Anda di halaman 1dari 5

PEMODELAN MATEMATIK PADA EMBER CAT BOCOR

I. TUJUAN
Untuk mengetahui dan memahami jawaban dari pertanyaan :
- Bagaimana h (tinggi cairan) berubah terhadap waktu ?
- Bagaimana perubahan laju alir yang keluar terhadap h (tinggi cairan) ?
- Bagaimana untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk mengosongkan ember
cat?
- Bagaimana perubahan tekanan terhadap h (tinggi cairan) ?

II. ALAT DAN BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN


1.1 Alat-alat yang digunakan :
o 1 ember cat yang telah kosong
o Seperangkat rangkaian tiang penopang ember cat setinggi 60cm
o Sebuah pisau kecil atau alat tajam lainnya

1.2 Bahan kimia yang digunakan :


o Air secukupnya

III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

IV. DASAR TEORI

Menyusun Model Untuk Melakukan Analisis Proses Teknik Kimia


Telah dikemukakan bahwa analisis dilakukan untuk memahami struktur dan
kelakuan suatu proses. Pemahaman yang diperoleh melalui analisis ini, untuk masalah
dalam lingkup teknik kimia dan dikemukakan dalam bentuk model matematik.
Model yang disusun sangat bergantung pada tujuan analisisnya. Untuk suatu
tujuan tertentu mungkin suatu model sederhana telah memadai, sedangkan untuk tujuan
lain, suatu model yang lebih kompleks diperlukan. Selain untuk menelaah struktur dan
kelakuan fenomena yang telah ada, analisis juga dapat dilakukan untuk menelaah
kelakuan sistem. Sistem yang sedang dirancang, untuk mendapatkan gambaran mula dari
sistem itu, sebelum secara nyata dibentuk. Analisis terhadap sistem yang sedang dalam
taraf perancangan, dilakukan untuk menelaah dan menguji apakah suatu sistem yang
digagaskan dan dirancang pembentukannya akan berfungsi dan beroperasi sesuai dengan
tutjuan pembentukannya, serta tak menimbulkan efek-efek yang merugikan ataupun tak
dikehendaki.
Dalam hal ini rumusan rancangannya merupakan landasan untuk membentuk
model yang diperlukan untuk tujuan analisis. Dan untuk memastikan apakah model telah
mewakili fenomena yang dikaji dengan cukup baik, perlu dilakukan perbandingan antara
ciri-ciri yang diungkapkan model dengan ciri-ciri yang dapat terobservasi langsung dari
fenomena yang diwakili model tersebut. Bila terdapat kesesuaian, dapat disimpulkan
bahwa model telah cukup memadai untuk mewakili proses nyatanya

Bila model dipandang telah cukup memadai dalam mewakili sistem nyatanya
eksperimen melalui model dapat dilanjutkan untuk memprediksi berbagai kelakuan yang
mungkin sukar diobservasi secara langsung dari proses nyatanya. Selanjutnya hasil
kajian melalui model dapat dijadikan landasan untuk mengendalikan prosesnya

Pemodelan Matematika
Pemodelan Matematika merupakan suatu proses untuk merepresentasikan dan
menjelaskan permasalahan pada dunia nyata ke dalam pernyataan matematis (Widowati
& Sutimin, 2007). Matematika sering digunakan untuk menganalisa dan merumuskan
fenomena yang terjadi dalam kehidupan. Perumusan tersebut dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah dari fenomena yang dianalisa secara matematis. Perumusan
matematis dari suatu fenomena disebut dengan model matematika. Menurut Ripno
(2012), dalam penyusunan model Matematika terdapat beberapa tahap, yaitu :
1. Pengamatan fenomena sistem fisik yang akan dimodelkan. Untuk melakukan
pemodelan Matematika pada suatu fenomena, perlu dilakukan pengamatan terlebih
dahulu. Misalnya pada pemodelan persamaan kontinuitas aliran sungai, perlu
diamati proses aliran sungai yang mengalir tersebut. Pada pengamatan ini, akan
diamati elemen-elemen yang terlihat yang mempengaruhi aliran air sungai
mengalir, seperti kecepatan aliran, dan perubahan volume air pada waktu tertentu.
2. Mengidentifikasi beberapa elemen yang menyusun sistem, termasuk variabel
dependen dan variabel independen. Setelah melakukan pengamatan, dilakukan
identifikasi beberapa elemen yang terlihat pada peng amatan sebelumnya. Jika
sebelumnya diperoleh kecepatan dan perubahan volume air, maka identifikasi
sementara dapat diperoleh kecepatan dan volume air sebagai variabel dependen,
dan waktu sebagai variabel independen.
3. Identifikasi banyak elemen yang menyusun sistem dan pengidentifikasian
hubungan sebab akibat. Pada proses identifikasi ini, perlu dilakukan analisa lebih
dalam setelah melakukan pengamatan. Pada proses mengalirnya aliran air di
sungai, tentu tidak hanya kecepatan dan volume air yang menjadi elemen penyebab
mengalirnya air. Aliran air di sungai tentu mempunyai massa aliran pada waktu
tertentu. Adanya massa dan volume pada waktu tertentu menyebabkan adanya
massa jenis fluida pada waktu tersebut.
4. Penurunan model Matematika menggunakan variabel dependen, yaitu dengan
mengeksplor hubungan antara sebab akibat yang dimiliki.

Langkah selanjutnya pada pemodelan Matematika yaitu memodelkan fenomena yang


telah diamati. Setelah mendapatkan elemen-elemen yang mempengaruhi aliran air di
sungai tersebut, maka langkah berikutnya yaitu memodelkan persamaan kontinuitas
aliran sungai.

Pada pemodelan untuk keadaan ember cat yang bocor diperlukan definisi beberapa
lambang untuk mewakili besaran-besaran proses yang relevan dengan tujuan analisis.

Lambang- lambang yang digunankan :


q : Laju alir Volumetrik cm3/detik
A : Luas penampang horizontal tangki, cm2
A0 : Luas penampang celah alir didasar tangki, cm2
h : Arah cairran ditangki, cm
ρ : Density cairan ditangki, gram/ cm3
t : Waktu, detik
Hukum Kekekalan Massa
Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa tidak ada massa yang diciptakan maupun
dimusnahkan meskipun terkena reaksi (Potter & Wiggert, 2008). Jika dinyatakan secara
matematis, Hukum Kekekalan Massa dapat dinyatakan sebagai perubahan massa
terhadap waktu sama dengan nol.
dM
=0
dt
Hukum Kekekalan Massa digunakan untuk memperoleh persamaan kontinuitas fluida.
Massa aliran fluida yang mengalir pada pipa konstan, karena tidak ada massa yang
timbul maupun hilang meskipun luas penampang pipa berubah-ubah. Hal ini berarti
bahwa massa aliran fluida kekal, sehingga Hukum Kekekalan Massa digunakan untuk
memperoleh persamaan kontinuitas fluida.
Skema Proses Pembentukan Model

Proses nyata

Tujuan Analisis

Model dari Proses Nyata

Kelakuan yang
ditunjukkan model
Revisi

Pembandingan model
dengan fakta-fakta tentang
proses nyata
Model dapat digunakan untuk

 Peramalan kelakuan proses


Apakah hasil pembandingan Ya
memuaskan ?  Petunjuk dalam perancangan
proses
 Petunjuk dalam pengendalian
proses
V. CARA KERJA
1. Mengisi ember cat kosong dengan air sampai terisi penuh
2. Ember cat dipindahkan ke rangkaian tiang penopang ember cat setinggi 60cm
3. Melubangi bagian dasar ember cat dengan luas lubang 7,065 cm2
4. Mengamati dan mengukur waktu yang diperlukan dalam pengosongan air dalam
ember cat
5. Mengukur waktu perubahan tinggi cairan setiap 1 inches terhadap laju alir air yang
keluar
6. Merumuskan formula dalam bentuk model matematik dari percobaan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai