Anda di halaman 1dari 20

Matematika Komputasi

Dasar-dasar Logika

Alfi Nur Rusydi, M.Sc

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya
2016
Dasar-Dasar Logika
1. Kalimat Deklaratif
2. Penghubung Kalimat
3. Tautologi dan Kontradiksi

@Alfi Nur Rusydi 2


Ilmu Logika
• Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-kalimat (argumen-
argumen) dan hubungan yang ada di antara kalimat-kalimat
tersebut.
• Tujuannya adalah memberikan aturan-aturan yang benar
sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai
benar.
• Kalimat yang dipelajari dalam logika bersifat umum, baik dengan
bahasa sehari-hari, maupun dengan bukti matematika yang
didasarkan atas hipotesis-hipotesis.
• Aturan-aturan yang berlaku di dalamnya haruslah bersifat umum
dan tidak tergantung pada kalimat atau disiplin ilmu tertentu.
• Ilmu logika lebih mengarah pada bentuk kalimat (sintaks)
dibandingkan arti kalimat itu sendiri (semantik).

@Alfi Nur Rusydi 3


1. Kalimat Deklaratif
Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang
bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya.

Contoh 1.1 :
a. 2+2=4
b. 4 adalah bilangan prima
c. Jakarta adalah ibukota Negara Indonesia
d. Penduduk Indonesia berjumlah 50 juta

Kalimat-kalimat di atas dapat diketahui benar/salahnya.


Kalimat (a) dan (c) bernilai benar, sedangkan kalimat (b)
dan (d) bernilai salah.
@Alfi Nur Rusydi 4
…1. Kalimat Deklaratif
Contoh 1.2
Berikut adalah contoh kalimat yang bukan merupakan proposisi:
a. Dimanakah letak Pulau Bali?
b. Siapakah namamu?
c. Ali lebih tinggi dari Fatimah
d. x + y = 2
e. 2 mencintai 3

Kalimat (a) dan (b) jelas bukan proposisi karena merupakan


kalimat tanya, sehingga tidak dapat ditentukan nilai
kebenarannya.

@Alfi Nur Rusydi 5


…1. Kalimat Deklaratif
Kalimat (c) juga bukan proposisi karena ada banyak orang yang
mempunyai nama Ali dan Fatimah, dan tidak jelas secara spesifik
keterangan mengenai Ali dan Fatimah. Jika kalimat diperjelas
menjadi “Mahasiswa di kelas A yang bernama Ali lebih tinggi
badannya dibandingkan Fatimah yang seorang mahasiswi di kelas
B”, maka kalimat akan menjadi Proposisi.

Kalimat (d) bukan proposisi, sebab tidak diketahui nilai x dan y yang
secara pasti, sehingga tidak dapat ditentukan benar atau salah.

Kalimat (e) bukan proposisi, sebab meskipun susunan kalimatnya


benar, tetapi kalimat tersebut tidak mempunyai arti.

@Alfi Nur Rusydi 6


2. Penghubung Kalimat
Beberapa kalimat dapat dihubungkan sehingga menjadi
satu kalimat yang panjang.

Contoh:
2 adalah bilangan prima
4 adalah bilang genap

Maka kedua kalimat dapat dihubungkan menjadi “2


adalah bilangan prima, dan 4 adalah bilangan genap”.

@Alfi Nur Rusydi 7


…2. Penghubung Kalimat
Simbol dan Arti Penghubung Kalimat dalam Matematika

Simbol Arti Bentuk

¬ Tidak/Not/Negasi tidak…

∧ Dan/and/konjungsi …dan…

∨ Atau/or/disjungsi …atau…

⟹ Implikasi Jika…maka…

⟺ Bi-implikasi …jika dan hanya jika

Dalam matematika, digunakan huruf-huruf kecil seperti p, q, r, … untuk


menyatakan subkalimat dan simbol-simbol penghubung untuk menyatakan
penghubung kalimat.
@Alfi Nur Rusydi 8
…2. Penghubung Kalimat
Contoh 2.1
Kondisi 1:
p menyatakan kalimat “ 6 adalah bilangan genap”
q menyatakan kalimat “7 adalah bilangan prima”

