PERCOBAAN VIII
IDENTIFIKASI TRANSISTOR
KELAS / KELOMPOK : TT – 3B / 05
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 5-12 September 2019
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 15 September 2019
2
BAB I
TUJUAN
BAB II
DASAR TEORI
3
Berikut ini adalah jenis-jenis Transistor beserta penjelasan singkatnya.
Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP.
Tiga Terminal Transistor ini diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan
Emitor.
Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi
FET ini adalah jenis Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan
konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan
listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S). Transistor Efek
Medan (FET) ini sering juga disebut sebagai Transistor Unipolar karena
pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja,
apakah muatan pembawa tersebut merupakan Electron maupun Hole.
Transistor jenis FET ini terdiri dari tiga jenis yaitu Junction Field Effect
Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor
(MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT).
4
dua jenis yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan JFET Kanal N (n-channel).
JFET terdiri dari tiga kaki terminal yang masing-masing terminal tersebut
diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah
Transistor Efek Medan yang menggunakan Isolator (biasanya
menggunakan Silicon Dioksida atau SiO2) diantara Gerbang (Gate) dan
Kanalnya. MOSFET ini juga terdiri dua jenis konfigurasi yaitu MOSFET
Depletion dan MOSFET Enhancement yang masing-masing jenis
MOSFET ini juga terbagi menjadi MOSFET Kanal-P (P-channel) dan
MOSFET Kanal-N (N-channel). MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal
yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis Transistor yang digolongkan
sebagai Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga
menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda
dengan jenis FET lainnya, UJT mememiliki dua terminal Basis (B1 dan
B2) dan 1 terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai pengendali
(switch) dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti jenis
transistor lainnya.
5
BAB III
PERALATAN DAN ALAT YANG DIPERGUNAKAN
6
BAB IV
LANGKAH PERCOBAAN
7
BAB V
DATA HASIL PERCOBAAN
8
Identifikasi Transistor Menggunakan Multimeter Analog
9
BAB VI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa
1. Bandingkan penentuan jenis transistor secara pengukuran dan
dilihat dari data sheet ! Bila ada perbedaan , jelaskan perbedaan
nya!
Jawab :
Selama percobaan hanya 1 jenis transistor yang berbeda
hasil penentuan dengan pengukuran dan dengan datasheet,
yaitu transistor TIP 142 T . Penyebabnya adalah adalah
multimeter tidak di kalibrasikan terlebih dahulu, yang
menyebabkan datanya tidak valid .
Dan mungkin juga kurang teliti dalam melakukan
pengecekan, ujung kabel menyentuh 2 kaki transistor secara
bersamaan, sehingga nilai nya tidak stabil.
1) Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
2) Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan
Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika jarum
10
bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti
Transistor tersebut dalam kondisi baik
3) Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C),
jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu,
berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan
diatas, maka Jarum pada Multimeter Analog harus tidak
akan bergerak sama sekali atau “Open”.
11
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan
diatas, maka Display Multimeter Digital harus tidak akan
menunjukan Nilai Voltage atau “Open”
Tugas
2. Selain untuk mengetahui jenis transistor, pengetesan dengan
ohmmeter dapat dilakukan juga untuk mengetahui apakah
transistor masih baik atau tidak . Jelaskan cara pengetesan ini!
Jawab:
Pertanyaan ini sudah sedikit terjawab di jawaban no.2 , tapi selain
itu dapat juga dengan memahami penjelasan-penjelasan berikut ini:
12
Cara Pemakaian :
1. Setelah proses deteksi, arahkan remote kontrol pada
“IR” Light, lalu tekan tombol pada remote, jika alat
berhasil melakukan pengukuran, maka akan tampil
kode data dan gelombang inframerah
2. Satu tombol yang praktis, secara otomatis nyala dan
mati, Anda dapat menekan tombol multifungsi untuk
mematikan alat.
3. Letakkan pin dari komponen pada area yang sesuai,
lalu pasang gagang kecil dari komponen dan alat akan
mengukur secara otomatis, hasil akan ditampilkan pada
layar output dengan jelas.
13
BAB VII
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16
17