidak cukup cepat untuk memukulnya pada garis finih.
Jika kita ingin mengetahui atlet yang mana telah berada pada kecepatan puncak tercepat
dalam 100 m tersebut, kita harus akan lebih sering mencatat waktu split pada interval pada
perlombaan tersebut. Hal ini akan memberikan kta bahkan lebih banyak informasi tentang
penampilan masing¬masing sprinter. Ilmuwan olahraga pada Olimpiade tahun 1988 diseoul
dicatat waktu split pada setia 10 m bagi finalis pada nomor 100 m putra dan putri
(Bruggemann dan Glad 1989). Mereka melakukan ini menggunakan videa kecepatan tinggi
dan kamera gambar gerak yang disamakan dengan satu sama lain dan dengan starter pistol.
Split 10 m ini dapat digunakan untuk menentukan kecepatan rata-rata dart masing¬masing
sprinter selama interval 10 m. Hal ini dilaksanakan dengan membadi jarat tempuh dalam
masing-masing interval 10 m dalam kasus ini, dengan waktu yang diambil untuk lad jarak ini,
waktu interval.
Sekarang kita telah mendapatkan informasi lebih banyak tentang masing-masing penampilan
sprinter. Kita dapat mengatakan bahwa Johnson adalah lebh cepat dart pada Lewis pada
setiap interval sampai pada interval 50 ke 60 m. Selama 50 ke 60 m interval, keduanya
Johnson .dan Lewis mencapai kecepatan maximumnya, dan kecepatan rata-ratanya selama
interval ini adalah sama. Setelah 60 m, kedua pelari melambat, namun Johnson lebih banyak
lambatnya, khususnya pada 10 m terakhir perlombaan, dart 90 ke 100 m.
Dengan melakukan waktu split lebih banyak selama perlombaan, kita dapat menentukan
kecepatan rata-rata pelari lebih banyak interval dan interval lebih pendek. Prosedur ini juga
memberikan kita suatu ide yang lebih baik apakah kecepatan masing-masing pelari berada
pada kecepatan spesifik dart waktu selama perlombaan. Seed dart suatu obyek pada seketika
waktu adalah speed seketika itu juga. Kecepatan dart suatu obyek mungkin berselang seling
dengan waktu, khususnya dalam sebuah event seperti nomor 100 m. Seed puncak atau
kecepatan maximum seorang prestasi pelari selama satu perlombaan adalah sebuah contoh
dari sebuah ketika itu juga. Suatu speed rata-rata memberikan estimasi bagaimana cepatnya
sesuatu yang sedang bergerak pada sebuah interval waktu tidak pada satu seketika dalam
waktu. Jika kita dika speed takan apakah sebuah rata-rata pelari adalah selama satu interval
waktu. Kita dapat berasumsi secara benar bahwa speed pelari seketika itu juga adlah lebih
cepat dari pada k speed rata-rata selama beberapa bagian interval itu dan lebih pelan dari
pada speed rata-rata selama bagian lain dari interval.
Berpikir tentang speedometer mobil anda. Apakah mengukur kecepatan rata-rata atau
kecepatan seketika itu juga? Apakah speedometer tersebut menunjukan seberapa cepat anda
melaju selama jam berlalu? Selama menit berlalu? Selama detik berlalu? Speedometer pada
mobil anda mengukur speed seketika itu juga. Hal ini menunjukan seberapa cepat anda
melaju pada seketika dalam waktu bahwa anda melihat pada speedometer tersebut. Berbicara
secara nyata, kita dapat berpikir dari speed seketika itu juga sebagai jarak tempuh dibagai
dengan waktu yang melakukan perjalanan jarak itu,jika waktu interval digunakan dalam
pengukuran adalah sangat kecil. Jika kata rata-rata tidak mendahului kata speed, anda akan
berasumsi bahwa speed seketika itu juga adalah yang sedang menunjuk pada angka tersebut

 Kita dapat berpikir speed seketika itu juga sebagai jarak tempuh dibagi dengan tempuh
jarak itu jika waktu interval digunakan dalam pengukuran adalah sangat kecil.

Elapse dan Interval waktu bagi masing-masing Interval 10 m Ben Johnson dan Carl Lewis
pada nomor 100 m Final Putra Olimpiade tahun 1988 di Seoul, Korea selatan.
Posisi Ben Johnson
Carl Lewis
(0) Elapse (dt) Waktu Elapse(dt) Waktu
interval(dt) interval(dt)
00
10 1.83 1.83 1.89 1.89
20 2.87 1.04 2.96 1.07
30 3.80 0.93 3.90 0.94
40 4.66 0.86 4.79 0.89
50 5.50 0.84 5.65 0.86
60 6.33 0.83 6.48 0.83
70 7.17 0.84 7.33 0.85
80 8.02 0.85 8.18 0.85
90 8.89 0.87 9.04 0.86
100 9.79 0.90 9.92 0.88
Data dari Bruggemann dan Glad 1989
Interval waKtu bagi masing-masing Ben Jonnson aan Carl
Lewis pada nomor 100 m Final Putra Olimpiade tahun 1988 di Seoul, Korea selatan.
Interval Ben Johnson Carl Lewis
(m) Waktu
interval
(dt) Kecepatan
rata-rata
(m/dt) Waktu
interval(dt) Kecepatan rata
rata (m/dt)
0-10 1.83 5.46 1.89 5.29
10-20 1.04 9.62 1.07 9.35
20-30 0.93 10.75 0.94 10.64
30-40 0.86 11.63 0.89 11.24
40-50 0.84 11.90 0.86 11.63
50-60 0.83 12.05 0.83 12.05
60-70 0.84 11.90 0.85 11.76
70-80 0.85 11.76 0.85 1.76
80-90 0.87 11.49 0.86 11.63
90-100 0.90 11.11 0.88 11.36
Data dari Bruggemann dan Glad 1989
Velocity
Sekarang mari kita putar perhatiannya pada percepatan. Velocity rata-rata adalah panjangnya
lapangan dari sebuahobyek dibagi oleh waktu ini melakukan panjangnya lapangan itu.
Karena panjang lintasan adalah sebuah vektor, dijelaskan oleh sebuah jumlah (besarannya)
dan sebuah arah, vlocity rata-rata adalah juga sebuah vektor, dijelaskan oleh sebuah jumlah
(besaranya) dan sebuah arah. Secara matematis, dapat diungkapkan sebagai berikut :

dimana
v = vlocity rata-rata
d = displacement
At = waktu yang dilewati atau perubahan waktu
Unit-unit ini untuk menjelaskan vlocity adalah sama seperti menjelaskan speed: sebuah unit
panjang dibagi oleh sebauh unit waktu. Unit SI menjelaskan velocity adalah meter per detik.
Untuk mengukur velocity rata-rata dari sebuah obyek, anda perlu mengetahui panjangnya
lapangan dan waktu yang dilewati bagi panjang lintasan tersebut. Kadang-kadang kita tertarik
dalam komponen velocity. Sehingga kita dapat membenarkan kekuatan dan panjangnya
lapangan vektor ke dalam komponen-komponen, kita juga dapat membenarkan vektor
velocity ke dalam komponen-komponen, kita secara mudah dapat menentukan komponen-
komponen hasil dari panjangnya lapangan. Bagi pemain sepakbola yang mengmbalikan
tendangan bola dalam contoh terdahulu, panjang lintasan pemain dari seketika is menerima
bola hingga is di tackle) berada pada -10yd dalam arah y- (turun lapangan).
Hasil panjangnya Iapangannya adalah 31.6 yd turun dan melintas lapangan (atau -71.6°
melintasi lapangan). Jika pengembalian tendangan ini berakhir 6 dt, hasil dari percepatan
rata-ratanya adalah

Hasil dari percepatan rata-rata ini berada pada arah yang sama sebagai hasil panjangnya
lapangan. Nampaknya lad kembali pada velocity rata-rata melintasi lapangan (dalam arah x-)
akan menjadi komponen x- dari panjang lapangannya dibagi oleh waktu atau

Lari lambat kembali pada velocity rata-rata ke lapangan (dalam arah –y) yang mana sangat
penting dari seluruh percepatan ini, akan menjadi kmponen y- pada panjangnya lapangan
dibagi oleh waktu atau

Seperti hanya dengan panjang lintasan, hasil percepatan rata-rata adalah lebih besar dari pada
suatu komponen¬komponenya. Dan hanya dengan panjangnya lapangan, lapangan dari hasil
velocity rata-rata harus sama jumlah lapangan-lapangan dari komponen-komponennya. Mari
kita check.

