PERCOBAAN 06
IDENTIFIKASI TRANSISTOR
1. Tujuan.....................................................................................................................................1
2. Dasar teori...............................................................................................................................1
3. Peralatan yang digunakan :...................................................................................................2
4. Langkah percobaan................................................................................................................3
5. Hasil percobaan......................................................................................................................4
6. Analisa.....................................................................................................................................5
6.1. Pertanyaan.........................................................................................................................5
6.2. Jawaban ...........................................................................................................................5
1. Tujuan
2. Dasar teori
Transistor
Transistor BJT memiliki tiga terminal, yaitu emitter (E), base (B), dan collector (C).
Terminal emitter dan collector digunakan untuk mengalirkan arus, sedangkan arus basis
digunakan untuk mengendalikan arus antara emitter dan collector.
Beberapa parameter penting yang perlu diperhatikan dalam transistor BJT adalah:
HFE (hFE) atau Beta (β): Merupakan faktor penguatan arus (current gain) dari
transistor. Ini menunjukkan rasio perubahan arus basis terhadap perubahan arus
kolektor.
VBE: Tegangan antara basis dan emitter yang diperlukan untuk mengendalikan
transistor. Nilai tipikal untuk VBE pada transistor silikon adalah sekitar 0,7 volt.
VCE: Tegangan antara kolektor dan emitter saat transistor dalam operasi.
IC: Arus kolektor yang mengalir melalui transistor saat transistor dalam operasi
normal.
FET (MOSFET).
JFET terdiri dari tiga lapisan semikonduktor yang membentuk saluran penghantar. Medan
listrik yang dihasilkan oleh tegangan gerbang mengendalikan resistansi saluran dan,
akibatnya, mengendalikan arus yang mengalir melalui saluran tersebut.
MOSFET adalah jenis FET yang paling umum digunakan. MOSFET memiliki
struktur yang terdiri dari lapisan semikonduktor yang terisolasi oleh lapisan oksida.
Ada dua jenis MOSFET: enhancement-mode MOSFET (E-MOSFET) dan depletion-
mode MOSFET (D-MOSFET). E-MOSFET membutuhkan tegangan gerbang untuk
membuka kanal konduktif antara source dan drain. Ketika tegangan gerbang
mencapai ambang tertentu, kanal terbuka sepenuhnya dan arus mengalir dengan
bebas antara source dan drain.D-MOSFET secara alami dalam kondisi konduktif
dan membutuhkan tegangan gerbang untuk menutup kanal. Tegangan gerbang yang
diberikan mengurangi jumlah muatan pembawa di kanal, sehingga resistansi
meningkat dan arus berkurang. Beberapa parameter penting yang perlu diperhatikan
dalam transistor FET adalah:
VGS: Tegangan antara gate dan source yang diperlukan untuk mengendalikan
transistor. Nilai ambang tegangan (threshold voltage) harus dicapai agar transistor
beroperasi dengan baik.
VDS: Tegangan antara drain dan source saat transistor dalam operasi normal.
ID: Arus drain yang mengalir melalui transistor saat dalam operasi normal.
Selain parameter tersebut, transistor juga memiliki batasan daya maksimum (P(MAX)) yang
dapat ditangani oleh transistor dan suhu maksimum (Tj(MAX)) yang dapat ditoleransi oleh
transistor..
Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.Dalam rangkaian analog, transistor digunakan
dalam amplifier (penguat).Rangkaian analog ini meliputi pengeras suara, sumber listrik
stabil, dan penguat sinyalradio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagai saklarberkecepatan tinggi. Beberapa diantara transistor dapat juga dirangkai
sedemikianrupa sehingga fungsi transistor menjadi sebagai logic gate, memori, dan
komponen-komponen lainnya.
1 Multimeter Analog 1
2 Multimeter Digital 1
3 Transistor BC177B7C 1
4 Transistor BC108B 1
5 Transistor BC107 1
6 Transistor BC109 1
7 Transistor BC178B 1
8. Transistor 2N2222A 1
9. Transistor BC1914A 1
4. Langkah percobaan
5. HASIL PERCOBAAN
JENIS
No. Transistor
Analisa
1. Bandingkan penentuan jenis transistor secara pengukuran dan dilihat dari data sheet ! Bila
ada perbedaan , jelaskan perbedaannya!
