Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AVERTEBRATA AIR

ECHINODERMATA

Oleh :
Andri Pranata Suryana (115080507111005)
KikisYoro Putri (145080500111024)
Widya Tri Elwira (145080500111026)
Anissa Zalsabilla (145080500111028)
Barkah Nur’Ain F. (145080500111030)
Ahmad Yatsfa M. (145080500111032)
Kelas : B03
Peengajar :
Qurrota A’yunin, S.Pi, MP

PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Maklah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Avertebarata Air. Dalam
penyusunan Makalah ini, penyusun telah mendapatkan bantuan baik secara langsung maupun
tidak langsung dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan rasa hormat penyusun menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Ibu Qurrota A`yunin, S.Pi, MP selaku dosen pengajar mata kuliah Avertebarata Air.
2. Teman-teman yang telah memberikan berbagai refrensi sebagai bahan isi makalah.
3. Serta semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah memberi
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati
penyusun menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi
perbaikan makalah ini.
Dengan segala kekurangan yang mungkin terdapat di dalam makalah ini, penyusun
berharap semoga makalah ini mempunyai nilai tambah bagi penyusun dan pembaca.

Malang, 31 Oktober 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Echinodermata
2.2 Ciri-ciri Echinodermata
2.3 Bagian Tubuh Echinodermata dan Fungsinya
2.4 Klasifikasi Echinodermata
2.5 Siklus Hidup Echinodermata
2.6 Sistem Reproduksi dan Cara Makan Echinodermata
2.7 Peranan Echinodermata
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani
echin,”berduri” dan derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak
lambat dengan simetri radial sebagai hewan dewasa.
Bagian internal dan eksternal dari hewan itu menjalar dari tengah atau pusat,
seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari
lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya
tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari
echinodermata adalah system pembuluhair (water vascular system), suatu jaringan
saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung(tube feet)
yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan
individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air
laut.Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut,
dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular),
Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu),
Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan
menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan
echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang
ditimbulkannya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian diatas mengenai latar belakang Echinodermata dapat
disimpulkan beberapa rumausan masalah, yaitu :
1.2.1 Apa definisi dari Echinodermata ?
1.2.2 Apa ciri-ciri Echinodermata ?
1.2.3 Apa saja bagian tubuh dari Echinodermata dan fungsinya ?
1.2.4 Bagaimana klasifikasi dari Echinodermata ?
1.2.5 Bagaimana sistem reproduksi dan cara makan Echinodermata ?
1.2.6 Bagaimana bentuk sistem saraf dan sistem pembuluh air?
1.2.7 Apa saja peran Echinodermata ?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan kami membuat makalah ini
antara lain:
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari Echinodermata.
1.3.2 Untuk mengetahui ciri-ciri Echinodermata.
1.3.3 Untuk mengetahui bagian-bagian tubuh dari Echinodermata dan fungsinya.
1.3.4 Untuk mengetahui klasifikasi dari Echinodermata.
1.3.5 Untuk mengetahui sistem reproduksi dan cara makan dari Echinodermata.
1.3.6 Untuk mengetahui bentuk sistem saraf dan sistem pembuluh air
1.3.7 Untuk mengetahui peran Echinodermata.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Echinodermata


Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma
artinya kulit. Secara umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Hewan ini
memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau
rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini bentuk tubuhnya radial simetris dan
kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur dengan me-miliki tonjolan berupa
duri. Kelompok utama Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu kelas Asteroidea
(bintang laut) contoh: Archas-ter typicus, kelas Ophiuroidea (Bintang Ular) contoh:
Amphiodiaurtica, kelas Echinoidea (Landak Laut) contoh: Diademasetosium, kelas
Crinoidea (lilia laut) contoh: Antedon-rosacea, dan kelas Holothuroidea (Tripang Laut)
contoh: Holothuriascabra.

