Semua anggota vibrionaceae bersifat oksidatif, motil, pengeleman glukosa, aerobik, gram negatif,
batang, terutama dari lingkungan yang berair.
Vibrio cholerae
Menyebabkan epidemi kolera, penyakit yang menyebabkan banyak kematian dalam jam karena
syok hipovolemik. Toksin kolera terdiri dari dua dominan utama, A dan B.
Kotoran pasien kolera yang sakit parah menyerupai 'air beras' dan mengandung 108 V. Kolera per
ml dilepaskan ke lingkungan sekitar. Pemeriksaan mikroskopis kolera yaitu dengan menggunakan
sampel feses segar. Kolera juga dapat menyebabkan diare dari mekanisme toksin kolera.
Morfologi sel :
Vibrio parahaemolyticus
Vibrio parahaemolitikus adalah spesies halofilik yang berhubungan dengan gastroentritis setelah
mengkonsumsi seafood mentah atau tidak matang sempurna. Sangat tinggi di lingkungan perairan
pantai, menyebabkan infeksi kulit, diare encer/disentri dengan darah dan lendir di feses.
Morfologi sel :
Fakultatif anaerob
Oksidasi (+); Katalase (-)
Suhu pertumbuhan 4-30°C; Optimum 25°C
pH pertumbuhan 6-8
Fermentasi karbohidrat (Glukosa, Sukrosa)
Habitat: air payau, air laut
asosiasi dengan hewan air (Udang Kepiting) dan tanaman
Vibrio vulnificus
Vibrio halofilik laktosa yang berperan dakam 2 sindrom utama, yaitu infeksi luka dan septikemia,
dapat mengancam jiwa pada seseorang dengan kelainan yang mendasarinya seperti patologi hati dan
kelebihan zat besi. Infeksi berat terhadap penderita penyakit hati kronis/imun lemah masuk ke aliran
darah -> demam, kulit melepuh hingga kematian