A2 + B2 = C2
(vx)² + vy )² = v²
(- 1.7 yd/dt)2 + (5.0 yd/dt)2 = v 2
2.8 yd2/dt2 + 25.0 yd2/dt2 = v2
√27.8yd2/dt2 = v²
5.3 yd/dt = ⊽²
Pertandingan ini sesungguhnya hasil dari percepatan rata-rata dari 5.3 yd/dt dihitung dari
hasil panjang lintasan dan waktu yang dilewati (elapse time).
Velocity dan speed rata-rata keduanya akan menjadi pengurai yang baik untuk digunakan
penguraian dalam nomor 100 m, karena ini adalah sebuah garis lurus. Speed dan besarannya
seorang pelari dari velocity menuju garis finish akan menjadi identik. Dalam kasus ini, speed
dan velocity boleh digunakan dengan saling mengganti tanpa ada problem. Umumnya, jika
gerak dari dalam analisis adalam pada sebuah garis langsung dan garis lurus, tanpa berubah
arah, speed dan velocity rata-rata akan menjadi identik dalam besarannya. Bagaimanapun
juga, jika kita sedang berbicara sebuah aktivitas dalam mana arah perubahan gerak, speeddan
besarannya dari velocity adalah tidak sinonim. Bayangkan sebuah perlombaan renang nomor
100 m dalam panjang kolam 50 m. Jika pefnis pada tempat pertama menyelesaikan
perlombaan dalam 50dt, speed rata-rata perenang tersebut adalah

Berapa velocity rata-rata perenang tersebut? Jika perenang start dan finish dalam temoat yang
sama, panjang lintasan perenenang adalah not, yang berarti velocity rata-rata perenang juga
akan menjadi nol. Dalam kasus ini, velocity dan speed rata-rata tidak berarti suatu hal yang
sama, dan pengukuran speed rata-rata adalah sebuah pengurai yang lebih baik.

 Jika gerakan obyek dalam analisis adalah pada sebuah garis langsung dan garis lurus,
dengan tidak ada perubahan arah, kecepatan dan percepatan rata-rata akan kenjadi identik
dalam besarannya.

Bagaimana tentang kecepatan dan velocity seketika itu juga? Kita belum mendiskusikan
velocity seketika itu. Ini adalah serupa pada konsep speed seketika itu kecuali arah itu adalah
termasuk di dalamnya.
41Jika kita ukur percepatan rata-rata pada waktu interval lebih pendek, dengan benar
mengatakan, kita akan segera memiliki ukuran velocity seketika itu juga Velocity seketika itu
adalah velocity suatu obyek dalam waktu instan.
EXPERIMEN SENDIRI
Mari kita mencoba sebuah elsperimen untuk melukiskan perbedaan antara kecepatan dan
percepatan. Bayangkan bahwa anda berada dalam sebuah ruangan dengan dikelilingi empat
dinding. Anda menghadap ke arah dinding utara. Kita anggap utara menjadi arah yang kita
inginkan., sehinggan utara adalah positif. Kita hanya tertarik dlam komponen velocity dalam
arah utara – selatan. Ketika anda mulai berjalan menuju dinding utara, percepatan arah utara
adalah positif. Ketika berhenti, velocity arah utara anda menjadi not. Ketika anda mulai
berjalan mundur, ke arah dinding selatan, percepatan arah utara adalah negatif ( anda
bergerak dlam arah negatif). Jika anda berjalan ke kanan atau kiri anda, secara langsung timur
atau barat, velocity utara anda adalah nol karena anda tidak mendekati atai menjauhi dari
dinding utara. Jika anda berjelan kedepan ke arah dinding utara dan mulai memutar kanan ke
arah dinding timur, speed arah utara anda adalah positif dan menurun ketika memutar. Jika
anda berjalan ke timur dan memutar kiri kearah dinding utara, velocity arah utara anda adalah
nol dan kemudian meningkat ketika anda memutar. Selama putara ini, speed behkan tidak
boleh berubah, namun jika arah anda dari gerakan berubah, kemudian percepatan anda
berubah.

Pentingnya Speed dan velocity


Seorang atlet dengan speed dan velocity rata-rata paling besarakan menjadi juaranya. Dalam
olahraga apa saja pentingnya speed dan velocity? Bagaimana baseball? Sebuah giringan
bolacepat yang balk, yang bergerak dengan velocity 90 hingga 100 mi/jam , adalah sulit
direbut. Mengapa? Bola digiring lebih cepat, waktu lebih sedikit penembak harus beraksi dan
memutuskan apakah akan melempar atau tidak mengayun bola tersebut. Contohnya, Nola
Ryan dapat menggiring bola pada 101 mi/jam. Ini adalah equivalent 148 ft/dt. Jarak dari karet
penggiring bola adalah 60 ft 6., atau 60.5 ft. Bola dilepas sekitar 2 ft 6., di depan karet ,
sehingga jarak horisontal yang harus bergerak mencapai piringan adalah hanya 58 ft (60.5 ft -
2.5ft). Cara lain mengatakan yaitu panjang lintasan horisontal bola adalah 58 ft. Berapa lama
yang dilakukan seorang penembak untuk mencapai ke piringan dari bola cepat yang digiring
Nolan Ryan pada 101 miam? Jika kita berasumsi bahwa velocity horisontal rata-rata dari bola
selama penrbangannya, kemudian

Penembak hanya memiliki 0.39/dt untuk, memutuskan apakah mengayunkan atau tidak
mengayunkan bat-nya, dan jika Memutuskan untuk mengayunkannya. Ia harsu melakukan
dalam waktu sisa. Tanpa ragu memukul sebuah bola yang dilemparkan oleh seorang
penangkap mayor-leage dengan sulit. Penangkap lebih cepat menangkap bola saat bola
dipukul dan dapat ditepis oleh pemukul.
Apakah speed dan velocity penting dalam soccer, lacrosse, ice hockey, field hockey, team
bola tangan atau olahraga lain dimana sebuah gol dijaga oleh penjaga gawang. Tembakan
lebih cepat, waktu lebih sedikit panjaga gawang harus bereaksi dan membloknya. Apakah
kecepatan dan percepatan penting dalam event lompat track dan lapangan? Benar! Para
pelompat jauh melompat lebih cepat. Pelompat galah lebih cepat melompat, lompatannya
lebih tinggi. Kecepatan juga berkaitan dengan keberhasilan pada lompat tinggi dan triple
jump.
CONTOH PROBLEM
Velocity horizontal rata-rata sebuah tendangan pinalty dalam sepak bola adalah 22 m/dt.
Panjang lintasan horizontal bola dari kaki penendang ke gawang adalah 11 m. Berapa
panjang yang harus dilaksanakan agar bola mencapai gawang ?
Solusi :
Langkah 1 : Tulis jumlah yang diketahui
Vx = 22 m/dt
dx = 11 m
Langkah 2 : Mengidentivikasi variabel untuk menyelesaikan
Δt ?
Langkah 3 : Tinjau persamaan dan definisi, serta mengidentifikasi persamaan yang cocok
dengan jumlah yang diketahui dan variabel yang belum diketahui.

Langkah 4 : Menggantikan nilai-nilai kedalam persamaan dan menyelesaikan variabel yang


belum diketahui. Penuhi track dari unit-unit saat mengoprasi aritmatik.

Langkah 5 : Cek jawaban anda dengan menggunakan perasaan yang umum.


Sebuah tendangan finalty adalah sangat cepat, secara penentuannya lebih sedikit dari pada
sedetik. Setenag detik napaknya masuk akal.

Akselelerasi
Kita memiliki banyak konsep pengurai gerak: posisi, jarak tempuh, panjang lintasan,
kecepatan, dan velocity, selanjutnya kita dapat menggunakan komponen panjang lintasan
atau percepatan untuk menjellaskan sebuah gerak obyek, karena displacement dan velocity
adalah akumulasi vektor. Contoh lain; lempar bola keatas dalam udara dan biarkan jatuh
kembali diatas tangan. Bola bergerak ke atas dan perlahan, kemudian bola mulai bergerak ke
bawah cepat ke bawah. Bagaimana bola memperlahan ke atas dan mempercepat ke bawah.
Secara mekanika, akselerasi adalah nilai perubahandalam percepatan. Karena percepatan
adalah akumulasi vektor, sebuah angka dan arah berhubungan dengannya, akselerasi adalah
juga sebuah akumulasi vektor, dengan sebuah angka dan arah berhubungan dengannya.
Sebuah akselerasi obyek jika besarannya atau arah dari perubahan-perubahan velocity.

 Ketika sebuah obyek mempercepat, memperlamban, start, stop, atau berubah arah, ini
adalah sedang berakselerasi.

Akselerasi rata-rata ditentukan sebagai perubahan velocity dibagi dengana waktu akan terjadi
perubahan percepatan. Secara matematik dapat ditulis sebagai berikut :

Dimana :
a = akselerasi rata-rata
Δv = perubahan percepatan
Vf = velocity seketika pada akhir interval atau velocity final
Vr = velocity seketika pada sebuah velocity interval awal
Vi = terjadinya perubahan waktu

Hal ini jelas bahwa akselerasi dapat menjadi positif atau negative, jika percepatan akhir lebih
lambat dari pada awal. Perubahan percepatan adalah angka negative, dan hasil rata-rata
adalah negative. Hal ini terjadi jika sebuah obyek memperlambat pada arah positif, sebagai
deselerasi, namun bisa disebut negatif akselerasi. Akselerasi rata-rata negatif juga akan
menghasilkan jika percepatan awal dan akhir keduanya negatif dan jika percepatan akhir
sebuah angka negatif lebih besar dari velocity awal. Hal ini terjadi jika sebuah obyek
mempercepat dalam arah negatif.
Unit-unit yang menguraikan akselerasi adalah sebuah unit panjang dibagi oleh unit waktu.
Unit SI menguraikan akselerasi adalah meter per detik atau meter per square detik. Sebuah
mobil dapat berakselerasi 0 ke 60 dalam 7 detik. Hal ini akan mewakili sebuah akselerasi
rata-rata untuk mobil dari

Akselerasi ini dapat ditaksirkan sebagai berikut : Dalam 1 dt, velocity mobil meningkat 8.6
mi/jam. Jika mobil mempercepat /mengakselerasi pada 8.6 mi/jam/dt dan bergerak pada 30
mi/jam, 1 dt kemudian mobil akan menempuh 8.6 mi/jam lebih cepat atau 38.6 mi /jam. Dua
detik kemudian mbil akan menempuh dua kali 8.6/jam lebih cepat (17,2 mi/jam lebih cepat)
atau 47.2 mi/jam (=30 mi/jam + 17.2 mi/jam), dan seterusnya.
Jika pengukuran akselerasi rata-rata dalam waktu-waktu interval yang lebih pendek
merupakan sebuah akselerasi seketika. Akselerasi seketika adalah akselerasi sebuah obyek
pada satuan waktu yang cepat. Karena akselerasi adalah sebuah vektor (sebagai sebuah
tenaga, displacement, dan velocity), dapat digolongkan ke dalam komponen akselerasi. Hal
ini adalah benar bagi rata-rata keduanya dan akselerasi seketika. Akselerasi tidak secara
langsung dapat diamati, seperti panjang lintasan dan percepatan. Arah gerakan tidak perlu
harus lama seperti arah akselerasi.

 Arah gerak tidak menunjuk arah akselerasi.

Jika anda sedang mempercepat akselerasinya adalah dalam arah gerak. Jika anda
memperlambat, akselerasinya adalah dalam arah lawan geraknya.
Jika sesuatu mempercepat dalam arah positif, akselerasinya adalah positif ( ini akselerasi
dalam arah positif). Anggaplah ini sebagai positif ganda (++), yang menghasilkan suatu
positif (+). Jika memperlambat dalam arah positif, akselerasinya negatif (akselerasinya dalam
arah negatif). Jika sesuatu mempercepat dalam arah negatif, akselerasinya adalah negatif
(Anggaplah sebagai sebuah positif negatif (+-), yang menghasilkan dalam sebuah negatif (-).
Jika sesuatu memperlambat dalam aeah negatif, akselerasinya dalam arah positif). Anggaplah
ini sebagai negatif ganda (--), yang menghasilkan sesuatu yang positif (+). Walaupun tanda
aljabar + dan – adalah hanya sebagai lambang yang digunakan untuk menunjukan arah dalam
dunia nil. Sebelum menganalisissuatu problem, pertama-tama membangun arah + akan
menjadi menunjuk ke.
EKSPERIMEN SENDIRI
Ketika anda berjalan sekitar ruangan dengan empat dinding. Anda menghadap dinding utara.
Anggaplah utara menjadi arah yang menarik, sehingga utara adalah positifKita hanya tertarik
untuk menguraikan gerak arah utara-selatan. Ketika anda mulai berjalan kedepan ke arah
dinding utara, percepatan anda aadalah positif, dan sejak anda mempercepat ke arah utara,
akselerasi utara adalah positif (velocity dan akselerasi adalah utara). Ketika anda
memperlambat dan stop, velocity utara anda menurun ke not, dan akselerasi utara menjadi
negatif sejak anda memperlambat dalam arah positif . Hal ini dapat juga diuraikan sebagai
sebuah akselerasi arah selatan. Anda bergerak ke utara, namun akselerasi anda adalah selatan!
Hal ini benar, sejak akselerasi menunjuk perubahan dalam gerak anda. Ketika mulai berjalan
ke belakang, anda mempercepat ke arah dinding selatan, percepatan utara anda adalah negatif
dan meningkat ( anda bergerak dalam arah negatif), dan akselerasi anda juga negatif (atau
sebuahakselerasi dalam arah selatan). Jika anad berjalan ke kanan atau ke kirir anda, secara
langsung timur atau utara, velocity utara anda adalah nol karena anda tidak mendekati atau
menjauhi dari dinding utara. Akselerasi anda juga no/ sejak tidak mempercepat atau
memperlambat ke arah dinding utara. Jika anda berjalan ke depan menuju dinding utara dan
mulai memutar ke dinding timur, velocity anda adalah positif dan
menurun ketika anda memutar, sehingga akselerasi utara anda negatif. Jika anda berjalan ke
timur dan kemudian memutar ke kiri ke arah dinding utara, velocity utara anda adalah no/ dan
kemudian meningkat ketika anda memutar, sehingga akselerasi utara adalah positif. Selama
seluruh putaran ini, kecepatan anda bahkan tidak boleh berubah, namun jika arah gerak anda
berubah, kemudian velocity anda berubandan anda mengakselerasi
berubah. Jika ini adalah kasus, selanjutnya akselerasi obyek adalah juga konstan dan tidak
berubah. Gerak sebuah obyek semacam itu dapat diuraikan oleh persamaan hubungan dengan
waktu, velocity, posisi, atau akselerasi. Menggunakan persamaan ini, dapat diprediksi pada
waktu yang akan datang. Jika sebuah obyek menjadi akselerasi, maka posisi dan velocitynya
pada waktu mendatang instant dalam waktu yang dapat diprediksi. Apakah pernah ada situasi
dimana jarring tenaga eksternal bereaksi pada sebuah obyek adalah konstan dan
menghasilkan akselerasi.
EKSPERIMEN SENDIRI
Lempar sebuah bola lurus ke atas dan coba menguraikan gerakan-gerakannya. Pelajari
panjang lapangannya, velocitynya dan akselerasinya. Jika ditentukan system koordinat denga
x-axis orientasi secara horizontal dalam arah gerak horizontal dari bola dan y-axis orientasi
secara vertical. Bagaimana menguraikan gerak vertical bola tersebut, anggaplah arah positif
sepanjang y-axis (axis vertical) ketika mengarah ke atas. Ketika bola lepas dari tangan anda
ini bergerak ke atas, sehingga velocitynya adalah positif. Apakah bola mempercepat atau
memperlambat dalam arah ke atas, sehingga akselerasinya adalah arah ke atas. Dan jika
akselerasi negative maka arah ke bawah. Ketika bola mencapai puncak penerbangannya,
maka percepatannya berubah dari positif ke negative (dari arah atas ke bawah), sehingga
velocitynya amenjadi negative (arah bawah).
Walaupun perubahan dalam arah bahwa bola sedang bergerak, akselerasi vertikalnya selalu
ke arah bawah sementara bola berada dalam udara. Arah akselerasinya adalah konstan.
Apakah besarannya akselerasi konstan? Berapa tenaga yang beraksi pada bola ketika berada
dalam udara ? Jika udara tahan dapat tidak diketahui, selanjutnya hanya tenaga yang beraksi
pada bola adalah tenaga gravitasi atau berat bola. Sejak berat bola tidak berubah ketika di
dalam udara, jaringan tenaga eksternal beraksi pada bola adalah konstan dan sama untuk
berat dari bola. Hal ini dimaksudkan bahwa akselerasi dari bola adalah konstan.
Gerak Vertikal sebuah Dorongan (Proyektil)
Anda melempar bola ke udara adalah sebuah dorongan (proyektil). Suatu dorongan adalah
sebauh obyek yang telah didorong ke udara atau dijatuhkan dan hanya beraksi oleh tenaga
gravitasi dan ketahanan udara. Jika ketahanan udara terlalu kecil untuk diukur, dan hanya
tenaga yang beraksi pada suatu dorongan adalah tenaga gravitasi bumi, kemudian tenaga
gravitasi akan mengakselerasi dorongan. Akselerasi oleh karena gravitasi atau g, adalah 9.81
m/dt/dt
Sejak akselerasi vertikal bola adalah konstan, kita sudah mempunyai kesamaan untuk
mengurai variabel kinematik. Jika kita menentukan ke arah atas seperti arah vertikal positif,
selanjutnya.
A = g = -9.81 m/dt.
Tanda negatif menunjukan bahwa akselerasi karena gravitasi dalam arah ke bawah.
Kita mengetahui akselerasi vertikal dari bola, mungkin kita dapat menggunakan pengetahuan
ini untukm menentukan percepatannya dari kesamaan 2.9, yang berhubungan akselerasi ke
velocity.

