6 Integral Garis Permukaan Volume PDF
6 Integral Garis Permukaan Volume PDF
Matematika III
Integral Vektor
(Pertemuan VI)
Dr. AZ
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Integral Garis
Dari Gambar 6.1, sebuah obyek bergerak dengan lintasan
tidak lurus dari titik A ke titik B. Jika gaya yang diberikan
berubah nilai dan arahnya, maka usaha yang dilakukan
adalah seperti Pers. (6.1).
1
Integral Garis (lanjutan)
𝑾 = 𝒊 𝑭𝒊 . 𝚫𝒓𝒊 (6.1)
Jika perubahannya kontinu untuk perpindahan dari titik a ke
titik b sepanjang lintasan C, maka Pers. (6.1) berubah
menjadi bentuk integral seperti Pers. (6.2).
𝒃
𝑾= 𝒂
𝑭. 𝒅𝒓 (6.2)
Usaha yang dihasilkan merupakan integral garis dari fungsi
vektor F.
2
Integral Garis (lanjutan)
Untuk obyek yang bergerak dengan lintasan tertutup dimana
A = B seperti ditunjukkan Gambar 6.2, maka digunakan
Pers. (6.4).
𝑪
𝑨. 𝒅𝒓 = 𝑪
𝐴1 𝐢 + 𝐴2 𝐣 + 𝐴3 𝐤 . 𝐢𝑑𝑥 + 𝐣𝑑𝑦 + 𝐤𝑑𝑧
= 𝐶
𝐴1 dx + 𝐴2 𝑑𝑦 + 𝐴3 𝑑𝑧 (6.4)
3
Integral Permukaan
Definisi : Jika S suatu permukaan 2 sisi yang demikian
mulus dan n adalah vektor normal satuan positif, maka fluks
(massa yang mengalir per satuan waktu) dari A(x,y,z)
melalui permukaan S adalah seperti Pers. (6.5) yang disebut
dengan integral permukaan.
Fluks 𝑭 yang melintasi 𝑺 = 𝑺
𝑨. 𝒏. 𝒅𝑺 (6.5)
Untuk menghitung integral permukaan akan lebih sederhana
dengan memproyeksikan S pada salah satu bidang
koordinat, kemudian menghitung integral lipat 2 dari
proyeksinya.
4
Integral Permukaan (lanjutan)
Contoh :
Hitunglah 𝑺 𝑨. 𝒏. 𝒅𝑺 dimana A = 18zi – 12j + 3yk, S
adalah bagian dari bidang 2x + 3y + 6z = 12 yang terletak
pada oktan pertama dan n adalah normal satuan pada S.
Penyelesaian :
Suatu normal untuk S adalah 𝛁 𝟐𝒙 + 𝟑𝒚 + 𝟔𝒛 − 𝟏𝟐 =
𝟐𝐢 + 𝟑𝐣 + 𝟔𝐤, sehingga :
𝟐𝐢+𝟑𝐣+𝟔𝐤 𝟐𝐢+𝟑𝐣+𝟔𝐤
𝒏= =
𝟐𝟑 +𝟑𝟐 +𝟔𝟐 𝟕
5
Integral Permukaan (lanjutan)
Permukaan S proyeksi R nya terhadap bidang xy. Sehingga
integral permukaan yang diinginkan adalah seperti gambar
berikut :
6
Integral Volume (lanjutan)
Pandang sebuah permukaan tertutup dalam ruang yang
menutup volume V, maka :
𝑽
𝑨 𝒅𝑽 = 𝑽
𝑨 𝒅𝒙𝒅𝒚𝒅𝒛 (6.9)
dan
𝑽
𝝓 𝒅𝑽 = 𝑽 𝝓 𝒅𝒙𝒅𝒚𝒅𝒛 (6.10)
Pers. (6.10) dapat dinyatakan sebagai limit dari jumlah.
Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 6.3 yang membagi
ruang V ke dalam M buah kubus-kubus dengan volume
𝚫𝑽𝒌 = 𝚫𝒙𝒌 𝚫𝒚𝒌 𝚫𝒛𝒌 , 𝒌 = 𝟏, 𝟐, … , 𝑴.
𝝓𝒌 ∆𝑽𝒌
𝒌=𝟏
yang diambil untuk semua
kubus yang ada dalam ruang
yang ditinjau. Gambar 6.3. Integral volume
7
Integral Volume (lanjutan)
Limit dari jumlah tersebut, jika 𝑴 → ∞, sehingga kuantitas-
kuantitas terbesar ∆𝑽𝒌 akan mendekati nol, dan jika limit ini
ada, yang dinyatakan oleh Pers. (6.10) adalah integral
volume.
8
Integral Volume (lanjutan)
𝟓 𝟓−𝒙 𝟓−𝒙−𝒚 𝟐
𝑽
𝒙𝟐 + 𝒚 𝟐 + 𝒛𝟐 = 𝒙=𝟎 𝒚=𝟎 𝒛=𝟎
𝒙 + 𝒚𝟐 + 𝒛𝟐 𝒅𝒛𝒅𝒚𝒅𝒙
𝟓 𝟓−𝒙 𝟏
= 𝒙=𝟎 𝒚=𝟎
𝒙𝟐 𝒛 + 𝒚𝟐 𝒛 + 𝒛𝟑 𝟓−𝒙−𝒚𝟎
𝒅𝒚𝒅𝒙
𝟑
𝟓 𝟓−𝒙 𝟓−𝒙−𝒚 𝟑
= 𝒙=𝟎 𝒚=𝟎
𝒙𝟐 + 𝒚 𝟐 𝟓 − 𝒙 − 𝒚 + 𝒅𝒚𝒅𝒙
𝟑
𝟓 𝟐 𝒙𝟐 𝒚𝟐 𝟓−𝒙 𝟑 𝒚𝟒
= 𝒙=𝟎
𝒙 𝟓−𝒙 − + 𝒚 −
𝟐 𝟑 𝟒
𝟓−𝒙−𝒚 𝟒 𝟓−𝒙
− 𝟎
𝒅𝒙
𝟏𝟐
𝟓 𝒙𝟐 𝟓−𝒙 𝟐 𝟓−𝒙 𝟒
= 𝟎
+ 𝒅𝒙
𝟐 𝟔
𝟐𝟓𝒙𝟑 𝟓𝒙𝟒 𝒙𝟓 (𝟓−𝒙)𝟓 𝟓 𝟔𝟐𝟓
= − + − 𝟎
= satuan volume
𝟔 𝟒 𝟏𝟎 𝟑𝟎 𝟒
Terima kasih
dan
Semoga Lancar Studinya!