Tugas Occupational Healthhhhhh
Tugas Occupational Healthhhhhh
NIM: 1810015040
Petunjuk :
Kuisioner ini dirancang untuk mengetahui sejauh mana berbagai kondisi hidup yang sifatnya
sangat pribadi menjadi sumber stress anda.
Untuk setiap pertanyaan anda harus memilih seberapa sering kondisi yang dimaksud tersebut
menjadi sumber stress
Berikan tanda silang (x) pada pilihan yang anda anggap sesuai :
1. bila kondisi yang diuraikan tidak pernah menimbulkan stress
2. bila kondisi yang diuraikan jarang sekali menimbulkan stress
3. bila kondisi yang diuraikan jarang menimbulkan stress
4. bila kondisi yang diuraikan kadang-kadang menimbulkan stress
5. bila kondisi yang diuraikan sering menimbulkan stress
6. bila kondisi yang diuraikan sering kali menimbulkan stress
7. bila kondisi yang diuraikan selalu menimbulkan stress
No Pernyataan Pilihan
1 Tujuan tugas-tugas dan pekerjaan saya tidak jelas. 1 2 3 4 5 6 7
2 Saya mengerjakan tugas-tugas atau proyek-proyek yang tidak 1 2 3 4 5 6 7
perlu
3 Saya harus membawa pulang pekerjaan ke rumah setiap sore 1 2 3 4 5 6 7
hari atau akhir pecan agar dapat mengejar waktu
4 Tuntutan-tuntutan mengenai mutu pekerjaan terhadap saya 1 2 3 4 5 6 7
keterlaluan
5 Saya tidak mempunyai kesempatan yang memadai untuk maju 1 2 3 4 5 6 7
dalam organisasi ini
6 Saya bertanggung jawab untuk pengembangan karyawan lain 1 2 3 4 5 6 7
7 Saya tidak jelas kepada siapa harus melapor dan atau siapa 1 2 3 4 5 6 7
yang melapor kepada saya
8 Saya terjepit ditengah-tengah antara atasan dan bawahan saya 1 2 3 4 5 6 7
9 Saya mengahbiskan waktu terlalu banyak untuk pertemuan- 1 2 3 4 5 6 7
pertemuan yang tidak penting yang menyita waktu saya
10 Tugas-tugas yang diberikan kepada saya kadang-kadang terlalu 1 2 3 4 5 6 7
sulit dan / atau terlalu kompleks
11 Kalau ingin naik pangkat, saya harus mencari pekerjaan pada 1 2 3 4 5 6 7
satuan kerja lain
12 Saya bertanggung jawab untuk membimbing dan / atau 1 2 3 4 5 6 7
membantu bawahan saya menyelesaikan problemnya
13 Saya tidak mempunyai wewenang untuk melaksanakan 1 2 3 4 5 6 7
tanggung jawab pekerjaan saya
14 Jalur perintah yang formal tidak dipatuhi 1 2 3 4 5 6 7
15 Say abertanggung jawab atas semua proyek pekerjaan dalam 1 2 3 4 5 6 7
waktu bersamaan yang hampir tidak dapat dikendaikan
16 Tugas-tugas tampaknya makin hari menjadi makin kompleks 1 2 3 4 5 6 7
17 Saya merugikan kemajuan karir saya menetap pada organisasi 1 2 3 4 5 6 7
ini
18 Saya bertindak atau membuat keputusan-keputusan yang 1 2 3 4 5 6 7
mempengaruhi keselamatan dan kesejahteraan orang lain
19 Saya tidak mengerti sepenuhnya apa yang diharapkan dari saya 1 2 3 4 5 6 7
20 Saya melakukan pekerjaan yang diterima oleh satu orang tapi 1 2 3 4 5 6 7
tidak diterima oleh yang lain
21 Saya benar-benar mempunyai pekerjaan yang lebih banyak 1 2 3 4 5 6 7
daripada yang biasanya dapat dikerjakan dalam sehari
22 Organisasi mengharapkan saya melebihi keterampilan dan/atau 1 2 3 4 5 6 7
kemampuan yang saya miliki
23 Saya hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk berkembang 1 2 3 4 5 6 7
dan belajar pengetahuan dan keterampilan baru dalam kerjaan
saya