2.2 Ciri-ciri Echinodermata


Filum Echinodermata secara umum hidup di laut dengan ciri utama memiliki
kulit yang berduri. Tubuh bersimetri radial, hampir selalu pentamerous atau terbagi
menjadi lima bagian. Tubuhnya triploblastik selomata dengan permukaan oral dan
aboral yang jelas tanpa kepala dan tidak bersegmen. Ukuran tubuh filum Echinodermata
sedang namun ada yang besar.
Bentuk tubuhnya ada yang bundar sampai silindris atau bentuk bintang
dengan tangan sederhana yang bercabang-cabang. Permukaan tubuh agak halus tertutup
lima ruangan secara simetri memancar berupa alur berlekuk yang disebut ambulakral.
Dinding tubuh terdiri atas epidermis disebelah luar, dermis di tengah, dan peritoneum di
sebelah dalam.
Memiliki Endoskeleton yang tersusun dari lempengan-lempengan yang
membentuk cangkang, biasanya disebut theca atau test yang tersusun atas ossikula-
ossikula kecil yang terpisah. Coelom dibatasi oleh peritonium yang ditempati oleh
sistem pencernaan makanan dan reproduksi. Mempunyai pembuluh air atau sistem
ambulakral yang terbuat dari tabung-tabung berisi cairan.
Echinodermata bergerak lambat dengan telapak tabung atau kaki pembuluh.
Gerakanya diatur oleh sistem tekanan hidrostastis yang disebut sistem vaskular air yang
berkembang dari coelom. Saluran makanan berupa tabung melingkar yang membentang
dari mulut di permukaan oral sampai anus pada permukaan aboral atau oral (tergantung
spesiesnya). Sistem sirkulasi atau sistem haemal (sistem darah) bersifat spesifik yang
terdiri dari sebuah bejana sirkular dan lima satuan radier. Namun cairan dalam bejana
dan saluran tersebut tidak mengalir.
Pada Echinodermata tidak terdapat sistem respirasi dan sistem eskresi
khusus. Respirasi terjadi melalui stuktur bervariasi, misalnya papula pada bintag laut,
insang peristomial pada landak laut, bursa genital pada bintang ular laut, dan
pohon respirasi kloakal pada mentimun laut. Fungsi ekskresi dilakukan oleh
proyeksi atau penonjolan kulit yang disebut brank yang terdapat diantara papan kapur
pada kulit. Memiliki sistem syaraf primitif yang terdiri dari cincin oral (jaringan seperti
jala yang terkonsentrasi dalam tali syaraf ganglion) dan tali syaraf radier.
Echinodermata memiliki kelamin terpisah atau dioecious dengan beberapa
perkecualian. Reproduksi biasanya seksual namun beberapa berkembangbiak secara
aseksual atau regenerasi. Fetilisasi terjadi secara external di dalam air namun beberapa
ada yang vivipar. Larva yang terbentuk bersimetri bilateral dan dapat berenang secara
bebas disebut bipinnaria.

2.3 Bagian tubuh dan fungsi

Kaki tabung : untuk bergerak dan menangkap mangsa.


Gonads : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
Anus : untuk mengeluarkan sisa hasil pencernaan. Anus ini letaknya ada di
permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak
berfungsi.
Digestive glands: kelenjar yang digunakan untuk mengatur pencernaan Echinodermata.
Stomatch : sebagai alat pencernaan
Mulut : tempat menyerap makanan

Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau


runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut
testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral
berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki
ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang
merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata
melakukan respirasi dan makan pada selom.
Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang
saraf.Echinodermata tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang
bersifat hermafrodit dan dioseus.Reproduksi seksual pada anggota filum ini umumnya
melibatkan hewan jantan dan betina yang terpisah (dioecious) dan pembebasan gamet
dilakukan di air. Hewan dewasa yang radial berkembang dari larva bilateral melalui
proses metamorfosis.