Akselerasi dalam persamaan 2.9 adalah suatu akselerasi rata-rata, namun dalam kasus ,
akselerasi bola pada suatu speed instan — 9.81/s/s ke arah bawah. Namun sejak akselerasi
adalah konstan, 9.81/dtldt adalah juga akselerasi rata-rata. Sehingga, kita dapat mengganti g
untuk setiap akselerasi rata-rata. a, dalam persamaan 2.9 dan membenarkan bagi velocity
final , Vf.

Persamaan menentukan velocity vertikal seketika dari bola (Vf) pada akhir beberapa interval
waktu (At) Jika mengetahui awal velocity vertikal (v,) dan panjangnya interval waktu. Kita
dapat memprediksi masa yang akan datang! Lihat lebih dekat persamaannya. Jika anda ingat
aljabar di SMU, anda dapat mengenal ini sebagai persamaan bagi suatu garis :

Y = mx + b
Dimana :
y = variabel bebas ( plotted pada pporos vertikal)
x = variabel bebas (plotted pada poros horisontal)
m = slope garis Δy
b = intercept

Dalam persamaan
Vf = vi + gΔt
vf adalah variabel terikat,
y Δt adalah variabel bebas, x
g adalah slope, m
v adalah intercept, b

Percepatan vertikal sebuah bola berubah sejajar garis lurus dengan perubahan waktu —
velocity vertikal sebuah bola secara proposional langsung pada waktu bahwa bola telah
berada di udara.
Bagaimana tentang posisi bola vertikal ? Barangkali kita dapat menggunakan definisi bagi
persamaan percepatan rata-rata.

Sejak velocity adalah proposional linear pada waktu (ditentukannya oleh sebuah persamaan
linear), velocity rata-rata atas sebuah interval waktu adalah sama velocity tengah jalan antara
percepatan awal dan akhir. Velocity ini adalah rata-rata dari velocity awal dan final :

Jika menggunakan ungkapan dari persamaan lain :


Vf = vi + g Δt
dan menggantikannya untuk vf, dalam persamaan ini
Vf+yi Yf - yi
2 Δt
Kita dapat membenarkan untuk yf

Jika anda tidak dapat mengikuti asal dari persamaan ini jangan khawatir. Hasil apa adalah
penting bagi pemahaman gerak bola tersebut. persamaan ini memberikan sebuah maksud
menentukan posisi vertikal bola (Yf) pada akhir sebuah interval waktu (At) jika kita
mengetahuinya velocity vertikal awal (vi) dan panjangnya interval waktu.
Ada suatu persamaan lebih banyak yang menguraikan velocity vertikal bola sebagai sebuah
fungsi displacement vertikal dan velocity vertikal awal.
Vf² = vi2 + 2 gΔy
Kita sekarang dapat memprediksi tidak hanya kecepatan bola yamg akan bergerak secara
vertikal, namun dimana akan berada dengan baik. Disini ada empat kesamaan untuk
menguraikan gerak vertikal dari sebuah dorongan (proyektil).
Posisi vertikal proyektil;

Yf = yi + vi Δt ½ g (Δt)2

Velocity vertikal proyektil


Vf = vi + g Δt
vt² = vi² + 2gΔy
Akselerasi vertikal proyektil :
A = g = -9.81 m/dt/dt
dimana
yi = posisi vertikal awal
yf = posisi vertikal final
Δy = yf - yi = displacement vertikal
Δt = perubahan waktu
vi = velocity vertikal awal
vf = velocity vertikal akhir
g = akselerasi karena gravitasi = - 9.81 m/dt/dt

jika menganalisa gerak dari suatu yang dijatuhkan, kesamaannya disederhanakan. Untuk
obyek yang jatuh, vf = 0.
Jika diset skala vertikal ke nol pada posisi tersebut ini jatu8h dari, selanjutnya y = 0. Untuk
obyek yang jatuh, persamaan menjadi sebagai berikut :
Yf = ½ g(Δt)2
Velocity vertikal dari obyek yang jatuh :
Vf = g Δt
Vf2 = 2g Δ
Bayangkan bahwa anda dapat menjatuhkan bola dengan selamat dari atas beberapa gedung
tinggi dan ketahanan udara adalah tidak signifikan. Ketika anda menjatuhkan bola itu,
velocity vertikalnya adalah nol. Sesuai dengan perrsamaan, setelah menjatuhkan selama 1 dt,
velocity -nya akan menjadi 9.81 m/dt ke arah bawah. Sesuai dengan persamaan lain,
posisinya akan menjadi 4.91 m di bawah anda. Setelah 2 dt velocity -nya akan yang lain 9.81
m/dt lebih cepat atau — 19.62 m/dt, dan posisinya akan menjadi 19,62m di bawah anda.
Setelah 3 dt velocity-nya akan menjadi yang lain 9.81 m/dt lebih cepat atau posisinya
menjadi 44.15 m di bawah anda. Catatan bahwa velocity bola adalah meningkat dengan
jumlah yang sama (9,81 m/dt) selama setiap waktu interval 1 dt, namun perubahan posisi bola
dengan jumlah yang lebih besar selama setiap detik jatuh.
Beberapa observasi lain tentang gerak vertikal dari proyektil boleh menyederhanakan sesuatu
lebih jauh. Lempar sebuah bola lurus ke atas udara lagi. Alangkah cepatnya velocity vertikal
bola pada speed instan mencapai ketinggian puncaknya.? Sebelum mencapainya ketinggian
puncak, ini memiliki velocity positif yang kecil (bola bergerak ke atas dengan pelan). Bola
hanya setelah mencapai ketinggian puncaknya, ini mempunyai suatu velocity negatif yang
kecil (bola bergerak ke bawah dengan pelan). Velocity vertikal bola bergerak dari positif ke
negatif. Berapa angka antara angka positif dan negatif? Seberapa tepatnya bola bergerak jika
tidak bergerak ke atas sama sekali dan belum mulai bergerak ke bawah? Velocity vertikal
bola pada puncak penerbangannya adalah no/.
v puncak = 0
Sebuah aplikasi yang berguna uraian ini dalam olahraga tennis. Ketika anda servis sebuah
bola anda akan toss ke atas dalam udara yang cukup tinggi, agar raket memukul melintas
dalam timing servisnya tidak berpengaruh secara sgnifikan dimaka pada raket bola dipukul,
karena pada puncak ini penerbangan percepatan bola adalah nol, sehingga bola akan berada
dekat posisi ini untuk waktu yang lebih lama. Jika anad melempar (toss) bola terlalu tinggi,
bagaimanapun, waktu tersebut bahwa bola berada pada pukulan di zona
t = 0 yo = 0.00, vo = 0.00
4.91 m yl=-4.91m
t=1
0 v1 = - 9.81 m/dt

14.72m
t = y2 = -44.15m
2
v2 = 19.62 m/dt
24.53 m
t = y3 = -44.15m
3dt
0 v3 = 29.43 m/dt
34.34 m
t = y4 = -78.48m
4dt 0
v4 = 39.24 m/dt

 Posisi vertikal sebuah bola jatuh pada masing-masing interval 1 detik.


Tersebut raket akan berada lebih pendek, sejak bola bergerak banyak lebih cepat ketika jatuh
melalui zona pukulannya.
CONTOH PROBLEM
Seorang pemain bola voli mengeset bola kepada spiker. Ketika bola meninggalkan jari
pengeset, adalah 2 m tingginya dan memiliki velocity veretikal m/dt ke atas. Berapa tinggi
bola akan bergerak ?
Solusi :
Langkah 1 : Tulis kuantitas atau beberapa kuantitas yang diketahui yang dapat ditarik
kesimpulan dari problem tersebut.
yi = 2 m
vi = 5 m/dt
vf= v puncak = 0
Langkah2 : mengidentifikasi variabel untuk solusinya.
h = yf = ?
Langkah 3 : tinjau kembali persamaan, definisi, dan mengidentifikasi persamaan yang sesuai
dengan kuantitas yang diketahui dan variabel yang belum diketahui.
vf² = vf2 + 2g Δy
Langkah 4: Mengganti nilai-nilai kedalam persamaan tersebut dan menyelesaikan untuk
variabel yang belum diketahui. Pegang track dari unit-unit ketika membuat operasi
arithmatic.
0 = (5 m/dt)2 + 2(-9.81 m/dt2) Δ)
(5 m/dt)2
Δy = = 1.27 m
2(9.81 m/dt2)
Δy = yf – yi = 1.27 m
1.27 m = yf – 2 m
Yf = h = 2 m + 1.27 m = 3.27m
Langkah 5 : Periksa jawaban anda menggunakan perasaanumum. 3.27 m adalah hampir 11
kaki, yang mana tampaknya disisi kanan bagi sebuah set dalam bola voli.
Simetri penerbangan sebuanah proyektil adalah sumber yang Iebih banyak smplifikasi bagi
analisis kita. Toss sebuah bola ke atas lagi dan mencoba untuk menentukan yang mana yang
lebih lama — waktu yang tempuh bola mencapai ketinggian puncaknya atau waktu yang
tempuh bola jatuh kembali ke bawah dari ketinggian puncak ke ketinggian semula. Interval
waktu itu adalah mendekat pada ketinggian yang sama.
Jika posisi y- awal dan Δnaik = Δturn final adalah sama
atau,
Jika posisi y- awal dan Δpenerbangan = 2 Δt trn final adalah sama