Dengan demikian, maka kalimat ”6 adalah bilangan genap dan 7 adalah


bilangan prima” dapat dinyatakan sebagai 𝐩 ∧ 𝒒

Kondisi 2:
p menyatakan kalimat “hari ini cerah”
q menyatakan kalimat “langit tanpa awan”

Dengan demikian, maka kalimat ”hari ini cerah dan langit tanpa awan”
dapat dinyatakan sebagai 𝐩 ∧ 𝒒

@Alfi Nur Rusydi 9


…2. Penghubung Kalimat
Contoh 2.2
p: hari ini panas
q: hari ini cerah
Nyatakan kalimat di bawah ini dengan simbol logika:
a. Hari ini tidak panas tapi cerah
b. Hari ini tidak panas dan tidak cerah
c. Tidak benar bahwa hari ini panas dan cerah

Penyelesaian:
a. ¬𝑝 ∧ 𝑞
b. ¬𝑝 ∧ ¬𝑞
c. ¬(𝑝 ∧ 𝑞)

@Alfi Nur Rusydi 10


…2. Penghubung Kalimat
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan kalimat
penghubung seperti pada contoh 1.4, namun dengan arti yang
berbeda, misalnya:
a. Apabila saya lulus, maka ayah akan membelikan saya
sepeda motor baru
b. Apabila kamu tidak belajar, maka kamu akan mendapatkan
nilai yang buruk
c. Jika 2+2=4, maka bunga mawar berwarna merah

Kalimat diatas menunjukkan “bila…maka…” atau dapat


menggunakan “jika…maka…”, tetapi masing-masing memiliki arti
yang berbeda. Kalimat (a) merupakan janji, kalimat (b)
merupakan sebab akibat; kalimat (c) tidak ada arti, sebab tidak
ada hubungan antar kalimat penyusunnya.
@Alfi Nur Rusydi 11
…2. Penghubung Kalimat
Untuk menghindari keganjilan arti, maka dalam logika tidak disyaratkan
adanya hubungan antara kedua kalimat penyusunnya. Dalam logika,
penekanan lebih ditujukan kepada bentuk/susunan kalimat saja (sintaks),
bukan pada arti kalimat penyusunnya dalm kehidupan sehari-hari
(semantik).
Kebenaran suatu kalimat berimplikasi semata-mata hanya tergantung
pada nilai kebenaran kalimat penyusunnya, dan tidak tergantung pada
ada/tidaknya relasi antara kalimat-kalimat penyusunnya.

Untuk mengetahui kebenaran logika dapat digunakan Tabel Nilai


Kebenaran Penghubung.

Jika p maupun q merupakan kalimat, maka tabel tersebut akan memuat


2n baris nilai kebenaran.
@Alfi Nur Rusydi 12
…2. Penghubung Kalimat
Tabel Nilai Kebenaran Penghubung
p q ¬𝒑 𝒑∧𝒒 𝒑∨𝒒 𝒑⟹𝒒 𝒑⟺𝒒

T T F T T T T

T F F F T F F

F T T F T T F

F F T F F T T

T = True/Benar
F = False/Salah

@Alfi Nur Rusydi 13


…2. Penghubung Kalimat Jenis AND
Negasi suatu kalimat akan memiliki nilai kebenaran
yang berlawanan dengan nilai kebenaran kalimat
aslinya. Jadi jika p bernilai benar, maka ¬𝑝 bernilai
salah. Sebaliknya jika p bernilai salah, maka ¬𝑝
bernilai benar.

Kalimat 𝑝 ∧ 𝑞 (dibaca “p dan q”) akan bernilai


benar jika baik p maupun q bernilai benar. Jika
salah satunya (apalagi keduanya) salah, maka
𝑝 ∧ 𝑞 akan bernilai salah.

@Alfi Nur Rusydi 14


…2. Penghubung Kalimat Jenis OR
Kalimat 𝑝 ∨ 𝑞 (dibaca “p atau q”) mempunyai 2 arti. Perhatikan contoh
berikut:
a. Dalam perayaan itu, tamu boleh menyumbang uang atau barang
b. Saya akan melihat pertandingan di TV atau di lapangan

Kalimat (a) keseluruhan kalimat tetap bernilai benar, jika kedua kalimat
penyusunnya benar. Jadi tamu diperbolehkan menyumbang uang
sekaligus barang. Tipe kalimat demikian, disebut Inclusive OR.

Kalimat (b) hanya salah satu diantara kalimat penyusunnya benar,


tetapi tidak keduanya. Kalimat akan bernilai benar jika melihat
pertandingan di TV saja, atau di lapangan saja, dan tidak keduanya.
Tipe kalimat demikian, disebut Exclusive OR.

@Alfi Nur Rusydi 15


…2. Penghubung Kalimat Jenis OR
Secara umum, yang dimaksud dengan
penghubung “atau” adalah inclusive OR
(keseluruhan bernilai benar jika kalimat
penyusunnya bernilai benar).

Kalimat 𝑝 ∨ 𝑞 bernilai salah jika baik 𝑝 maupun 𝑞


bernilai salah. Jika salah satunya bernilai benar,
maka 𝑝 ∨ 𝑞 bernilai benar.

@Alfi Nur Rusydi 16


…2. Penghubung Kalimat Jenis IMPLIKASI
Dalam kalimat implikasi 𝑝 ⟹ 𝑞, 𝑝 disebut hipotesis (antiseden),
dan 𝑞 disebut konklusi (konsekuen). Kalimat berbentuk 𝑝 ⟹ 𝑞
disebut kalimat berkondisi karena kebenaran kalimat 𝑞
tergantung pada kebenaran kalimat 𝑝. Kalimat 𝑝 ⟹ 𝑞 dapat
dibaca dalam berbagai bentuk yaitu:
a. Jika p maka q (bila p maka q)
b. q apabila p
c. p hanya jika q (alasannya jika tidak q atau q salah, maka p
juga tidak terjadi atau p salah)
d. p adalah syarat cukup untuk q
e. p adalah syarat perlu untuk q

@Alfi Nur Rusydi 17


…2. Penghubung Kalimat Jenis IMPLIKASI

Kalimat 𝑝 ⟹ 𝑞 akan bernilai salah jika 𝑝 benar dan 𝑞


salah.
Misal:
Janji yang diucapkan seorang pria pada kekasihnya “jika
besok cuaca cerah, maka aku akan datang
mengunjungimu”.
𝑝: besok cuaca cerah
𝑞: aku akan datang mengunjungimu

Janji pria tersebut secara logika dapat dicek


kebenarannya pada Tabel Nilai Kebenaran.

@Alfi Nur Rusydi 18


…2. Penghubung Kalimat Jenis BI-IMPLIKASi
Kalimat kondisi ganda/bi-implikasi/bikondisi (bionditional) 𝑝 ⟺ 𝑞
(dibaca “𝑝 jika dan hanya jika 𝑞”) yang berarti 𝑝 ⟹ 𝑞 ∧ 𝑝 ⟹ 𝑞 .
Supaya 𝑝 ⟺ 𝑞 bernilai benar, maka baik 𝑝 ⟹ 𝑞, maupun 𝑝 ⟹ 𝑞 harus
bernilai benar.

p q 𝒑⟹𝒒 𝒒⟹𝒑 𝒑 ⟺ 𝒒 atau Jadi 𝑝 ⟺ 𝑞


𝑝⟹𝑞 ∧ 𝑞⟹𝑝 bernilai benar,
T T T T T jika 𝑝 dan 𝑞
mempunyai nilai
T F F T F kebenaran yang
sama (keduanya
F T T F F
benar atau
keduanya salah)
F F T T T

@Alfi Nur Rusydi 19


…2. Penghubung Kalimat Jenis BI-IMPLIKASi
Contoh 2.3
k : Fatih orang kaya
s : Fatih gembira
Tulislah bentuk simbolis kalimat-kalimat berikut:
a. Fatih orang yang miskin tetapi gembira
b. Fatih orang kaya atau ia sedih
c. Fatih tidak kaya ataupun gembira
d. Fatih orang miskin atau ia kaya tetapi sedih
Note: ingkaran kaya adalah miskin, ingkatan gembira adalah sedih

Penyelesaian:
a. ¬𝑘 ∧ 𝑠
b. 𝑘 ∨ ¬𝑠
c. ¬𝑘 ∧ ¬𝑠
d. ¬𝑘 ∨ 𝑘 ∧ ¬𝑠
@Alfi Nur Rusydi 20

Anda mungkin juga menyukai