Anda di halaman 1dari 35

SPGDT & TRIAGE

Darurat Kesehatan
Pada situasi

Peningkatan Bencana
Derajat Kesiapan
Darurat Kesehatan
Pada situasi
Musibah masal
Darurat Kesehatan
Pada situasi
Gawat sehari-hari

Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC


SPGDT & TRIAGE

RING OF FIRE

PPGD - HIPGABI JATIM 3


PERATURAN TERKAIT SPGDT (dipelajari secara mandiri)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 19 TAHUN 2016
https://www.persi.or.id/images/regulasi/permenkes/pmk192016.pdf)

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu yang selanjutnya disingkat


SPGDT adalah suatu mekanisme pelayanan Korban/Pasien Gawat Darurat yang
terintegrasi dan berbasis call center dengan menggunakan kode akses
telekomunikasi 119 dengan melibatkan masyarakat.
Sistem Penaggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT)
Pengertian
• SPGDT-S (sehari-hari) : adalah rangkaian upaya pelayanan
gawat darurat yg saling terkait yg dilaksanakan ditingkat pra-RS,
di-RS dan antar RS yg terjalin dlm suatu sistem

• SPGDT-B (dlm keadaan bencana) : adalah kerjasama multi


sektor, multi profesi, multi disiplin yg terpadu dlm bentuk
pelayanan gawat darurat pra-RS, di-RS & antar RS sebagai
peningkatan/eskalasi dari kegiatan pelayanan sehari-hari
(melakukan upaya utk menyelamatkan korban sebanyak2 nya)
SPGDT bertujuan untuk :

a. meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan; dan


b. mempercepat waktu penanganan (respon time) Korban/Pasien
Gawat Darurat dan menurunkan angka kematian serta kecacatan.

Pusat Komando Nasional (National Command Center) mempunyai


fungsi sebagai pemberi informasi dan panduan terhadap penanganan
kasus kegawatdaruratan.
SPGDT & TRIAGE

Bencana Geologi di Indonesia


SPGDT & TRIAGE

HAKEKAT SPGDT
Rantai Bantuan Hidup (Life Support Chain)

Masyarakat Dokter RS Kelas C RS Kelas A/ B


Umum
Puskesmas

• Kekuatan rantai ditentukan oleh mata rantai yang paling lemah


• Pembinaan SPGDT harus dilakukan menyeluruh
• Masyarakat aman-sehat, Masyarakat siaga, Desa siaga,
Keluarga siaga, Pemuda-Pemudi siaga

Dikutip dari PPGD - HIPGABI JATIM


§ Response time
§ Kecukupan
§ Kesesuaian response

Pelaksanaan operasi pertolongan dan


penyesuaian berdasar situasi EVALUASI
lapangan

• Pra Rumah Sakit


• Intra Rumah Sakit OPERASI
PERTOLONGAN
• Kumpulkan semua informasi yang
diperlukan
• Kirim Tim bila diperlukan RENCANA OPERASI

• Informasi adanya musibah


• Membangun SPGDT-B aktif
ANALISIS SITUASI

SIAGA
Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
Dikutip dari PPGD - HIPGABI JATIM
Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
Dikutip dari PPGD - HIPGABI JATIM
SPGDT & TRIAGE

ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA

Tingkat Nasional Bakornas PB


Tingkat Propinsi (Dati I) Satkorlak PB
Tingkat Kabupaten (Dati II) Satlak PB

Satgas Satgas Satgas


Kesehatan Pekerjaan Umum Sosial
(Disini terkait SPGDT)
Satgas
Kamtibmas

Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC


SPGDT & TRIAGE

PPGD - HIPGABI JATIM


q Dapat dilakukan di dalam rumah sakit
maupun di lapangan
q Digunakan dalam kegawatan sehari-hari,
dan dpt dieskalasikan untuk musibah
masal, dan bencana
q Berkembang di banyak negara yang
disesuaikan dengan karakteristik masing-
masing
SPGDT & TRIAGE

Triage lapangan

Puskesmas

RS kecil

RS Kabupaten

Jenis FASILITAS RS
cedera JARAK
1. Memilah, kategori-kan Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi
2. Terapi cepat dengan sarana minimal W, Sp.An. KIC
3. Rujuk tepat
Arti Warna
ØPrioritas I (prioritas tertinggi) warna merah untuk
berat dan biru untuk sangat berat.
ØMengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi
dan tindakan bedah segera, mempunyai kesempatan
hidup yang besar.
ØPenanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu
gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi.
ØContohnya sumbatan jalan nafas, tension
pneumothorak, syok hemoragik, luka terpotong pada
tangan dan kaki, combutio (luka bakar) tingkat II dan
III > 25%
ØPrioritas II (medium) warna kuning.

ØPotensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani
dalam jangka waktu singkat.

ØPenanganan dan pemindahan bersifat jangan terlambat.

ØContoh: patah tulang besar, combutio (luka bakar) tingkat II dan III < 25
%, trauma thorak/abdomen, laserasi luas, trauma bola mata.
Prioritas III(rendah) warna hijau.
Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak
perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat
terakhir.
Contoh luka superficial, luka-luka ringan

Prioritas 0 warna Hitam.


Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat
parah.
Hanya perlu terapi suportif.
Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis.
START TRIAGE

Dikutip dari PPGD - HIPGABI JATIM


Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
SPGDT & TRIAGE
1. Memilah, kategori-kan
Triage lapangan 2. Terapi cepat dengan sarana minimal
3. Rujuk tepat

H
H Puskesmas
K
H
B
K
M RS kecil
K

K
M
RS Kabupaten
H M

Jenis FASILITAS RS
cedera JARAK PPGD - HIPGABI JATIM

Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W,


H : Hijau, K : Kuning, M : Merah, Sp.An. KIC
SPGDT & TRIAGE

PRIORITAS PERTOLONGAN

Sehari-hari Bencana

PRIORITAS PERTAMA (I, tertinggi )


MENGANCAM JIWA
Pemindahan : SEGERA
Deceased and Immediate
PRIORITAS KEDUA :
POTENSIAL MENGANCAM JIWA/
Pemindahan : JANGAN TERLAMBAT
Delayed
PRIORITAS KETIGA
TIDAK PERLU SEGERA
Pemindahan : PALING TERAKHIR
Minor
Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
SPGDT & TRIAGE

TRIAGE
q Dapat dilakukan di dalam rumah sakit
maupun di lapangan
q Digunakan dalam kegawatan sehari-hari,
dan dpt dieskalasikan untuk musibah
masal, dan bencana
q Berkembang di banyak negara yang
disesuaikan dengan karakteristik masing-
masing

PPGD - HIPGABI JATIM


SPGDT & TRIAGE

DAERAH AMAN
DAERAH BAHAYA - obati
TRIAGE - kirim / rujukan
- Pilih-pilah
HOT ZONE
Treat
or send

Collect
and sort

Evakuasi
menjauhi
sumber
bencana

Pengaturan area (zoning) di lokasi bencana


Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
SPGDT & TRIAGE

Evakuasi
menjauhi
+
sumber +
bencana
Tempat Rujukan

Pengaturan akses masuk keluar


Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
Dikutip dari Materi kuliah
Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
Dikutip dari Materi kuliah Prof Karjadi W, Sp.An. KIC
CODE BLUE

CODE BLUE adalah kode isyarat yang


digunakan dalam rumah sakit yang
menandakan adanya seorang pasien yang
sedang mengalami serangan jantung
[Cardiac Arrest] atau mengalami situasi
gagal nafas akut [Respiratory Arrest] dan
situasi darurat lainnya yang menyangkut
dengan nyawa pasien.
• Tim Kode Biru:
• Dokter IGD [ER]
• Perawat ICU/ICCU
• Petugas Kardiologi [Cardiologist]
• Terapis Nafas [Respiratory Therapist]
• Petugas Farmasi & Lab [Pharmacist]
• Psikiater, & Petugas Radiologi

• Haruslah mempunyai sertifikasi khusus dalam upaya


pertolongan pertama pada pasien serangan jantung, misalnya
Petugas IGD yang bersertifikat ACLS [Advanced Cardiac Life
Support], Perawat ICU dengan sertifikat CVICU [Cardiovascular
Medical ICU] dan lainnya.
Petugas
1. Rapid response team (RRT)
2. Medical emergency team (MET)
3. High acuity response team (HART)
4. critical care outreach team (CCOT)

to prevent respiratory or cardiac arrest.


Alat yang harus tersedia

1. Emergency Trolley
2. Code blue kit
SELAMAT BERKARYA

Anda mungkin juga menyukai