24 Tanggung jawab saya dalam organisasi ini lebih mengenai 1 2 3 4 5 6 7
orang daripada barang
25 Saya tidak mengerti bagian yang diperankan pekerjaan saya 1 2 3 4 5 6 7
dalam memenuhi tujuan organisasi keseluruhan
26 Saya menerima permintaan-permintaan yang saling 1 2 3 4 5 6 7
bertentangan dari satu orang atau lebih
27 Saya merasa bahwa saya betul-betul tidak punya waktu istirahat 1 2 3 4 5 6 7
berkala
28 Saya kurang terlatih dan/atau kurang pengalaman untuk 1 2 3 4 5 6 7
melaksanakan tugas-tugas saya secara memadai
29 Saya merasa mandeg dengan karir saya 1 2 3 4 5 6 7
30 Saya bertanggung jawab atas hari depan (karir) orang lain 1 2 3 4 5 6 7
Interpretasi Hasil
Dari hasil kuisioner Survey Diagnostic Stress (SDS), yang terdiri dari 30 pertanyaan
yang mencakup 6 (enam) jenis stressor kerja yaitu:
1. Ketaksaan peran terjadi ketika individu yang tidak memiliki cukup informasi
untuk dapat melaksanakan tugasnya, atau tidak mengerti perannya dalam tugas
yang diberikan.
2. Konflik peran keadaan dimana terdapat tugas yang sama pada dua atau lebih
individu dalam organisasi.
3. Beban kerja berlebih kuantitatif beban berlebih secara fisik ataupun mental,
yaitu individu harus melakukan terlalu banyak hal dalam pekerjaanya dan dapat
memungkinkan menjadi sumber stres pekerjaan. Unsur lain yang menimbulkan
beban berlebih kuantitatif ini adalah desakan waktu.
4. Beban kerja berlebih kualitatif pada individu akibat tuntutan pekerjaan yang
lebih tinggi dari batas kemampuan kognitif dan teknis individu.
NOMOR/ANGKA JAWABAN:
0 = Tidak sama sekali
1 = Sedikit
2 = Cukup
3 = Agak banyak
4 = Banyak
Agak banyak
Tidak sama sekali
NO MASALAH
1 Sakit kepala
17 Gemetar
Anda beranggapan bahwa orang-orang lain sebagian besar tidak dapat
18 dipercaya
37 Perasaan bahwa orang lain tidak ramah atau tidak menyukai anda
Anda merasa sangat lambat dalam menyelesaikan sesuatu karena
38 menghindari kesalahan
44 Sukar tidur
Anda harus memeriksa berulang-ulang apa saja yang telah anda
45 kerjakan
banyak
sedikit
Tidak sama sekali
NO MASALAH
68 Pikiran atau keyakinan bahwa orang lain tak mau bekerja sama
87 Pikiran bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh anda
89 Perasaan bersalah
TOTAL
Interpretasi Hasil
Gejala psikopatologi diukur dengan menggunakan kuesioner Symptom Check
List 90 (SCL 90) yang bersifat self rating questioner yang terdiri dari 90 pertanyaan
dan terbagi dalam sembilan skala dimensi gejala dan satu gejala tambahan yaitu:
Depresi. Pertanyaan yang termasuk dalam skala depresi adalah no
5, 14, 15, 20, 22, 26, 29, 30, 31, 32, 54, 71, dan 79.
Ansietas. Pertanyaan yang termasuk dalam skala ansietas adalah
no 2,17, 23, 33, 39, 57, 72, 78, 80, dan 86.
Obsesif-kompulsif. Pertanyaan yang termasuk dalam skala obsesif
kompulsif adalah no 3, 9, 10, 28, 38, 45, 46, 51, 55, dan 65.
Phobia. Pertanyaan yang termasuk dalam skala phobia adalah no
13, 25, 47, 50, 70, 75, dan 82.
Somatisasi. Pertanyaan yang termasuk dalam skala somatisasi
adalah no 1, 4, 12, 27, 40, 42, 48, 49, 52, 53, 56, dan 58.
Sensitifitas interpersonal (SI) Pertanyaan yang termasuk dalam
skala sensitivitas interpersonal adalah no 6, 21, 34, 36, 37, 41, 61,
69, dan 73.
Hostilitas. Pertanyaan yang termasuk dalam skala hostilitas adalah
no 11, 24, 63, 67, 74, dan 81.
Paranoid. Pertanyaan yang termasuk dalam skala paranoid adalah
no 8, 18, 43, 68, 76, dan 83.
Psikotik. Pertanyaan yang termasuk dalam skala psikotik adalah no
7, 16, 35, 62, 77, 84, 85, 87, 88, dan 90.
Skala tambahan. Pertanyaan yang termasuk dalam skala tambahan
adalah no 19, 44, 59, 60, 64, 66, dan 89.
Anxiety (Kecemasan)
Ansietas merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai gejala
somatic yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari susunan saraf autonomik
(SSA) (Kaplan dan Saddock, 1998).
Kecemasan adalah rasa takut yang tidak jelas disertai dengan perasaan
ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi, dan ketidakamanan (Stuart GW, 2013).
Kecemasan atau perasaan cemas adalah suatu keadaan yang dialami ketika berpikir yang
tidak menyenangkan terjadi, perasaaan takut baik realistis maupun tidak realistis yang
disertai dengan keadaan peningkatan reaksi kejiwaan. Berdasarkan pada pendapat
beberapa tokoh diatas tentang definisi kecemasan di atas dapat disimpulkan, bahwa
kecemasan adalah perasaan yang diliputi ketakutan, panic, khawatir, gelisah mengenai
masa mendatang tanpa sebab khusus atau terhadap suatu yang tidak jelas yang belum
tentu terjadi (Ghufron dan Rini, 2014).
Aspek-aspek yang diukur dalam kecemasan meliputi :
a. Fisik
Aspek secara fisik meliputi kegelisahan, kegugupan, tangan dan anggota tubuh
yang bergetar, banyak berkeringat, mulut dan kerongkongan terasa kering, sulit
berbicara, sulit bernafas, jantung berdebar keras atau berdetak kencang, pusing, merasa
lemas atau mati rasa, sering buang air kecil, merasa sensitive atau mudah marah.
b. Behavioral
Secara behavioral meliputi prilaku menghindar, perilaku melekat atau dependent,
perilaku terguncang.
c. Kognitif
Secara kognitif meliputi khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu atau
ketakutan atau aphensi terhadap sesuatu dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang
mengerikan akan segera terjadi dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang
mengerikan akan segera terjadi tanpa penjelasan yang jelas, ketakutan akan kehilangan
kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berfikir bahwa
semuanya tidak bisa lagi dikendalikan, merasa sulit memfokuskan fikiran dan
berkonsentrasi.
Kecemasan dapat digambarkan sebagai state anxiety dan trait anxiety (Spielberger,
1989).
1. State anxiety berupa reaksi emosi sementara yang timbul pada situasi tertentu, yang
dirasakan sebagai suatu ancaman, keadaan ini ditentukan oleh perasaan ketegangan
yang subyektif.
2. Trait anxiety adalah ciri atau sifat seseorang yang cukup stabil yang mengarahkan
seseorang untuk menginterpretasikan suatu keadaan sebagai ancaman (Spielberger,
Sydeman, Owen & Marsh, 1999).
Patofisiologi
Sistem syaraf pusat menerima suatu persepsi ancaman. Persepsi ini timbul akibat adanya
rangsangan dari luar dan dalam yang berupa pengalaman masa lalu dan faktor genetik.
Kemudian rangsangan dipersepsi oleh panca indra, diteruskan dan direspon oleh sistem
syaraf pusat melibatkan jalur cortex cerebri – limbic system – reticular activating system
– hypothalamus yang memberikan impuls kepada kelenjar hipofise untuk mensekresi
mediator hormonal terhadap target organ yaitu kelenjar adrenal yang kemudian memicu
syaraf otonom melalui mediator hormonal yang lain.
Ansietas biasanya disertai dengan keluhan fisik tertentu seperti jantung berdebar, mual,
sakit di dada, nafas berat, sakit perut, tangan bergemetar, gugup, keringat bercucuran
atau sakit kepala. Hal ini wajar karena secara fisik, tubuh mempersiapkan organisme
untuk menghadapi ancaman. Sedangkan cemas secara psikologis memiliki ciri-ciri yaitu
adanya rasa takut, tidak bisa berkonsentrasi, lebih sensitif.