Serupa, percepatan ke atas dari sebuah bola seperti ola bergerak pada suatu ketinggian ke atas
adalah sama seperti percepatan bergerak ke bawah. Waktu yang ditempuh percepatan bola ke
atas kemudian melambat ke bawah ke titik nol adalah sama seperti bola menempuh velocity
ke bawah yang mempercepat dari titik not. Jika anda melempar sebuah bola ke atas dengan
velocity vertikal awal 5 m/dt, ketika menangkapnya pada posisi ke bawah percepatannya juga
akan menjadi 5 m/dt.
CONTOH PROBLEM
Seorang pemain menendang bola sepak. Bolasepak tersebut kemudian meninggalkan kaki
penendang dengan velocity vertikal 20 m/dt dan velocity herisontal 15 m/dt. Berapa lama
bola menggantung di udara ? (Anggaplah waktu mendarat dan melepas adalah sama?
Berasumsi ketahanan udara tidak berpengaruh dan ketinggian pada waktu mendarat da
melepas adalah sama.
Solusi:
Langkah 1: Tulis kuantitas dan suatu kuantitas yang diketahui bahwa dapat ditarik
kesimpulan dari problem tersebut.

Yi=yf
Vi = 20 m/dt
Vx=15m/dt
V puncak = 0
Δt naik = Δturun

Langkah 2: Mengidentifikasi variabel untuk memecahkannya


Δ=?
Langkah 3 : Meninjau kembali persamaan dan definisi, serta mengidentifikasi persamaan
yang sesuai dengan kuantitas yang diketahui dan kuantitas yang belum diketahui.
Δt = Δt naik + Δt turun = 2 Δt naik
Vf = vi+gΔt
Langah 4 : Menggantikannilai-nilai persamaannya dan memcahkan bagi variabel yang belum
diketahui. Pegang track dari unit-unit ketika membuat operasi aritmatik.
Vf = vi+gΔt
0 = 20 m/dt + (- 9.81 m/dt2)( Δtnaik)
Δt = 2Δtnaik = 2(2.04 dt) = 4.08 dt
Langkah 5 : Periksa jawaban anda menggunakan persaan umum. Empat detik tampaknya
sepertinya beralasan suatu waktu menggantung bagi sebuah tendangan
Gerak Horisontal dari sebuah Proyektil
Kita dapat menguraikan gerak vertikal sebuah proyektil --sedikitnya sebuah proyektil bahwa
hanya bergerak naik dan turun. Bagaimana tentang gerak horisontal dari sebuah proyektil ?
EKPERIMEN SENDIRI
Melempar sebuah bola dalam udara dari satu tangan ke tangan yang lain sehingga
mempunyai kedua gerak vertikal danhorisontal. Berapa besar tenaga yang beraksi pada bola
tersebut? Jika siterapkan komponen gerakan bola horisontal (x) dan veertikal (y), mengetahui
gravitasi itu adalah sebuah tenaga eksternal yang beraksi dalam arah vertikal dan menarik ke
arah bawah pada bola. Berapa tenaga secara horisontal (jalan samping)?
Apakah ada tenaga eksternal menarik atau mendorong jalan samping terhadap bola yang
mengubah gerak horisontal seketika yang meninggalkan tangan anda? Hanya satu hal yang
dapat memberi tenaga horisontal pada bola adalah udara yang mana bola bergeser. Tenaga ini
barangkali akan menjadi sangat kecil, dan efeknya akan menjadi kecil jua. Jika ketahanan
udara diabaikan, percepatan horisontal bola tidak akan berubah dari waktu yang
meninggalkan tangan anda sampai bola kontak ke tangan anda yang lain atau obyek lain,
sejak tidak ada tenaga horisontal beraksi pada bola. Bola lanjut bergetak dalam arah yang
anda memproyeksikannya. Bola tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Velocity
horisontalnya adalah posistif. Apakah bola berakselerasi sementara bola dalam udra? Tidak.
Apakah bola berubah arah secara horisontal? Tidak. Jika bola tidak mempercepat atau
memperlambat atau berubah arah, bola tidak mengakselerasi dalam arah horisontal.

Hal ini sulit untuk diamati gerak horisontal sebuah proyektil secara terpisah dari gerak
vertikalnya, walaupun, karena ketika anda mengamati sebuah proyektil, melihat kedua gerak
horisontal dan vertikal secara simultan sebagai satu gerak. Bagaimana kita dapat melihat
sebuah proyektil, seperti eksperimen bola terdahulu, sehingga yang kita isolasikan hanya
gerakan horisontalnya? Berapa besar tenaganya jika kita melihat proyektil dari atas?
Bayangkan sendiri anda menyaksikan pada catwalk sebuah gedung pertunjukan permainan
bola basket. Bagaimana gerakan akan tampil dari sepakbola atau bola basket dari poin-poin
keuntungan ini? Jika. kedalaman persepsi anda dirintangi (menutup sebelah mata),
apakah anda melihat gerakan vertikal bola kaki selama satu kali lepas tindangan ? Apakah
anda dapat mendeteksi gerak vertikal bola basket selama satu kali lemparan bebas?
Jawabannya tidak berada dalam kedua kasus tersebut. Semuanya anda melihat adalah gerakan
horisontal dari bola tersebut. Apakah bola basket memperlambat, mempercepat, atau berubah
arch secara horisontal seperti yang anda melihatnya dari atas? Bagaimana bola sepak? Jika
kita mencoba mewakili gerak bola basket seperti yang dilihat dari atas dalam sebuah gambar
tunggal.
Untuk mewakili gerak, posisi bola basket pda empat waktu instan, masing-masing 0.10 dt
terpisah. Garis ke atas sepanjang garis lurus, sehingga gerakan bola adalah dalam garis lurus.
Panjang lintasan dari bola di atas masing-masing interval waktu adalah sama., sehingga
percepatan bola adalah konstan. Percepatan horisontal sebuah proyektil adalah konstan, dan
gerak horisontalnya adalah dalam sebuah garis lurus.
 Velocity horisontal sebuah proyektil adalah konstan, dan
gerakan horisontalnya adalah dalam sebuah garis lurus.
Berasal dari persamaan — persamaan yang menguraikan posisi vertikal, velocity, dan
aksaelerasi sebuah proyektil. Kita dapat melakukan persamaan bagi posisi horisontal,
velocity, dan akselerasi sebuah proyektil. Kenyatannya bahwa velocity horisontal sebuah
proyektil adalah konstan.
V = of = vi = konstan Jika percepatan horisontal konstan, meksudnya tidak ada perubahan
dalam velocity horisontal. Jika velocity horisontal tidak berubah, selanjutnya akselerasi
horisontal harus berada pada titik no% sejak akselerasi ditetapkan sebagai nilai perubahan
dalam velocity.
a=0
Jika percepatan horisontal adalah konstan, selanjutnya percepatan horisontal rata-rata
proyektil adalah sama seperti velocity horisontal seketikanya. Sejak velocity rata-rata adalah
panjanga lintasan dibagi waktu, Displacement adalah sama pada velocity kali waktu.

Jika sistem pengukurannya diset ke atas sehingga posisi horisontal (x;) adalah nol,
selanjutnya persamaanya disederhanakan menjadi
x = Δt
Menggunakan persamaan terdahulu, memprediksi tidak hanya berapa cepatnya sebuah
proyektil akan bergerak secara horisontal, persamaan yang menguraikan gerakan horisontal
sebuah proyektil.
Posisi horisontal proyektil:
xi = x+vAt
x = v at jika posisi awal adalah nol

Percepatan horisontal proyektil :


v = of = vi = konstan
Akselerasi horisontal proyektil:
a=0
dimana
xi = posisi horisontal awal
xf = posisi horisontal final.
Δt = perubahan waktu
vi = velocity horisontal awal
vf = velocity horisontal final

Telah mengembangkan persamaan yang menguraikangerak sebuah proyektil dalam istilah-


istilah komponen vertikal dan horisontal. Apakah gerakan vertikal sebuah proyektil
mempengaruhi gerakan horisontal dan sebaliknya?