2.4 Klasifikasi Echinodermata


Echinodermata dibagi menjadi empat kelas yaitu :
2.4.1 Kelas Ophiuroiddea

Ophuiroidea ( Bintang mengular ), memiliki cakram tengah yang jelas


terlihat, dan tangannya panjang dan sangat mudah bergerak. Kaki tabungnya
tidak memiliki penyedot, dan mereka bergerak dengan mencambukkan
lengannya (Campbell, 2003 )
Bintang ular adalah hewan dari filum Echinodermata yang memiliki
hubungan dekat dengan bintang laut. Mereka berjalan di dasar laut dengan
menggunakan lengan fleksibel mereka untuk bergerak. Bintang ular umumnya
memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai
60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar. Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular
yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih
dari 500 meter. Ophiuroidea tidak memiliki celah ambulakral. Contoh dari
Ophiuroidea adalah Ophiutrix sp, Ophiura sp, dan Ophiuderma sp

2.4.2 Kelas Echinoidea


Echinoidea memiliki tubuh yang bulat atau pipih bundar, tidak bertangan,
dan mempunyai duri-duri panjang yang dapat digerakkan. Echinoidea memiliki
lima baris kaki tabung yang berfungsi dalampergerakan lambat.Semua organ
dalam terletak di dalam tempurung yang terdiri atas 10 pelat ganda. Pada
permukaan tempurung terdapat tonjolan pendek yang membulat tempat
menempelnya duri. Echinoidea tidak memiliki celah ambulakral dan tangan.
Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut
lentera aristoteles.Fungsidari tembolok tersebut adalah untuk menggiling
makanannya yang berupaganggang atau sisa-sisa organismeContoh dari
echinoidea, antara lain Arbacia punktulata, Diadema sp, Echinarachnius sp,
Strongylocentrolus sp, Colobocentrotus sp, dan Heterocentrotus sp.
Struktur anatomi echinoidea terdiri dari :
a. Mulut
b. Faring
c. Esofagus
d. Usus
e. Anus
f. Kelenjar aksial
g. Madreporit
h. Gonad
i. Cincin saraf
j. Ampula
k. Duri

2.4.3 Kelas Holothuroidea


Holothuroideamemiliki tubuh yang lunak dan panjang, simetris bilateral
secarasekunder karena sumbu oral-aboral memanjang dan terletak sejajar dengan
substrat. Mulut dikelilingi 10-30 buah tentrakel retraktil, semacam kaki tabung.
Letak mulut di anterior dan anus terletak di posterior. Pada bagian ventral
terdapat 3 daerah kaki tabung yang mengandung alat penempel, berfungsi
sebagai alat gerak. Holothuroidea memiliki kulit duri yang halus dan tubuhnya
menyerupai mentimun. Gerakan holothuroidea fleksibel, lembut dan tidak
mempunyai lengan. Echinodermata kelas ini memiliki tentakel. Contoh dari
holothuroidea, antara lain Thyone briares dan Holothuria sp
Struktur anatomi holothuroidea, antara lain:
a. Mulut
b. Esofagus
c. Usus
d. Kloaka
e. Anus
f. Mesentrium
g. Pohon pernapasan
h. Tentakel
i. Madreporit
j. Gonad
k. Gonofor

2.4.4 Kelas Asteroidea


Pada asteroida, bentuk hewan menyerupai bintang, sehingga sering diebut
sebagai bintang laut. Tubuh terbagi menjadi lima tangan (pentamer). Asteroidea
memiliki celah ambulakral dan pada bagian ujung tangannya terdapat bintik mata
dan tentakel. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain digunakan untuk bergerak,
juga berfungsi sebagai alat pengisap sehingga dapat melekat. Sistem ambulakral
asteroidea terdiri dari medreporit, yaitu lempengan berpori pada permukaan
cakram pusat dibagian dorsal tubuh. Saluran cincin terdapat dirongga tubuh
cakram pusat. Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan.
Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar. Anggota
Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian
lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.
Tangan bagian bawah disebut oral sedangkan bagian atas disebut obural. Dari
mulut sampai ujung tangan terdapat lekukan memanjang. Pada tiap lekukan
terdapat duri-duri yang dapat digerakkan untuk melindungi kaki tabung. Duri
tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut
Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta
melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut
disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.
Sistem pencernaan asteroidea adalah dengan mensekresikan getah pencernaan.
Asteroidea mencerna tubuh lunak moluska di dalam cangkangnya
sendiri.Diameter tubuh asteroidea adalah antara 10-20 cm. Contoh dari asteroida,
antara lain Asterias forbest, Penta ceros sp., dan Linkhia sp.
Struktur anatomi Asteroidea terdiri dari :
a. Mulut (permukaan oral/ventral)
b. Lambung
c. Kelenjar pencernaan
d. Anus (permukaan basal/dorsal)
e. Central disk
f. Saluran ambulakral
g. Gonad
h. Cincin saraf
i. Insang
j. Duri & pediselaria
k. Derma branchial
l. Madreporit
2.4.5 Kelas Crinoidea

