Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKOMUNIKASI

PERCOBAAN VIII
IDENTIFIKASI TRANSISTOR

NAMA PRAKTIKAN : Poppy Syafrianti (1803332012)


NAMA REKAN KERJA : 1. M.Aldi Ramdhan (1803332021)
2. Rayne Salsabila (1803332022)

KELAS / KELOMPOK : TT – 3B / 05
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 5-12 September 2019
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 15 September 2019

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2


BAB I TUJUAN ..................................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI ......................................................................................... 3
BAB III PERALATAN DAN ALAT YANG DIPERGUNAKAN ........................ 6
BAB IV LANGKAH PERCOBAAN ..................................................................... 7
BAB V DATA HASIL PERCOBAAN .................................................................. 8
BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN ........................................................ 10
BAB VII KESIMPULAN ..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
LAMPIRAN .......................................................................................................... 16

2
BAB I
TUJUAN

Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi jenis suatu transistor NPN atau PNP

BAB II
DASAR TEORI

Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai


macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator
dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor
yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh
dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor
untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik
yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier,
Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.

Secara umum, Transistor dapat digolongkan menjadi dua keluarga besar


yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor).
Perbedaan yang paling utama diantara dua pengelompokkan tersebut adalah
terletak pada bias Input (atau Output) yang digunakannya. Transistor Bipolar
memerlukan arus (current) untuk mengendalikan terminal lainnya sedangkan
Field Effect Transistor (FET) hanya menggunakan tegangan saja (tidak
memerlukan arus). Pada pengoperasiannya, Transistor Bipolar memerlukan
muatan pembawa (carrier) hole dan electron sedangkan FET hanya memerlukan
salah satunya.

3
Berikut ini adalah jenis-jenis Transistor beserta penjelasan singkatnya.

1. Transistor Bipolar (BJT)

Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya


memerlukan perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif
untuk mengisi kekurangan electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari
kata “bi” yang artinya adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”.
Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang
kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.

Jenis-jenis Transistor Bipolar

Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP.
Tiga Terminal Transistor ini diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan
Emitor.

 Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik


kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran
arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
 Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik
kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan
aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.

Simbol Transistor Bipolar (BJT) dapat dilihat di gambar atas.

2. Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi
FET ini adalah jenis Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan
konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan
listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S). Transistor Efek
Medan (FET) ini sering juga disebut sebagai Transistor Unipolar karena
pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja,
apakah muatan pembawa tersebut merupakan Electron maupun Hole.

Jenis-jenis Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor jenis FET ini terdiri dari tiga jenis yaitu Junction Field Effect
Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor
(MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT).

 JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek


Medanyang menggunakan persimpangan (junction) p-n bias terbalik
sebagai isolator antara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. JFET terdiri dari

4
dua jenis yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan JFET Kanal N (n-channel).
JFET terdiri dari tiga kaki terminal yang masing-masing terminal tersebut
diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
 MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah
Transistor Efek Medan yang menggunakan Isolator (biasanya
menggunakan Silicon Dioksida atau SiO2) diantara Gerbang (Gate) dan
Kanalnya. MOSFET ini juga terdiri dua jenis konfigurasi yaitu MOSFET
Depletion dan MOSFET Enhancement yang masing-masing jenis
MOSFET ini juga terbagi menjadi MOSFET Kanal-P (P-channel) dan
MOSFET Kanal-N (N-channel). MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal
yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
 UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis Transistor yang digolongkan
sebagai Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga
menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda
dengan jenis FET lainnya, UJT mememiliki dua terminal Basis (B1 dan
B2) dan 1 terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai pengendali
(switch) dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti jenis
transistor lainnya.

Fungsi transistor diantaranya yaitu :


 Sebagai Penyearah,
 sebagai Penguat tegangan dan daya,
 sebagai Stabilisasi tegangan,
 sebagai Mixer,
 sebagai Osilator
 sebagai Switch (Pemutus dan Penyambung Sirkuit)

5
BAB III
PERALATAN DAN ALAT YANG DIPERGUNAKAN

JENIS ALAT JUMLAH


Multimeter Analog 1
Multimeter digital 1
Transistor 15
Kabel Merah 1
Kabel Hitam 1

6
BAB IV
LANGKAH PERCOBAAN

1. Carilah kaki basis dari transistor terlebih dahulu


2. Hubungkan kaki basis dengan kabel hitam (negatif) dari Ohm meter dan kabel
merah (positif) dihubungkan dengan kaki emitor , catatlah hasil pengukuran.
3. Kabel hitam (negatif) tetap di basis, kabel merah (positif) pada kaki kolektor,
catat hasil pengukuran
4. Selanjutnya hubungkan kaki basis dengan kabel merah (positif) dari Ohmmeter
dan kabel hitam (negatif) dihubungkan dengan kaki emitor , catatlah hasil
pengukuran.
5. Kabel merah (positif) tetap dibasis , kabel hitam (negatif) pada kaki kolektor ,
catat hasil pengukuran
6. Hubungkan emitor dengan kabel hitam (negatif) dan kolektor dengan kabel
merah (positif), catatlah hasil pengukuran
7. Ulangi langkah 6) dengan posisi kabel ditukar
8. Tentukan jenis transistor tersebut NPN atau PNP