EKSPERIMEN SENDIRI
Letakan koin di atas ujung sebuah meja. Tempatkan koin lain diatas tepi sebuah penggaris
atau obyek panjang lainnya, obyek datar tempatkan penggaris dengan koin di atas meja
selanjutnya ke koin yang lain di atasnya menggantung di atasnya meja. Memukul penggaris
dengan tangan anda supaya penggaris berputar memukul koin yang ada di atas meja dan
memukul koin lepas dari meja. Secara simultan, pergerseran penggaris akan mengusir koin
melepaskan ujung penggaris .
Koin yang mana yang akan membentur lantai dahulu? Cobalah beberapa kali untuk
melihatnya. Kedua koin menghantam latai pada waktu yang sama. Koin yang dipukul lepas
dari meja tersebut memiliki percepatan horisontal seperti memulai jatuh, sementara koin yang
tergelincir lepas dari penggaris tidak demikian. Kedua koin jatuh pada jarak vertikal yang
sama, dan keduanya tidak memiliki sebuah percepatan vertikal ketika memulai jatuh. Berapa
besar tenaga menarik koin-koin ke arah tanah? Tenaga gravitasi menarik koin-koin ke arah
bawah dan mengakselerasi keduanya pada nilai yang sama 9.81 m/dt/dt. Apakah kenyataan
bahwa satu koin mempunyai sebuah percepatan horisontal mempengaruhi bagaimana tenaga
gravitasi beraksi pada koin tersebut, dan sekaligus mempengaruhi akselerasi vertikal koin itu?
Tidak, tenaga gravitasi memiliki efek yang sama pada koin yang dipukul lepaskan meja
seperti yang dilalami pada koin yang tergelincir lepas dari penggaris.
 Mendemostrasikan eksperimen koin bebas dari komponen horisontal dan vertikal dari
gerakan proyektil.
Gerakan vertikal dan horisontal sebuah proyektil adalah bebas satu sama lain. Proyektil
melanjutkan berakselerasi ke arah bawah pad 9.81 m/dt/dt, dengan ataun tanpa gerakan
horisontal, dan velocity horisontal proyektil tetap bahkan proyektil berakselerasi pada 8.91
m/dt/dt. Walaupun gerakan proyektil adalah bebas satu dengnan yang lain, sebuah persamaan
dapa ditarik untuk menguraikan jejak sebuah proyektil dalam dua dimensi.

Sekarang menggantikan ekspresinya

Apakah persamaannya sebuah parabola. Ini menguraikan koordinat vertilal (y) dan horisontal
(x) dariproyektil selama penerbangannya berdasarkan semat-mata pada posisi vertikal awal
dan percepatan vertikan dan horisontal. Alur parabola yang diikuti oleh sebuah bola dilempar
dalam udara dengan velocity vertikal awal 9.81 m/dt dan percepatan horisontal awal 4 m/dt.
Posisi masing-masing bola 0.25 dt , selama percepatan vertikal dan horisontal masing-masing
instan waktu ini. Panjang lintasan horisontal di atas masing-masing interval awaktu adalah
sama dan alur tersebut adalah simetrik pada keduanya sisi dan juga puncak.
Proyektil dalam Olahraga
Proyektil dalam olahraga dan pergerakan manusia adalah banyak . Disini ada bebrapa contoh
proyektil: sebuah tembakan dalam penerbangan selama sebuah tolakpeluru, bola basket
dalam penerbangan, pelempar dalam penerbangan selama pelmparan martil, bola voli dalam
penerbangan, bola squash dalam penerbangan, bobola lacrosse dalam penerbangan, sepakbola
dalam penerbangan, bola rugby dalam penerbangan, baru beberapa bola digunakan dalam
olahraga menjadi sebuah proyektil seketika dilempar, dilepas, dipukul, jika ketahanan udara
diabaikan. Sehingga dalam olahraga bola, alur bola tersebut tidak dapat diubah dalam
penerbangan. Lintasan ini ditentukan oleh persamaan terdahulu. Secara vertikal, bola secara
konstan berakselerasi ke arah bawah, dan secara horisontal yang tidak akan memperlambat
juga mempercepat. Seketika bola telah meninggalkan tangan – tangan kita dan berada dalam
penerbagan , aksi-aksi dan antik tidak dapat merubah arah atau velocity.