Jawab : Dalam semua kasus, hasil pengukuran identifikasi jenis transistor sesuai dengan
informasi yang tercantum dalam datasheet. Tidak ada perbedaan antara hasil pengukuran
dan informasi pada datasheet untuk jenis transistor yang telah diuji coba.
Prinsip kerja ohmmeter adalah dengan mengirimkan arus ke dalam transistor dan mengukur
tegangan jatuh yang terjadi di sepanjang terminal transistor. Ketika ohmmeter digunakan
untuk menguji transistor, terminal basis dan emitter serta terminal basis dan kolektor diuji
secara terpisah.
1. Selain untuk mengetahui jenis transistor, pengetesan dengan ohmmeter dapat dilakukan
juga untuk mengetahui apakah transistor itu baik atau tidak, Jelaskan cara pengetesannya !
Jawab : Ya, benar. Selain untuk mengetahui jenis transistor, ohmmeter juga dapat digunakan
untuk menguji apakah transistor berfungsi dengan baik atau tidak. Dalam pengetesan
tersebut, ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi antara terminal-transistor dalam
kondisi tertentu.
Pastikan transistor dalam keadaan terlepas dari sirkuit atau rangkaian apapun.
Setelah mengonfirmasi tipe terminal pada transistor (emitter, base, dan collector),
sambungkan probe ohmmeter dengan terminal yang sesuai.
Penting untuk dicatat bahwa resistansi yang terbaca oleh ohmmeter dapat bervariasi
tergantung pada karakteristik transistor, termasuk polaritas probe ohmmeter dan arah arus
melalui transistor. Untuk hasil yang lebih akurat, sangat disarankan untuk mengacu pada
datasheet transistor atau menggunakan alat pengujian transistor yang lebih canggih.
Menggunakan kode tipe yang tercetak pada transistor: Pada beberapa transistor, terdapat
kode tipe yang dicetak di permukaan bodi transistor. Kode ini dapat memberikan petunjuk
tentang jenis transistor. Contohnya, transistor dengan kode "2N" diikuti dengan angka dan
huruf biasanya merupakan transistor jenis NPN, sedangkan transistor dengan kode "2S"
diikuti dengan angka dan huruf biasanya merupakan transistor jenis PNP. Namun, tidak
semua transistor memiliki kode tipe yang jelas, sehingga metode ini mungkin tidak selalu
berlaku.
Mencari informasi dari produsen: Jika Anda memiliki informasi tentang produsen transistor,
Anda dapat mengunjungi situs web mereka atau menghubungi dukungan pelanggan untuk
mencari informasi lebih lanjut tentang jenis transistor yang Anda miliki. Produsen transistor
biasanya menyediakan dokumentasi teknis, termasuk datasheet, yang memberikan informasi
lengkap tentang transistor.
Mencari karakteristik dan parameter transistor: Setiap transistor memiliki karakteristik dan
parameter yang unik yang tercantum dalam datasheet. Anda dapat mencari informasi
tentang transistor yang Anda miliki berdasarkan karakteristik seperti hFE (Beta), tegangan
maksimum, arus maksimum, dan lainnya. Dengan membandingkan karakteristik dan
parameter transistor dengan informasi yang tersedia dalam datasheet, Anda dapat
mengidentifikasi jenis transistor dengan lebih akurat.
Menggunakan alat pengujian transistor: Selain multimeter, terdapat alat khusus yang
dirancang untuk menguji transistor, seperti transistor tester atau curve tracer. Alat-alat ini
dapat memberikan informasi lengkap tentang jenis transistor, karakteristik, dan parameter
lainnya.
Konsultasi dengan ahli elektronika: Jika Anda masih memiliki kesulitan dalam menentukan
jenis transistor, konsultasilah dengan ahli elektronika atau teman yang berpengalaman di
bidang ini. Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi transistor berdasarkan
karakteristik fisiknya atau menggunakan metode pengujian yang lebih canggih.
Penting untuk dicatat bahwa kombinasi beberapa metode di atas dan referensi pada
datasheet transistor akan memberikan hasil yang lebih akurat dalam menentukan jenis
transistor dengan tepat.
7. KESIMPULAN