1. Cari standart pemasangan instalasi listrik baik di darat maupun di kapal. Sebutkan
point standart yang menyatakkan tentang instalasi listrik baik didarat maupun
dikapal.
Jawab:
1. Membobok
Dinding sebagai Tempat Saklar dan Stopkontak
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jumlah saklar dan
stopkontak yang ditempat pada sebuah ruangan tergantung fungsi dan
kebutuhan dari ruangan tersebut.
Membobok dinding sendiri difungsikan sebagai tempat untuk
pemasangan tedus, yakni tempat saklar atau stop kontak.
Jawab:
Grounding system atau grounding penangkal petir adalah suatu perangkat
instalasi yang berfungsi untuk melepaskan arus petir kedalam bumi, salah satu
kegunaannya untuk melepas muatan arus petir. Standart kelayakan grounding atau
pembumian harus bisa memiliki nilai tahanan sebaran resistansi maksimal 5 Ohm
(Bila di bawah 5 Ohm lebih baik). Material grounding penangkal petir atau anti petir
dapat berupa batang tembaga, lempeng tembaga atau kerucut tembaga, semakin luas
permukaan material grounding penangkal petir atau anti petir yang di tanam ke tanah
maka resistansi akan semakin rendah atau semakin baik.
Untuk mencapai nilai grounding penangkal petir atau anti petir tersebut, tidak
semua areal bisa terpenuhi, karena ada beberapa aspek yang mempengaruhinya,
yaitu :
Kadar air, bila air tanah dangkal atau musim penghujan maka nilai resistansi
atau tahanan sebaran mudah didapatkan.
Mineral logam, kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan
sebaran atau resistansi karena jika tanah semakin banyak mengandung logam maka
arus petir semakin mudah menghantarkan.
Derajat keasaman, semakin asam PH tanah maka arus petir semakin mudah
menghantarkan.
Tekstur tanah, untuk tanah yang bertekstur pasir dan poros akan sulit untuk
mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti ini air dan mineral
akan mudah hanyut.
Grounding system atau pembumian di darat dapat di buat dengan 3 bentuk,
diantaranya :
1. Single Grounding
Yaitu dengan menancapkan sebuah batang logam atau pasak biasanya di pasang
tegak lurus masuk kedalam tanah. Ada juga yang menggunakan pipa galvanis yang di
dalamnya di isi dengan kabel BC, kemudian di hubungkan dengan kabel penyalur
melalui bak kontrol.
2. Pararel Grounding
Bila sistem single grounding masih mendapatkan hasil kurang baik, maka perlu di
tambahkan material logam arus pelepas ke dalam tanah yang jarak antara batang
logam atau material minimal 2 meter dan dihubungkan dengan kabel BC/BCC.
Penambahan batang logam atau material dapat juga di tanam mendatar dengan
kedalaman tertentu, bisa juga mengelilingi bangunan membentuk cincin atau cakar
ayam. Kedua teknik ini bisa juga di terapkan secara bersamaan dengan acuan tahanan
sebaran/resistansi kurang dari 5 Ohm setelah pengukuran dengan Earth Tester
Ground.
3. Maksimum Grounding
Maksimum grounding yaitu dengan memasukkan bahan grounding penangkal
petir dalam bentuk lembaran tembaga yang diikat oleh kabel BC, serta dengan
memasukkan larutan bentonite pada titik grounding penangkal petir tersebut. Hal ini
dengan tujuan untuk meningkatkan serta menjaga kualitas resistensi grounding.
Biasanya material ini di gunkan pada daerah yang tekstur tanahnya keras atau berbatu.
Energi untuk beban penerangan dan beban daya Sistem kelistrikan suatu kapal
biasanya disuplai oleh 2 atau lebih generator. Selain itu juga dapat disuplai dari
emergency generator atau dari battery (aki). Daya listrik keluaran dari generator ini
biasanya semuanya akan dipusatkan menuju ke satu Main Switch Board (MSB).
Biasanya, emergency switchboard dan sistem emergency distribution dayanya
terhubung dengan bus tie dari switchboard di kapal. Jika sistem pelayanan daya di
kapal mengalami kegagalan/kerusakan, sistem emergency distribution akan secara
otomatis berpindah dari pelayanan normal ke pelayanan Emergency Generator. Ada
banyak disain yang berbeda untuk distribusi daya pada instalasi beban listrik di kapal
tergantung type kapalnya.
Pada kapal penumpang yang besar, 2 atau 3 sub distribusi atau load center
switchboard harus tersedia untuk distribusi daya dan sistem penerangan. Secara umum
satu switchboard terletak pada bagian depan kapal, satu pada bagian depan dan jika
memungkinkan yang ketiga diletakkan pada bagian tengah kapal. Tiap bagian
switchboard pusat daya disuplai dari switchboard layanan kapal dengan menggunakan
Bus feeder. Disain ini lebih ekonomis dari pada memberikan banyak jalur yang
panjang dari switchboard layanan kapal ke seluruh bagian kapal.
Selanjutnya daya listrik atau arus listrik keluaran dari MSB dibagi dalam beban-
beban yang terdiri dari 3 kelompok besar:
- Beban penerangan; semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220
V satu phase dengan frekwensi 50 Hz. Kebanyakan beban ini berupa penerangan pada
gang-gang, ruangan-ruangan tertutup, ruangan terbuka dan socket keluaran untuk
peralatan untuk peralatan-peralatan power yang relatif rendah.
- Beban daya; semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220 V/380
V tiga phase dengan frekwensi 50 Hz. Kebanyakan beban pada kelompok ini adalah
peralatan berupa mesin pompa (ballast, bilga, FW, dan lain-lain), mesin angkat (crane,
jangkar, dan lain-lain), refrigerator dan sistem air condition (AC).
- Beban komunikasi dan navigasi; terdiri dari peralatan navigasi bertegangan 220
V dengan frekwensi 50 Hz. Beban-beban instrumentasi pada tegangan 36 V DC/ 24 V
DC yang diambil dari rectifier dan di back up oleh battery melalui UPS
Supplai utama dari output generator mempunyai tegangan line 390 V atau
tegangan phase 225 V pada frekwensi 50 Hz. Kabel transmisi akan menimbulkan drop
tegangan dan ini harus tidak boleh lebih dari 3 % menurut rule BKI. Jadi tegangan
pada tiap terminal dari beban-beban adalah 380 V (line voltage) / 220 V (tegangan
phase) pada frekwensi 50 Hz.
Pelayanan sistem beban daya secara prinsip terdiri dari motor penggerak
peralatan bantu dan peralatan pemanas yang tersedia baik secara tersendiri atau dalam
kelompok oleh feeder dari layanan switchboard distribusi. Feeder normalnya
digunakan untuk sumber daya peralatan bantu sistem propulsi yang besar. Dan
diletakkan pada ruangan yang sama dengan switchboard distribusi. Tapi mungkin
digunakan untuk motor yang besar pada salah satu tempat di kapal. Kelompok beban
disuplai oleh feeder melalui panel distribusi. Panel ini menjadi pusat tempat
penyuplaian beban. Dibawah ini dapat dilihat diagram distribusi daya di kapal.
Pada kapal-kapal baru, sistem distribusi DC saat ini jarang digunakan karena
untuk semua sistem, sistem AC lebih mudah dan murah dibandingkan sistem DC.
Dimana sistem AC lebih simple, ringan dan mudah dalam perawatan. Sistem kawat
kabel tunggal dengan Hull Return sekarang ini jarang digunakan. Dan berdasarkan
SOLAS 1960, tindakan pencegahan harus dilakukan dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Kelemahan dari sistem kawat tunggal dalam kaitannya dengan
keselamatan apabila dilakukan isolasi terhadap kabel tidak dapat menjadi indikator
untuk kondisi underload. Dan jika dilakukan survey terhadap kondisi sirkuit
kekebutuhan peralatan tidak dapat dilakukan pengujian Megger tanpa membuka
lampu atau alat pemutus hubungan/stop kontak (Circuit breaker).
Distribusi AC sistem 3 phase dengan isolasi netral adalah yang biasa digunakan.
Untuk sistem tegangan menengah 440 V biasanya lebih disukai digunakan
dibandingkan 380 V karena tegangan 440 V dapat menghasilkan penghematan secara
ekonomis yaitu ukuran kawat tembaga yang lebih kecil. Tetapi distribusi pada 415 V
kadang-kadang digunakan pada saat kebutuhan beban kapal yang besar, dimana
memerlukan jaringan ke tegangan netral 240 V dan standar tertentu terhadap peralatan
yang digunakan. Sehingga sistem akan menggunakan kabel 4 kawat dengan netral
earthed tetapi tanpa Hull Return. Sedangkan untuk sistem 380 V yang banyak
digunakan di eropa daratan. Pada 3,3 kV sistem kabel 3 kawat dengan netral earthed
melalui sebuah resistor. Tetapi ada kalanya seorang perancang lebih suka mengisolasi
dengan sistem netral seperti pada tegangan menengah.
Standart yang menjelaskan pemasangan grounding di darat dan di kapal
3. Sebutkan standart pengujian tahanan isolasi baik didarat maupun di kapal (untuk
yang praktikum rugi tegangan)
Jawab:
Standar pengujian tahanan isolasi
a) Di darat
• IEEE std 43-2000 tentang Recommended Practice for Testing Insulation
Resistance of Rotating Machinery atau prosedur yang disarankan untuk
mengukur resistansi isolasi armature dan lilitan medan pada mesin rotating
• PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) 03:2000 atau dapat disebu SNI
04-0225-2000
b) Di kapal
BKI(Biro Klasifikasi Indonesia) vol IV tahun 2016 tentang aturan instalasi
listrik pengukuran tahanan isolasi menggunakan tegangan DC sebesar 500V
4. Bagaimana pemilihan pemasangan motor yang akan digunakan?
Jawab:
Pemilihan pemasangan motor yang akan digunakan:
• Memilih Jenis mesinnya (generator, motor, mesin pengubah dan
sebagainya)
• Menentukan Daya, tegangan, jenis arus frekuensi dan kecepatan putarnya
• Menentukan kegunaan mesin pad suatu perusahaanAkan digunakan untuk
perusahaan
• Menentukan bentuk / dimensi yang dikehendaki
• Melihat apakah ada keadaan yang menyimpang, misalnya dipengaruhi oleh
uap bahan kimia, uap minyak, garam atau udara yang mengandung garam,
bahan atau gas yang mudah terbakar atau dapat meledak dan sebagainya.
• Cara penggerakannya, misalnya dengan ban mesin, tali bentuk V, kopeling
langsung atau transmisi roda gigi yang harus ikut dikirim. Jika tidak disertai
dengan keterangan apapun, biasanya mesin akan dikirim dengan ujung poros
bebas.
• Jika perlu ditambahkan dengan keterangan-keterangan khusus, misalnya
mengenai kumparan-kumparan, terminal-terminalnya, titik-bintangnya,
kontakkontak cabang khusus dan sebagainya
Jawab:
1. Pengaman pada panel listrik pada umumnya menggunakan MCB dan MCCB sebagai alat
safety nya. Namun terkadang juga dipasang pengaman seperti ELCB dan ACB
tergantung kebutuhan.
Adapun cara untuk menentukan ukuran atau nilai nominal pengaman beban cabang
adalah:
IA = k x In …………………………………. (4)
Keterangan :
IA = Nilai arus yang menyebabkan bekerjanya gawai pengaman arus lebih dalam waktu
maksimal s detik dalam ampere.
In = Nilai arus nominal gawai pengaman arus lebih dalam ampere.
K = Suatu faktor yang nilainya bergantung pada karakteristikgawai dengan arus lebih.
1) Besarnya nilai arus asut tidak boleh terlalu besar, yaitu kurang dari 2,5 x arus nominal
(In), maka :
IA = 125% x I nominal (In) ………………………………………………. (5)
2) Jika besar arus asut dari suatu motor lebih dari 2,5 x I nominalnya, maka:
IA = 250% x I nominal (In) ………………………………………………. (6)
Jenis-jenis pengaman :
MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB bekerja memutuskan arus listrik jika terjadi hubung singkat, dan beban lebih
pada suatu rangkaian listrik. Jika arus listrik yang hubung singkat tidak segera putus
maka dampaknya akan mengeluarkan percikan api dan mengakibatkan kebakaran.
2. Penghantar pada panel listrik terdiri dari beberapa komponen yang mana diletakkan pada
"Omega Rails" berfungsi sebagai sebuah freme atau tatakan untuk menempelnya seperti
kontaktor, mcb, terminal block, power supply, plc, dan komponen lainya yang
mendukung untuk diletakan pada omega rails ini.
Jenis-jenis penghantar :
Push button
Push Button adalah komponen penting berada pada panel listrik sebagai
komponen kontrol. Fungsi dari Push Button ini adalah untuk menghubungkan arus
jika ditombol akan nyambung N/O ( Normaly Open), biasanya Push Button ini
berwana hijau. Jika ditombol lepas atau N/C (Normaly Close) maka tegangan akan
lepas, push button ini biasanya identik dengan warna merah.
Selector switch
Selector Switch adalah Komponen listrik yang berfungsi sebagai memilih
atau select sebuah mode di panel listrik, selector switch memiliki kontak yaitu berupa
kontak N/O atau N/C. Perbedaan dengan push button adalah dalam hal posisi
jika push button bekerja ketika ditombol sedangkan Selector Switch bekerja ketika
diputar ke kiri atau ke kanan.
Relay control
Komponen Listrik Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet
untuk mengoperasikan seperangkat kontak N/O atau N/C. terdiri dari kumparan
kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan
magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit
mekanisme sakelar magnet.
Power supply
Komponen Power Supply berfungsi sebagai penyearah tegangan dari 220V ke
24V DC maupun 12V DC tergantung kebutuhan anda.
Dengan menggunakan komponen itu, kita bisa mengamati dengan Power Meter
Digital berfungsi seperti halnya amper meter, volt meter tetapi ini lebih lengkap, semua ada
didalam power meter digital ini. Mulai dari watt yang terpakai, berapa jumlah kWH yang
terpakai, Cos Phi atau faktor daya ditampilkan juga.
6. Jelaskan prinsip kerja elcb, dan bagaimana cara menguji kerja elcb?
Jawab:
Prinsip kerja ELCB adalah mendeteksi adanya arus bocor baik pada
gangguan tanah maupun gangguan terhadap ground. Yaitu dengan cara
membandingkan nilai antara fasa dan netral dari suatu sistem. ELCB memiliki
sebuah transformator arus dengan inti berbentuk gelang. Inti ini melingkari semua
hantaran suplai ke mesin atau sistem yang diamankan, termasuk penghantar
netral. Dalam keadaan normal, jumlah arus yang dilingkari oleh inti transformator
sama dengan nol. Jika ada arus yang bocor ke tanah, keadaan seimbang akan
terganggu. Karena itu, dalam inti transformator akan timbul suatu medan
magnetik yang membangkitkan tegangan dalam kumparan sekunder. Apabila arus
bocor tersebut mencapai nilai tertentu, maka relay pada ELCB akan bekerja
melepaskan kontak-kontaknya
Cara menguji kerja ELCB sendiri dengan 2 cara yaitu
1. Dengan Cara Manual, yaitu dengan menekan Tombol uju berkala yang ada
pada setiap ELCB. Tombo uji berkala ini biasa diberi nama Push To Trip.
2. Melakukan pengujian ELCB dengan menggunakan alat uji khusus yang
disebut dengan ELCB TESTER.