Hal ini sangat biasa bahwa bola-bola yang digunakan untuk olahraga adalah proyektil, namun
jika diri kita sendiri adalah proyektil? Dapatkah jasmani manusia menjadi sebuah proyektil
Adakah situasi-situasi dalam mana hanya tenaga eksternal yang beraksi adalah tenaga
gravitasi? Ya, tentu ada? Bagaimana dalam Lari, Lompat Tinggi, Lompat jauh? Menyelam?
Lompat Galah? Bola voli? Bola basket? Sepakbola? Dalam masing-masing olahraga ini,
mungkin ada siatuasi dimana atlet berada di udara dan hanya tenaga yang beraksi atau
gravitasinya. Apakah persamaan-persamaan proyektil mengatur gerak dalam situasi ini? Ya!
Ini berarti bahwa, seketika badan atlet meninggalkan daratan dan menjadi sebuah proyektil,
atlet tidak dapat merubah alurnya. Seketika seorang pemain bola voli melompat ke atas ke
kiri mengeblok sebuah tembakan, alur gerakan badannya tidak dapat diubah , dia tidak akan
dapat merubah arah dan mengeblok tembakan ke kanan. Seketika pelompat galalah melepas
galahnya, is tidak dapat merubah gerakannya. Seketika is tidak memiliki waktu lebih lama
mengontrol di atas dimana is jatuh. Seketika pelompat jauh meninggalkan papan tolakan dan
menjadi sebuah proyektil, aksinya sementara dalam udara akan tidak mempengaruhi
perecepatan badannya. Dia tidak dapat mempercepat velocity horisontalnya untuk
meningkatkan jarak lompatan setalah meninggalkan daratan. Juga tidak dapat mematikan
gravitasi untuk tetap dalam udara lebih lama.
Dalam aktivitas proyektil, kondisi awal (posisi awal (posisi dan velocity awal) dari proyektil
menentukan gerakan proyektil yang akan dimilikinya. Dalam olahraga yang melibatkan
proyektil, tujuan atlet ketika melempar, menendang, meninju, menembak, atau memukul
proyektil tersebut biasanya memperhatikan sesuatu dari tiga hal : waktupenerbangan,
ketinggian puncak yang dicapai oleh proyektil, atau panjang lintasan horisontal.
Waktu penerbangan sebuah proyektil adalah terikat pada dua hal: percepatan vertikal awal
dan posisi veretikal awal. Kita dapat hanya membuat beberapa observasi sederhana.
Menjatuhkan bola ke lantai dahulu dari ketinggian pinggang, selanjutnya dari ketinggian
pundak, dan dari atas kepala anda. Yang mana menempuh waktu terpendek untuk mencapai
lantai tersebut? Lebih tinggi pada ketinggian awal proyektil, lebih lama tetap dalam udara.
Lebih rendah ketinggian awal dariproyektil, lebih pendek tetap dalam udara.
Menjatuhkan bola, melemparnya ke atas. Melemparnya ke atas lagi, namun lebih sulit waktu
ini, dan mencoba melepaskannya pada ketinggian yang sama. Lempar ke bawah, dan lagi,
mencoba melepaskannya pada ketinggian yang sama. Apakah yang akan anda lakukan jika
menginginkan bola tetap dalam udara lebih lama? Lebih cepat velocity ke atas awal dari
proyektil, lebih lama tetap dalam udara, dan sebaliknya.
Memaksimalkan waktu di udara adalah dapatdipertimbangan dalam siatuasi tertentu dalam
olahraga seperti sepakbola atau sebuah lob dalam tennis. Senam dan penyelam juga
membutuhkan waktu yang cukup dalam udara untuk melengkapi percobaan tenaga. Dalam
situasi demikian, percpatan vertikal awal proyektil secara relatif besar (bandingkan pada
percepatan horisontal), dan sudut proyeksi diatas 45° . Sudut optimal proyeksi untuk
mencapai ketinggian dan waktu penerbangan adalah 900 ata naik lurus.
Dalam aktivitas olahraga, meminimumkan wktu proyektil dalam udara adalah penting.
Contohnya, aktivitas ini termasuk mayang dalam bola voli, sebuah smash di atas kepala
dalam tennis, melempar dalam baseball, dan sebauh tendangan pinalty dalam sepakbola.
Dalam situasi ini, percepatan vertikal ke atas awal bola diminimalkan, atau bola bahkan boleh
hanya memiliki sebuah percepatan ke bawah awal. Suduk proyeksi adalah relatif kecil —
kurang dari pada 45° — dan dalam beberapa kasus, bahkan lebih sedikit dari not.
Ketinggian puncak yang dicapai oleh proyektil juga tergantung pada ketinggian awal dan
percepatan vertikal awal. Proyektil lebih tinggi dalam melepasnya dan lebih cepat bergerak
ke atas pada pelepasannya, lebih tinggi bola pergi.
Memaksimalkan panjang lintasan horisontal atau daerah proyektil adalah obyektif dari
beberapa olahraga proyektil. Contohnya, termasuk banyak event lapangan dalam track dan
lapangan, termasuk tolak peluru, lempar martil, lempar cakram, lempar lembing, efek
ketahanan udara adalah cukup besar bahwa persamaan proyektil kita boleh jadi tidak akurat
dalam menguraikan penerbangan dari cakram atau lembing. Bagi tolak peluru, lempar martil,
dan lompat jauh, ketahanan udara adalah terlalu kecil untuk mempengaruhi sesuatu secara
signifikan, sehingga persamaan proyektil kita adalah syah. Analisa dari situasi ini boleh
menghendaki penggunaan persamaan. Jika kita ingin memmaksimalkan panjang lintasan
horisontal.
Δx=vΔt
Persamaan ini menguraikan panjang lintasan horisontal (ox) sebagai fungsi percepatan
horisontal awal (v) dan waktu (At). Namun waktu dalamkasus ini akan menjadi waktu total
dalam udara atau waktu penerbangan proyektil. Kita baru menentukan bahwa waktu
penerbangan proyektil adalah ditentukan oleh percepatan ketinggian awal dan percepatan
vertikal awalnya. Panjnangnya lapangan horisontal sebuah proyektil adalah ditentukan oleh
tiga hal : percepatan horisontal awal, velocity vertikal awal, ketinggian awal.. Jika ketinggian
awal yang dilepas adalah nol (sama seperti ketinggian pendaratan ), selanjutnya hasil dari
velocity (jumlah percepatan horisontal dan vertikal)saat lepas menentukan Displacement
proyektil tersebut. Lebih cepat anda dapat melempar sesuatu, lebih jauh obyek akan pergi.
Namun ke arah mana anda akan melempar — lebih banyak ke arah atas (vertikal ) atau lebih
banyak arah keluar (horisontal)?
Jika percepatan awal bola tersebut adalah seluruhnya vertikal (sebuah proyeksi sudut 900),
velocity horisontal awal akan menjadi nol, dan Displacement horisontal akan menjadi nol
juga. Jika velocity awal seluruhnya horisontal (proyeksi sudut nol) waktu penerbangan (At)
akan menjadi not, dan panjang lintasan horisontal akan menjadi nol pula.Biasanya, kombinasi
horisontal dan velocity vertikal awal (dan sebuah proyeksi sudut antara 0 dan 90° ) akan lebih
baik. Apakah kombinasi kerja yang terbaik? Jika hasil dari velocity adalah sama tidak
menjadi masalah apakah sudut dari proyeksi, selanjutnya Displacement horisontal maksimum
akan terjadi jika komponen horisontal dan vertikal dari velocity awal adalah sama, atau ketika
proyeksi sudut 45°. Displacement horisontal ditentukan oleh velocity horisontal awal dan
waktu dlam udara, namun waktu dalam udara ditetntukan oleh velocity vertikal awal itu
sendiri (jika ketinggian yang dilepas adalah nol). Hal ini membuat dugaan bahwa dua
variabel ini — velocity horisontal awal dan velocity vertikal awal — akan memiliki pengaruh
yang sama pada Displacement horisontal.
Jika beralasan ditegaskan oleh observasi proyeksi sudut dalam olahraga dari tolak peluru.
Pada tahun 1995 Kejuaraan Dunia Track dan Lapangan (Atletik), sudut rata-rata lepas bagi
pelempar terbaik dengan enam medali (tiga putra dan tiga putri) dalam tolak peluru adalah
35° (Bartonietz dan Borgtom 1995). Sudut ini lebih sedikit dari pada sudut optimal 45°.
Namun, apakah sebuah tembakan suatu ketinggian lepas? Ya tembakan dilepas lebih dari
tinggi 2 m. Hal mana menunjukan sebuah tembakan tolak peluru mendekat i instan lepas
tembak. Tembakan berada di atas daratan dengan baik.Ketinggian ini adalah ketinggian awal.
Ketinggian lepas akan memberikan tembakan lebih banyak waktu dalam udara tidak harus
diciptakan oleh percepatan vertikal pada pelepasan, iaakan menaru usaha lebih banyak
kedalam menurunkan velocity horisontal. Proyeksi sudut optimal akan sekaligus menjadi
lebih sedikit dari pada 45°.Lebih tinggi ketinggian lepas, lebih rendah sudut proyeksi.
Apakah ada alasan lain mengapa sudut lepas, optimal bagi tembakan tolak peluru akan lebih
kecil dari pada 45°(lain dari pada kenyataan penolak peluru memilki suatu ketinggian lepas 2
m atau lebih)? Kesimpulannya bahwa 45°adalah sebuah sudut proyeksi optimal bagi
memaksimalkan panjang lintasan horisontal dari sebuah proyektil ditumpuhkan pada dua
kondisi — pertama, bahwa, ketinggian lepas adalahnol, dan kedua, bahwa hasil dari velocity
proyektil adalah sama tidak ada masalah proyeksi berada pada sudut berapa. Bagi penolak
peluru, asumsi pertama tidak benar, sehingga sudut lepas adalah lebih kecil dari pada 45°.
Bagaimana tentang asumsi kedua? Dalam melempar peluru, apakah hasil dari percepatan
lepmaran berubah jika anda mengubah sudut lepas? Apakah hal ini lenih mudah untuk
menggerakan sesuatu yang lebih cepat, secara horisontal, atau vertikal ke atas? Jika anad
amemilki akses untuk sebuah tembakan, menentukan apakah rol melintas (bergera horisontal)
lebih cepat ketimbang melemparnya lurus ke atas. Hal ini sulit mengakselerasi obyek ke atas
dan menghasilkan suatu percepatan ke arah atas yang besar daripada mengakselerasi obyek
secara horisontal dan menghasilkan velocity horisontal yang besar. Dalam menolak peluru
(dan sebagian besar event melempar lainnya), hasil dari velocity lemparan meningkat seperti
sudut proyeksi menurun di bawah 45°.
Proyeksi sudut lempar cakram atau lempar lembing, ada bahkan lebih rendah dari pada tolak
peluru — bahkan ketinggian lepas adalah lebih rendah untuk cakram dan lembing. Selama
penerbangannya cakram atau lembing, implemen yang diaksikan oleh tenaga lain disamping
gravitasi -- ketahanan udara. Jika lembing atau cakram dilempar dengan benar, tenaga
ketahanan udara akan berusaha beberapa tenaga ke atas pada lembing atau cakram selama
penerbangannya. Tenaga ke atas tersebut menurun jaringan tenaga ke bawah beraksi pada
implemen dan kemudian sekaligus menyebabkan akselerasi ke bawah menjadi lebih kecil.
Hasilnya, bahwa lembing atau cakram tettap dalam udara lebih lama. Tenaga angkat
memberikan lembing atau cakram lebih banyak waktu dalam udara, waktu dalam udara tidak
harus diciptakan oleh percepatan vertikal pada lepas. Jika pelempar tidak harus memberikan
banyak velocity vertikal lembing atau cakram pada saat lepas, atlet dapat mendorong usaha
lebih banyak kedalam mencurahkan percepatan horisontal . Efek mengangkat ke ketahanan
udara melengkapi sebuah proyektil dengan lebih banyak waktu dalamudara akan melempar
suatu frisbee atau an aerobie bagi jarak. Efek angkat dari ketahanan udara adalah begitu besar
pada proyektil ini bahwa sudut optimal dari lepas memaksimumkan jarak horisontal tidak
banyak diatas horisontal.

Apa yang kita tahu tentang proyektil dalam olahraga:


1. apabila ingin memaksimalkan waktu penerbangan atau ketinggian yang dicapai sebuah
proyektil, komponen vertikal melepas speed-nya harus dimaksimalkan, dan sudut proyeksi di
atas 45°.
2. Untuk memaksimalkan penerbangan proyektil, ke komponen atas melepas velocity harus
dimaksimalkan (barangkali begitu banyak agar velocity vertikal pada lepas adalah ke bawah).
Sudut proyeksi harus berada banyak di bawah 45° , dan dalam beberapa situasi bahkanboleh
di bawah horisontal.
Apabila ingin memaksimalkan pangjang lintasan horisontal sebuah proyektil, melepas
velocity harus dimaksimalkan, dan melepas ketinggian lebih tinggi adalah lebih baik.
Komponen horisontal melepas percepatan harus sedikit lebih cepat dari pada komponen
vertikal aga sudut proyeksi tersebut lebih rendah dari pada 45°.Ketinggian dilepas lebih
tinggi dan lebih besar efek angkat dari ketahanan udara pada proyektil, lebih jauh di bawah
45° sudut proyeksi harus ada.
Persamaan mengatur gerak proyektil membaca alur bola atau obyel yang lilempar lainnya
akan terjadi seketika meninggalkan tangan-tangan anda. Seketika melepas bola, kemudian
tidak lebih lama mengontrolnya. Jika anda sendiri menjadi proyektil, alur dilakukan oleh
badan dalam udara ditentukan oleh Velocity dan posisi pada saat instan meninggalkan
daratan. Ketika meninggalkan daratan, jika hanya tenaga yang beraksi merupakan tenaga
grafitasi, tidak lama lagi anda mengontrol atas alur badan anda akan melakukan velocity.
Ringkasan
Gerakan barangkali diklasifikasikan sebagai linear, angular atau campuran, keduanya
(gerakan umum). Sebagian besar contoh gerakan manusiaadalah gerakan umum, namun
memisahkan komponen linear dan angular dari gerakanmembuatnya lebih mudah
menganalisa gerakan tersebut.
Displacement linear adalah jarak garis lurus dari tempat awal sampai akhir, sedangkan
sedangkan jarak garis linear yang ditempuh mewakili Displacement yang diikuti dari awal
sampai akhir (start to finish). Velocity adalah nilai perubahan Displacement, sedangkan
kecepatan adalah nilai perubahan jarak. Akselerasi adalah nilai perubahan velocity.
Displacement, velocity, dan akselerasi adalah akumulasi vektor dan diuraikan sebagai ukuran
dan arah.
Gerak vertikal dan hoarisontal dari proyektildapat diuraikan oleh satu set persamaan
sederhana jika hanya tenaga yang beraksi pada proyektil adalah tenaga gravitasi. Velocity
horisontal sebuahproyektil adalah konstan, velocity vertikalnya adalah secara konstan
berubah pada nilai 9.81 m/dt/dt. Alur sebuah proyektil dan velocity -nya adalah set sesaat
proyektil dilepas atau meninggalkan kontak dengan daratan.
Istilah-istilah yang menguraikan banyak aspek gerak linear senuah obyek — jarak tempuh,
Displacement, speed, velocity, dan akselerasi. Namun apa yeng menyebabkan gerak linear
pada obyek-obyek? Bagaimanakah pengaruh gerak kita dan gerak sesuatu hal disekekliling
kita?
KUPASAN PERTANYAAN

1. Berapa ukuran-ukuran gawang dalam ice hockey, lacrose, soccer, field hockey, dan team
bola tangan berkaitan dengan speed bola yang digunakan dalam permainan ini?
2. Dapatkan seorang pelari bergerak mengelilingi sebuah kurva pada kecepatan konstan?
Jelaskan.
3. jika Jim Iari mengelilingi sebuah lingkaran dengan arah berlawanan jarum jam, yang
manakah adalah arah akselerasinya? Jelaskan.
4. Buatlah daftar contoh yang anda dapat sebanyak mungkin olahraga atau situasi dalam
olahraga dimana memaksimumkan sebuah waktu proyektil dalam udara adalah penting?
5. Buatlah daftar contoh yang anda dapat sebanyak mungkin olahraga dimana meminimalkan
sebuah waktu proyektil dalam udara adalah penting?
6. Para peloncat jauh elit bertolak dengan sudut sekitar 200 V/hy dilakukan para peloncat
jauh elit bertolak dengan sudut — sudut begitu lebih rendah dari pada tolakan optimal secara
teori yaitu 45°?
7. Dapatkah sebuah obyek bergerak konstan pada speed yang sedang berakselerasi? Jelaskan.
PERMASALAHAN
1. Sam menggiring bola 30 yd sebelum is diserang. Jarak garis lures antara dimana is mulai
lad dan dimana is diserang adalah 20 yd. Gans ini membuat sebuah sudut 25° dengan garis
sisi kanan.
a. Berapa jarak yang ditempuh Sam?
b. Berapa hasil Displacement Sam?
c. Berapa yard yang diperoleh Sam dalam permainan ini?
2. Selama satu permainan ice hockey, Phil melakukan dua tembakan ke gawamg — satu
tembakan dari jarak 5 m pada 10 m/dt dan satu tembakan lagi dari jarak 10 m pada 40/dt.
Tembakan yang mana penjaga gawamg hockey memiliki kesempatan lebih baik untuk
mengebloknya?
3. Percepatan horisontal gala-gala bolacepat Bruce adalah 40 m/dt pada melepakanya secara
instan dari tangannya. Jika jarak horisontal dari tangan Bruce ke home plate adalah 17.5 m
pada saat instan lepas, berapa waktu yang lebih baik hares bereaksi ke gala-gala dan
mengayunkan batnya?
4. Rekor dunia Zomba sprint putra 50 m, 100 m, 200 m, dan 400 m adalah masing-masing
5.56 dt, 9.78 dt, dan 43.18 dt. Rekor dunia perlombaan yang mana adalah kecepatan Iari rata-
rata yang tercepat?
5. Seorang pelayar adalah berlayar ke timur laut melintasi sungai dengan percepatan 10 m/dt
relatif ke air. Arus sungai tersebut menggerakkan air ke utara pada percepatan 3m/dt ke arus
turun. Jika sudut antara percepatan relatif berahu layar dan arus sungai adalah 300, berapa
hasil atau velocity sebenamya dari perahu layar tersebut?
6. sean lad pada nomor 100 m. Ketika pitol starter meletus, ia meninggalkan blok start dan
terns mempercepat sampai ia mencapai speed puncaknya 11 m/dt 6 dt dalam perlombaan
tersebut. la menahan kecepatannya untuk 2 dt dan selanjutnya berangsur-angsur
memperlambat sampai ia melintasi garis finish 11 dt setelah ia start perlombaan tersebut.
a. Berapa akselerasi rata-rata selama 6 dt pertama dari perlombaan tersebut?
b. Berapa akselerasi rata-rata Sean dari 6 ke 8 dt dalam perlombaannya?
c. Berapa velocity rata-rata Sean dalah seluruh perlombaan tersebut?
d. Arah yang mana akselerasi sean selama berakhir 3dt dari perlombaan tersebut?
7. Brian berusaha untuk loncat jauh pada sebuah palang melintang sepanjang 2.13 (7.0 ft).
Pada instan tolakan (ketika ia tidak lebih lama dalam kontak dengan daratan), percepatan
vertikalnya adalah 4.0 m/dt, dan pusat gravitasinya adalah pada ketinggian 1.25 m.
a. Berapakah akselerasi Brian pada instant tolakannya?
b. Berapa lama melewati setelah Brian bertolak sampai mencapai ketinggian puncaknya?
c. Berapa ketinggian puncak pusat velocity gravitasi Brian?
8. Sebuah bola ditendang ke udara, yang memiliki velocity vertikal awal 15 m/dt dan
percepatan horisontal awal 15 m/dt ketika meninggalkan kaki penendang. Jika pengalaman
bola tersebut sebuah akselerasi konstan 9.81 m/dt/dt ke bawah sementara masih berada di
udara, Apakah percepatan vertikalnya 2 dt setelah meninggalkan kaki penendang?
9. Gerri meninggalkan papan tolakan lompat jauh dengan velocity vertikal 4 m/dt dan
percepatan horisontal 8 m/dt.
a. Berapakah percepatan horisontal Gerri sebelum mendarat?
b. Jika Gerri di udara selama 0.85 dt, berapakah panjang lintasannya selama waktu di udara?
c. Berapa percepatan vertikal Gerri pada saat berakhir penerbangannya selama 0.85 dt?
d. Jika pusat gravitasi Gerri adalah pada ketinggian 1.0 m pada instan tolakan, berapa
tingginya ia akan berada di puncak penerbangannya?
10. Louise memayang bola pada instant bola voli meninggalkan tangannya, ketinggiannya
adalah 2.6 m, dan hasil dari percepatannya adalah 20 mldt pada sudut 60° di bawah
horisontal.
a. Berapa lama bola mengayang lantai jika team lawannya tidak mengebloknya?
b. Berapa jauh bola akan menempuh secara horisontal sebelum menyentuhna lantai?
11. Chloe memiliki velocity vertikal 3 m/dt ketika ia meninggalkan papan selam 1 m. Pada
instan ini, pusat gravitasinya adalah tingginya 2.5 m.
a. Berapa tingg Chloe akan melakukannya?
b. Berapa lama Chloe akan beada di udara sebelum is menyentuh air? Berasumsi bahwa
kedua tangannya masuk air ketika pusat gravitasinya adalah tinggi 1 m.

Anda mungkin juga menyukai