Anda di halaman 1dari 4

Standar Audit 550 tentang Pihak Berelasi.

Ruang Lingkup
SA ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor atas hubungan dan transaksi pihak berelasi
dalam suatu audit atas laporan keuangan.
Sifat Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi
Banyak transaksi pihak berelasi adalah hal yang normal dalam bisnis. Dalam kondisi seperti
itu, transaksi tersebut kemungkinan tidak membawa risiko kesalahan penyajian material yang
lebih tinggi dalam laporan keuangan daripada transaksi sama dengan pihak tidak berelasi.
Namun, sifat hubungan dan transaksi pihak berelasi, dalam beberapa kondisi menimbulkan
risiko kesalahan penyajian material yang lebih tinggi dalam laporan keuangan daripada
transaksi dengan pihak tidak berelasi.
Tanggung Jawab Auditor
Karena pihak berelasi tidak independen satu sama lain, banyak kerangka pelaporan keuangan
yang menetapkan ketentuan akuntansi dan pengungkapan spesifik untuk hubungan, transaksi,
saldo pihak berelasi untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami sifat dan
dampak aktual atau potensial terhadap laporan keuangan.
Definisi
Transaksi wajar (arm’s longth transaction) adalah suatu transaksi yang dilaksanakan
berdasarkan syarat-syarat dan kondisi antara seorang pembeli yang bersedia dan seorang
penjual yang bersedia yang tidak berhubungan dan bertindak secara independen satu dengan
lainnya serta berusaha untuk mewujudkan kepentingan terbaik mereka.
Pihak berelasi adalah suatu pihak yang berupa suatu pihak berelasi sebagaimana didefinisikan
dalam kerangka pelaporan keuangan dan bilamana kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku menetapkan minimal atau tidak ada ketentuan pihak berelasi.
Ketentuan
Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
Auditor wajib melaksanakan prosedur audit dan aktivitas terkait yang ditetapkan dalam
paragraf 12-17 untuk memperoleh informasi relevan guna mengidentifikasi risiko kesalahan
penyajian material yang berkaitan dengan hubungan dan transaksi pihak berelasi.
Pemahaman atas hubungan dan transaksi pihak berelasi entitas
Pembahasan tim perikatan yang diisyaratkan oleh SA 315 dan SA 240 harus mencakup
pertimbangan spesifik tentang kerentanan laporan keuangan terhadap kesalahan penyajian
material karena kecurangan atau kesalahan yang dapat timbul dari hubungan dan transaksi
pihak berelasi entitas.
Auditor harus meminta keterangan dari manajemen tentang identitas pihak berelasi entitas
termasuk perubahan dari periode sebelumnya, sifat hubungan antara entitas dan pihak
berelasi tersebut, dan apakah entitas melakukan transaksi dengan pihak berelasi ini selama
periode tersebut dan jika demikian jenis dan tujuan transaksi tersebut.
Menjaga kewaspadaan terhadap informasi pihak berelasi pada waktu mereviu catatan atau
dokumen
Selama audit, auditor harus tetap waspada, saat menginspeksi catatan atau dokumen, untuk
pengaturan atau informasi lain yang dapat menunjukkan adanya hubungan atau transaksi
pihak berelasi yang belum diidentifikasi dan diungkapkan sebelumnya oleh manajemen
kepada auditor.
Berbagi informasi tentang pihak berelasi dengan tim perikatan
Auditor harus berbagi informasi relevan yang diperoleh tentang pihak berelasi entitas dengan
anggota lain tim perikatan
Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material yang Terkait
dengan Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi
Auditor harus mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material yang
berkaitan dengan hubungan dan transaksi pihak berelasi dan menentukan apakah diantara
risiko tersebut merupakan risiko signifikan. Jika auditor mengidentifikasi faktor-faktor risiko
kecurangan pada waktu melaksanakan proses penilaian risiko dan aktivitas yang berkaitan
dalam hubungannya dengan pihak relasi, auditor harus mempertimbangkan informasi tersebut
pada waktu mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material karena
kecurangan berdasarkan SA 240.
Respon terhadap Risiko Kesalahan Penyajian Material Terkait dengan Hubungan dan
Transaksi Pihak Berelasi
Auditor merancang dan melaksanakan prosedur audit lanjutan untuk memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat tentang risiko kesalahan penyajian material yang telah dinilai yang
berkaitan dengan hubungan dan transaksi pihak berelasi.
Pengidentikasian pihak berelasi yang sebelumnya tidak teridentifikasi atau tidak
diungkapkan atau transaksi pihak berelasi yang signifikan
Jika auditor mengidentifikasi pengaturan atau informasi yang menunjukkan adanya hubungan
atau transaksi pihak berelasi yang oleh manajemen tidak diidentifikasi atau diungkapkan
sebelumnya kepada auditor, auditor harus menentukan apakah kondisi yang mendasarinya
menegaskan adanya hubungan atau transaksi tersebut.
Transaksi pihak berelasi signifikan di luar kegiatan normal bisnis entitas yang teridentifikasi
Untuk transaksi pihak berelasi signifikan di luar kegiatan normal bisnis entitas yang
teridentifikasi, auditor harus menginspeksi kontrak yang melandasi dan mengevaluasi apakah
transaksi tersebut menunjukkan mereka melakukan pelaporan keuangan yang mengandung
kecurangan atau untuk menyembunyikan penyalahgunaan aset, syarat-syarat transaksinya
konsisten dengan penjelasan manajemen, dan transaksi tersebut telah dipertanggung
jawabkan secara semestinya dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Serta memperoleh
bukti audit bahwa transaksi tersebut telah diotorisasi dan disetujui dengan tepat.
Asersi bahwa transaksi pihak berelasi dilaksanakan atas syarat-syarat yang sama dengan
transaksi sewajarnya
Jika manajemen telah membuat suatu asersi dalam laporan keuangan bahwa suatu transaksi
pihak berelasi dilaksanakan dengan syarat-syarat yang sama dengan syarat-syarat yang
berlaku dalam transaksi yang wajar, auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan tepat
tentang asersi tersebut.
Pengevaluasian Terhadap Akuntansi dan Pengungkapan tentang Hubungan dan
Transaksi Pihak Berelasi yang Teridentifikasi
Dalam perumusan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan SA 700 auditor harus
mengevaluasi apakah hubungan dan transaksi pihak berelasi yang teridentifikasi telah dicatat
dan diungkapkan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Representasi Tertulis
Jika kerangka pelaporan keuangan menetapkan ketentuan pihak berelasi, auditor harus
memperoleh representasi tertulis dari manajemen dan jika relevan pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola bahwa mereka telah mengungkapkan kepada auditor identitas pihak
relasi entitas dan semua hubungan dan transaksi pihak berelasi tersebut, dan mereka telah
mencatat dan mengungkapkan hubungan dan transaksi tersebut secara tepat sesuai dengan
ketentuan kerangka yang berlaku.
Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
Kecuali semua yang bertanggung jawab atas tata kelola terlibat dalam pengelolaan entitas
auditor harus mengomunikasikan hal-hal signifikan yang timbul selama audit yang berkaitan
dengan pihak berelasi entitas kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Dokumentasi
Auditor harus mencantumkan dalam dokumentasi auditnya nama pihak berelasi yang
teridentifikasi dan sifat hubungan pihak berelasi tersebut.

Standar Audit 560 tentang Peristiwa Kemudian.


Ruang Lingkup
SA ini berhubungan dengan tanggung jawab auditor berkaitan dengan peristiwa kemudian
dalam suatu audit atas laporan keuangan.
Peristiwa Kemudian
Laporan keuangan mungkin dipengaruhi oleh peristiwa tertentu yang terjadi setelah tanggal
laporan keuangan. Banyak kerangka pelaporan keuangan secara khusus merujuk pada
peristiwa tersebut.
Ketentuan
Peristiwa yang Terjadi antara Tanggal Laporan Keuangan dan Tanggal Laporan
Auditor
Auditor harus melaksanakan prosedur audit yang dirancang untuk memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat, bahwa seluruh peristiwa yang terjadi antara tanggal laporan keuangan
dengan tanggal laporan auditor yang mengharuskan penyesuaian atau pengungkapan dalam
laporan keuangan telah diidentifikasi.
Representasi tertulis
Auditor harus meminta kepada manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola, untuk memberikan suatu representasi tertulis berdasarkan SA 580 yang menyatakan
bahwa seluruh peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan dan memerlukan
penyesuaian atau pengungkapan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
telah disesuaikan atau diungkapkan.
Fakta yang Diketahui oleh Auditor setelah Tanggal Laporan Auditor Namun Sebelum
Tanggal Laporan Keuangan Diterbitkan
Auditor tidak memiliki kewajiban untuk melakukan prosedur audit atas laporan keuangan
setelah tanggal laporan auditor. Namun, jika setelah tanggal laporan auditor tetapi sebelum
tanggal laporan keuangan diterbitkan.
Fakta yang Diketahui oleh Auditor setelah Laporan Keuangan Diterbitkan
Setelah laporan keuangan diterbikan, auditor tidak memiliki kewajiban untuk melakukan
prosedur audit atas laporan keuangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai