Abstract:This paper will see the Islamic Bank as an Islamic financial institution in order
to participate in improving the welfare of all communities. Islamic banks have different
purposes than conventional banks, Islamic banks as syariah-based banks and morals
have a goal not only to achieve profit but also have social and spiritual goals
(maqhasid shariah). Therefore the preparation of Sharia Bank business plan must be
based on sustainable business principles and based on worldly balance with the
creation of prosperity (maslahat) towards the achievement of eternal victory (falah).
Abstrak: Tulisan ini akan melihat Bank Syariah sebagai lembaga keuangan Islam
dalam rangka ikut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan semua masyarakat.
Bank syariah memiliki tujuan yang berbeda dengan bank konvensional, bank syariah
sebagai bank yang berlandaskan syariah dan moral memiliki tujuan bukan hanya
mencapai keuntungan semata tetapi juga memiliki tujuan sosial dan spiritual (maqhasid
syariah). Oleh karenanya penyusunan rencana bisnis Bank Syariah harus dilandasi
dengan prinsip bisnis yang berkelanjutan dan mendasarkan pada keseimbangan
duniawi dengan terciptanya kesejahteraan (maslahat) menuju tercapainya kemenangan
yang abadi (falah).
norma ekonomi yang universal dan Indikasinya nampak pada tidak ada
komprehensif. Keuniversalan itu sengaja pengkhususan instrumen tertentu atau
diberikan pada umat untuk memberikan pembatasan pada instrumen tertentu.
kesempatan padanya agar berinovasi Apa yang telah diterapkan Rasulullah
(ijtihad) dan berkreasi (jihad) dalam dan para sahabatnya pada jaman itu
mengatur sistem ekonominya dengan adalah hanya kecocokan jaman dan
syarat tidak keluar dari kerangka pengenalan mereka pada instrumen dan
umumnya. Dengan demikian sistem produk tersebut, dimana hanya
ekonomi Islam akan senantiasa valid dan instrumen/ produk itulah yang dikenal
cocok untuk setiap perubahan waktu dan mereka dan dipakai pada saat itu.
perbedaan tempat dan mampu Artinya tidak ada keharusan bagi
memerankan fungsinya sebagai khalifah generasi-generasi berikutnya untuk
di muka bumi ini. Norma-norma tadi melaksanakan instrumen dan produk
adalah merupakan prinsip-prinsip dasar yang pernah dipakai mereka selama
Bank Syariah, Dengan mengamati aturan nilai-nilai universalnya tetap
ekonomi yang ada dalam Quran dan dipertahankan. Menurut Yusuf Qardhawi
Hadits, jelaslah bahwa Islam benar-benar nilai moral harus merasuk kedalam
telah mengatur system ekonomi dengan aktivitas produksi, komsumsi, sirkulasi
teliti dan jelas melalui nilai-nilainya dan distribusi.
yang universal, yaitu bahwa setiap
transaksi ekonomi (muamalat) harus C. Bank Syariah dalam Mengurai
didasarkan pada asas kejujuran, Kesenjangan
keadilan, toleransi dan suka sama suka, Dewasa ini atmosfer syariah
baik dalam perdagangan, kerjasama semakin digemari masyarakat Indonesia.
(sharing) ataupun semua aspek ekonomi. Namun sayangnya esensi syariah
Indikasinya bisa dilihat dari tampaknya belum terintegrasi di dalam
dibolehkannya sistem barter (materi dan akad-akad transaksi syariah. Beberapa
manfaat), baik melalui jual beli, sewa penelitian mengungkapkan bahwa
menyewa, penggadaian, kerja sama dan terdapat beberapa faktor yang
lainnya. memicunya. Hasil penelitian
Islam juga telah memberikan menunjukkan bahwa terdapat dua faktor
kebebasan yang seluas-luasnya dalam yang memicu mengapa perbankan
melakukan transaksi ekonomi (selama syariah masih diidentikkan dengan
tidak melanggar nilai-nilai universal perbankan konvensional, yaitu :
Islam) bahkan menyuruh umatnya untuk 1. Faktor standar.
terus dinamis dalam menciptakan Standar yang berupa PSAK syariah
kemudahan-kemudahan transaksi dinilai belum sepenuhnya syariah
melalui instrumen-instrumennya agar dan implementatif
selalu update dan valid dengan 2. Terkait dengan pemahaman SDM
perubahan waktu dan perbedaan tempat. perbankan syariah tentang syariah.
Abdul Hamid dan Aris, Peran Bank Syariah dalam Mengurangi Kemiskinan | 73
juga sama-sama rugi. "Namun untuk itu, hasil pertanian, peternakan atau
keduanya yakni antara nasabah dan Bank perkebunan. Usaha ini tidak hanya
Syariah harus sama-sama jujur. Nah menguntungkan bagi para pemodal atau
padahal sama-sama jujur ini yang shahibul maal, usaha ini juga
kadang-kadang yang sulit mengangkat perekonomian masyarakat
13
dimplementasikan .Oleh karena itu kecil atau masyarakat menengah
Bank syariah disamping sebagai finance kebawah.
intermediate dalam mendukung aktivitas Untuk dapat mengatasi hal ini perlu
ekonomi juga yang lebih penting adalah adanya kepercayaan, kejujuran dan rasa
sebagai motivator pemberdayaan dalam tanggungjawab yang tinggi antara bank
rangka pemerataan penghasilan yaitu syariah, pemodal (sahibul mal) dan
menyejahterakan umat dengan pengelola (mudharib) sebagaimana
„menggalakan‟ program-program secara dijelaskan diatas. Wapres Jusuf kalla
berkesinambungan . Selain membantu mengungkapkan bahwa Kejujuran yang
permodalan dan pembiayaan, bank tinggi harus ada kalau benar-benar ingin
syariah juga sekaligus memberikan sistem syariah, sama-sama untung tapi
edukasi atau pencerdasan tentang bank juga sama-sama kalau rugi. Oleh karena
syariah baik bagi pengusaha kalangan itu, keduanya yakni antara nasabah dan
atas maupun kalangan menengah Bank Syariah harus sama-sama jujur.
kebawah, sehingga keduanya akan Sementara nilai nilai kejujuran kadang-
memberikan andil dalam menciptakan kadang yang sulit ditunaikan, Selain dari
kesadaran untuk pembangunan unit sisi pengembangan produk yang sudah
usaha kecil dengan tidak mengabaikan ada dan peningkatan inovasi produk
sektor makro. Dengan fokus pada yang sedang dilakukan,
pemerataan penghasilan idealnya bank Komitmen Islam yang besar
syariah dengan berbagai produknya terhadap kejujuran dan tanggungjawab
mengarahkan aktivitas bisnisnya pada tidak lain adalah untuk mewujudkan
level ekonomi lapis bawah, fasilitas maqashid syari’ah, yakni pemenuhan
produk yang dihasilkan diharapkan dapat kebutuhan hidup manusia, terutama
menggerakan sektor riel khususnya kebutuhan dasar (primer), seperti
UKM. Sebagai contoh : Produk salam. sandang, pangan, papan, pendidikan
Sebagai negara agraris yang sangat kesehatan. Sementara persaudaraan dan
berpotensi dalam bidang pertanian serta keadilan menuntut agar sumberdaya
pelestarian sumber daya alam yang ada, didistribusikan secara adil kepada
maka seyogyanya pemanfaatan tersebut seluruh rakyat melalui kebijakan yang
harus berorientasi pada produk tersebut. adil dan instrumen zakat, infaq, sedekah,
Salam dalam hal ini adalah salah satu pajak, kharaj, jizyah, cukai ekspor-impor
produk bank syariah dengan sistem jual dalam rangka terciptanya pemerataan
beli yang harga dibayar lebih dulu dan pendapatan yang diidam idamkan.
barang diserahkan kemudian (khusus
Abdul Hamid dan Aris, Peran Bank Syariah dalam Mengurangi Kemiskinan | 79
umatnya baik pada wilayah nasabah juga kemampuan daya beli sejalan dengan
para praktisi perbankan syariah. konsep alquran yaitu zakat.
Terakhir, dalam rangka Pemberdayaan dana zakat dalam hal ini
mewujudkan program pemerintah yairu sebagai instrumen paradigma, konsepsi
terciptanya pemerataan ekonomi maka dan filisofis sementara bank syariah
komitmen pemerintah harus intens sebagi instrumen implementatif,
dalam mensosialisasikan kepada operasional empirik yang akan
masyarakat luas dengan melibatkan diharapkan berjalan searah menuju
lembaga perbankan syariah serta para masyarakat yang berkesadaran ekonomi
ulama lokal tentang pentingnya nilai ilahiyah dalam rangka mengurai
nilai ekonomi berkesadaran teologis kesenjangan yang semakin melebar.
islam melalui suatu lembaga yaitu bank Kesadaran oleh semua unsur dalam
syariah Peran lembaga bank syariah ini menumbuhkembangkan lembaga keuangan
diharapkan akan menjadi penggerak syariah serta perannnya dalam pembangunan
dalam membumikan ekonomi ilahiyah khususnya mengurai kesenjangan tersebut
diperlukan kerja keras serta pemikiran yang
baik pada pelaku usaha mikro maupun
kritis dengan meriview kembali
konglomerat dengan melibatkan lembaga
keberadaaannya. Oleh karena itu diperlukan
formal pendidikan, ulama serta langkah langkah yang strategis : 1.
dukungan pemerintah. Peningkatan sosialisasi konsep ekonomi
islam secara komprehensif yang bersumber
III. PENUTUP dari Al-quran, Hadis dan Ijtihad para
Bank Syariah sebagai lembaga yang ulama.2. Pengembangan dan
keuangan Islam harus berbenah dalam penyempurnaan institusi-institusi ekonomi
rangka ikut berperan dalam syariah yang sudah ada. Memproteksi secara
meningkatkan kesejahteraan semua ketat agar transaksi yang dilakukan sesuai
masyarakat. Oleh karena itu yang dengan prinsip ajaran islam, bukan hanya
terjebak pada labelisasi halal tanpa ada
terbangun selama ini bahwa bank syariah
garansi dari pihak yang berkompeten 3.
hanyalah sebuah label Islam patut kita
Perbaikan dan penyempurnan regulasi yang
benarkan karena semangat sebagian ada baik implementasi fatwa para ulama
komponen yang terkait dengan institusi maupun regulasi pemerintah dengan
tersebut bersifat tergesa gesa yang hanya melibatkan pemerintah daerah masing-
berorientasi kepada pelayanan kepada masing 4. Peningkatan kualitas SDM ysng
masyarakat kongmelomerasi. Akibatnya, memiliki kualifikasi dan wawasan ekonomi
keberadaannya belum memberikan dan keuangan syariah yang memadai sebagai
kontribusi terhadap perekonomian. ilustrasi (pada tingkat sekolah menengah
Rasionalisasi keberadaan lembaga menguasai kitab kuning/pesantren, strata
bank syariah harus berfokus pada satu (S1) masuk dibidang ilmu ekonomi dan
keuangan konvensional, S2 dan S3 masuk
pemerataan kekayaan kepada seluruh
ekonomi Islam).
masyarakat khususnya kaum miskin
yang diharapkan akan memberikan
Abdul Hamid dan Aris, Peran Bank Syariah dalam Mengurangi Kemiskinan | 81