Anda di halaman 1dari 13

CPP-ACP (TOOTH MOUSSE)

DISUSUN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH

PREVENTIVE DENTISTRY II

DOSEN PENGAMPU
drg. Ani Subekti, MDSc, Sp. KGA

Oleh Kelompok 3 :

1. Devi Berliana Lutfira (P1337425218001)


2. Ali Saefuloh (P1337425218004)
3. Bella Septiana Arbi (P1337425218013)
4. Berneta Aulia Praditya (P1337425218014)
5. Elvira Priska Damayanti (P1337425218022)
6. Azmi Fitrotul Qorin (P1337425218027)
7. Sandra Ornela Rosa (P1337425218030)
8. Fera Indriani (P1337425218035)
9. Wimarsinta Mia Valentina (P1337425218037)
10. Yusril Adi Istianto (P1337425218043)
11. Rizki Maita Putri K.S (P1337425218056)

DIV KEPERAWATAN GIGI


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Preventive Dentistry II tentang CPP-ACP (Touth
Mousse).
Tugas Mata Kuliah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Tugas Mata Kuliah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan Tugas Mata Kuliah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki Tugas Mata Kuliah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Tugas Mata Kuliah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Semarang, 25 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian CPP-ACP......................................................................................3
B. Kandungan CPP-ACP:....................................................................................3
C. Kegunaan CPP-ACP.......................................................................................3
D. Indikasi CPP-ACP.......................................................................................... 4
E. Kontraindikasi CPP-ACP................................................................................5
F. Teknik Pemberian CPP-ACP.......................................................................... 5
Prosedur :....................................................................................................... 5
G. Contoh Hasil Penelitian CPP-ACP (Jurnal)................................................... 6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
LAMPIRAN................................................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tindakan pencegahan di bidang kedokteran gigi harus didukung oleh
pemeliharaan kebersihan mulut. Apabila hal tersebut tidak diperhatikan maka
akan berdampak terhadap terjadinya plak penyebab timbulnya penyakit gigi dan
mulut. Menurut Kidd dan Bechal, plak yang mengandung bakteri merupakan
awal terbentuknya karies.
Akumulasi plak dapat dicegah dengan pemeliharaan kebersihan mulut
sehari-hari. Pengendalian akumulasi plak dapat dengan kontrol plak secara
mekanis, yaitu menyikat gigi yang baik dan benar, serta kontrol plak secara
kimiawi, salah satunya yaitu aplikasi topikal bahan yang dapat mencegah
perlekatan bakteri pada permukaan gigi.
Salah satu kontrol plak secara kimiawi, yaitu aplikasi topikal bahan yang
mengandung kasein. Kasein diketahui dapat menghambat perlekatan bakteri
pada permukaan gigi. Salah satu bahan topikal yang mengandung kasein adalah
Casein Phosphopeptides-Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP). Bahan
tersebut tidak mengandung fluor sehingga tidak menimbulkan fluorosis.
CPP-ACP mengandung kasein berupa fosfoprotein kasein (CPP), kalsium dan
fosfat tinggi, sehingga mampu menghambat demineralisasi dan meningkatkan
remineralisasi pada gigi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian CPP-ACP ?
2. Apa Kandungan CPP-ACP ?
3. Apa Kegunaan CPP-ACP ?
4. Apa Indikasi CPP-ACP ?
5. Apa Kontraindikasi CPP-ACP ?
6. Bagaimana Teknik Pemberian CPP-ACP ?
7. Bagaimana Contoh Hasil Penelitian CPP-ACP (Jurnal) ?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian CPP-ACP.
2. Mengetahui Kandungan CPP-ACP.
3. Mengetahui Kegunaan CPP-ACP.
4. Mengetahui Indikasi CCP-ACP
5. Mengetahui KontraindikasiCPP-ACP.
6. Mengetahui Bagaimana Teknik Pemberian CPP-ACP.
7. Mengetahui Contoh Hasil Penelitian CPP-ACP (Jurnal).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian CPP-ACP
CPP-ACP merupakan singkatan dari Casein Phosphopeptide-Amorphous
Calcium Phosphate. CPP-ACP diperkenalkan sebagai agen remineralisasi
pertama kali pada tahun 1998. CPP-ACP merupakan bahan antikariogenik yang
dapat meremineralisasi lesi pada permukaan email dan dentin. Pemberian
CPP-ACP secara rutin dapat menggantikan mineral yang hilang akibat proses
demineralisasi pada gigi.

B. Kandungan CPP-ACP:
1. Protein susu.
2. Termasuk jenis phospo-protein, terdiri dari asam amino yang terikat peptida
[ (Ser(p)-Ser(p)-Ser(p)-Glu-Glu ].
3. Dikembangkan oleh Prof Eric Reynolds dari University of Melbourne.
4. CPP merupakan penghantar yang sangat baik untuk distribusi Kalsium dan
Fosfat pada permukaan gigi dengan pelepasan lambat dalam bentuk
amorphous (tak beraturan); CPP-ACP
5. CPP mampu mengikat dan menstabilkan ion kalsium dan ion phospat dalam
larutan serta mengikat dalam plak gigi dan enamel gigi.

C. Kegunaan CPP-ACP
1. Membantu proses remineralisasi gigi.
Mekanisme antikariogenik yang dihasilkan oleh CPP-ACP adalah
proses terlokaliasisnya ion kalsium dan fosfat pada permukaan gigi,

3
sehingga menjaga berlangsungnya proses buffer oleh saliva. Hal tersebut
membantu mempertahankan keadaan netral pada email gigi, yang kemudian
akan menurunkan proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi
2. Memperbaiki keseimbangan setelah tindakan perawatan seperti scaling, root
planning, dan kuretase, juga mengurangi akibat apapun dari hipersensitifitas
dentin.
3. Mengubah warna gigi yang white spot ke arah gigi yang lebih transulens
alamiah.

D. Indikasi CPP-ACP
1. Memperbaiki keseimbangan mineral pada pasien-pasien yang mengalami
defisiensi saliva seperti xerostomia atau ketika tindakan membersihkan gigi
sulit dilakukan.
2. Memperbaiki keseimbangan setelah tindakan perawatan seperti scalling,
root planing dan kuretase, juga mengurangi akibat apapun dari hipersensitif
dentin.
3. Riset membuktikan Recaldent (CPP - ACP) juga dapat mengubah warna gigi
karena white-spot ke arah gigi yang terlihat translusens alamiah.
4. Dapat digunakan untuk gigi permanen, aman untuk diaplikasikan pada bayi
terutama anak-anak di bawah usia dua tahun dengan lesi karies awal.
5. Pasien dengan kebutuhan khusus Tuna Grahita (Low IQ), gangguan
perkembangan dan fisik, serebral palsi, Down sindrom, pasien dengan
masalah medis seperti terapi radiasi

4
E. Kontraindikasi CPP-ACP
1. Pasien dengan riwayat alergi pada makanan yang mengandung susu.

F. Teknik Pemberian CPP-ACP


Prosedur :
1. Menggosok gigi (membersihkan plaque & debris).
2. Beri CCP-ACP pada jari secukupnya (1 g) (Topical aplication).
3. Oles pada seluruh permukaan gigi/gigi yang indikasi.
4. Diamkan selama minimal 3 min.
5. Semakin lama didiamkan semakin efektif (bisa ditambah 1-2 min).
6. Meludah sedikit tapi jangan berkumur.
7. Tidak makan & minum selama 30 min.

5
G. Contoh Hasil Penelitian CPP-ACP (Jurnal)
Diskolorasi Eksternal pada Gigi Atlet Renang Remaja
(Affini Octavia)
Atlet renang menghabiskan waktu berjam-jam pada kolam renang yang
mengandung Chlorine serta air kolam renang dapat memicu penurunan PH
dalam mulut. Seorang atlet renang UMY memiliki keluhan gigi depan ngilu saat
kena rangsangan dingin serta diskolorasi gigi namun tanpa karies. Pasien sehari
berlatih 4-5 jam.
Perawatan yang dilakukan dengan 2 kali kunjungan. Kunjungan pertama
Brushing, Scalling, Polishing pumice. Kunjungan kedua aplikasi CCP-ACP
untuk menghilangkan ngilu & diskolorasi kuning pada gigi sehingga erosi akibat
air kolam renang teratasi dan pasien diminta kontrol 4 bulan setelahnya
Gigi geligi terekspos air kolam dalam waktu lama mengalami erosi dan
menyebabkan suasana asam. CCP-ACP mengandung protein, fluor, calsium,
Fosfat menjadi buffer dan sehingga menghilangkan hypersensitifitas dari erosi &
membantu remineralisasi gigi.

Pengaruh Aplikasi Topikal Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium


Phosphate (Cpp-Acp) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus Alpha dan
Akumulasi Plak Gigi
(Maria Andrini, Indah Titien, S B Rantinah)
Plak merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit gigi dan mulut
pada anak, sehingga perlu dikontrol baik secara mekanis maupun kimiawi. Salah
satu kontrol plak secara kimiawi adalah aplikasi topikal yang mengandung
kasein. Casein Phospopeptide-Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP)
merupakan bahan yang mampu menghambat perlekatan bakteri pada permukaan
gigi, sehingga menurunkan pertumbuhan bakteri dan akumulasi
plak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi topikal
CPP-ACP terhadap pertumbuhan S.alpha dan akumulasi plak gigi.
Subyek penelitian terdiri 22 anak, usia 3-6 tahun. Aplikasi topikal
CPP-ACP dilakukan sekali sehari, sebelum tidur malam, selama 28 hari. Data
pertumbuhan S.alpha diperoleh dengan mengusap cotton bud steril pada
permukaan bukal gigi geligi rahang atas dan bawah, kemudian diinkubasi selama

6
24 jam. Data skor plak diperoleh dengan pengukuran skor plak metode PHPM
(Podshadley dan Haley, 1968, modifikasi Amith dkk., 2007). Pengukuran jumlah
koloni S.alpha dan skor plak dilakukan sebelum dan setelah aplikasi hari ke-7, 14
dan 28. Analisa data digunakan Repetead ANOVA dilanjutkan Pair Wise
Comparison (LSD).
Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan S.alpha sebelum aplikasi
topikal CPP-ACP tertinggi (549,45.104 ±146,608.104 CFU/ml) dan terendah
setelah 28 hari (142,18.104 ± 26,005.104 CFU/ml). Skor plak sebelum aplikasi
tertinggi (4.1182 ± 1.01589) dan terendah setelah 28 hari aplikasi topikal
CPP-ACP (2.2682 ± .45918). Uji Repetead ANOVA dilanjutkan Pair Wise
Comparison (LSD) menunjukkan perbedaan bermakna antar aplikasi (p<0.05).
Disimpulkan, semakin sering aplikasi topikal CPP-ACP, semakin rendah
pertumbuhan S.alpha dan akumulasi plak.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
CPP-ACP merupakan singkatan dari Casein
Phosphopeptide-Amorphous Calcium Phosphate atau yang lebih dikenal dengan
kompleks fosfopeptida kasein dan kalsium fosfat amorf. Konsep dari CPP-ACP
sebagai agen remineralisasi pertama kali diungkapkan pada tahun 1998.
Beberapa studi telah membuktikan bahwa CPP-ACP merupakan suatu bahan
yang dapat menghambat aktivitas kariogenik setelah dilakukan penelitian di
laboratorium, pada hewan maupun manusia dalam percobaan secara in situ. Oleh
karena itu CPP-ACP ini telah diperkenalkan sebagai salah satu bahan dalam
bidang kedokteran gigi yang berasal dari produk derivat kasein dan juga
merupakan alat baru untuk melawan penyakit karies.

B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil tugas mata kuliah ini adalah
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pemberian CPP-ACP. Semakin
sering aplikasi topikal CPP-ACP maka semakin rendah pertumbuhan
Streptococcus alpha pada plak gigi. Semakin sering aplikasi topikal CPP-ACP
maka semakin rendah akumulasi plak gigi

8
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.ugm.ac.id/jkg/article/view/27643/16920
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67226/Chapter%20II.pdf?seq
uence=4&isAllowed=y
http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/ijpd/article/view/395/313
https://www.scribd.com/document/366728324/CPP-ACP
repository.unhas.ac.id

9
LAMPIRAN
Pertanyaan Jawaban
Kelompk 1 : Nadya Mayla Putry Kelompok 4 : Muhammad Rifqy SS

Apakah bisa dipakai anak untuk Ya tentu saja bisa, karena ini kan
mencegah Plaque yang menumpuk? Prevdent. Jadi yang pertama dibersihin
kemudian diaplikasikan CPP-ACP.
Hasil penelitian menunjukkan
pertumbuhan S.alpha sebelum aplikasi
topikal CPP-ACP tertinggi
(549,45.104 ±146,608.104 CFU/ml) dan
terendah setelah 28 hari (142,18.104 ±
26,005.104 CFU/ml) dan ini perlu Oral
Fisioterapi. Jadi CPP-ACP tidak
membuat Plaque, namun membantu
mengurangi Plaque karena bakteri sulit
menempel.
Kelompok 2 : Iklima Maslahatul Khakiki Kelompok 4 : Adinsa Ghifara

Waktu Pemberian CPP-ACP? Selama sesuai pemberian waktu boleh


kapanpun.
1. Lebih baik malam karena gigi tidak
terekspos.
2. Rutin dalam sebulan.
Kelompok 5: Feby Dian Mahaswati Kelompok 4 : Laila Fatimah Az-Zahra

Jika terlanjur memberi anak dengan Seharusnya menanyakan terlebih dahulu,


kontraindikasi kasein sapi bagaimana? anak itu ada alergi tidak. Akibat dari
alergi ini adalah sesak napas, mual,
muntah. Maka cara penanganannya harus
segera duhentikan.

10

Anda mungkin juga menyukai