7
BAB V
DATA HASIL PERCOBAAN

 Identifikasi Transistor Menggunakan Multimeter Digital

NO TIPE RESISTANSI JENIS


TRAN- B-E B-C E-C TRANSISTO
SISTOR R
P-N N-P P-N N-P P- N- Perco Data-
N P -baan sheet
1 TIP 147 ~ 1.3919 ~ 1.3859 ~ ~ PNP PNP
MΩ MΩ
2 BC 161 7C ~ 2.2222 ~ 2.1738 ~ ~ PNP PNP
MΩ
3 2N 3055 215 kΩ ~ 215kΩ ~ ~ ~ NPN NPN
D610
4 BC 141 9A 2.2202 ~ 2.1787 ~ ~ ~ NPN NPN
MΩ MΩ
5 BC 547 2.4447 ~ 2.3785 ~ ~ ~ NPN NPN
MΩ MΩ
6 CDIL 2N 2.4890 ~ 2.4636 ~ ~ ~ NPN NPN
2222A MΩ MΩ
7 BD 139 041 2.0170 ~ 1.1992 ~ ~ ~ NPN NPN
MΩ MΩ
8 BC 178 ~ 2.567 ~ 2.5834 ~ ~ PNP PNP
MΩ MΩ
9 TIP 142 T 1.7176 ~ 1.7071 ~ ~ ~ NPN NPN
MΩ MΩ
10 MJ 2955 ~ 1.6475 ~ 1.3744 ~ ~ PNP PNP
MΩ MΩ
11 BD 140 041 ~ 1.8374 ~ 1.7566 ~ ~ PNP PNP
MΩ MΩ
12 BC 559 ~ 2.4357 ~ 2.4034 ~ ~ PNP PNP
MΩ
13 BC 107 2.4643 ~ 2.4124 ~ ~ ~ NPN NPN
MΩ MΩ
14 C 546 B 2.5212 ~ 2.4893 ~ ~ ~ NPN NPN
MΩ MΩ
15 BC 109 2.4640 ~ 2.3992 ~ ~ ~ NPN NPN
MΩ MΩ

8
 Identifikasi Transistor Menggunakan Multimeter Analog

NO TIPE RESISTANSI JENIS


TRAN- B-E B-C E-C TRANSISTO
SISTOR R
P-N N-P P-N N-P P-N N-P Perco Data-
-baan sheet
1 TIP 147 0.9 kΩ ~ 0.5 kΩ ~ ~ ~ PNP PNP
2 BC 161 7C 1 kΩ ~ 1 kΩ ~ ~ ~ PNP PNP
3 2N 3055 ~ 4.5 kΩ ~ 4.5 kΩ ~ ~ NPN NPN
D610
4 BC 141 9A ~ 5 kΩ ~ 5 kΩ ~ ~ NPN NPN
5 BC 547 ~ 5.5 kΩ ~ 5.5 kΩ ~ ~ NPN NPN
6 CDIL 2N ~ 5.7 kΩ ~ 5.7 kΩ ~ ~ NPN NPN
2222A
7 BD 139 041 ~ 5 kΩ ~ 5 kΩ ~ ~ NPN NPN
8 BC 178 12 kΩ ~ 1.1 kΩ ~ ~ ~ PNP PNP
9 TIP 142 T ~ 0.95 kΩ ~ 0.75 ~ ~ NPN NPN
kΩ
10 MJ 2955 0.7 kΩ ~ 0.65 ~ ~ ~ PNP PNP
kΩ
11 BD 140 041 0.75 kΩ ~ 0.7 kΩ ~ ~ ~ PNP PNP
12 BC 559 1.1 kΩ ~ 1.1 kΩ ~ ~ ~ PNP PNP
13 BC 107 ~ 1.1 kΩ ~ 1.1 kΩ ~ ~ NPN NPN
14 C 546 B ~ 1.2 kΩ ~ 1.2 kΩ ~ ~ NPN NPN
15 BC 109 ~ 1.2 kΩ ~ 1.2 kΩ ~ ~ NPN NPN

9
BAB VI
ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisa
1. Bandingkan penentuan jenis transistor secara pengukuran dan
dilihat dari data sheet ! Bila ada perbedaan , jelaskan perbedaan
nya!

Jawab :
Selama percobaan hanya 1 jenis transistor yang berbeda
hasil penentuan dengan pengukuran dan dengan datasheet,
yaitu transistor TIP 142 T . Penyebabnya adalah adalah
multimeter tidak di kalibrasikan terlebih dahulu, yang
menyebabkan datanya tidak valid .
Dan mungkin juga kurang teliti dalam melakukan
pengecekan, ujung kabel menyentuh 2 kaki transistor secara
bersamaan, sehingga nilai nya tidak stabil.

2. Jelaskan prinsip kerja ohmmeter dalam penentuan jenis transistor!

A. Mengukur Transistor dengan Multimeter Analog

- Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter


Analog

1) Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau


x10k
2) Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B)
dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika
jarum bergera ke kanan menunjukan nilai tertentu,
berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
3) Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor
(C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai
tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi
baik.

- Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter


Analog

1) Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
2) Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan
Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika jarum

10
bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti
Transistor tersebut dalam kondisi baik
3) Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C),
jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu,
berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan
diatas, maka Jarum pada Multimeter Analog harus tidak
akan bergerak sama sekali atau “Open”.

B. Mengukur Transistor dengan Multimeter Digital

Pada umumnya, Multimeter Digital memiliki fungsi


mengukur Dioda dan Resistansi (Ohm) dalam Saklar yang
sama. Maka untuk Multimeter Digital jenis ini, Pengujian
Multimeter adalah terbalik dengan Cara Menguji Transistor
dengan Menggunakan Multimeter Analog.

- Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter


Digital

1) Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda


2) Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan
Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika Display
Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti
Transistor tersebut dalam kondisi baik
3) Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C),
jika Display Multimeter nilai Voltage tertentu, berarti
Transistor tersebut dalam kondisi baik.

- Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter


Digital

1) Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda


2) Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan
Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika Display
Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti
Transistor tersebut dalam kondisi baik
3) Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C),
jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage
tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

11
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan
diatas, maka Display Multimeter Digital harus tidak akan
menunjukan Nilai Voltage atau “Open”

 Tugas
2. Selain untuk mengetahui jenis transistor, pengetesan dengan
ohmmeter dapat dilakukan juga untuk mengetahui apakah
transistor masih baik atau tidak . Jelaskan cara pengetesan ini!

Jawab:
Pertanyaan ini sudah sedikit terjawab di jawaban no.2 , tapi selain
itu dapat juga dengan memahami penjelasan-penjelasan berikut ini:

- Dalam kondisis yang baik, pada saat mengukur


transistor di kaki basis-kolektor dan basis-emitor, maka
jarum penunjuk akan bergerak, dan besar pengukuran
basis-kolektor dan basis-emitor tidak jauh berbeda.

Jika besar pengukuran basis-kolektor dan basis-emitor


sangat jauh berbeda , kemungkinan transistor sudah
tidak baik

- Jika dilakukan pengetesan menggunakan ohmmeter,


tidak ada angka yang muncul , atau ohmmeter tidak
bergerak, bisa jadi transistornya sudah tidak baik

3. Apakah ada cara lain untuk mengetahui jenis transistor?


- Dengan menggunakan datasheet
- Dengan menggunakan alat yang lebih canggih

12
Cara Pemakaian :
1. Setelah proses deteksi, arahkan remote kontrol pada
“IR” Light, lalu tekan tombol pada remote, jika alat
berhasil melakukan pengukuran, maka akan tampil
kode data dan gelombang inframerah
2. Satu tombol yang praktis, secara otomatis nyala dan
mati, Anda dapat menekan tombol multifungsi untuk
mematikan alat.
3. Letakkan pin dari komponen pada area yang sesuai,
lalu pasang gagang kecil dari komponen dan alat akan
mengukur secara otomatis, hasil akan ditampilkan pada
layar output dengan jelas.

13
BAB VII
KESIMPULAN

Berdasarkan pratikum ini , dapat disimpulkan bahwa transistor jenis NPN


memiliki kaki basis yang lebih positif dari pada kaki emitornya, dan transistor
jenis PNP memiliki kaki basis lebih negatif dari pada kaki emitornya. Resistansi
kaki basis-emitor lebih besar dari pada resistansi kaki basis-kolektor, tapi kadang-
kadang bisa sama.
Pada saat menggunakan multimeter analog, jika basis nya menggunakan
probe negatif , maka jenis transistornya adalah NPN . Sebaliknya jika kaki basis
nya menggunakan probe positif, maka jenis transistornya PNP.
Berbeda dengan multimeter digital. Pada saat menggunakan multimeter
digital , jika kaki basis nya menggunakan probe negattif , maka jenis transistor
nya adalah PNP . Sebaliknya , jika kaki basis menggunakan probe positif, maka
jenis transistor nya adalah NPN.

14
DAFTAR PUSTAKA

Susanti,Anna.2006.Laboratorium Elektronika Semester III.Depok;Politeknik


Negeri Jakarta
https://teknikelektronika.com/pengertian-transistor-jenis-jenis-transistor/
https://teknikelektronika.com/fungsi-transistor-cara-mengukur-transistor/

15
LAMPIRAN

16
17

Anda mungkin juga menyukai