SIFAT THERMAL
OLEH:
NOVIA (4173121036)
KELOMPOK 3
Maret, 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yanglebih baik lagi.
Demikian, dan apa bila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................
3.2.Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini guna untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan sifat thermal.
1
BAB II
PEMBAHASAN
dQ
C=
dT
2
∂P
Karena pada tekanan konstan =0. Jika perubahan volume juga bisa diabaikan
∂T
∂H ∂E
maka ∨¿v ¿ , dimana kapasitas panas pada tekanan konstan dapat
∂T ∂ T
dianggap sama dengan kapasitas panas pada volume konstan.
2.2 Panas Spesifik
Panas spesifik (spesific heat) adalah kapasitas panas per satuan massa per
derajat K, yang juga sering dinyatakan sebagai kapasitas panas per mole per
derajat K. Untuk membedakan dengan kapasitas panas yang ditulis dengan huruf
besar (Cv dan Cp), maka panas spesifik dituliskan dengan huruf kecil (cv dan cp).
Dalam teori kinetik gas, molekul gas ideal memiliki tiga derajat kebebasan
1
dengan energi kinetik rata-rata per derajat kebebasan adalah k B T sehingga
2
3
energi kinetik rata-rata dalam tiga dimensi adalah k B T . energi per mole adalah
2
3 3
Ek / mole= Nk B T = RT ,( N bilangan Avogadro)
2 2
E tot =3 RT cal/mole
padat
mole
3
Einstein melakukan perhitungan panas spesifik dengan menerapkan teori
kuantum. Ia menganggap padatan terdiri dari N atom, yang masing-masing
bervibrasi (osilator) secara bebas pada arah tiga dimensi, dengan fekuensi fE.
Mengikuti hipotesa Planck tentang terkuantisasinya energi, energi osilator adalah
En =nh f E
Jika jumlah osilator tiap status energi adalah N n dan N0 adalah jumlah osilator
pada status 0, maka menuruti fungsi Boltzmann
N n=N 0 e−¿ ¿
Jumalah energi per status energi adalah N n En dan total enegi dalam padatan
adalah E=∑ N n E n sehingga energi rata-rata osilator adalah
n
E
∑ N n En
n
É= = =∑ N 0 e−¿¿ ¿ ¿
N ∑ Nn n
n
∑ e−nx nh f E
n
É= =h f E ¿ ¿
∑ e−nx
n
Terlihat bahwa pembilang adalah turunan dari penyebut, sehingga dapat dituliskan
d
É=h f E ln (1+ e x + x 2 x +e 3 x +…)\
dx
Apa yang berada dalam tanda kurung merupakan deret yang dapat ditulisakan
sebagai
1
1+e x + x 2 x +e 3 x +…=
1−e x
Sehingga
d 1 (1−e x ) 1
É=h f E ln
dx 1−e x
=h f E ( x
−( 1−e ) )
2
=h f E x
e −1 ( )
4
hf E
¿
e−h f E /¿ k B T−1
¿
3N h f E
E=3 N É= −h f E /¿ k B T −1
e ¿
cv= =3 N k B
dt v kBT ¿¿¿ ¿
4 πf 2
g ( f )=
c 3s
5
fD
9N hf
E= 3 ∫ −hf / ¿k T−1
f 2 df ¿
fD 0 e B
hf D hf
Jika didefenisikan h ≡θ D /T , dimana θ D= D adalah apa yang kemudian
kB T kB
disebut temperatur Debye, maka panas spesifik menurut Debye adalah
3 θ D /T
cv=
dE
dT v |
=9 Nk B
T
θD [( ) ∫
0
e x x 4 dx
( e x −1 )
2
]
Atau
c v =¿3 Nk B D ¿)
3 θD /T
θ
[( ) ]
x 4
T
( )
D D =3×
T θD
∫ e xx dx
2
0 ( e −1 )
θD
D ( )
T
→1 jika T → ∞
θD 4 π2 T 3
D
T ( )
→1
5 θD ( ) jikaT ≪ θ D
Dengan nilai-nilai limit ini, pada temperatur tinggi c, mendekati nilai yang
diperoleh Einstein.
4 π2 T 3 3
T
c v =3 N k B ( )
5 θD
=464,5
θD ( )
2.6 Phonon
6
Hanya elektron di sekitar enerf=gi Fermi yang terpengaruh oleh kenaikan
temperatur dan elekron-elektron inilah yang bisa berkontribusi pada panas
spesifik. Pada temperatur tinggi, elektron menerima energi thermal sekitar k B T
dan berpindah pada tingkat energi yang lebih tinggi jika tingkat energi yang lebih
tinggi kosong. Energi elektron pada tingkat Fermi, E f , rata-rata mengalami
kenaikan energi menjadi ( E f +k B T ) yang kemungkinan besar akan berhenti pada
posisi tingkat energi yang lebih rendah dari itu.
3 N kB
c v elektron ≅ ( EF ) T
Dengan N adalah jumlah elektron per mole. Jadi kontribusi elektron sangat kecil
dan naik secara linier dengan naiknya temperatur.
7
DAFTAR PUSTAKA