KELOMPOK 6 :
LT-2D
IDENTIFIKASI TRANSISTOR
2. Dasar Teori
Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga elektroda yaitu Emitor, Basik
dan kolektor, dan terdiri dari dua jenis PNP dan NPN. Fungsi transistor adalah memperkuat sinyal
listrik, sebagai saklar elektronik, atau pemakaian lain. Syarat utama transistor dapat bekerja adalah
jika dibias dengan benar, yaitu base emitor mendapat bias maju sedangkan base kolektor harus
dibias mundur.
Oskiloskop
Multimeter
Transformator Resistor
4. Diagram Rangkaian
5. Langkah Percobaan
6. Lembar Kerja
1 AC 127 41 0 -
42 0 -
43 0 - NPN
44 230,5 Nyala
45 0 -
46 0 -
47 233,4 Nyala
48 0 -
49 233,6 Nyala
4 10 232,8 Nyala
4 11 0 -
4 12 0 -
2 BC 109 41 0 -
42 0 -
43 0 -
44 0 -
45 180,5 Nyala
46 0 -
47 231,6 Nyala
48 0 -
49 0 -
4 10 228,7 Nyala
4 11 0 -
4 12 179,6 Nyala
42 0 -
43 0 -
44 229,7 Nyala
45 0 -
46 0 -
47 228,3 Nyala
48 0 -
49 230,0 Nyala
4 10 229,7 Nyala
4 11 0 -
4 12 0 -
42 232,2 Nyala
43 239,0 Nyala
44 0 -
45 234,3 Nyala
46 239,5 Nyala
47 0 -
48 238,5 Nyala
49 0 -
4 10 0 -
4 11 233,4 Nyala
4 12 233,7 Nyala
7. Pertanyaan dan Tugas
1. Jelaskan cara menentukan jenis TR dan elektroda TR dengan percobaan dan dengan
tetapan pabrik ?
Jawab :
Untuk menentukan jenis transistor dapat dipergunakan ohm-meter dengan
memanfaatkan batere yang terdapat didalamnya. Cara melakukan pengetesan adalah
basis dihubungkan dengan terminal positif pada ohm meter terminal negatif dihubungkan
dengan emitor dan kolektor secara bergantian. Apabila resistansi yang ditunjukkan ohm
meter rendah maka transistor tersebut jenis NPN. Sebaliknya jika penunjukkan resistansi
yang besar dan posisi terminal dibalik menunjukkan resistansi yang rendah, berarti jenis
transistor tersebut PNP
a. Transistor putus bila, Pada transistor PNP ketika basic dihubungkan dengan kabel
positif dan emitor atau kolektor dihubungkan dengan kabel negatif jarum pada
ohmmeter tidak bergerak.
Pada transistor NPN ketika basic dihubungkan dengan kabel negatif dan emitor atau
kolektor dihubungkan dengan kabel positif jarum pada ohmmeter tidak bergerak
b. Transistor bocor bila, Pada transistor PNP ketika basic dihubungkan dengan kabel
negatif dan emitor atau kolektor dihubungkan dengan kabel positif jarum pada ohm
meter menunjukkan resistansi kecil.
Pada transistor NPN ketika basic dihubungkan dengan kabel positif dan emitor atau
colector dihubungkan dengan kabel negatif jarum pada emitor menunjukkan resistansi
kecil.
Jika transistor rusak maka transistor tidak dapat digunakan sebagai saklar elektronik,
dalam artian tidak dapat menghantar arus.
8. Kesimpulan
1. Transistor mempunyai 3 elektroda yaitu Emitor, Base, Kolektor, dan terdiri dari 2 jenis PNP
dan NPN
2. Untuk menentukan jenis transistor digunakan Ohm meter dengan cara basis dihubungkan
dengan terminal (+), pada ohmmeter (-) dihubungkan dengan emitor dan kolektor secara
bergantian
3. Selain menggunakan Ohm meter untuk mengetahui jenis transistor juga dapat diketahui
dengan nyala lampu pada percobaan di atas tetapi indicator tersebut mempunyai
kelemahan karena untuk mengukur arus yang kecil lampu terlihat seperti tidak menyala.
4. Transistor AC 127, BC 109 dan 2N3055 merupakan transistor jenis NPN
5. Transistor 2SB56 merupakan transistor jenis PNP
6. Transistor NPN akan menghantarkan arus yang besarnya (menyalakan lampu) saat kaki basis
dihubung dengan sumber (+) dan kaki emitor/colector dihubung dengan sumber (-)
7. Transistor PNP akan menghantarkan arus yang besar (menyalakan lampu) saat kaki basis
dihubung dengan sumber (-) dan kaki emiter/colector dihubung dengan sumber (+)