Crinoidea disebut juga lily laut karena bentuknya seperti bunga lily, bentuk
tangannya seperti bulu unggas bagian oral menghadap ke atas. Crinoidea
biasanya menempel ke substratum melalui batang. Crinoidea adalah suatu kelas
purba yang tidak banyak berubah selama proses evolusinya, lily laut yang
memfosil dengan umur sekitar 500 juta tahun hamoir tidak dapat dibedakan dari
anggota modern kelas tersebut (Campbell,2003 ).
Ciri lain dari kelas Crinoidea adalah mulut dan anus hewan ini terdapat di
permukaan oral dan tidak mempunyai madreporit. Hewan ini sering ditemukan
menempel dengan menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di dasar laut. Ia juga
bisa berenang bebas, sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan akan pindah
dan menempel pada tempat lain. Jenis lainnya adalah Antedon tenella, dengan
tubuhnya kecil-kecil, bentuk piala disebut calyx (kaliks) tanpa tangkai. Calyx
berbentuk seperti mangkok dengan tangan bercabang, ambulakral terbuka, kaki
tabung, tidak mengandung alat penghisap, dantidak mempunyai madreporite,
duri-duri maupun pedicellaria. Crinoidea terdiri dari 630 spesies hidup dan 5000
spesies fosil. Contoh dari Crinoidea, antara lain Metacrinus spdanAntedon
tenella.

2.5 Sistem Reproduksi dan Cara Makan dari Echinodermata


2.5.1 Sistem Reproduksi Echinodermata
Sistem reproduksi dari filum echinodermata ini berada sesuai dengan
jenisnya. Seperti pada kelas asteroidean melakukan reproduksi dengan cara
asexsual (pembelahan) yang disebut fissiparity artinya membelah dengan jalan
fission diawali dengan penyekatan pisin pusat menjadi 2 bagian kemudian
memisah dan masing-masing potongan melengkapi bagian tubuhnya. Ada juga
secara sexual dioecius mempunyai 5 pasang gonad pada tiap tangannya. Telur
dan sperma dilepas ke air, pembuahan di luar, 2 hari kemudian menjadi blastula
yang berenang bebas dan masih simetri bilateral, gastrula dan larva bipinnaria,
enam atau tujuh minggu kemudian larva turun ke substrat dan mengalami
metamorfora menjadi bentuk simetri radial seperti yang dewasa. Untuk kelas
ophiurridem juga dioecius, pembuahan di luar, larvanya disebut ophiopluteus
yang berenang bebas untuk kelas echinoidea sama dengan ophiurridea, hanya
nama larva yang dihasilkan disebut echinopluteus. Untuk kelas holothuridea
dioecius tetapi ada yang hermaprodit porotandri, gonad hanya sebuah berbentuk
seperti sekat pembuluh yang bercabang dan menyatu menjadi gonaduct yang
berhubungan dengan gonopore di pangkal tentakel. Larvanya disebut auricularia
untuk kelas crinoidea dioecius. Gonad terletak pada pangkal beberapa pinnule
atau pangkal tangan, pembuahan di luar. Larvanya disebut vitelaria yang tidak
makan, berenang bebas untuk beberapa hari selanjutnya turun dan melekat dan
menjalani proses metamorfosa menjadi bentuk larva bertangkai yang kecil
disebut larva pentacrinoid.

Contoh Reproduksi Bintang Laut


2.5.2 Cara Makan Echinodermata
Sistem pencernaan makanan Echinodermata sudah sempurna. Pencernaan
dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian
diteruskan melalui faring, ke dalam kerongkongan, selanjutnya di bawa ke
lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus pada Echinodermata terletak di
permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata, anus tersebut tidak
berfungsi. Pada hewan ini, lambung memiliki lima cabang yang masing-masing
cabang menuju ke lengan.
2.6 Sistem saraf dan sistem pembuluah air pada Echinodermata
2.6.1 Sistem saraf
Echinodermata memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf
yang melingkari kerongkongan dengan cabang-cabangnya menuju ke setiap
lengan dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya. Cincin syaraf melingkar
disekitar mulut dibawah epidermis peristome, kemudian menyebar ke serat-serat
syaraf lalu esofagus dan bagian dalam peristome. Tiap sudut segilima dari cincin
syaraf berhubungan dengan syaraf radial pada amburakral di tiap tangan.
2.6.2 Sistem pembuluh air (Amburakral)
Sistem pembuluh air pada Echinodermata berfungsi untuk pengumpulan
dan pengangkutan makana serta sebagai daya penggerak untuk Echinodermata itu
sendiri. Pada Echinodermata contohnya Bintang Laut, air laut masuk melalui
lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh
batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima
tangannya atau disebut saluran radial, selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap
cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam
gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke
ampula dan juga berkahir di ampula. Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan
dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya, kaki tabung berubah menjulur
panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung
sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.
Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan
dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan
menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di
samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan
lengan-lengannya.
2.7 Peran Echinodermata
Echinodermata memiliki peran penting dalam mejaga kebersihan laut
ataupun pantai, karena Echinodermata pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan kotoran
hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih
laut ataupun pantai.
Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan, mislanya
teripang. Biasanya manusia mengkonsumsi teripang sebagai bahan sup atau kerupuk.
Selain itu, telur bulu babi dapat dikonsumsi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian mengenai Echinodermata pada pembahasan diatas, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Echinodermata merupakan hewan laut yang memiliki kulit berduri.
2. Kelompok utama Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu kelas Asteroidea
(bintang laut), kelas Ophiuroidea (Bintang Ular), kelas Echinoidea (Landak Laut),
kelas Crinoidea (lilia laut), dan kelas Holothuroidea (Tripang Laut) contoh:
Holothuriascabra.
3. Ciri-ciri Echinodermata : kulit berduri, tubuh simetri radial, Bentuk tubuhnya ada
yang bundar sampai silindris atau bentuk bintang dengan tangan sederhana yang
bercabang-cabang, memiliki Endoskeleton yang tersusun dari lempengan-lempengan
yang membentuk cangkang, pergerakannya lambat, dll.
4. Bagian tubuh Echinodermata terdiri dari kaki tabung, gonad, anus, digestive glands,
stomach, mulut.
5. Sistem reproduksi Echinodermata secara aseksual yang disebut fissiparity dan ada
juga secara sexual dioecius mempunyai 5 pasang gonad pada tiap tangannya.
6. Echinodermata memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf dan tali
saraf pada bagian lengan-lengannya.
7. Pencernaan Echinodermata dimulai dari mulut, faring, kerongkongan, lambung, dan
terakhir anus.
8. Sistem pembuluh air pada Echinodermata berfungsi untuk pengumpulan dan
pengangkutan makana serta sebagai daya penggerak untuk Echinodermata.
9. Peranan Echinodermata sebagai pembersih pantai dan dapat digunakan sebagai bahan
pangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://materi78.files.wordpress.com/2012/10/echi_bio1_2.pdf diakses pada tanggal 31


Oktober 2014
http://www.unhas.ac.id/lkpp/A%20Vertebrata%20Air_Suwarni.pdf diakses pada tanggal 31
Oktober 2014
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_X/mollusca_VS_
echinodermata_VS_arthopoda.pdf diakses pada tanggal 31 Oktober 2014
http://fmipa.unmul.ac.id/pdf/80 diakses pada tanggal 31 Oktober 2014
https://www.scribd.com/doc/60007944/8-filum-echinodermata diakses pada tanggal 31
Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai