Anda di halaman 1dari 6

TRANSKIP HASIL WAWANCARA AMILA LAUNDRETT

Narasumber : Lilis

Pekerjaan : Wirausaha Laundry

Pewawancara : Anggota kelompok 3

Pewawancara : Assalamu’alaikum

Narasumber : Wa’alaikumussalam

Pewawancara : Bu, Selamat Siang, maaf mengganggu waktunya Bu. Kami mahasiswa
Universitas Mitra Indonesia ingin mewawancarai Ibu, untuk memenuhi tugas
Kewirausahaan. Apakah Ibu dapat meluangkan waktunya untuk kami wawancarai
tentang usaha Laundry Amila?

Narasumber : Boleh. Silahkan saja.

Pewawancara : Kapan Ibu memulai usaha Laundry ini?

Narasumber : Sekitar 11 Bulan.

Pewawancara : Apakah Ibu bekerja sama dengan teman atau sanak saudara?

Narasumber : Tidak, saya mendirikan usaha Laundry Amila ini sendiri.

Pewawancara : Kenapa Ibu lebih berminat menjalankan usaha Laundry kiloan dari pada usaha
lainnya?

Narasumber : Awalnya saya hanya mencoba-coba usaha Laundry ini, Alhamdulillah sampai
sekarang masih berjalan Amila Laundrett ini. Sebenarnya sebelum saya
menjalankan usaha Laundry ini, saya pernah bekerja menjadi pengajar di TK
beberapa tahun. Karena saya mempunyai 3 anak perempuan dan itu masih kecil,
saya sulit untuk merawat dan mengawasi mereka. Maka dari itu, saya mendirikan
usaha Laundry keluarga ini, supaya saya lebih bisa menjaga dan mengawasi anak
saya. Apalagi usaha Amila Laundrett ini sudah menjadi usaha keluarga.

Pewawancara : Maaf Bu, kalau saya boleh tahu berapa yaa modal memulai usaha Laundry ini?

Narasumber : Sekitar Rp. 7.000.000. 7 Jt itu sudah termasuk alat-alat, seperti mesin cuci 1,
pengering 1, setrika 1, keranjang, dan kipas angin 1.

Pewawancara : Langkah apa saja yang digunakan Ibu untuk menarik pelanggan sebanyak-
banyaknya?

Narasumber : Dengan mempromosikan lewat mulut ke mulut.

Pewawancara : Dari pukul berapa Laundry ini dibuka dan ditutupnya?

Narasumber : Karena Amila Laundrett ini milik saya sendiri jadi saya agak santai begitu. Jadi
kalau hari senin sampai jum’at itu dari pukul 08.00-21.00. dan kalau hari Sabtu itu
dari pukul 09.00-12.00.

Pewawancara : Ada berapa pegawai yang bekerja di Laundry ini?

Narasumber : Sebenarnya ada 3 pegawai, tapi yang bertahan hanya 2 orang saja. Karena 1 dari
3 pegawai Laundry ini tuh ada yang tidak bisa membaca, dan saya sangat
kesulitan ya. Jadi saya harus mengajarinya dulu mendiktenya dulu. Tapi akhirnya
dia berhenti.

Pewawancara : Apakah dalam mengrekrut pegawai harus memiliki keahlian dalam bidang jasa
khususnya Laundry?

Narasumber : Tidak harus, yang penting bisa membaca. Kalau nyetrika kan pasti bisa ya, kalau
mencuci, cucian kan dicuci sama mesin cuci.

Pewawancara : Berapa harga per kilogram cucian pakaian?

Narasumber : Rp. 5.000 per Kg. Cukup terjangkau kan harganya.

Pewawancara : Berapa pengeluaran belanja sabun detergen yang dihabiskan dalam sebulan Bu?
Narasumber : Kurang lebih Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000

Pewawancara : Berapa rata-rata omset per bulan yang didapatkan Laundry ini?

Narasumber : Alhamdulillah, sekitar Rp. 6.000.000 – Rp. 7.000.000, yaa cukup lah buat
menambah penghasilan keluarga.

Pewawancara : Alat-alat apa saja yang dimiliki Laundry ini Bu?

Narasumber : Mesin cuci satu, pengering satu, setrika satu, keranjang, dan kipas angin satu.

Pewawancara : Berapa lama pengerjaan untuk Laundry kiloan?

Narasumber : Biasanya sih 3 hari, tapi kalau ada pelanggan yang minta 2 hari saya usahakan.

Pewawancara : Bagaimana proses transaksi jasa Laundry ini?

Narasumber : Biasanya pakaian ditimbang dulu, lalu dicatat dalam note, setelah itu melakukan
pembayaran. Tapi ada juga yang pembayarannya itu diawal dan ada juga yang
diakhir saat mengambil pakaian.

Pewawancara : Apakah pelanggan Ibu kebanyakan dari kalangan mahasiswa?

Narasumber : Ya, kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Tapi campur sih, memang lebih
banyak dari kalangan mahasiswa tapi masyarakat umum kaya yang disekitar
Laundry ini juga ke sini.

Pewawancara : Apakah di sekitar Laundry Ibu ada usaha Laundry lainnya? Jika ada layanan
seperti apa yang Laundry ini berikan supaya pelanggan tetap memilih laundry
Ibu?

Narasumber : Ada. Dengan meningkatkan pelayanan seperti, cucian yang bersih, rapih, wangi
dan cepat selesai.

Pewawancara : Apakah saat mencuci pakaian pelanggan akan dicampur dengan cucian pakaian
pelanggan lain atau tidak?
Narasumber : Tidak dicampur. Di Laundry ini cucian pakaian pelanggan tidak dicampur
karena di laundry ini hanya menerima minimal 1 kg pakaian. Biar biaya listriknya
itu juga sama atau rata.

Pewawancara : Misalkan, ada pelanggan yang komplain dengan Laundry Ibu karena hal yang
tidak disengaja seperti pakaian hilang, pakaian tertukar dengan yang lain atau
hasil yang kurang memuaskan, apakah Laundry ini akan mengganti dengan
berupa uang atau barang yang sesuai dengan barang pelanggan?

Narasumber : Pihak laundry menggantikan pakaian yang hilang dengan cara mengganti dengan
uang, soalnya saya nggak tau ya baju yang hilang itu seperti apa, soalnya yang
mencuci pakaian di sini kan banyak, jadi saya ngga hafal-hafal banget, karena
keterbatasan pegawai juga mungkin. Jika ada pakaian yang tertukar, biasanya
pakaian dikembalikan oleh pelanggan.

Pewawancara : Apa suka duka Ibu dalam berbisnis Laundry kiloan?

Narasumber : Kalau ada pakaian yangg hilang harus mengganti dengan uang, yang uangnya itu
tidak setimpal dengan harga cuci pakaian. Tapi sudah resiko yang berusaha sih

Pewawancara : Apa keinginan ke depan untuk usaha Laundry Ibu ini?

Narasumber : Semoga Laundry ini lebih maju, karyawannya bertambah, alat-alatnya juga
bertambah, dan tempatnya lebih luas Aamiin.

Pewawancara : Aamiin, semoga harapan atau keinginan ibu untuk Laundry Amila ini terwujud.
Terimakasih atas waktu dan jawaban yang Ibu berikan yang sangat membantu
dalam tugas mata kuliah Kewirausahaan ini. Mohon maaf bila ada salah kata dan
sudah mengganggu waktunya.

Narasumber : Ooh iya tidak apa-apa. Iya sama-sama.


ANALISIS PEMBAHASAN

Saya mewawancarai seorang wirausaha Laundry Kiloan yang bernama Lilis yang
beralamat di Jl. Ikan Bawal. Saya mengetahui adanya Laundry Kiloan ini dari teman saya yang
kebetulan rumahnya dekat dengan tempat usaha Laundry kiloan tersebut. Ibu Lilis adalah sosok
perempuan yang sudah berusia 35 tahun saat ini memiliki jumlah anggota keluarga keseluruhan
5 orang, 1 orang suami dan 3 orang anak.

Ibu Lilis adalah sosok yang sederhana dan apa adanya. Pendidikan terakhir Ibu lilis adalah
S1. Ibu lulus bekerja sebagai wirausaha Laundry Kiloan yang dulunya pernah bekerja sebagai
Guru di TK namun hanya beberapa tahun, karena Ibu Lilis kesulitan menjaga dan merawat
anaknya yang masih kecil. Jadi Ibu Lilis memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai Guru dan
beralih menjadi wirausaha Laundry Kiloan supaya lebih mudah menjaga dan merawat anak-
anaknya.

Laundry Amila adalah nama usaha Laundry Ibu Lilis yang sudah berjalan 11 bulan sampai
saat ini. Usaha Laundry Amila ini merupakan usaha sendiri yang dikelola Ibu Lilis yang dibantu
oleh suaminya. Amila Laundrett menyediakan Cuci saja, Cuci + Setrika, Hanya setrika saja, dan
Cuci + Kering. Awalnya tempat Laundry Amila ini disewakan oleh Ibu Lilis, namun sekarang
tempat Laundry tersebut sudah menjadi milik Ibu Lilis.

Dengan bermodalkan 7 Jt Ibu Lilis sudah memiliki Laundry Kiloan yang disertai dengan
mesin cuci 1, pengering 1, Keranjang, Setrika, dan Kipas angin 1. Pekerjaan ini dilakukan Ibu
Lilis setiap hari. Hari senin sampai Jum’at Laundry Amila dibuka pukul 08.00 – 21.00 WIB dan
hari sabtu dan minggu pukul 09.00-12.00 WIB dengan pendapatan kurang lebih 6 sampai 7 Jt per
bulannya. Harga per kiloan cucian pakaian di Laundry Amila yaitu Rp. 5.000. Dari penghasilan
yang didapat Ibu Lilis per bulannya itu dapat membantu dan menambah penghasilan keluarga.
Ibu Lilis memiliki 3 pegawai yang dari 3 pegawai tersebut hanya 2 pegawai saja yang bertahan.

Kebanyakan pelanggan Laundry Amila ini dari kalangan mahasiswa, tapi masyarakat
umum juga banyak yang menaruh pakaian mereka di Laundry Amila. Menurut Ibu Lilis,
kelebihan dari Laundry Amila adalah proses pengerjaan cuciannya yang cepat yaitu sekitar 2
sampai 3 hari, bersih, rapih dan wangi. Karena itu yang pasti pelanggan harapkan. Selama usaha
Laundry Amila ini berjalan, Ibu Lilis memiliki suka duka dalam menekuni usaha tersebut, seperti
jika ada pakaian yangg hilang, harus mengganti dengan uang, yang uangnya itu tidak setimpal
dengan harga cuci pakaian. Yaa itu memang sudah resiko Ibu. kalau sukanya, seneng sekali
kalau yang cuci pakaian ke Amila Laundrett ini banyak, terus pelanggannya puas, itu saya sudah
bersyukur sekali.

Untuk kedepannya, Ibu Lilis mempunyai keinginan supaya usahanya lebih maju dan
berkembang, yaitu dengan menambah mesin cuci, merekrut pegawai lagi dan karena saat ini
Laundry Amila hanya mempromosikan Laundry tersebut dari mulut ke mulut saja, Ibu Lilis ingin
mempromosikannya lewat pamflet Juga.

Anda mungkin juga menyukai